Berbagi Makanan Jelang Natal Dengan Tetangga di Singapura


Christmas cake from our neighbour - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Christmas atau perayaan Natal sudah lewat, tetapi memori kebahagiaan yang kita bagi dengan orang lain akan terus hidup dalam hati kita, benar tidak? Lantas bagaimana sih perayaan Natal di Singapura? Dalam artikel kali ini saya akan membahas bagaimana Natal di Singapura terutama antar tetangga dimana kami suka berbagi keceriaan/ kebahagiaan ini melalui makanan yang dibagi pada tetangga yang merayakan tentunya.


Christmas card from Belgium - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Jangan heran ya bila kami merayakan 3 perayaan dalam setahun. Iya, benar sekali, Imlek atau Chinese New Year, Christmas / Natal, dan Hari raya/ Lebaran. Dimana setiap perayaan ini kami selalu memberi makanan/ jajanan/ snacks pada tetangga. Begitu pula sebaliknya, tetangga kami juga akan memberikan makanan pada kami. Senang bukan, kehidupan harmonis dalam bertetangga di Singapura. Malah saat Chinese New Year kami juga menerima angpao dari tetangga lho... 


Christmas voucher - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Ups, banyak orang bilang di Singapura itu orang-orangnya individualis, benar tidak sih? Maka kalau saya bilang di Singapura itu, orang-orang lokal itu sebenarnya bukan individualis tetapi lebih menghargai yang namanya "privacy". Selama hampir 8 tahun tinggal di Singapura, puji syukur kami selalu berteman baik dengan tetangga kami. Bahkan tetangga di tempat yang lama juga masih kami kunjungi barang hanya sekali waktu. kami selalunya berteman baik dengan tetangga, kadang beda  lantai, beda blok saja kami bisa kenal. "privacy"? "privacy" , kita harus benar-benar menghargai yang satu ini bila hendak tinggal di Singapura. Dan ini wajib. Contohnya, kita tidak boleh sembarangan mengetuk pintu rumah tetangga kita, harus lihat-lihat jam dulu. Kalaupun iya tetangga kita ada dirumah, kita juga tidak boleh sembarangan mengajak mereka ngobrol lama-lama bila bertemu diluar cukup semenit 5 menit sudah cukup. Ngomong atau berbicara juga harus diatur dan dipikir dulu, misal kita melihat tetangga kita sudah berumur 40 tahun tapi kok belum menikah sih, atau melihat tetangga kita pasangan suami/ istri sudah menikah beberapa tahun tapi kok belum memikirkan punya anak sih, atau  menanyakan tentang posisi kerja bahkan gaji, ranah-ranah ini adalah ranah privacy yang tidak boleh kita "sentuh". Kalau orang Cina bilang jangan "kepo" dengan kehidupan orang, sebisa mungkin jaga ranah privacy" orang lain dan hormatilah. Itulah kehidupan bertetangga di Singapura yang saya sebut menjaga/ menghormati privacy orang, jadi bukan individualis. Dengan saling menghargai ranah privacy tetangga inilah kami bisa kenal dengan tetangga kami di Singapura yang semuanya adalah warga lokal atau Singaporeans.


A beautiful present - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Kembali ketopik artikel, berbagi makanan/ jajanan jelang Christmas/ Natal ini sudah kami lakukan sejak kami pindah domisili di Singapura. Dulu-dulu kami malah memberi kado juga pada kenalan kami, orang lokal. Kalau sekarang-sekarang lebih gampang memberi makanan. Memberi makanan ini pilihan lebih gampang ketimbang memberi hadiah berupa kado. Karena kalau kado/ hadiah belum tentu orang suka dengan hadiah yang kita belikan. Nah, kalau makanan/ jajanan pasti orang menyukainya. Nah, jajanan atau makanan yang kami beri pada tetangga kami adalah cokelat, cokelatnya adalah Belgian cokelat (pastinya asli dari Belgia). Ditahun ini ada tambahan dimana kami memberi pasta/ spaghetti dan Italian sauce. Tambahan lain seperti tahun sebelumnya, saya juga memberi hadiah kecil hasil buatan sendiri yaitu bros bunga untuk tetangga, juga sebuah boneka untuk anjing tetangga kami. Nah, untuk seorang anak tetangga kami, ada sepasang jepit rambut cantik untuknya hasil buatan saya sendiri. Itulah jajanan dan perniknya yang kami berikan pada tetangga kami diperayaan Christmas 2019 ini.


Jajanan dari tetangga kami - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Bagaimana dengan tetangga kami? Ada yang memberi kami kue Christmas, jajanan/ makanan. Tambahan, tahun ini ada yang memberi voucher belanja, wah...lumayan bisa dipakai untuk belanja sayuran dan buah 😊 Itulah tetangga kami. Tahun lalu ada yang mengundang kami makan malam dimalam Christmas Eve, tetapi kami tidak datang. Karena saya itu sama makanan agak sulit, bukan karena apa-apa, tetapi saya punya alergi dengan beberapa makanan dan tidak bisa makan sembarangan. Oleh karenanya saya menghindari undangan makan malam. Dan hal ini bisa dimaklumi oleh tetangga kami. Selain itu saya juga menerima hadiah/ kartu dari teman luar negeri lainnya seperti dari Jepang dan Belgia.


Jajanan dari tetangga kami - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Seperti inilah cara kami berbagi keceriaan dan kebahagiaan dengan tetangga dalam perayaan Christmas / Natal yaitu dengan berbagi makanan/ jajanan. Nah, sebentar lagi Imlek atau Chinese New Year. Pastinya diperayaan ini akan meriah lagi, dimana kami akan membagikan kue-kue/ jajanan Imlek serta jeruk untuk tetangga kami. Pastinya saat Chinese New Year/ Imlek ini biasanya dirumah kami punya banyak jajanan dimana sebagian besar diberi oleh tetatangga. Tunggu artikel Imlek dari saya ditahun 2020! Happy Merry Chritsmas and Happy New Year to all of you...!

Note:
  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Do not copy this article without permissions
  • Do not reuse these photographs anywhere else without permissions

Behind the scene: How to Create Ichikraft Hellebore or Winter Rose Ribbon Flower


Ichikraft's Hellebore ribbon flowers - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Hellebore flower is our new design. And yes, there are single petal Hellebore flower and double petals Hellebore flower. You can visit my Etsy shop if you want these pretty accessories here the link https://www.etsy.com/shop/ichikraft The colors that I chose are green juice, ivory, light pink, wine, and burgundy. The leaf color is willow color. But I also chose the apple green color for the leaf. What I can say about our new design is...this is an easy flower to create. So, I think this is good for the beginner. These are how we create our Hellebore flower, let's check it out!


Hellebore flower or Winter rose flower hair barrette/ hairclip - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Material:

1. Single petal Hellebore flower
  • 5 pcs of double-faced/ DF satin ribbon with the length is 5 cm or 4 cm 
  • Some flower stamens
  • 2 cm diameter for the round felt
2. Double petal Hellebore flower
  • 5 pcs of double-faced / DF satin ribbon with the length is 5 cm 
  • 6 pcs of double-faced / DF satin ribbon with the length is 4 cm
  • Some flower stamens
  • 2 cm diameter for the round felt
The processing:

1. Single petals Hellebore flower
  • Cut and shape the petals like a leaf or like the picture below

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

  • Slight burn the edge around, like the picture below

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy



Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

  • Make a hole in the center of the felt like the picture below

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

  • Join some flower stamens by gluing them. Attach them into the hole and seal it with glue 

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

  • First, join 5 petals with 5 cm or 4 cm for the length

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

  • Cut around the felt with 2 cm diameter
  • Hand-stitch the pin brooch or just glue it
  • Attach it in the bottom of the flower
  • Attach the handmade label by gluing it
  • And the single petals Hellebore flower brooch is ready!
2. Double petals Hellebore flower

  • Do the same step like we create single petals Hellebore flower until fourth steps
  • Then, in the fifth step, join 6 petals with 4 cm for the length. Look at the picture below


Join 6 petals with 4 cm for the size - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

  • Join 5 petals with 5 cm for the length or the size. Look at the picture down below

Join 5 petals with 5 cm for the size or length - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Join 5 petals with 5 cm for the size or length - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

  • If you want to make a leaf then cut 5 cm double-faced/ DF satin flower. Then shape it into a leaf shape - watch the video 
  • Attach the leaf by gluing it
  • Cut around the felt with 2 cm diameter
  • Hand-stitched the pin brooch or just glue it
  • Attach it in the bottom of Hellebore flower
  • Glue the handmade label
  • And it's done!

Hellebore or Winter Rose flowers elastic hair tie - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Double petals Hellebore or Winter Rose flower brooch - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Yes, of course, we can create a Hellebore flower hair clip or barrette, elastic hair-tie. Well, now you know how we create Hellebore flower. This is how we create our flowers. Yes, Ichikraft's products aren't mass production. I create every single petal of my flowers by my hands. For more details on how to create Hellebore or Winter Rose flower, you can visit the Ichikraft YouTube channel. Yes, we are only able to upload a new video once a week. The video is coming soon! I'll update later...!

Also, visit my other Ichikraft blogs here are the links, https://ichikraft-give-care.blogspot.com/  My kitchen recipes blog https://acikmdy-recipe.blogspot.com/  My Garden https://acikmdy-garden.blogspot.com/

Note:
  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Video creator, content creator, designer, business owner: Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Video editor: RDZ
  • Do not copy this article without permissions
  • Do not reuse these photographs anywhere else without permissions

Ichikraft on Monday: Prepare Our Pink Order


Ichikraft's products - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

It was Monday and we created our pink order. What are they? They are Lotus flower brooches. Yes, yesterday I prepared these brooches. I created 3 brooches in total. We start our week by preparing an order. And I am very happy to do it. Yes, I love my work! Who's doesn't love flowers? I think many people love flowers and also art flowers! What does it mean? It means ribbon flower is a part of art, and it calls art flower work.

Actually, the Lotus flower is our old design. It was unlisting from my Etsy shop. Yes, my design is unique and special. I create 1 or 5 pieces of each design. Sometimes I make only one piece for one design. After 1 or 5 products sold out, I make a new design. It means the old design is unlisting. Now you know that Ichikraft isn't mass production, right? That is why our design is special and unique. You won't regret to buy our product.

But why I create the Lotus flower again? This is an exception that if customer wants to buy an old design and can ask me to recreate the design. Yes, this is an exception. But, I have to check our materials first before accepting the order. Why? Because it is an old design from our shop. What does it mean? It means the materials for creating the old design maybe is no longer in our stock. When I bring a new design, I bring a new color or something different for the next design. Yes, we can accept an order for old design but I need to make sure the materials are in our stock.


Ichikraft Lotus flower design - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

As a customer, you can ask many things before order and it is free. Maybe about the item, shipping, or even custom order. For example, you can ask me to recreate the old design from our shop, or you can ask me for a custom order maybe you want to change the color or the function. It's ok, don't worry or feel silly to ask anything you want to know before ordering. I am happy if I could communicate with you 😊

Well, on Monday I created the Pink Lotus flower brooches. I created 3 Lotus flower brooches. We start our week by preparing the products. Yes, some of our products are made to order. Sounds special, right? Yes, I recreated the Lotus flower with a little different from the old design. What is it? I chose 3 tone colors, white, light pink, and pink. I also use a double-faced satin ribbon for white and light pink color. In the future, I will be using a double-faced satin ribbon. So, I will not use a single-faced satin ribbon anymore.


Ichikraft Lotus flower design - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Thank you for stopping by and reading the Ichikraft blog! I will update our work in the next blog. Don't forget to visit our Etsy shop https://www.etsy.com/shop/ichikraft and Ichikraft YouTube channel to find out behind the scene on how we create our products. Like I said before, Ichikraft isn't mass production. I create every single petal of our flowers. 

Note:
  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Do not copy this article without permissions
  • Do not reuse these photographs anywhere else without permissions

Memulai Bisnis Dari Nol, Apa Yang Harus Dilakukan?

Kalau ada yang bilang memulai bisnis itu butuh modal besar, butuh biaya, bla..bla... Lah kalau menurut saya memulai bisnis itu tergantung niat orangnya. Mau punya modal besar sekalipun kalau tidak punya passion ya tetap saja bisnisnya akan berantakan atau malah tutup. Jadi menurut saya sih memulai bisnis dari nol ya tidak ada masalah, justru kita akan banyak belajar. Ada istilah bilang, "do it now or never!", "start now and learn!". Dan istilah itu benar adanya, dimana kita harus berani mengeksekusi sebuah ide.

Ada seseorang bilang pada penulis, "aku pengen buka usaha punya ide bisnis banyak banget tapi gak pernah terealisasikan, jadi cuma pengen-pengen aja". Apa tanggapan penulis? Waktu itu saya tidak menanggapinya. Buat saya pribadi orang mau buka bisnis ya buka saja sekalipun harus mulai dari nol. Harus ada niat dalam diri seseorang untuk memulai/ berani mengeksekusi sebuah ide. Kalau tidak punya keberanian ya akhirnya ide-ide bisnis itu cuma jadi khayalan semata. Ini nih bedanya orang yang memiliki impian dan orang yang hanya bermain pikiran/ khayalan. Bedanya tipis, sangat tipis sekali, tetapi bila hendak dilihat kerja kerasnya bisa kelihatan mana orang yang benar-benar dan bersungguh-sungguh memulai bisnis, atau hanya sebatas omongan dan keinginan semata. Percayalah bahwa memulai bisnis dari nol akan banyak hambatan dan rintangan didepan, pastinya butuh usaha dan kerja keras. Lantas apa yang harus dilakukan untuk memulai bisnis dari nol alias zero?

1. Percaya Diri dan mandiri

Pernah penulis diajak oleh seseorang untuk usaha bumbu dapur seperti jahe, kunyit, yang memang punya pasar bagus di Singapura. Tapi saya menolaknya! Kenapa? Ya maaf ngomong bahwa saya tidak punya passion didunia jahe dan kunyit. Waktu itu saya bilang kalau memang iya ia mau bisnis beginian, mau ekspor jahe ada kunyit dari Indonesia ke Singapura, ya silahkan ditangani sendiri, diurus sendiri. Intinya dalam memulai bisnis kalau bisa harus mandiri jangan tergantung orang lain. Meskipun dikemudian hari kita menemukan partner usaha, tapi sebisa mungkin diawal usaha kita harus bisa mandiri dulu. Artinya apa? Artinya kita belajar untuk percaya diri dalam menjalani sebuah bisnis. Lah kalau tidak punya kepercayaan diri bagaimana sebuah bisnis/ usaha akan berjalan? Ya itu tadi yang saya bilang diatas, ide bisnis hanya sekedar omongan saja.

Suami penulis punya cerita dimana ia diminta oleh seorang kawannya untuk membuka bisnis/ usaha IT di Singapura. Si kawan ini tinggalnya tidak di Singapura tapi ia di Indonesia dimana ia ingin membuka perusahaan IT di Singapura. Tetapi ia meminta suami penulis untuk membuka dan mengurus bisnis IT ini sendiri. Huh? Saya bilang pada suami kalau memang benar itu kawan ingin berbisnis di Singapura ya silahkan pindah dulu ke Singapura bisnis IT-nya di Indonesia dijual, modalnya bawa ke Singapura, bawa anak-istrinya sekalian, urus segala macam untuk usahanya sendiri jangan mengandalkan orang lain. Itu baru namanya berbisnis yang benar. Lagi-lagi... harus percaya diri...

2. Temukan passion

Kadang-kadang ide bisnis bisa berasal dari mana saja. Tetapi kalau kita bisa menemukan passion bisnis yang tepat maka kita akan merasa bahagia menjalankan sebuah bisnis. Bagaimana caranya menemukan passion ini? Kita bisa mulai mencari sesuatu hal yang kita minati atau yang dekat dengan keseharian kita/ tidak asing untuk kita. Misal suka memasak, suka bikin kue, suka merajut, suka menanam tanaman dan bunga, suka pet, suka bunga-bunga, suka dengan art,  fashion, suka travelling, suka makan, suka ambil photo, suka buku, dll...kita bisa memulai bisnis dari ide ini.

Saya sendiri misalnya, dari sejak jaman Sekolah Dasar sudah senang membuat barang handicraft/ handmade sendiri (bikin tali rambut sendiri baik dijahit atau rajut, bikin tas sendiri, bikin bunga dari sedotan plastik bekas dll...). Selain itu penulis suka tanaman dan bunga-bunga, dan sekarang punya kucing. Dari situlah penulis memulai usaha yaitu men-design cat collars  dan handmade flowers. Seperti yang sudah saya tulis diparagraf ke-dua, punya ide bisnis banyak tapi tidak direalisasikan? Lah tanya pada diri sendiri, punya passion dibidang apa? Tidak perlu punya ide bisnis banyak-banyak, cukup temukan satu ide yang memang benar-benar adalah passion kita.

3. Ekseskusi

Ada seseorang berkata pada penulis, "aku tuh sebenarnya ingin memulai bisnis biar bisa mengurus rumah dan anak, inginnya jualan baju-baju online, tapi saya itu tidak tahu harus kulak dimana...". Jawaban saya hanya satu, "do it now or never". Kenapa saya bisa bilang begitu? Penulis sendiri punya pengalaman dimana saya itu tahun 2010 sudah pernah mulai bisnis fashion yaitu menjual pakaian wanita dan saya "buta" tidak tahu dimana tempat kulak baju-baju itu. Tapi saya eksekusi juga dengan modal hanya sekitar 800 ribu rupiah saat itu. Hasilnya? Satu bulan barang habis dan modal kembali malah ada untung sekitar 200 ribuan. Untung segitu sih sedikit... Ya namanya saja memulai bisnis dari nol. Modal ditambah keuntungan untuk kulak lagi dan jual, lama-lama uang modal bertambah yang artinya keuntungan bertambah. Malah saat itu belum kulak saya itu sudah punya banyak pesanan. 

Jadi, punya keinginan/ ide bisnis apa ya eksekusi saja tidak perlu menunggu waktu lama-lama. Kalau nunggu-nunggu searching dulu, mana-mana tempat kulak pakaian baju murah, riset-riset dulu, terus kapan mau mulai bisnisnya? Kalau tidak dieksekusi ya itu ide bisnis hanya melayang dialam pikiran saja. Keburu diambil orang lain pasarnya. Iya benar, orang lain dah jalan duluan kita malah masih berkutat mikirin tempat kulak dimana...Harus berani melangkah dan step up!

4. Modal

Namanya saja berbisnis dari nol, pastinya modalnya ya harus berani. Artinya kita itu modal secara uang ya sedikit. Pernah seseorang berkata pada penulis, "aku mau jualan pecel lho, tapi gak punya modal 2 juta..? Whatt? Mau jualan pecel nunggu modal 2 juta, parahnya nunggu dimodalin orang lain? Kalau ini sih bukan niat berbisnis menurut saya. Masih menurut saya, orang kalau mau jualan pecel bisa buka dirumahnya dengan memakai ruang tamunya misalnya. Peralatan bisa menggunakan yang ada dirumah seperti piring-piring dan sendok dirumah dipakai saja, cobek pasti punya dirumah ya dipakai saja. Kalau tidak punya meja kursi untuk pelanggan yang datang ya lesehan saja gelar alas dibawah. Simple, bukan? Dengan modal hanya membeli sayuran dan bumbu-bumbu dipasar 100 ribu Rupiah saja bisa cukup. Jalani bisnis dengan modal kecil dulu, tiap hari keuntungan yang ada ditambahkan untuk modal sebagian, terus begitu...lama-lama bisa buka tempat makan, benar tidak?

Ini nih masalah kebanyakan orang, mikirnya mau buka usaha maunya langsung besar, yang "wah" dulu dengan keuntungan besar. Lah kalau punya modal banyak ya silahkan saja, tetapi kalau mau memulai dari nol ya pelan-pelan melangkah. Step by step, selangkah demi selangkah dijalani. Selangkah lebih maju itu jauh lebih baik ketimbang hanya jalan kaki ditempat lhoo.. Kata orang Singapura kenalan kami, "semua perusahaan besar berawal dari bisnis kecil". Boleh percaya, boleh tidak. Saya dulu pernah bekerja sebagai sekretaris presiden direktur sebuah perusahaan terbilang besar. Perusahaan ini berawal dari usaha jahit rumahan, kemudian menjadi konveksi kecil-kecilan, dan sampai akhirnya menjadi sebuah perusahaan garment cukup besar. Dan proses untuk menjadi sebuah perusahaan besar bukanlah sekejam mata/ singkat. Sampai dua generasi baru menjadi sebuah perusahaan ekspor besar. Contoh lain di Singapura ada namanya Bengawan Solo, bisnis ini awalnya hanya bisnis kue rumahan, kemudian jualan dengan menyewa tempat kecil. Tapi lihatlah sekarang, Bengawan Solo sudah menjadi bisnis kue besar di Singapura. Diawali dengan yang kecil, ditelateni lama-lama bisa menjadi usaha besar.

5. Learning by doing

Ini sebuah kata-kata pakem yang harus diingat, learning by doing. Maksudnya apa? Maksudnya kita harus belajar dan terus belajar sambil menjalankan usaha. Punya ide bisnis, eksekusi, dan sembari menjalankan bisnis kita belajar. Lah kalau nunggu-nunggu belajar-belajar dulu, riset-riset dulu, kapan mulai bisnisnya...keburu orang lain yang mengambil ide kita. Sembari bisnis berjalan kita sembari belajar, apa yang kurang dalam usaha kita, apa kendala usaha kita, bagaimana pasarnya, bagaimana konsumennya. Percayalah, mau itu sebuah perusahaan besar sekalipun pasti didalamnya ada masalah/ kendala yang dihadapi dalam bisnisya dan harus dicari penyelesainnya. Begitu pun dengan usaha kecil yang dimulai dari nol. Kalau sudah dijalankan/ sudah dieksekusi kita akan tahu dimana sih kurang-kurangnya usaha yang dijalani, dari situ terus diperbaiki, dicari penyelesaian masalahnya, lama-lama usaha/ bisnis kita akan upgrade. 

6. Trial and error

Mau menjalankan sebuah usaha/ bisnis tapi takut rugi? Kalau kawan sekalian punya pikiran seperti ini artinya tidak punya jiwa bisnis. Tidak ada bisnis/ usaha yang tidak pernah rugi. Trial and error pasti ada dalam dunia bisnis, entah itu bisnis kecil maupun bisnis besar. Seperti yang sudah pernah saya tulis diartikel sebelumnya https://acikmdy-journey.blogspot.com/2019/12/sasa-hengkang-dari-singapura-apa-yang.html  Sasa termasuk bisnis besar, tapi menutup 22 tokonya dan merumahkan 170 pekerjanya. Mencari peluang pasar, mencoba pasar baru tetapi ternyata gagal atau salah strategi, hal-hal seperti ini adalah hal biasa dalam dunia usaha/ bisnis. Ini tinggal kita mau belajar dari kesalahan atau tidak. Jangan mudah putus asa dan patah semangat.

7. Konsisten

Kenapa konsisten ini penting dalam menjalankan sebuah bisnis dari nol? Misal kita mau buka usaha/ bisnis makanan, contoh mau jualan pecel lele. Dari awal harus konsisten jualan pecel lele. Jangan sebentar-bentar ganti jualan, misal lihat orang lain jualan bakso laris terus besok ganti jualan bakso, beberapa bulan kedepan liat yang lain laris jualan ayam geprek terus kita ganti jualan ayam geprek. Percayalah ini sangatlah tidak bagus untuk bisnis yang kita jalani kedepannya. Maka ada istilah, "If you want to reach everyone, by the end you never reach anyone". Catat ini sangat penting sekali dimana kita harus bisa memposisikan usaha kita atau istilahnya positioning. Untuk konsisten ini kita dituntut kreatif dan inovatif.

Intinya mau memulai bisnis jangan sekedar ikut-ikutan saja, atau hanya mengikuti trend saja. Tapi mulailah bisnis serius sesuai passion kita, dan terus konsisten. Lah kalau sekarang jualan bakso, besok jualan sate, lama-lama bisnis jadi tidak jelas. Konsisten ini penting agar pelanggan mengenali usaha kita atau yang disebut recognize product or brand. Dengan konsisten ini lama-lama justru kita akan memenukan pelanggan tetap/ loyal customers. Dari sini bisnis yang dimulai dari nol bisa berkembang.

Inilah beberapa hal yang harus dilakukan untuk memulai bisnis dari nol alias zero. Dimana kita harus berani mengeksekusi ide bisnis yang pastinya sesuai passion kita. Dan jangan pernah takut merugi/ rugi karena tidak ada bisnis yang tidak pernah rugi, jangan pula patah semangat kalau gagal karena trial and error itu pasti ada dalam sebuah bisnis, hambatan dan kendala pasti ada. Yang terakhir kita harus konsisten dengan bidang usaha yang hendak digeluti agar bisa menemukan pasarnya sendiri dan pelanggannya sendiri. Jangan berbisnis ikut-ikutan saja, tapi temukan sebuah bisnis yang memang kita minati/ kuasai/ kita senangi. 

Note:
  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Do not copy this article without permissions





Sasa Hengkang Dari Singapura, Apa yang Terjadi?

Sasa? Merk bumbu penyedap masakan yang banyak dijual di Indonesia itu bukan sih? Jawabannya adalah bukan. Lantas Sasa itu apa dan kenapa bisa hengkang dari Singapura? Mungkin banyak diantara kawan Indonesia bertanya dan belum tahu Sasa itu apa. Dalam artikel ini penulis ingin membahas tentang Sasa yang hengkang dengan menutup 22 tokonya. Yup, artikel ini adalah artikel terkait bisnis. Saya ingin membahasnya dari sudut pandang saya apa yang terjadi dengan Sasa sehingga ia harus menutup tokonya di Singapura.

Bagi kawan sekalian yang belum tahu apa itu Sasa, maka saya akan beri penjelsan sedikit bahwa Sasa itu adalah toko kosmetik yang asalnya dari Hongkong. Yang dijual bermacam-macam produk yang terkait dengan produk kosmetik/ kecantikan. Kebetulan salah satu tokonya ada disalah satu mall dekat dengan tempat tinggal kami. Saya bukan penggemar kosmetik sih, tapi beberapa kali penulis sudah pernah mengunjungi toko Sasa dan membeli satu-dua item. Dan toko Sasa ini masih terhitung belum lama masuk pasar Singapura, malah terhitung toko baru didalam mall dekat tempat tinggal kami yaitu Ang Mo Kio Hub. Kenapa bisa tutup ya, apa yang terjadi pada Sasa sehingga harus merumahkan 170 pekerjanya?

Bila dilihat memang Singapura ini adalah negara maju yang pastinya para wanita di Singapura suka memakai kosmetik dan tidak segan untuk berbelanja kosmetik. Maksudnya kosmetik sudah menjadi kebutuhan harian yang bisa dipastikan bakal akan laris manis bila jualan kosmetik. Tetapi setelah memasuki pasar kok ternyata tidak bisa laris? Apa yang terjadi? Ini menurut saya, kurang adanya analisis pasar. Sebelum memasuki sebuah pasar ada baiknya para pelaku bisnis melakukan research bagaimana pasar yang akan dimasuki sebelum memulai bisnis. Kenapa? Karena dalam kenyataannya sudah berjibun alias sudah banyak toko kosmetik di Singapura. Artinya apa? Artinya saingan sudah banyak. Sudah banyak toko yang menjual barang kosmetik. 

Memasuki pasar baru dengan menjual barang yang sudah banyak dijual pasti akan menemui banyak kendala/ kesulitan, bukan? Lah terus apa yang harus dilakukan agar tetap bisa memasuki pasar baru dan tetap bisa menjual barang yang sama dipasaran? Jawabannya adalah kita harus unik dari yang lain, beda dengan yang lain. Contoh gampangnya mau jualan bakso ditempat yang sudah banyak penjual baksonya? huh... strateginya adalah menjual bakso yang berbeda dengan lainnya, misal bakso isi keju, bakso isi udang, bakso isi broccoli, dll.. Artinya kita dituntut untuk kreatif dan inovatif, kalau bisa menjual sesuatu yang malah belum ada dipasaran. Jenis usahanya sama tetapi menjual barang yang unik beda dengan lainnya.

Dari beberapa kali kunjungan ke toko Sasa, kalau saya lihat barang kosmetik yang dijual ya barang kosmetik yang bisa didapat ditoko lainnya juga. Menurut saya ya biasa saja tidak ada yang unik dan istimewa dari toko ini. Saya sebagai konsumen mampir ketoko Sasa ya hanya kebetulan saja mampir sebentar, bukan karena saya niat sekali pergi dan membeli produk/ item tertentu yang hanya bisa dibeli disitu. Karena item/produk yang saya beli banyak dijual ditoko lain. Hanya kebetulan saja lewat dan sekalian beli. Jadi saya ya hanya konsumen dadakan saja, bukan konsumen tetap.

Dari pengalaman penulis, ini pengalaman saya lhoo yah, sales girl-nya ngeribetin dan saya tidak suka kalau beli-beli sedang memilih produk dirusuhi. Kalau istilahnya tuh "pushy", ada calon konsumen datang langsung ditawari ini itu bla..bla... Saya kesal dan sangat tidak suka. Kenapa? Karena saya itu datang membeli sesuatu dan sudah tahu apa yang hendak dibeli. Pas giliran saya butuh bantuan dan minta tolong untuk mengambilkan satu barang, eee... sales girl-nya tidak ada yang respon, 1 menit dua menit, sampai 10 menit saya nunggu dan berusaha mengambil barang yang hendak dibeli. Dengan pengalaman begini sih saya sebagai konsumen lebih baik membeli dari toko biasanya. Malah ditoko langganan tidak pernah diribeti oleh sale-girl-nya. Apakah calon konsumen yang lain merasakan pengalaman yang sama dengan saya? Ya mungkin saja ada yang memiliki pengalaman yang sama dengan penulis berhubung setiap kali lewat toko Sasa ini selalu sepi pengunjung. 

Saya tidak tahu bagaimana strategi bisnis Sasa, tetapi seandainya Sasa menjual produk kosmetik yang berbeda dan unik, mungkin malah akan menemukan pelanggan/ konsumen baru dan bahkan bisa jadi konsumen tetap yang pada akhirnya menghasilkan keuntungan dan bisa terus berjalan bisnisnya. Kalau ada istilah bilang, "If you want to reach everyone, by the end you are never reach anyone". Dan istilah ini benar dalam dunia usaha/ bisnis. Kita melihat bisnis kosmetik lain laris dan bagus, tetapi tentu saja tidak bisa menerapkan hal sama dengan bisnis yang kita dijalani. Inilah pentingnya positioning dalam dunia usaha/ bisnis. Kita harus bisa menempatkan atau memposisikan usaha/ bisnis kita. Bagaimana caranya? Caranya bisa dengan memasuki celah pasar misalnya, kosmetik yang unik dan khusus contohnya perawatan untuk kulit sensitif. Bila dipersentasikan pasti sedikit misal hanya 20 persen saja, tapi...kalau bisa menggaet 20 persen market ini apa tidak menguntungkan? Tidak usah jauh-jauh, penulis salah satu pelanggan tetap produk kulit sensitif dimana selalu membeli produk yang sama ditoko yang sama dan terus-menerus. Dan saya itu belinya online karena produk yang saya butuhkan tidak ada dijual ditoko-toko kosmetik manapun. Dari situ saya tahu banyak konsumen yang mencari produk perawatan kulit sensitif asal USA. Kok bisa tahu? Lah kadang kalau pesan saya itu harus nunggu penjual kulak dulu, artinya stock habis pembeli banyak.

Ngomong-ngomong toko online, "welcome to the digital world!". Sekarang sudah jaman dan eranya digital dimana para pelaku bisnis sudah saatnya menuju digital marketing bukan marketing tradisional/ konvensional. Aktif di platform-platform yang ada, artinya apa? Artinya aktif didunia digital untuk menyampaikan message pada customers, misal update produk terbaru atau update produk yang sedang trend dipasaran. Lah sekarang semua serba digital, orang mau beli produk tertentu tapi harus search dulu, harus tahu produknya bagaimana  review-nya bagus atau tidak, kalau iya bagus produknya baru melihat lokasi tokonya dimana, tetapi karena sudah era digital, banyak konsumen yang memilih beli online ketimbang beli langsung ketokonya. Jangankan produk kosmetik bisa beli secara online, lha mau beli durian aja sekarang online. Buktinya tetangga saya beli durian suka beli online saja, enak tidak usah keluar rumah barang langsung dikirim pluss duriannya sudah dikupas. Welcome to the digital world! Kira-kira Sasa seperti ini tidak ya? Jaman sekarang para pelaku bisnis sudah beralih ke digital marketing, ada yang bikin blog, punya video channel alias YouTube channel, dan tentu saja buka toko online juga meski punya toko fisik.

Di Singapura tidak hanya Sasa yang hengkang, ada Carrefour yang juga hengkang dari Singapura tahun 2012. Padahal retail besar asal Perancis ini kalau di Indonesia selalunya padat customers, dan cabangnya banyak. Benar, tidak? Maklum dulu waktu tinggal di Jakarta kami belanjanya ke Carrefour. Tapi sampai dipasar Singapura kalah saingan dengan yang lainnya yang pada akhirnya harus hengkang juga dari Singapura.

Kira-kira seperti itulah analisa bisnis dari kaca mata penulis, kenapa Sasa retail kosmetik bisa hengkang dari Singapura. Ada banyak faktor penyebabnya seperti kurang adanya analisa pasar sebelum memasuki pasar baru, strategi marketing masih konvensional, tidak memiliki keunikan bisnis, dan posisinya dipasar kurang jelas. Ups! Ibu rumahtangga kok membicarakan bisnis dan marketing sih...

Note:

  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Do not copy this article without permissions


How To Create Ichikraft Ribbon Lotus Flower


Ichikraft Lotus Flower - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

What do you think about this design? Well, the Lotus flower is our old design. But a customer asked me to recreate it and I accepted it. Of course with a little update, it means a little different from the old on. If you want to know how I create it then I would like to show behind the scene. Or if you want to get it, you can visit my Etsy shop and see another design. Here is the link https://www.etsy.com/shop/ichikraft One thing that you have to remember, Ichikraft products aren't mass production. Let's rock!

Materials:
  • White double-faced satin ribbon - you need 8 pcs and 4 cm for the length size
  • Light pink/ light purple single-faced satin ribbon - you need 4 pcs and 4,5 cm for the length size
  • Pink/ dark purple single-faced satin ribbon - you need 4 pcs and 4,5 cm for the length size
  • Pink/ dark purple single-faced satin ribbon - you need 8 pcs and 5 cm for the length size
  • Pink/ purple felt - 2 pcs and 3 cm for the diameter
  • pin - the size is 3 cm
  • Flower stamens or artificial berry - you need 2 pcs each flower
  • Handmade label
The processing:
  • Cut and shape all of the satin ribbons like the picture below

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy



Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

  • Shape all of the petals like the picture below

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

 


Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

  • You need to create a hole in the center of the felt. Just one felt
  • Join 2 artificial berry/ flower stamens by gluing them
  • First, join 4 petals by gluing them on the felt, and it is light pink/ light purple. See the picture below

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

  • Join 4 petals by gluing them. And it is the pink color/ dark purple with 4,5 cm for the length size

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Join 4 petals by gluing them. And it is the pink color or dark purple with 5 cm for the length size

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Then join 4 petals by gluing them and it is the pink color or dark purple with 5 cm for the length size

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Now you create the center of the lotus flower by joining 4 white petals first with 4 cm for the length size

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • The last, gluing 4 white petals with 4 cm for the length size

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Place the flower stamens/ artificial berry in the hole and glue it. Cut the stems

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Place the other felt and glue it in the back
  • Glue the pin

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Join the handmade label by gluing it
  • It's done!

Designer and photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


The lotus flower brooch with the leaves - Designer and photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Another option: Attach 2 leaves with it. You can see the detail on how we create the Lotus flower leaves on Ichikraft YouTube channel.


Ichikraft YouTube channel, find out how we create a Lotus flower - Video creator, content creator, designer, business owner: Acik Mardhiyanti/ Acik Mdy. Video editor: RDZ


Also visit my garden blog here, a new article there about my experiences on how to grow the Petunia flower. The link here https://acikmdy-garden.blogspot.com/2020/01/petunia-flower-from-my-garden.html

And visit Ichikraft Give and Care, the link here https://ichikraft-give-care.blogspot.com/

Note:
  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Photographed by Acik Mardhiyanti
  • Video creator, content creator, designer, and business owner: Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Video editor: RDZ
  • Do not copy this article without permissions
  • Do not reuse these photographs anywhere else without permissions

Bisnis Handicraft Rumahan Tapi Produknya Sampai ke USA dan Eropa?

"Kok bisa?", "kalau dijual ke luar negeri kan harus punya standart tinggi kan ya", Itu kata pertama yang dilontarkan seseorang pada penulis. Bila dipikir secara nalar bagaimana bisa bisnis hanya tingkat rumahan tapi kok pembelinya dari mancanegara. Bagaimana caranya usaha atau bisnis rumahan yang notabene hanya kecil-kecilan tapi produknya sudah keliling dunia? Sulit untuk dipercaya, tetapi itulah yang terjadi.

Bila ditengok kebelakang, tahun 2008 penulis sudah mulai belajar sesuatu yang memang saya minati. Apa itu? Jawabannya adalah membuat bunga dari pita. Pada dasarnya saya sendiri menyukai bunga-bunga dimana sejak kecil sudah mulai menanam bunga-bunga dihalaman rumah. Maklum karena bapak penulis juga penyuka tanaman dan bunga-bunga. Berawal dari kecintaan pada bunga-bunga, menanamnya, merawatnya, sampai kemudian saya melihat bunga pita itu bagus dan ingin membuatnya. Waktu itu saya belajar sendiri dengan membeli buku dari toko buku Gramedia. Sebenarnya waktu itu ingin ikut kursusnya tapi sayangnya tidak punya uang. Jadi saya harus belajar sendiri. Saat itu hasilnya tidak dijual hanya untuk dipakai sendiri. Karena mau dijual pun tidak punya medianya, mau dijual online tidak punya peralatannya seperti notebook, smartphone, apalagi jaringan internet. Maklum saat itu masih "merangkak" tidak punya apa-apa. Mau dijual ditoko (saat itu bagus dijual dimall), saya pun tidak punya modal sewa tempat di mall.

Jelang akhir tahun 2016 saat itu penulis mulai membuat yang namanya cat collars. Kenapa membuat aksesoris untuk kucing/ kalung kucing? Ini semua terinspirasi dari kucing saya sendiri bernama Ichi. Kisahnya bisa dibaca disini tentang awal mula berbisnis https://acikmdy-journey.blogspot.com/2019/09/ichikraft-from-cats-to-hairs.html Dari hanya membuat cat collars kemudian merambah men-design bunga-bunga yang terbuat dari pita untuk hiasan rambut, bros, boutonniere, dan juga bouquet. Dan saya pun belajar sendiri tidak ada yang mengajari. Melalui proses panjang trial and error, saya terus belajar sampai benar-benar menghasilkan produk berkualitas. Selama satu tahun saya belajar, huh sampai 1 tahun? Iya saya belajar sampai satu tahun lamanya hanya untuk menghasilkan masterpiece cat collars design, belajar membuat hasil akhir/ produk berkualitas bagus, belajar membaca pasar dll.. Bahkan hingga saat ini masih terus belajar.

Yup, benar sekali bisnis yang saya jalani adalah bisnis rumahan dimana pembelinya dari USA seperti Texas, California, North Carolina, Colorado, Pennsylvania, Tennessee, Minneapolis, Nevada, dll... Sementara pembeli dari Eropa biasanya dari UK, Belgium, France, Denmark, juga Latvia. Pembeli dari negara lain juga ada seperti dari Australia, dan Canada. Benar sekali, hasil karya saya sudah tersebar kemana-mana. Sekarang pertanyaannya adalah kok bisa sih bisnis cuma kelas rumahan tapi yang beli dari USA dan Eropa begitu? Bagaimana caranya?

Sudah bukan rahasia umum ya bila sebuah produk ingin dijual ke mancanegara terutamanya USA dan Eropa maka produk yang kita punya harus berkualitas tinggi/ standart tinggi. Kalau begitu hasil karya saya berkualiatas tinggi ya? Bukan merasa sombong tetapi benar, bahwa hasil kerja saya memang berkualitas dan tidak asal buat. Malah design cat collars saya belum ada yang membuat. Artinya saya satu-satunya untuk saat ini. Penting untuk diketahui bahwa produk yang saya buat bukanlah mass production. Apa itu produk mass production? Mass production adalah produk yang dibuat dalam jumlah banyak. Sementara barang/ produk bukan mass production adalah produk yang hanya dibuat dalam jumlah terbatas. Misal dalam bisnis penulis, setiap satu design yang dibuat baik cat collars maupun hair accessories atau brooches saya buat hanya 1 piece paling banyak 5 pieces.  Artinya meski hanya produk rumahan tapi ini adalah produk designer, dan dalam usaha penulis misalnya ya sayalah designer- nya. Design yang saya buat terus berganti-ganti. Artinya kita harus terus kreatif menciptakan design baru. Selain itu produk yang dimiliki harus "bagus", "bagus" artinya outstanding. Lah kalau kita bikin produk biasa saja atau seperti kebanyakan orang buat ya pastinya akan sulit masuk pasar USA dan Eropa.

Berikut beberapa tips agar bisnis handicraft rumahan produk-nya bisa dijual ke USA dan Eropa:

1. Produk harus berkualitas bagus/ tinggi

Ingat pasar yang akan dimasuki adalah pasar USA dan Eropa. Orang-orang USA dan Eropa kalau beli barang gak mau kualitasnya jelek. Mereka atau calon customers kita ini punya ekspektasi tinggi akan barang yang hendak mereka beli. Jadi barang/ produk yang kita punya harus surpass. Surpass itu apa sih? Artinya bahwa kita harus menghasilkan produk yang bisa melebihi ekspektasi calon customers. Percayalah bahwa calon pembeli dari USA dan Eropa tidak masalah dengan harga, kualitas adalah nomer satu untuk mereka.

Kalau ada yang bertanya pada penulis, "kok bisa dijual ke luar negeri, kan harus punya standart tinggi?" Maka inilah jawaban penulis, maka buatlah/ hasilkanlah produk dengan kualitas terbaik.  Buatlah design produk sebaik mungkin. Dalam usaha saya sendiri designer- nya adalah saya sendiri. Saya yang mengontrol proses pengerjakan, mulai pembelian materials, design, pembuatan, sampai quality control. Dalam pemilihan material saya sarankan pilih material yang bagus, proses pembuatan harus dibuat dengan teliti agar hasilnya rapi dan bersih, dan jangan lupa hasil akhir setelah menjadi sebuah barang/ produk harus dicek atau yang disebut dengan istilah quality control. 

Usaha yang penulis jalani memang rumahan, tetapi kualitas tidak hanya cukup sampai pada proses pembuatan/ pengerjaan, tetapi juga tentang services/ pelayanan. Untuk hal ini proses packaging juga diperhatikan, karena calon pembeli akan merasa senang bila paket yang diterimanya dibungkus rapi dan cantik. Selain itu, bagaimana komunikasi dengan calon pembeli juga harus bagus, misal kita harus cepat tanggap/ respon bila calon pembeli bertanya segala sesuatu tentang produk, pengiriman dll. Penting untuk diketahui juga jasa pengiriman yang dipakai perlu diperhatikan. Kalau saya, saya memilih jasa pos sudah cukup yaitu registered post, karena Singapore post pelayanannya sudah sangat baik.

Itulah yang disebut dengan produk berkualitas, berkualitas secara keseluruhan mulai dari pembelian material, proses pengerjaan, quality control, packaging, shipment, hingga customer services. Semua dari A sampai Z harus bagus. Ternyata hanya masalah kualitas saja banyak hal yang harus dikerjakan ya... Yup! Benar sekali, karena dengan memiliki kualitas bagus itulah barang kita/ produk kita bisa dijual ke USA dan Eropa.

2. Produk harus unik

Yang ke-2 adalah buatlah sebuah design produk yang unik. Jadi kita itu jangan membuat sesuatu barang yang sama dengan kebanyakan orang sudah jual. Tetapi hasilkanlah dan ciptakanlah sebuah design unik dan berbeda dari yang lainnya. Kenapa harus unik dan berbeda? Karena ketika orang melihat sebuah barang/ produk calon pembeli tahu hanya kita yang memiliki produk tersebut. Itulah yang disebut dengan istilah "recognize product". Berikut adalah video dari usaha penulis dimana cat collars yang saya design berbeda dengan kebanyakan..


Video creator, content creator, designer, business owner: Acik Mardhiyanti / Acik Mdy - Video editor RDZ

Semisal ingin menjual jenis barang/produk yang sama seperti yang lain bagaiman? Jawaban penulis sama, maka design lah produk yang unik. Misal saya ingin menjual bunga pita dalam bentuk hiasan rambut atau bros, maka saya men-design bunga-bunga yang berbeda. Meski sama-sama bunga mawar tetapi design berbeda dari kebanyakan bunga pita mawar yang sudah banyak dijual, dan pilihan saya adalah men-design bunga seperti aslinya. Artinya apa? Artinya produk kita memiliki ciri khas tersendiri. Ingat, bahwa diluar negeri sana tentu ada saingannya, bagaimana supaya kita bisa masuk pasar di USA dan Eropa, ya caranya kita harus menghasilkan dan menciptakan produk unik dengan ciri khas tersendiri agar dikenali calon pembeli. Lah semisal produk yang kita tawarkan sudah banyak dijual disana ya kenapa calon pembeli USA dan Eropa harus membeli dari kita? Pastinya ada sesuatu hal yang menarik dan unik dari produk yang kita punya sehingga memilih produk kita. 

3. Kreatif dan Inovatif

Disini yang saya bicarakan adalah bisnis rumahan yang artinya ya bisnis kecil-kecilan. Tapi, tapi nih ya...meski hanya kelas rumahan bukan berarti produk kita biasa. Maksudnya apa? Kita harus kreatif dan inovatif dalam membuat/ menciptakan/ men-design produk. Saya misalnya, saya lebih suka menyebut produk saya adalah produk designer. Lah designer-nya siapa? Ya saya sendiri! Kenapa demikian? Karena setiap design yang saya hasilkan/ ciptakan, hanya 1 sampai 5 barang saja yang dijual. Malah tak jarang satu design hanya 1 atau 2 barang saja yang dijual. Jadi, setelah terjual (1 sampai 5 produk), maka design-nya tidak saya buat lagi. Artinya apa? Artinya saya membuat/ menciptakan design baru lagi. Yup! Kita itu harus kreatif dan inovatif dalam berkarya. Maka ada sebutan mass production, apa itu mass production? Mass production adalah barang massal yang artinya satu design tapi diproduksi dalam jumlah banyak. Dan ini yang harus diketahui bahwa dari pengalaman penulis, calon-calon pembeli/ customers USA dan Eropa tidak suka membeli barang  handicraft mass production. Mereka suka barang handmade ya benar-benar handmade. 

4.  Personalized and Customized Product

Apa itu ya? Jaman sekarang customers itu permintaannya macam-macam. Nah, tugas kita sebagai penjual/ pelaku bisnis harus mengerti dan bisa membaca permintaan customers. Untuk memenuhi permintaan dan keinginan customers kita harus membuka "keran" produk personalized and customized. Maksudnya apa sih? Seperti saya misalnya, saya sudah bikin design dan sudah mulai dijual, tetapi design barang yang dijual ini bisa berubah, misal berubah warna tadinya warna merah kemudian customer ingin warna biru. Atau design-nya berubah fungsi, yang tadinya Peony flower hair clip berubah menjadi Peony flower brooch. Design bunga Peony-nya masih sama hanya berubah fungsi. Jaman sekarang custom order seperti ini sudah biasa untuk produk handicraft/ handmade product. Malah ada istilah namanya made to order, apa itu made to order? Ini maksudnya adalah kita membuat sebuah design product dan sudah dijual/ listing, tetapi produknya baru akan dibuat ketika ada customer yang memesan/ membeli. Maka customer harus menunggu, tidak hanya menunggu pengiriman barang tetapi harus menunggu proses pembuatan juga. Dan customers USA dan Eropa justru malah merasa senang bila mereka bisa order barang tapi bisa custom seperti ini. Wah kalau begitu repot amat ya padahal cuma bisnis rumahan. Lah kalau ingin menggaet pasar USA dan Eropa ya kita harus bekerja keras dan belajar banyak hal. 

5. Belajar budaya

Belajar budaya? Mau usaha/ bisnis rumahan tingkat kecil saja pakai ada belajar-belajar budaya ya.. Ini penting bila kita ingin menjual hasil karya kita ke USA dan Eropa. Budaya masyarakat disana berbeda, kehidupan dan kebiasaan mereka juga berbeda. Jadi, supaya customers USA dan Eropa tertarik membeli produk kita, ya kita harus menghasilkan produk yang dekat dengan budaya serta kehidupan mereka juga. Itulah salah satu cara bagaimana produk kita meski hanya tingkat RT alias rumahan tetapi bisa diterima oleh orang luar negeri. 

Ada istilah namanya glocalisation, huh..apa itu? "Glocalisation is think global, act local". Maksudnya apa? Kita itu kan ingin menjual produk ke USA dan Eropa, jadi kita harus menciptakan sebuah produk yang dekat dengan budaya lokal setempat. Contoh gampangnya nih usaha saya sendiri, di USA dan Eropa kan punya 4 musim, punya beragam festive seasons, jadi produk saya pun harus 4 musim juga dan sesuai dengan festive seasons disana, misal Halloween, Christmas. Misalnya saja saya punya design bunga Crocus untuk musim semi, bunga Poppy untuk Remembrance Day, Halloween cat collar, Christmas cat collar, dan sebagainya. 

6. Pilih platform usaha yang tepat

Dalam memilih platform bisnis kita harus hati-hati dan cermat. Nah, agar platform yang kita pilih tepat dengan usaha kita maka harus diperhatikan beberapa hal yaitu, usaha/ bisnis kita itu apa, produknya jenis apa, calon customers-nya atau pasarnya itu dari mana. Kita harus bisa mendeskripsikan diri bisnis/ usaha kita, misal saya ini usahanya handmade/ handicraft dimana produknya adalah handmade cat collars, dan handmade bunga dalam bentuk aksesori rambut/ bros, kemudian pasarnya adalah USA dan Eropa. Dan saya memilih platform dari USA bukan Asia. Kenapa ini penting? Karena dengan mendeskripsikan bisnis/ usaha maka kita bisa menemukan platform yang tepat untuk mulai menjual hasil karya kita.

Dimana pasar kita, siapa calon konsumen kita, dan bagaimana budaya mereka, itu semua harus kita pelajari. Huh, ribet dan ruwet banget sih cuma mau jualan saja... Yup! Kalau ingin produk kita yang meski hanya tingkat rumahtangga tapi pembelinya dari USA dan Eropa, maka kita harus belajar semua itu. Dan belajarnya itu terus-terusan karena kita harus menemukan keinginan costomers atau pasar. Kita pun dituntut untuk kreatif dan inovatif. 

Itulah beberapa tips agar usaha tingkat RT alias bisnis rumahan produknya bisa sampai ke USA dan Eropa. Tidak mudah/ gampang memang karena ada banyak hal yang harus dikerjakan dan dipelajari dimana belajarnya ini terus-menerus. Namun begitu bukan berarti usaha rumahan/ bisnis kecil rumahan tidak bisa ketingkat dunia dan diterima oleh customers USA dan Eropa. Usaha rumahan kita produknya bisa masuk ke pasar ini. Ada salah seorang pelanggan tetap penulis dari Eropa berkata, "design dan hasil karyamu bagus banget, kerja saja untuk Chanel di Paris". Jadi semangat selalu untuk terus berkarya, sekecil apapun karya kita, teruslah untuk berkarya tanpa henti!

Note:
  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Video creator, content creator, designer, business owner: Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Video editor RDZ
  • Do not copy this article without permissions








After 2 Years of Stepping Down, Where is Ichikraft Now?

About two years ago, I made the decision that the Ichikraft Etsy shop closed temporarily. However, even until this day, I am still with the ...