Memulai Bisnis Dari Nol, Apa Yang Harus Dilakukan?

Kalau ada yang bilang memulai bisnis itu butuh modal besar, butuh biaya, bla..bla... Lah kalau menurut saya memulai bisnis itu tergantung niat orangnya. Mau punya modal besar sekalipun kalau tidak punya passion ya tetap saja bisnisnya akan berantakan atau malah tutup. Jadi menurut saya sih memulai bisnis dari nol ya tidak ada masalah, justru kita akan banyak belajar. Ada istilah bilang, "do it now or never!", "start now and learn!". Dan istilah itu benar adanya, dimana kita harus berani mengeksekusi sebuah ide.

Ada seseorang bilang pada penulis, "aku pengen buka usaha punya ide bisnis banyak banget tapi gak pernah terealisasikan, jadi cuma pengen-pengen aja". Apa tanggapan penulis? Waktu itu saya tidak menanggapinya. Buat saya pribadi orang mau buka bisnis ya buka saja sekalipun harus mulai dari nol. Harus ada niat dalam diri seseorang untuk memulai/ berani mengeksekusi sebuah ide. Kalau tidak punya keberanian ya akhirnya ide-ide bisnis itu cuma jadi khayalan semata. Ini nih bedanya orang yang memiliki impian dan orang yang hanya bermain pikiran/ khayalan. Bedanya tipis, sangat tipis sekali, tetapi bila hendak dilihat kerja kerasnya bisa kelihatan mana orang yang benar-benar dan bersungguh-sungguh memulai bisnis, atau hanya sebatas omongan dan keinginan semata. Percayalah bahwa memulai bisnis dari nol akan banyak hambatan dan rintangan didepan, pastinya butuh usaha dan kerja keras. Lantas apa yang harus dilakukan untuk memulai bisnis dari nol alias zero?

1. Percaya Diri dan mandiri

Pernah penulis diajak oleh seseorang untuk usaha bumbu dapur seperti jahe, kunyit, yang memang punya pasar bagus di Singapura. Tapi saya menolaknya! Kenapa? Ya maaf ngomong bahwa saya tidak punya passion didunia jahe dan kunyit. Waktu itu saya bilang kalau memang iya ia mau bisnis beginian, mau ekspor jahe ada kunyit dari Indonesia ke Singapura, ya silahkan ditangani sendiri, diurus sendiri. Intinya dalam memulai bisnis kalau bisa harus mandiri jangan tergantung orang lain. Meskipun dikemudian hari kita menemukan partner usaha, tapi sebisa mungkin diawal usaha kita harus bisa mandiri dulu. Artinya apa? Artinya kita belajar untuk percaya diri dalam menjalani sebuah bisnis. Lah kalau tidak punya kepercayaan diri bagaimana sebuah bisnis/ usaha akan berjalan? Ya itu tadi yang saya bilang diatas, ide bisnis hanya sekedar omongan saja.

Suami penulis punya cerita dimana ia diminta oleh seorang kawannya untuk membuka bisnis/ usaha IT di Singapura. Si kawan ini tinggalnya tidak di Singapura tapi ia di Indonesia dimana ia ingin membuka perusahaan IT di Singapura. Tetapi ia meminta suami penulis untuk membuka dan mengurus bisnis IT ini sendiri. Huh? Saya bilang pada suami kalau memang benar itu kawan ingin berbisnis di Singapura ya silahkan pindah dulu ke Singapura bisnis IT-nya di Indonesia dijual, modalnya bawa ke Singapura, bawa anak-istrinya sekalian, urus segala macam untuk usahanya sendiri jangan mengandalkan orang lain. Itu baru namanya berbisnis yang benar. Lagi-lagi... harus percaya diri...

2. Temukan passion

Kadang-kadang ide bisnis bisa berasal dari mana saja. Tetapi kalau kita bisa menemukan passion bisnis yang tepat maka kita akan merasa bahagia menjalankan sebuah bisnis. Bagaimana caranya menemukan passion ini? Kita bisa mulai mencari sesuatu hal yang kita minati atau yang dekat dengan keseharian kita/ tidak asing untuk kita. Misal suka memasak, suka bikin kue, suka merajut, suka menanam tanaman dan bunga, suka pet, suka bunga-bunga, suka dengan art,  fashion, suka travelling, suka makan, suka ambil photo, suka buku, dll...kita bisa memulai bisnis dari ide ini.

Saya sendiri misalnya, dari sejak jaman Sekolah Dasar sudah senang membuat barang handicraft/ handmade sendiri (bikin tali rambut sendiri baik dijahit atau rajut, bikin tas sendiri, bikin bunga dari sedotan plastik bekas dll...). Selain itu penulis suka tanaman dan bunga-bunga, dan sekarang punya kucing. Dari situlah penulis memulai usaha yaitu men-design cat collars  dan handmade flowers. Seperti yang sudah saya tulis diparagraf ke-dua, punya ide bisnis banyak tapi tidak direalisasikan? Lah tanya pada diri sendiri, punya passion dibidang apa? Tidak perlu punya ide bisnis banyak-banyak, cukup temukan satu ide yang memang benar-benar adalah passion kita.

3. Ekseskusi

Ada seseorang berkata pada penulis, "aku tuh sebenarnya ingin memulai bisnis biar bisa mengurus rumah dan anak, inginnya jualan baju-baju online, tapi saya itu tidak tahu harus kulak dimana...". Jawaban saya hanya satu, "do it now or never". Kenapa saya bisa bilang begitu? Penulis sendiri punya pengalaman dimana saya itu tahun 2010 sudah pernah mulai bisnis fashion yaitu menjual pakaian wanita dan saya "buta" tidak tahu dimana tempat kulak baju-baju itu. Tapi saya eksekusi juga dengan modal hanya sekitar 800 ribu rupiah saat itu. Hasilnya? Satu bulan barang habis dan modal kembali malah ada untung sekitar 200 ribuan. Untung segitu sih sedikit... Ya namanya saja memulai bisnis dari nol. Modal ditambah keuntungan untuk kulak lagi dan jual, lama-lama uang modal bertambah yang artinya keuntungan bertambah. Malah saat itu belum kulak saya itu sudah punya banyak pesanan. 

Jadi, punya keinginan/ ide bisnis apa ya eksekusi saja tidak perlu menunggu waktu lama-lama. Kalau nunggu-nunggu searching dulu, mana-mana tempat kulak pakaian baju murah, riset-riset dulu, terus kapan mau mulai bisnisnya? Kalau tidak dieksekusi ya itu ide bisnis hanya melayang dialam pikiran saja. Keburu diambil orang lain pasarnya. Iya benar, orang lain dah jalan duluan kita malah masih berkutat mikirin tempat kulak dimana...Harus berani melangkah dan step up!

4. Modal

Namanya saja berbisnis dari nol, pastinya modalnya ya harus berani. Artinya kita itu modal secara uang ya sedikit. Pernah seseorang berkata pada penulis, "aku mau jualan pecel lho, tapi gak punya modal 2 juta..? Whatt? Mau jualan pecel nunggu modal 2 juta, parahnya nunggu dimodalin orang lain? Kalau ini sih bukan niat berbisnis menurut saya. Masih menurut saya, orang kalau mau jualan pecel bisa buka dirumahnya dengan memakai ruang tamunya misalnya. Peralatan bisa menggunakan yang ada dirumah seperti piring-piring dan sendok dirumah dipakai saja, cobek pasti punya dirumah ya dipakai saja. Kalau tidak punya meja kursi untuk pelanggan yang datang ya lesehan saja gelar alas dibawah. Simple, bukan? Dengan modal hanya membeli sayuran dan bumbu-bumbu dipasar 100 ribu Rupiah saja bisa cukup. Jalani bisnis dengan modal kecil dulu, tiap hari keuntungan yang ada ditambahkan untuk modal sebagian, terus begitu...lama-lama bisa buka tempat makan, benar tidak?

Ini nih masalah kebanyakan orang, mikirnya mau buka usaha maunya langsung besar, yang "wah" dulu dengan keuntungan besar. Lah kalau punya modal banyak ya silahkan saja, tetapi kalau mau memulai dari nol ya pelan-pelan melangkah. Step by step, selangkah demi selangkah dijalani. Selangkah lebih maju itu jauh lebih baik ketimbang hanya jalan kaki ditempat lhoo.. Kata orang Singapura kenalan kami, "semua perusahaan besar berawal dari bisnis kecil". Boleh percaya, boleh tidak. Saya dulu pernah bekerja sebagai sekretaris presiden direktur sebuah perusahaan terbilang besar. Perusahaan ini berawal dari usaha jahit rumahan, kemudian menjadi konveksi kecil-kecilan, dan sampai akhirnya menjadi sebuah perusahaan garment cukup besar. Dan proses untuk menjadi sebuah perusahaan besar bukanlah sekejam mata/ singkat. Sampai dua generasi baru menjadi sebuah perusahaan ekspor besar. Contoh lain di Singapura ada namanya Bengawan Solo, bisnis ini awalnya hanya bisnis kue rumahan, kemudian jualan dengan menyewa tempat kecil. Tapi lihatlah sekarang, Bengawan Solo sudah menjadi bisnis kue besar di Singapura. Diawali dengan yang kecil, ditelateni lama-lama bisa menjadi usaha besar.

5. Learning by doing

Ini sebuah kata-kata pakem yang harus diingat, learning by doing. Maksudnya apa? Maksudnya kita harus belajar dan terus belajar sambil menjalankan usaha. Punya ide bisnis, eksekusi, dan sembari menjalankan bisnis kita belajar. Lah kalau nunggu-nunggu belajar-belajar dulu, riset-riset dulu, kapan mulai bisnisnya...keburu orang lain yang mengambil ide kita. Sembari bisnis berjalan kita sembari belajar, apa yang kurang dalam usaha kita, apa kendala usaha kita, bagaimana pasarnya, bagaimana konsumennya. Percayalah, mau itu sebuah perusahaan besar sekalipun pasti didalamnya ada masalah/ kendala yang dihadapi dalam bisnisya dan harus dicari penyelesainnya. Begitu pun dengan usaha kecil yang dimulai dari nol. Kalau sudah dijalankan/ sudah dieksekusi kita akan tahu dimana sih kurang-kurangnya usaha yang dijalani, dari situ terus diperbaiki, dicari penyelesaian masalahnya, lama-lama usaha/ bisnis kita akan upgrade. 

6. Trial and error

Mau menjalankan sebuah usaha/ bisnis tapi takut rugi? Kalau kawan sekalian punya pikiran seperti ini artinya tidak punya jiwa bisnis. Tidak ada bisnis/ usaha yang tidak pernah rugi. Trial and error pasti ada dalam dunia bisnis, entah itu bisnis kecil maupun bisnis besar. Seperti yang sudah pernah saya tulis diartikel sebelumnya https://acikmdy-journey.blogspot.com/2019/12/sasa-hengkang-dari-singapura-apa-yang.html  Sasa termasuk bisnis besar, tapi menutup 22 tokonya dan merumahkan 170 pekerjanya. Mencari peluang pasar, mencoba pasar baru tetapi ternyata gagal atau salah strategi, hal-hal seperti ini adalah hal biasa dalam dunia usaha/ bisnis. Ini tinggal kita mau belajar dari kesalahan atau tidak. Jangan mudah putus asa dan patah semangat.

7. Konsisten

Kenapa konsisten ini penting dalam menjalankan sebuah bisnis dari nol? Misal kita mau buka usaha/ bisnis makanan, contoh mau jualan pecel lele. Dari awal harus konsisten jualan pecel lele. Jangan sebentar-bentar ganti jualan, misal lihat orang lain jualan bakso laris terus besok ganti jualan bakso, beberapa bulan kedepan liat yang lain laris jualan ayam geprek terus kita ganti jualan ayam geprek. Percayalah ini sangatlah tidak bagus untuk bisnis yang kita jalani kedepannya. Maka ada istilah, "If you want to reach everyone, by the end you never reach anyone". Catat ini sangat penting sekali dimana kita harus bisa memposisikan usaha kita atau istilahnya positioning. Untuk konsisten ini kita dituntut kreatif dan inovatif.

Intinya mau memulai bisnis jangan sekedar ikut-ikutan saja, atau hanya mengikuti trend saja. Tapi mulailah bisnis serius sesuai passion kita, dan terus konsisten. Lah kalau sekarang jualan bakso, besok jualan sate, lama-lama bisnis jadi tidak jelas. Konsisten ini penting agar pelanggan mengenali usaha kita atau yang disebut recognize product or brand. Dengan konsisten ini lama-lama justru kita akan memenukan pelanggan tetap/ loyal customers. Dari sini bisnis yang dimulai dari nol bisa berkembang.

Inilah beberapa hal yang harus dilakukan untuk memulai bisnis dari nol alias zero. Dimana kita harus berani mengeksekusi ide bisnis yang pastinya sesuai passion kita. Dan jangan pernah takut merugi/ rugi karena tidak ada bisnis yang tidak pernah rugi, jangan pula patah semangat kalau gagal karena trial and error itu pasti ada dalam sebuah bisnis, hambatan dan kendala pasti ada. Yang terakhir kita harus konsisten dengan bidang usaha yang hendak digeluti agar bisa menemukan pasarnya sendiri dan pelanggannya sendiri. Jangan berbisnis ikut-ikutan saja, tapi temukan sebuah bisnis yang memang kita minati/ kuasai/ kita senangi. 

Note:
  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Do not copy this article without permissions





No comments:

Post a Comment

After 2 Years of Stepping Down, Where is Ichikraft Now?

About two years ago, I made the decision that the Ichikraft Etsy shop closed temporarily. However, even until this day, I am still with the ...