Tradisi Saling Berbagi Kue dan Jajanan Jelang Imlek di Singapura


Butter Pineapple tart, Kuih Baulu, dan jeruk untuk tetangga kami - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Hari ini adalah hari Chinese New Year atau di Indonesia dikenal dengan Imlek. Di Singapura lebaran Cina atau Imlek lebih terasa ramai dibanding dengan hari raya lainnya seperti Christmas atau Natal, Hari Raya Puasa/ Idul Fitri, atau Deepavali. Dan dihari raya Imlek ini kamipun turut serta memeriahkannya dan turut berbahagia menyambutnya dengan cara saling berbagi kue atau jajanan kepada tetangga. Ada ya tradisi saling berbagi seperti itu di Singapura? Mari kita tengok tradisi ini dalam bahasan selanjutnya.


Satu parcel isinya kuih Baulu, Butter Pineapple tart, dan 2 buah jeruk - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Di Singapura etnis Cina adalah etnis terbanyak. Jadi wajar bila Chinese New Year lebih terasa meriah. Tapi bukan berarti hari raya lainnya tidak meriah. Tentu hari raya lainnya tak kalah meriah saat dirayakan bersama dengan warga sekitar. Seperti yang sudah saya/ penulis tulis dalam artikel sebelumnya tentang bagaimana warga Singapura merayakan Hari Raya Puasa atau dikenal dengan Hari Raya Aidul Fitri di Indonesia. Kini saatnya Lunar New Year untuk dibahas tradisinya. Imlek di Singapura terasa meriah bukan saja hanya karena banyak etnis Cina di Singapura, tapi etnis Cina lainnya yang non-Buddhist juga turut serta merayakan. Itu mengapa Chinese New Year terasa lebih ramai dimana-mana. Jadi sudah jadi sebuah tradisi.


Hantaran dari salah satu tetangga kami isinya, cokelat, kacang, dua buah jeruk, dan angpao! - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Ditahun pertama pindah ke Singapura, saya/ penulis sempat ragu untuk berbagi makanan atau sekedar jajanan kepada tetangga yang semuanya etnis Cina. Saya/ penulis takut apa yang diberi itu tidak berkenan untuk mereka atau mereka tidak mau diberi-beri. Tetapi saya/ penulis salah besar, justru malah salah satu tetangga kami memberi kami kue, jajanan, serta jeruk untuk kami saat menjelang Imlek atau Chinese New Year. Ditempat lain ketika kami tinggal ditempat berbeda, tetangga kami yang etnis Cina malah sering sekali memberi kami sayur, kadang sayur ikan, sawi malah saya selalu diberi-beri bibit tanaman. Terkesan, ya sungguh saya/ penulis terkesan dibuatnya, ternyata budaya saling berbagi di Singapura antar tetangga itu merupakan hal yang biasa dalam masyarakat atau sudah tradisi. Dari situ saya/ penulis belajar untuk bisa lebih mengenal budaya warga sekitar atau tetangga kami. Misal kalau Imlek harus memberi apa pada mereka yang merayakan. Lambat laun kami paham dan mengerti sedikit demi sedikit budaya di Singapura. Dari situ saya/ penulis setiap Imlek atau Lunar New Year kami turut bersuka cita menyambutnya dengan ikut tradisinya yaitu berbagi kue atau jajanan serta tidak lupa jeruk.



Ini juga Jajajan dari tetangga kami isinya Jeruk, kue nastar, kacang, kue bangkit, dan kue yang terbuat dari biji-bijian - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Chinese New Year tahun 2019 ini terasa hangat sekali untuk kami. Karena kami diberi banyak kebaikan oleh tetangga-tetangga kami yang mengantarkan kue, jajanan, dan jeruk untuk kami. Bahkan kami mendapatkan angpao dari tetangga. Kami merasa senang dan bahagia bukan karena jajanan, kue, atau angpao-nya yang kami terima, tapi kebaikan mereka yang mereka tebarkan tanpa memandang etnis, maupun agama. Ya, itulah sebuah kebajikan hidup yang harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kalau ada istilah yang boleh saya pinjam, "power is not success, but power is kindness".

Sejak hari sabtu minggu lalu saya/penulis dan sang suami sibuk sekali. Kami kesana-kesini mencari dan membeli kue, jajanan, serta jeruk yang hendak kami berikan pada tetangga kami dihari minggu. Ya, saya/ penulis sangat sibuk dan lelah karena dibarengi harus menyelesaikan order baru dan harus segera dikirim ke USA sebelum libur Imlek. Puji syukur semuanya lancar, dan semuanya selesai tepat waktu. Kami bisa memberi semua kue, jajanan, serta jeruk-jeruk untuk tetangga kami, orderan-pun selesai tepat waktu dan bisa dikirim sebelum Imlek.


Hantaran dari tetangga kami isinya jeruk, pistachio, kue nastar atau pineapple tart - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Apa saja yang kami berikan pada tetangga kami? Dihari minggu kemarin kami memberikan parcel untuk masing-masing tetangga kami. Ya, tetangga kami yang selantai ada 7 flat, dan kami memberikan parcel untuk 6 flat karena nanti Hari Raya Puasa atau Idul Fitri satu flat ini baru kami beri hantaran parcel. Apa saja isinya? Isinya satu toples kue nastar atau di Singapura lebih dikenal dengan Pineapple tart. Untuk kue nastar ini kami memilih Butter Pineapple tart, satu toples kue Baulu yaitu salah satu kue tradisional disini. Ditambah dengan 2 buah jeruk untuk masing-masing parcel. Selain yang sudah disebutkan, kami juga memberikan boneka untuk anjing tetangga kami. Ya, ada 2 tetangga kami yang memiliki anjing. Parcel yang lain saya/ penulis tambahkan hasil karya sendiri yaitu bros bunga. Supaya lebih terlihat lebih cantik, masing-masing toples, jeruk, dan boneka anjing ini saya/ penulis balut dengan pita berwarna merah. Cantik, kan?


Gong Xi Fa Cai - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Dihari berikutnya, tetangga-tetangga kami silih berganti mengantar kue, jajanan, serta jeruk untuk kami. Ada yang memberi jeruk, nastar, dan kueh bangkit, serta kacang-kacangan. Ada yang memberi jeruk, cokelat, serta kacang-kacangan. Yang lain memberi jeruk, kacang-kacangan, kue nastar atau pineapple tart, serta cokelat. Jadi bisa dibayangkan dirumah kue dan jajanan kami banyak dan tidak tahu harus bagaimana untuk menghabiskannya. Ya, tetangga kami memberikan lebih dari apa yang kami berikan. Diberi kue dua toples kembali 3 toples, diberi jeruk 2 kami diberi jeruk 8 buah. Sebenarnya kami sangat merasa tidak enak karena kami memberi bukan karena ingin diberi kembalian, tapi bila kami tolak malah tambah tidak enak lagi. Ya, kami terima saja kebaikan ini dengan senang dan gembira. Saling berbagi kebahagiaan dihari Imlek apa salahnya karena hanya setahun sekali saling berbagi.


Beberapa hantaran untuk tetangga kami yang sudah kami siapkan - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Disaat inilah kita bisa mengenal lebih akrab tetangga kita, bisa ngobrol barang sebentar ketika mengantarkan parcel. Maklum bila dihari biasa orang-orang sibuk semua dengan kegiatan masing-masing. Paling hanya ketemu dilift ketika bareng satu lift saat turun atau naik. Kadang ketemu diteras rumah atau corridor depan rumah. Maka momen Chinese New Year ini adalah saat yang tepat untuk berkunjung ketetangga. Malah kami sampai diundang makan malam atau disebut dinner malam tahun baru Imlek ini. Tapi kami tidak bisa datang, bukannya tidak mau datang tapi karena saya sendiri tidak bisa makan daging. Ya, saya bukan vegetarian tapi setiap makan daging-dagingan selalu mual dan bisa muntah. Jadi dari pada tidak enak diundang makan malam untuk Chinese New Year tapi sampai ditempat saya tidak makan sama sekali, malah merasa tidak enak lagi dengan pengundang atau tuan rumah. Dan saya bersyukur tetangga kami pengertian. Itulah kehidupan kami bertetangga di Singapura sini, saling berbagi kebahagiaan, saling berbagi kue atau jajanan jelang Imlek. Menarik,kan ya tradisinya?

Itulah sedikit cerita dan pengalaman kami saat menyambut Imlek 2019 ini. Tidak merayakan tapi kami turut memeriahkan, turut berbahagia, dan turut serta melestarikan tradisi saling berbagi kue dan jajanan Imlek, serta tidak lupa jeruk. Karena kami tinggal dinegara orang, jadi kami harus menjunjung tinggi budaya dimana kami tinggal. Dimana bumi dipijak, disitulah langit dijunjung. Selamat Tahun Baru Imlek atau Chinese New Year 2019, Wishing You Peace, Happiness, and Prosperity Gong Xi Fa Cai.

Baca juga artikel terkait lainnya, disini link-nya https://acikmdy-journey.blogspot.com/2020/01/ragam-kue-dan-jajanan-imlek-2020-di.html
Note:
  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Do not copy this article without permissions
  • Do not reuse these photographs anywhere else without permissions

No comments:

Post a Comment

After 2 Years of Stepping Down, Where is Ichikraft Now?

About two years ago, I made the decision that the Ichikraft Etsy shop closed temporarily. However, even until this day, I am still with the ...