Belanja Akhir Pekan ke Hypermarket di Singapura, Beli Apa Saja?


Belanja akhir pekan di hypermarket Singapura - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Akhir pekan belanja? Sebenarnya belanja di hari sabtu atau minggu di hypermarket ini tidak rutin dan tidak pasti, kadang belanja, kadang tidak. Tergantung dari kebutuhan bahan makanan terutama bahan makanan yang hanya bisa dibeli disana. Karena tidak semua bahan makanan yang kami makan bisa dibeli semuanya di pasar. Kadang juga kami tidak sempat pergi ke pasar, jadi belanja ke hypermarket malam-malam (buka 24 jam). Lantas beli bahan makanan apa saja di hypermarket Singapura?


Seasoning - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Seasoning - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Dulu awal-awal pindah ke Singapura, mungkin ada 2 tahunan saya masih masak makanan Indonesia. Ya, sehari-hari masak makanan Indonesia seperti saat masih tinggal di Jakarta seperti sayur lodeh, sayur asem, urap, soup ala Indonesia, soto, botok, pecel, masak ikan santan ala Indonesia, labu santan, telur sambal, kadang membuat cireng, siomay, dan lain-lain. Ya masakan sehari-hari masih masak makanan Indonesia.


Soba, dashi, bonito - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Tempura batter, miso paste - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Setelah masuk tahun ke-3 saya mulai mencari menu-menu baru yaitu bukan masakan Indonesia lagi. Kenapa? Karena lama-lama saya merasa kesulitan mencari bahan-bahan dan bumbu masakan Indonesia seperti daun melinjo, melinjo, kencur, daun salam, kemangi, nangka muda, daun singkong dll. Bahan-bahan sulit didapat dipasar Singapura (wet market) bahkan tidak ada contohnya nangka muda, kemangi atau pepaya muda. Kemudian masalah bawang merah juga menjadi perhatian penting karena dulu saat masih tinggal di Setiabudi-Jakarta Selatan tiap bulan beli bawang merah di pasar Karet 1 kilogram, itu bawang merahnya bagus-bagus. Dan saya suka bawang merah asal Brebes dimana bawang merahnya kecil-kecil namun bau dan aromanya harum sekali untuk bumbu masak. Lah, pindah di Singapura saya tidak bisa mendapatkan bawang merah seperti ini. Tidak hanya bawang merah, bumbu masak lain juga terasa beda seperti ketumbar misalnya. Di Singapura ada namun beda. Belum lagi ditambah dengan sulitnya mencari bahan-bahan masak lain. Itulah alasan  pertama mengapa penulis mulai mencari resep baru, dan membuat resep sendiri. Alasan kedua, saya sudah tidak punya banyak waktu untuk masak-masak didapur. Dulu-dulu kalau mau masak bisa 2 jam didapur kadang lebih dari 2 jam hanya masak. Kalau sekarang waktu untuk masak maksimal 1 jam saja, dan saya lebih suka masak hanya 15 menit saja atau kurang dari 15 menit.


Shishamo - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Strudel - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Inspirasi saya adalah masak masakan Jepang. Saya suka masakan Jepang karena masakan Jepang itu gampang dibuat, cepat, sehat, dan banyak sayurannya. Contohnya miso soup, tempura, Japanese curry, soba, tamagoyaki, dashi, dll... Dari awalnya hanya memasak masakan Jepang, lama-lama dirumah saya membuat masakan lainnya yang terinspirasi dari Western foods. Kenapa western foods? Karena membuat makanan western itu lebih cepat, dan juga sehat. Misal salad dengan baked salmon, kentang rebus dengan omelette dan brokoli rebus. Buat saya sekarang ini masak harus mudah, simple, cepat, sehat, dan tasty. Itu yang menjadi perhatian saya sekarang.


Pizza sayuran dirumah kami, dough sudah jadi tinggal disi - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Belanja ke hypermarket meski tidak selalu rutin tetapi tetap harus kesana juga karena segala macam bahan makanan dan bumbu Japanese hanya bisa dibeli di hypermarket. Apa saja bahan makanan Japanese yang biasa kami beli di hypermarket? Ada banyak macamnya yaitu soba, tempura batter, dashi soup, bonito flavor, furikake, mirin, soyu, soba souce, nori, miso paste, instant miso, Japanese dressing, kadang beli Japanese sweet potatoes, edamame, shishamo. Selain itu untuk mendapatkan bahan makanan ala western juga hanya bisa dibeli disana. Lantas apa saja bahan makanan western ini? Bahan makanan western yang biasa kami beli di hypermarket adalah Parmesan, mozzarellabutter, bacon turkey, sausage (berhubung saya hanya suka dengan sosis jenis tertentu saja), Australian potatoes, pea sprout, olive oil, pizza dough, spaghetti, pasta, pure tomato. Bahan-bahan makanan/ bumbu-bumbuan lainnya yang juga kami sering beli di hypermarket adalah garlic powder, onion powder, minced garlic, minced onion, crushed red pepper, black pepper powder, multipurpose powder, oregano, frozen udang (sudah bersih tanpa kulit dan ekor), frozen clam.



Salah satu menu dinner dirumah kami - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Jadi sekarang sudah tidak pernah lagi masak makanan Indonesia lagi? Kalau saya bilang sudah sejak beberapa tahun belakangan kami dirumah sudah jarang sekali masak-masakan ala Indonesia. Karena saya inginnya masak cepat, simple, dan lebih sehat. Ya, saya itu kalau masak sudah tidak pernah santan-santan, dalam satu tahun mungkin paling banyak hanya 3 kali membuat masakan santan. Goreng-gorengan juga jarang paling dipanggang dioven atau pan dengan butter atau olive oil. Kalaupun iya harus menggoreng seperti tempura, gorengnya pakai minyak canola. Ini beberapa contoh masakan dirumah kami, misalnya saja baked bacon turkey, baked salmon, baked sausage, rebus sayuran, rebus kentang, baked potatoes, salad, pasta, etc..  Ditambah lagi akhir-akhir ini suami sering masak untuk dinner, jadi ia pun masak simple, cepat, mudah. Hanya sesekali saja masak ikan kembung atau selar santan (ya itu tadi dalam setahun mungkin 3 kali saja). Nah, telur dadarnya yang masih ala Indonesia tetapi itupun bumbu sudah memakai powder semua, kadang pakai nori, mozzarella, parmesan, atau oregano, dan mungkin akan memakai bahan lainnya seperti sayuran atau herbs. Satu bahan makanan yang masih dibeli hingga sekarang dan tidak berubah adalah tempeh atau tempe. Hanya masaknya sudah berubah menjadi tempura tempeh / tempe. Ngomong-ngomong tentang bumbu powder, sudah beberapa tahun belakangan penulis sudah menggunakan bumbu-bumbu powder ini. Jadi sudah tidak pernah lagi blender-blender bumbu atau numbuk bumbu.


Japanese sauce and furikake, sesame oil - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Itulah belanjaan kami kalau pergi ke hypermarket diakhir pekan. Tetapi kadang pergi juga ke hypermarket dihari biasa untuk membeli bahan-bahan makanan yang hanya bisa didapat disana, jadi akhir pekan tidak perlu pergi ke hypermarket. Ya, karena tidak semua bahan makanan yang kami cari ada di pasar (wet market). Untuk melihat resep-resep masakan yang saya buat dirumah bisa kunjungi dan baca blog resep saya disini link-nya https://acikmdy-recipe.blogspot.com/

Note:

  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Do not copy this article without permissions
  • Do not reuse these photographs anywhere else without permissions





Halo Pos Indonesia: Kirim Paket Registered 1 Bulan Baru Sampai, Tidak di Registered Paket Lenyap!

Sebenarnya saya/ penulis sudah menyimpan "unek-unek" ini sejak lama. Berhubung saya itu masih berlapang dada dan masih berbaik hati, saya masih diam saja. Tapi...kalau didiamkan, tidak disentil, akan begitu terus. Atau bahkan mungkin sudah saya sentil pun tidak ada perbaikan pelayanan juga. Topik ini adalah tentang masalah pengiriman paket, khusus dari luar negeri. Saya registered satu bulan baru sampai tujuan, tidak di registered malah bisa lenyap. Huh? Welcome to Indonesia!

Sudah sejak lama saya menggunakan jasa pos Indonesia. Tepatnya sejak penulis memasuki bangku Sekolah Menengah Atas, saat itu sudah kelas 3. Ya, saat itu penulis sudah memiliki teman dari luar negeri, yaitu Japan. Dan dengan berkirim surat itulah kami bisa terhubung satu sama lain. Benar sekali, saat anak-anak lain sibuk menulis surat cinta, saya sibuk menulis surat untuk kawan Jepang saya ini dan belajar budaya Jepang. Berkirim surat ini terus saya lakukan hingga ke  bangku University, ketika sudah masuk dunia kerja, bahkan hingga saat ini ketika sudah menikah.

Dari pengalaman berkirim surat sejak kelas 3 Sekolah Menengah Atas tersebut, membuat penulis bisa tahu bagaimana pos Indonesia bekerja. Kalau saya mengirim surat ke Jepang biasa sampai disana 1 minggu, kadang 2 minggu. Lucunya, bila teman saya dari Jepang yang mengirim surat, itu sekitar 1 bulan baru sampai ditangan saya. Kawan Jepang saya ini pernah mengirim paket, waktu itu saya masih belajar menempuh Strata 1 di kota gudeg. Saya terheran-heran dimana paket saya itu kok tidak ada bungkusnya hanya dibungkus plastik bening besar sekali dan terlihat isinya, kok malah seperti bawa belanjaan dari warung pake plastik? Terus malah saya disuruh membayar Rp. 6.000; Huh? Untuk apa? Katanya untuk biaya pengganti bungkusnya. Bungkus plastik itu kah? Lah yang meng-obrak-abrik sebuah paket siapa, kok malah kita sebagai penerima paket disuruh membayar? Kalau paket dibungkus kembali rapi dan cantik seperti semula masih mending, lah kalau cuma diontang-anting masuk plastik kayak belanja diwarung layak kah kita harus membayar? Penulis sudah bisa menebak pasti paket cantik dari kawan Jepang saya ini telah diobrak-abrik sebelumnya, dan diganti bungkus plastik itu. Isi paket itu adalah hadiah istimewa dari kawan Jepang saya ini, dan ia membungkusnya dengan cantik. Kok saya tahu kalau dibungkus cantik oleh kawan saya? Lah kan sampai sekarang kawan saya ini tiap tahun masih mengirim paket untuk saya yang selalu dibungkus rapi, apalagi kalau isinya istimewa dikirim registered olehnya.

Setelah hampir 8 tahun tinggal di Singapura inilah saya baru merasakan sebuah pelayanan jasa pos yang bagus. Yup, benar sekali jasa pelayanan Singapore Post sangat bagus menurut saya.  Di Singapore Post, hanya ada 2 macam pengiriman yaitu registered post dan normal post. Registered article sampai ditujuan 7- 10 hari kerja. Nah kalau normal post kita tidak tahu tergantung pos tujuan. Tetapi setiap kali saya kirim paket ke luar negeri, entah Japan, USA, Belgium, France, UK, etc..tidak pernah ada masalah meskipun tidak registered. Kalau paket saya registered, sampai ditujuan 7-10 hari sudah sampai tujuan. Luar biasanya malah 5 hari kawan saya di Jepang sudah menerima paket dari saya. Bahkan, bahkan nih ya tanpa saya registered paketnya, kalau mengirimnya ke Jepang, tetap 5 hari kawan saya sudah tersenyum menerima paket dari saya. 👍👍👍👍4 Jempol untuk pelayanan pos di Jepang!! Sementara dinegara Eropa, misal Belgium, paket sampai tujuan 7-10 hari sampai tujuan bila di registered, dan 2 minggu sampai tujuan tanpa registered. Menurut saya pelayanan jasa pos di Eropa, Belgia terhitung jauh lebih bagus dibandingkan dengan pos Indonesia.

Nah, selama hampir 8 tahun tinggal di Singapura, saya sudah bolak-balik mengirim surat atau paket ke Indonesia. Pengirimannya tersebar, mulai dari Sulawesi, Sumatera (Padang, Jambi, Lampung), sampai ke Jawa (mulai Bandung, Yogyakarta). Jadi sudah sangat sering sekali saya ini mengirim-paket atau surat ke Indonesia. Biasanya kalau surat hanya saya tempel perangko dan sampai tujuan kurang lebih 1 bulan. Lah semisal paket pengirimannya beragam tergantung isinya. Bila kirim paket registered, biasa sampai tujuan 3 mingguan hampir satu bulan. Kalau tidak di registered paketnya, sampai ditujuan ya sama, kira-kira 1 bulanan juga. Lah kok sama ya, padahal dari Singapura itu saya bayarnya mahal lhoo kalau mengirim paket dengan registered post/ article, tetapi sampai di Indonesia diperlakukan biasa. Karena sering mengalami hal seperti ini maka belakangan saya memilih normal paket saja toh sampai tujuan juga tetap 1 bulan...😞 Parahnya, bulan September lalu saya kirim paket ke Padang, sampai detik saya publish artikel ini, paketnya tidak sampai juga... Halo Pos Indonesia kemana kah paket saya itu...? Lenyap?

Ya, saya mengirim sebuah paket ke Padang untuk kawan saya. Isinya berupa alat tulis sekolah untuk anak kawan saya yang imut dan cantik. Ada saya kirim 1 pack pensil 2B, pensil lain, penghapus, runcing pencil, ada gantungan kunci special (bunga diawetkan), bros kucing hitam lucu dari Jepang, kartu bunga cantik, tempat pensil lucu, dan saya lupa yang lain-lainnya. Well...isi paket yang saya kirim memang tidak seberapa, tetapi percayalah bahwa isi paket yang tidak seberapa itu akan membuat seorang anak perempuan bersuka cita dan gembira. Karena sebelumnya saya sudah pernah mengirimkan sebuah paket yang isinya kurang lebih sama, berupa alat tulis, tetapi paket yang sebelumnya ada buku belajar bahasa inggris dan mandarin. Anak kawan saya ini senang sekali sampai dibawa kesekolah setiap hari.

Saat mengirim paket bulan September lalu, itu berbarengan dengan pengiriman paket ke Jepang dan USA. Paket yang pergi ke USA dan Jepang tidak ada masalah, malah kawan saya di Jepang 5 hari sudah menerima paket dari saya padahal tidak registered! Luar biasa kan pelayanan pos di Jepang... Sementara yang ke Indonesia (Padang) sampai hari ini belum sampai juga, hilang kah? Saya sungguh sangat kecewa. Karena saya sudah sering menggunakan jasa pos Indonesia, kecewa saya itu sebenarnya sudah sejak dulu. Dan sekarang bertumpuk-tumpuk menggunung!

Makanya sekarang ini saya itu kalau mau mengirim-ngirim paket ke Indonesia mikir 7 kali dahulu. Karena saya registered dengan biaya mahal sampai ditujuan 1 bulan, tidak di registered satu bulan juga sampai tujuan malah lebih atau bisa-bisa lenyap! Welcome to Indonesia!  Dari sejak jaman penulis kelas 3 Sekolah Menengah Atas sampai hari ini, kok sepertinya jasa pos Indonesia masih sama? Padahal sudah berapa tahun, sudah 17 tahunan lhooo... Sudah bertahun-tahun ternyata sistem pelayanan tetap sama ya, apalagi pos yang didaerah.

Kali ini kekecewaan saya sudah diambang batas sehingga butuh untuk saya buatkan artikelnya. Ya mungkin pegawai pos setempat tidak ada yang membaca tulisan saya ini, tetapi ini bisa menjadi sebuah catatan dan tidak akan lekang oleh waktu. Saya kecewa, yang dikirimi paket pasti merasa kecewa juga. Apalagi kalau saya melihat anak kawan saya ini, saya tidak tega. Seandainya dia tahu dikirimi paket tapi tidak sampai pasti ia pun akan punya rasa kecewa meski ia masih anak-anak.

Catatan: Paket sampai ditangan penerima pada tanggal 31 Desember 2019. Huh? 3 bulan lebih paket yang saya kirim baru sampai😠

Note:

  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Do not copy this article without permissions 


Melancong Ke Singapura, Ini Oleh-oleh Yang Bisa Kamu Beli


Muruku, Tidak bermaksud promosi merk-nya lhoo ya, hanya memberi gambaran muruku - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Melancong ke Singapura? Bagi orang Indonesia ini sudah tidak asing lagi ya karena banyak orang Indonesia yang berwisata ke Singapura. Lantas oleh-olehnya apa yang bisa dibawa pulang? Hm..pasti jawabanya cokelat... Padahal banyak sekali jajanan khas Singapura yang bisa dibeli jadi kenapa mesti cokelat? Yuk simak jajanan/ oleh-oleh apa saja yang bisa dibeli untuk oleh-oleh. Pastinya kawan sekalian akan menyukainya.


Irvins salted egg fish skin - Photographed by Acik Mdy

Setiap kali ketemu orang di Indonesia yang kebetulan pernah berkunjung ke Singapura pasti mereka bilang pada penulis kalau mereka membeli oleh-oleh cokelat, cokelat, dan cokelat. Ketemu orang lain lagi katanya membawa oleh-oleh cokelat dari Singapura. Lah saya bingung, saya saja yang sudah hampir 8 tahun domisili di Singapura tidak pernah menyadarinya kalau cokelat itu selalu menjadi oleh-oleh utama bagi orang Indonesia yang berwisata kesini. Saya pun kalau berkunjung ke Indonesia membawa sesuatu untuk diberikan pada kenalan kami malah jajanan lainnya. 


Butter cashews atau mete. Tidak bermaksud promosi merk-nya hanya memberi gambaran saja - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Benar kah cokelat adalah oleh-oleh dari Singapura? Hm...mumpung ini akan menjelang Christmas, di Singapura itu banjir cokelat saat menjelang Christmas. Yup benar sekali, setiap tahun dipusat-pusat perbelanjaan banyak menjual beragam jenis cokelat saat menjelang perayaan Natal. Ragamnya ada Belgian chocolate, Germany, Italy, ya cokelatnya import dari negara asalnya. Tetapi ada juga buatan/ dibuat dari tetangga sebelah yaitu Malaysia. Hari biasa bagaimana? Hari biasa ya ada dijual cokelat, tapi jenis dan ragamnya sedikit. Dan saat inilah orang-orang banyak yang membeli cokelat, contoh gampangnya saya sendiri. Ini nanti menjelang Christmas penulis pun akan membeli cokelat untuk diberikan pada tetangga kami. Dan biasanya kami dirumah kebanjiran cokelat juga karena diberi tetangga dan juga dari kawan-kawan suami dikantor. Nah, bila kawan sekalian berencana untuk berkunjung ke Singapura, akhir November sampai Desember, saat inilah saat yang pas membeli oleh-oleh cokelat, karena memang di Singapura sedang ramai menyambut perayaan Christmas.

 Irvins salted egg fish skin - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Pergi berwisata ke Singapura oleh-olehnya tidak harus selalu cokelat. Pertanyaan saya kenapa harus cokelat? Padahal banyak sekali jenis dan ragam jajanan di Singapura yang bisa dibawa pulang untuk oleh-oleh. Boleh saya katakan jajanan ini malah justru khas atau jajanan yang biasa orang beli juga. Beli oleh-oleh cokelat kalau pas datang saat Christmas, itu boleh-boleh saja. Tetapi kalau berwisatanya pas bulan-bulan bukan perayaan Christmas, apa iya harus belinya cokelat melulu?


Pistachios, tidak bermaksud promosi merk-nya hanya memberi gambaran saja - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy 

Apa saja sih jajanan/ makanan dari Singapura yang bisa dibeli untuk dibawa pulang ke Indonesia sebagai oleh-oleh? Rekomendasi penulis yang pertama adalah jenis kacang-kacangan dan biji-bijian. Bisa pistachios, kacang mete/ cashews (butter cashews, roasted cashews), chesnut, almond, dan biji bunga matahari. Dan jenis jajanan biji-bijian ini banyak sekali macamnya. Yang kedua adalah jajanan yang boleh terbilang khas seperti jajanan sotong kering. Biasanya dalam bentuk sate-satean dan berbumbu. Khas Singapura lainnya belilah kaya, kaya ini semacam selai yang terbuat dari daun pandan, kelapa, dan telur. Rekomendasi ke-3, ke-4 dst... adalah buah kering yang sudah menjadi manisan/ dalam bentuk permen, jajanan kulit ikan yang biasanya dijual ditoko jajanan dipasar,  atau kulit ikan dengan rasa salted egg dari Irvins. Kemudian muruku dimana muruku ini jenisnya ada yang kecil juga ada yang berbentuk besar-besar. Bagi penyuka kerupuk bisa membeli oleh-oleh kerupuk ikan. Nah, bagi non-muslim bisa membeli oleh-oleh BBQ pork atau biasa disebut bak gwa, dan abon daging babi. 


Fish cracker (kerupuk ikan), tidak bermaksud promosi merk-nya hanya memberi gambaran saja - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Nah, itulah oleh-oleh yang bisa dibeli dari Singapura bagi kawan sekalian yang hendak/ berencana melancong kesini. Jangan beli cokelat melulu...apalagi cokelatnya berbentuk patung singa itu. Saya/ penulis tidak merekomendasikan ini. Kalau kebetulan datang berwisata ke Singapura pas Chinese New Year / menjelang Chinese New Year, percayalah banyak jajanan khas CNY yang bisa dibeli dan hanya ada dijual saat jelang Chinese New Year,  salah satu contohnya adalah keripik lotus dan arrowhead chisps. Untuk mengetahui jajanan khas Chinese New Year ini bisa dibaca artikel saya sebelumnya disini https://acikmdy-journey.blogspot.com/2019/02/mengenal-beragam-jajanan-imlek-di.html 

Note:
  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Do not copy this article without permissions
  • Do not reuse these photographs anywhere else without permissions





Menengok HDB Apartment di Singapura Dengan Harga Sewa Hampir 20 Juta Per Bulan


Kitchen - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Sink - tempat cuci sayuran dan cuci piring - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Apa itu HDB? Apa itu HDB apartment? Memangnya apa bedanya dengan kondo atau private apartment? Untuk orang yang baru saja pindah ke Singapura atau hendak merencanakan pindah tentu masih ada rasa bingung. Contoh gampangnya saya, dulu bingung apa bedanya HDB apartment dengan kondo? Maklum kalau di Jakarta namanya apartment ya apartment saja tanpa label yang lainnya dan tidak dibeda-bedakan. Untuk artikel kali ini saya ingin membahas bagaimana design didalam HDB apartment atau flat. Bagi kawan sekalian yang belum tahu atau ingin tahu, bisa membaca lebih lanjut!


Ada lemari sepatu, dan storage - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Storage, lemari sepatu - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Living room dengan fasilitas TV dan kursi panjang - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

HDB itu kependekan dari House and Development Board. Dimana kebanyakan warga Singapura tinggalnya di HDB flat. Ya, orang Singapura lebih senang menggunakan kata flat ketimbang apartment. Karena kalau orang menyebut apartment, artinya private apartment/ kondo. HDB ini adalah badan yang mengurusi perumahan di Singapura. Kalau yang membangun apartment adalah HDB maka harganya terbilang murah jika dibandingkan dengan harga private apartment/ kondo. Untuk Singaporeans, mereka diberi subsidi. 


Pintu tengah adalah storage room/ gudang, pintu kanan adalah master room, pintu kiri adalah common room - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Bagi kawan sekalian yang penasaran bagaimana desain didalam sebuah flat HDB, saya bisa memberi gambaran sedikit. Dan ini berdasarkan pengalaman penulis. Karena mungkin orang lain punya pengalaman berbeda dengan saya. Dulu pernah kami menyewa sebuah flat dimana kamar tidurnya hanya ada satu. Ukuran flat-nya adalah kurang lebih 500sqf. Didalamnya ada living room, dapur, satu kamar tidur, dan satu kamar mandi dimana toiletnya digabung dengan kamar mandi ini. Harga sewanya kurang lebih 18 juta rupiah. Fasilitasnya apa saja? Fasilitasnya ada 1 TV flat screen besar, 1 set kursi tamu, dining table (meja makan), microwave, kulkas, mesin cuci, kipas angin, pemanas air untuk mandi, satu lemari pakaian.


Dining table - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Fasilitas: AC dimasing-masing kamar tidur (baik master room maupun common room) - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Setelah itu kami pindah dan menyewa satu flat yang memiliki 2 kamar tidur. Ukuran flat ini kurang lebih 800sqf dengan harga sewa kurang lebih 18 juta rupiah per bulan. Desain didalamnya seperti apa? Ada living room, 2 kamar tidur (2 kamar tidur ini adalah common room atau tidak ada kamar mandi sendiri didalamnya), dapur, kamar mandi, dan toilet. Yup, benar sekali! Kamar mandi atau tempat shower dan toilet terpisah. Fasilitasnya bagaimana? Fasilitasnya ada dining table (meja makan), 1 set kursi tamu, microwave, mesin cuci, satu pemanas air untuk mandi, 2 TV flat screen, 2 AC, 2 lemari pakaian, 1 lemari hias/ buku, kulkas, dan 1 bed (tempat tidur) dimana kamar satunya tidak ada tempat tidurnya. 


Meja kerja penulis - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Kamar tamu (common room), ada meja kerja/ belajar (dipakai untuk meja kerja suami penulis) - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Selanjutnya kami pindah flat dengan ukuran kurang lebih 900sqf ++.... Harga sewanya hampir 19 juta  rupiah per bulan. Bagaimana desain didalamnya? Didalamnya ada living room, dapur, 2 kamar tidur dimana salah satunya adalah master room. Apa itu master room? Master room adalah sebuah kamar tidur yang memiliki kamar mandi dan toilet sendiri didalamnya. Sementara common room adalah sebuah kamar tidur yang tidak dilengkapi kamar mandi dan toilet sendiri didalamnya. Untuk kami common room ini digunakan untuk kamar tamu bila ada yang datang menginap/ saudara yang datang, sementara hari biasa digunakan untuk kerja suami saya karena disitu ada meja belajar/ kerjanya. Selain itu ada tambahan ruangan yaitu storage room (gudang), utility room, dan satu lagi kamar mandi serta toilet yang letaknya didekat dapur. Jadi kamar mandi ada 2? Iya, kamar mandi ada 2 yang masing-masing ada toilet didalamnya. Fasilitasnya apa saja? Fasilitasnya ada dining table (meja makan), satu kursi panjang di living room, oven, mesin cuci, 2 AC, kulkas, ada 5 kipas angin dinding, 2 TV flat screen, kompor, 1 meja belajar/ kerja (beserta sebuah kursi), 2 pemanas air untuk mandi, dan ada 2 closet besar (lemari pakaian), ada lemari sepatu, dan lemari storage yang sudah jadi satu dengan desain flat-nya.


Fasilitas, mesin cuci - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Utility room yang kami gunakan untuk Laundry room - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Kira-kira seperti inilah gambaran bagaimana bentuk/ desain dari sebuah HDB flat di Singapura dimana harganya mahal. Ya mungkin sudah banyak yang tahu bahwa harga property di Singapura memang mahal. Bentuk standart desain HDB flat ya seperti itu ada living room, kamar tidur, kamar mandi dan toilet, serta dapur. Jumlah kamar tidur masing-masing flat ini tergantung dari ukuran sebuah flat. Bila ukurannya kurang lebih 500 sqf maka kamar tidurnya hanya ada 1 saja. Biasanya kalau ukuran flat-nya kurang lebih 800 sqf kamar tidurnya ada 2. Nah untuk flat yang kami tempati sekarang desain-nya berbeda sedikit dimana ada utility room yang letaknya didekat dapur. Kebanyakan orang ruang ini dipakai untuk kamar tambahan, bisa kamar tamu, kamar anak, ruang kerja, maupun kamar pembantu. Malah banyak yang menyewakan ruang utility ini. Untuk kami utility room ini kami gunakan sebagai ruang laundry.


Fasilitas, ada TV di master room - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Kalau desain-desain flat HDB yang baru, sekarang semuanya berbentuk kotak-kotak dan tertutup. Biasanya pintu flat kita akan berhadapan langsung dengan pintu tetangga. Dan menurut saya pribadi terlihat lebih sempit meskipun sebenarnya ukurannya sama dengan HDB desain lama. Waktu itu kami sempat melihat-lihat desain ini sewaktu hendak menyewa. Tetapi nampaknya saya kurang suka dengan desain baru. Saya pribadi lebih suka flat desain lama seperti yang kami tempati sekarang. Karena kalau desain baru itu saya tidak bisa "berkebun". Ya harap maklum saya ini suka menanam bunga.


 Fasilitas, closet di master room - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Fasilitas, closet di common room - Photographed by Acik Mardhiyanti - Acik Mdy

Bila ada yang bertanya kenapa kami mau menyewa dengan harga mahal begitu? Pernah ada seseorang bilang pada saya, "apa tidak lebih baik beli saja ketimbang membayar sewa tiap bulan mahal begitu?". Saya jelaskan disini, bahwa kita itu kan pendatang ya atau disebut dengan foreigner. Di Singapura itu ada aturan tentang siapa yang boleh membeli property, tidak bisa seenaknya sendiri. Foreigner (pendatang) tidak boleh membeli property, flat dalam hal ini. Semisal menikah dengan orang lokal ya boleh beli itupun atas nama pasangan kita yang merupakan warga lokal. Sudah menjadi Permanent Resident saja kita masih harus menunggu 3 tahun baru boleh membeli property dalam hal ini flat, itu pun hanya boleh beli flat second. Dan PR (permanent resident) tidak boleh membeli landed haouse (rumah yang ada halamannya). Aturan perumahan atau kepemilikan property ini ketat di Singapura. Jangankan membeli flat ya, kita mau menyewa flat saja harus mendapat approve dari HDB. Kalau di reject bagaimana? Ya kita tidak jadi menyewa flat yang sudah kita pilih. Sudah Permanent Resident pun untuk membeli flat harus mendapat approve dari HDB. Itulah ketatnya aturan perumahan di Singapura.


Kamar mandi di master room atau kamar mandi ke-1 - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Shower dan pemanas air dikamar mandi pertama - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Meskipun harga sewa flat HDB ini terbilang mahal, tapi kalau kita menyewa private apartment/ kondo harga sewa perbulannya jauh lebih mahal lagi. Harga sewa per bulan di sebuah HDB flat, kalau di kondo kita hanya sewa kamar. Itulah perbedaan harganya. Sewa private apartment/ kondo harganya bisa berlipat lagi. Itu mengapa kami menyewa flat HDB saja. Ya, seperti kebanyakan pendatang, mereka juga menyewa flat HDB.


Kamar mandi ke-2 - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Kamar mandi ke-2 yang disertai shower dan pemanas air - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Bagi kawan sekalian yang penasaran dengan desain flat di Singapura, mudah-mudahan tulisan saya ini bisa membantu untuk memberi gambaran pada kawan sekalian kira-kira seperti apa sih didalam sebuah HDB apartment atau kalau flat di Singapura. Namun perlu untuk diketahui dimana tiap flat itu didalamnya memiliki desain yang berbeda-beda. Sesuai dengan selera pemilik rumah. Ada yang open concept seperti yang kami tinggali sekarang sudah direnovasi (gambarnya saya lampirkan), tetapi ada/ banyak yang masih sesuai desain asli HDB.


Ruang Utility terlihat dari dapur, dan berdekatan dengan kamar mandi ke-2 - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Note:
  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Do not copy this article without permissions
  • Do not reuse these photographs anywhere else without permissions

How To Create Ichikraft Satin Ribbon Autumn Rose Flower?


Ichikraft Autumn Rose Flower - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Autumn flower? Yes, I design the autumn rose flower this year. It looks beautiful and elegant. The flower color is dusty rose color. And for the leaf, it is willow color. You can visit my Etsy shop if you want to know more about how to get this item because it's a new listing in my shop. Here is the link https://www.etsy.com/shop/ichikraft But I would like to share with you how we create this item. Check it out!

The material:
  • 5 cm of double-faced / DF green satin ribbon - 1 piece
  • 3,5 cm of double-faced/ DF dusty rose satin ribbon - 3 pieces
  • 3,5 cm of double-faced/ DF dusty rose satin ribbon - 5 pieces
  • 4 cm of double-faced/ DF dusty rose satin ribbon - 3 pieces
  • 4 cm of double-faced/ DF dusty rose satin ribbon - 5 pieces
  • Felt
  • tread
  • needle
  • glue
  • handmade label
  • pin - the pin size is about 2,5 cm or 3 cm
The processing:
  • Cut and shape all of the dusty rose satin ribbons like the picture below

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

  • Shape 3 pieces of satin ribbons like the picture below, either 3,5 cm or 4 cm

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

  • Shape 5 pieces of satin ribbons like the picture below, either 3,5 cm or 4 cm

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

  • Cut and shape the leaf. Look at the picture below

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

  • Join 3 pieces of satin ribbons - 3,5 cm long. Sew them

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

  • Join 5 pieces of satin ribbons by gluing them. The size is 3,5 cm long
  • Join 3 pieces of satin ribbons by gluing them. The size is 4 cm long
  • Then glue 5 pieces of satin ribbons. The size is 4 cm long
  • The last one, gluing the leaf

Ichikraft Autumn Rose Flower - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

  • Cut the felt, 2 cm diameters
  • Sew the pin
  • Attach the handmade label
  • Attach this felt on the flower by gluing

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • The Autumn rose flower is ready!

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Looks beautiful, right? Are you looking for a gift? This is the perfect gift for the Christmas season. Now you find out behind the scene on how we create this item. Our product isn't mass production. Each design is special and unique.


Ichikraft YouTube channel, how to create Autumn Rose Flower - Designer, video creator, business owner: Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

We are also dedicated to helping others who need help. Visit Ichikraft Give and Care blog here https://ichikraft-give-care.blogspot.com/ Thank you for visiting our blogs. And don't forget to visit Ichikraft YouTube channel. You will see Ichi, my cat on the video! She is my inspiration!

Note:
  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Designer, business owner, and video creator: Acik Mardhiyanti 
  • Video editor: Rdz
  • Do not copy this article without permissions
  • Do not reuse these photographs anywhere else without permissions

Bunga Poppy Dalam Kehidupan Masyarakat Eropa


Ichikraft Poppy Flower Brooch - Photographed by Acik Mardhiyanti

Sudah pernah melihat bunga Poppy? Bagi kita yang berasal dari negeri tropis tentu sulit ya untuk menemui tanaman bunga yang satu ini. Saya/ penulis sendiri pertama kali melihat bunga Poppy hanya di Garden By The Bay Singapore. Saat itupun hanya satu bunga yang bisa saya jumpai disana. Bagaimana dengan masyrakat Eropa seperti Belgia, England, Perancis, dan lainnya? Bunga Poppy memiliki makna dalam kehidupan mereka. Bunga Poppy sudah menjadi bagian kehidupan masyarakat Eropa.


Ichikraft Poppy flower brooch - Photographed by Acik Mardhiyanti

Bila kita hendak membicarakan tentang bunga-bunga, semua orang Eropa menyukai bunga dan tak jarang mereka bersuka cita untuk menanamnya saat musim semi tiba. Seperti kawan baik penulis yang merupakan warga Belgia dan Perancis, setiap jelang musim semi mereka antusias untuk mulai membeli biji maupun bulb bunga. Biasanya kawan baik penulis ini suka menanam bunga Dahlia, Petunia, Begonia, dan lainnya. Dihalaman rumahnya ada tanaman bunga Magnolia yang berbunga dengan cantik dan indah. Untuk mereka menanam bunga bukan hobi-hobian melainkan sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka. 

Untuk masyarakat Eropa, banyak bunga-bunga yang menjadi simbol tertentu. Setiap bunga spesial misal bunga Crocus yang menandakan musim semi tiba, Christmas identik dengan Poinsettia. Nah dalam artikel ini saya ingin membahas bunga Poppy. Dimana bunga Poppy akan dikenakan sebagai pin/ brooch/ bros setiap tahunnya pada tanggal 11 November. Hari ini disebut atau dikenal dengan nama Remembrance Day, atau yang dikenal juga sebagai Poppy Day. Untuk apa sih? Untuk menghormati para tentara yang gugur dimedan perang saat Perang Dunia I, world War I. Remembrance Day ini menjadi hari libur national dinegara Perancis dan juga Belgium. 

Tradisi menggunakan atribut bunga Poppy untuk Remembrance Day asalnya dari England. Begitu kata seorang kawan penulis yang merupakan warga Peracis. Meskipun tradisinya berasal dari Inggris namun bunga Poppy sebagai simbol Remembrance Day ini juga tersebar di negara-negara Eropa lain salah satunya adalah Perancis. Karena para tentara yang gugur dalam medan Perang Dunia I tidak hanya dari pihak Inggris saja, tetapi juga dari negara-negara yang terlibat dalam Perang Dunia I. Dan salah satu tentara itu adalah kakek kawan penulis ini, tentara Perancis. Ya, dulunya saat perang dunia Perancis diinvansi Germany sebanyak 3 kali. Maka kemarin tanggal 11 November kawan penulis ini mengantarkan ibunya untuk mengikuti upacara Remembrance Day. 


Ichikraft Poppy flower brooch - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Kenapa menggunakan bunga Poppy untuk menghormati para tentara yang gugur dimedan Perang Dunia I? Bunga Poppy adalah simbol dari kematian. Seperti kata kawan penulis yang merupakan warga Belgia, ia mengatakan bahwa bunga Poppy warna merah, warna merahnya menandakan darah para tentara yang gugur dimedan perang. Dimana bunga inilah yang tumbuh dimedan perang setelah Perang Dunia I berakhir. Di Belgia, bunga Poppy ini banyak tumbuh diarea pekuburan para korban Perang Dunia I. Jenis bunga Poppy yang digunakan sebagai simbol ini adalah Papaver rhoeas. Ditambahkan dengan keterangan kawan penulis lainnya yang merupakan warga Perancis, untuk menggunakan bunga Poppy sebagai pin ini adalah pin/ bros bunga Poppy merah saja tanpa ditambahi daun atau aksesoris lain, mungkin ada buds/ kuncupnya. Jumlah bunga Poppy dalam setiap pin/ bros yang digunakan adalah berjumlah satu dan 3 bunga. Meskipun begitu, banyak daerah di Perancis yang menggunakan blue Cornflower (Bleuet de France) ketimbang bunga Poppy.

Itulah bagaimana sebuah bunga memiliki makna dalam kehidupan masyarakat Eropa. Salah satunya adalah bunga Poppy yang digunakan setiap tahunnya sebagai pin/ brroch/ bros untuk mengenang para tentara yang gugur dalam Perang Dunia I. Ya, bunga tidak hanya sekedar bunga saja tetapi sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka, atau bisa disebut sudah menjadi tardisi/ budaya. Maknanya dalam, bukan? Remembrance Day 2019, Lest We Forget.

Note: If you want to see my Poppy flower design, you can visit my Etsy shop here https://www.etsy.com/shop/ichikraft  and find out behind the scene how we create a Poppy flower on Ichikraft YouTube channel here. 


Ichikaft YouTube channel, how to create a Poppy flower - Video creator, designer, business owner: Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Note:
  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Video creator, designer, business owner: Acik Mardhiyanti / Acik 
  • Video editor Rdz
  • Do not copy this article without permissions
  • Do not reuse these photographs anywhere else without permissions



After 2 Years of Stepping Down, Where is Ichikraft Now?

About two years ago, I made the decision that the Ichikraft Etsy shop closed temporarily. However, even until this day, I am still with the ...