Berbagi Makanan Jelang Natal Dengan Tetangga di Singapura


Christmas cake from our neighbour - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Christmas atau perayaan Natal sudah lewat, tetapi memori kebahagiaan yang kita bagi dengan orang lain akan terus hidup dalam hati kita, benar tidak? Lantas bagaimana sih perayaan Natal di Singapura? Dalam artikel kali ini saya akan membahas bagaimana Natal di Singapura terutama antar tetangga dimana kami suka berbagi keceriaan/ kebahagiaan ini melalui makanan yang dibagi pada tetangga yang merayakan tentunya.


Christmas card from Belgium - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Jangan heran ya bila kami merayakan 3 perayaan dalam setahun. Iya, benar sekali, Imlek atau Chinese New Year, Christmas / Natal, dan Hari raya/ Lebaran. Dimana setiap perayaan ini kami selalu memberi makanan/ jajanan/ snacks pada tetangga. Begitu pula sebaliknya, tetangga kami juga akan memberikan makanan pada kami. Senang bukan, kehidupan harmonis dalam bertetangga di Singapura. Malah saat Chinese New Year kami juga menerima angpao dari tetangga lho... 


Christmas voucher - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Ups, banyak orang bilang di Singapura itu orang-orangnya individualis, benar tidak sih? Maka kalau saya bilang di Singapura itu, orang-orang lokal itu sebenarnya bukan individualis tetapi lebih menghargai yang namanya "privacy". Selama hampir 8 tahun tinggal di Singapura, puji syukur kami selalu berteman baik dengan tetangga kami. Bahkan tetangga di tempat yang lama juga masih kami kunjungi barang hanya sekali waktu. kami selalunya berteman baik dengan tetangga, kadang beda  lantai, beda blok saja kami bisa kenal. "privacy"? "privacy" , kita harus benar-benar menghargai yang satu ini bila hendak tinggal di Singapura. Dan ini wajib. Contohnya, kita tidak boleh sembarangan mengetuk pintu rumah tetangga kita, harus lihat-lihat jam dulu. Kalaupun iya tetangga kita ada dirumah, kita juga tidak boleh sembarangan mengajak mereka ngobrol lama-lama bila bertemu diluar cukup semenit 5 menit sudah cukup. Ngomong atau berbicara juga harus diatur dan dipikir dulu, misal kita melihat tetangga kita sudah berumur 40 tahun tapi kok belum menikah sih, atau melihat tetangga kita pasangan suami/ istri sudah menikah beberapa tahun tapi kok belum memikirkan punya anak sih, atau  menanyakan tentang posisi kerja bahkan gaji, ranah-ranah ini adalah ranah privacy yang tidak boleh kita "sentuh". Kalau orang Cina bilang jangan "kepo" dengan kehidupan orang, sebisa mungkin jaga ranah privacy" orang lain dan hormatilah. Itulah kehidupan bertetangga di Singapura yang saya sebut menjaga/ menghormati privacy orang, jadi bukan individualis. Dengan saling menghargai ranah privacy tetangga inilah kami bisa kenal dengan tetangga kami di Singapura yang semuanya adalah warga lokal atau Singaporeans.


A beautiful present - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Kembali ketopik artikel, berbagi makanan/ jajanan jelang Christmas/ Natal ini sudah kami lakukan sejak kami pindah domisili di Singapura. Dulu-dulu kami malah memberi kado juga pada kenalan kami, orang lokal. Kalau sekarang-sekarang lebih gampang memberi makanan. Memberi makanan ini pilihan lebih gampang ketimbang memberi hadiah berupa kado. Karena kalau kado/ hadiah belum tentu orang suka dengan hadiah yang kita belikan. Nah, kalau makanan/ jajanan pasti orang menyukainya. Nah, jajanan atau makanan yang kami beri pada tetangga kami adalah cokelat, cokelatnya adalah Belgian cokelat (pastinya asli dari Belgia). Ditahun ini ada tambahan dimana kami memberi pasta/ spaghetti dan Italian sauce. Tambahan lain seperti tahun sebelumnya, saya juga memberi hadiah kecil hasil buatan sendiri yaitu bros bunga untuk tetangga, juga sebuah boneka untuk anjing tetangga kami. Nah, untuk seorang anak tetangga kami, ada sepasang jepit rambut cantik untuknya hasil buatan saya sendiri. Itulah jajanan dan perniknya yang kami berikan pada tetangga kami diperayaan Christmas 2019 ini.


Jajanan dari tetangga kami - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Bagaimana dengan tetangga kami? Ada yang memberi kami kue Christmas, jajanan/ makanan. Tambahan, tahun ini ada yang memberi voucher belanja, wah...lumayan bisa dipakai untuk belanja sayuran dan buah 😊 Itulah tetangga kami. Tahun lalu ada yang mengundang kami makan malam dimalam Christmas Eve, tetapi kami tidak datang. Karena saya itu sama makanan agak sulit, bukan karena apa-apa, tetapi saya punya alergi dengan beberapa makanan dan tidak bisa makan sembarangan. Oleh karenanya saya menghindari undangan makan malam. Dan hal ini bisa dimaklumi oleh tetangga kami. Selain itu saya juga menerima hadiah/ kartu dari teman luar negeri lainnya seperti dari Jepang dan Belgia.


Jajanan dari tetangga kami - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Seperti inilah cara kami berbagi keceriaan dan kebahagiaan dengan tetangga dalam perayaan Christmas / Natal yaitu dengan berbagi makanan/ jajanan. Nah, sebentar lagi Imlek atau Chinese New Year. Pastinya diperayaan ini akan meriah lagi, dimana kami akan membagikan kue-kue/ jajanan Imlek serta jeruk untuk tetangga kami. Pastinya saat Chinese New Year/ Imlek ini biasanya dirumah kami punya banyak jajanan dimana sebagian besar diberi oleh tetatangga. Tunggu artikel Imlek dari saya ditahun 2020! Happy Merry Chritsmas and Happy New Year to all of you...!

Note:
  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Do not copy this article without permissions
  • Do not reuse these photographs anywhere else without permissions

No comments:

Post a Comment

After 2 Years of Stepping Down, Where is Ichikraft Now?

About two years ago, I made the decision that the Ichikraft Etsy shop closed temporarily. However, even until this day, I am still with the ...