Makan siang dirumah kami, salad dengan Japanese dressing, tempura tofu, dan omelette - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
Hmm...Dalam seharian itu makan apa saja sih? Ya sejak pindah ke Singapura dan sampai akhirnya menetap disini, pelan-pelan saya/ penulis yang notabene adalah seorang istri, pelan-pelan memperbaiki kebiasaan makan kami. Yang tadinya tidak begitu memikirkan masalah makan makanan sehat yang baik dan bagus untuk badan, sayapun sekarang sudah terbiasa dengan makanan yang menurut kami bisa menjaga daya tahan tubuh serta bisa menjaga kesehatan kami. Belum sempurna sih, namun setidaknya kami sudah berusaha untuk memiliki gaya hidup lebih baik/ lebih sehat dari pada sebelumnya.
Makan Siang dirumah kami, brokoli dan asparagus rebus, tempura wortel, telur dadar, dan apel - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
Tahun pertama pindah di Singapura, ada seorang kenalan kami berkata pada saya/ penulis, "sepertinya sering sekali ya buat masakan dengan santan, itu kurang bagus kalau keseringan masak dengan santan", lain kali kenalan kami berkata pada saya, "Jangan terlalu sering minum manis". Ya harap maklum kebiasaan saya dan suami selama di Indonesia terbawa ke Singapura, seperti misalnya dirumah harus selalu tersedia gula karena untuk membuat teh atau untuk bumbu masakan. Membeli minuman yang banyak kadar gulanya, masak keseringan santan, dan lainnya. Semua itu kebiasaan atau gaya hidup kami sebelum pindah ke Singapura.
Makan siang dirumah kami, nasi putih (japanese rice), tempura shisamo, tempura tahu, sayur sop dengan bumbu sop bonito - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
Setiap kali berbelanja, entah di supermarket atau di pasar, pelan-pelan saya/ penulis mulai memperhatikan produk-produk yang berjajar, membaca satu-persatu produk yang sekiranya bagus untuk menjaga kesehatan. Ya, belanja di supermarket Singapura kita akan disuguhi berjajar-jajar serta beragamnya produk yang bagus untuk menjaga kesehatan. Bahkan produk-produk sehat itu diberi label segitiga merah alias Healthier choices. Jadi saya/ penulis membeli beragam produk makanan, sayuran, atau buah-buahan, bukan karena korban iklan tetapi karena sudah terbiasa sebelum membeli membaca dulu komposisi dan keterangan si produk yang akan dibeli.
Makan malam dirumah kami, soba dengan edamame dan ikan shisamo panggang - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
Makan malam dirumah kami, couscous, telur dadar/ omelette with oregano, boiled broccoli and carrot, an orange - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
Sekarang makan sayur dan buah sudah menjadi kebiasaan atau gaya hidup kami di Singapura. Makan harus ada sayur dan buah, lauknya bisa telur (biasa kami membeli telur rendah kolesterol), tempe, tahu, ikan (biasa salmon, shisamo, kembong, selar, kerapu, dan lain-lainnya). Pernah ada yang bilang pada penulis, "eh tinggal di Singapura masih makan tempe, tahu, makan kangkung, bayam juga..?" Ya, itulah makanan kami sehari-hari. Membeli daging setiap hari kami sangat mampu, mau beli daging sapi, ayam, bebek, atau lainnya, tapi kami memilih untuk hidup dengan gaya makan lebih sehat. Dan jangan salah tempe adalah makanan prebiotik tinggi, alias "super food" kalau orang luar bilang. Bahkan teman penulis yang merupakan warga Jepang berkata pada penulis kalau tempe adalah makanan terbaik dan bagus untuk kesehatan, tapi sayangnya di Jepang tempe ini makanan mahal dan itupun cuma bisa dibeli di Tokyo.
Sarapan pagi dirumah kami, roti dengan selai butter olive oil, anggur, dan cokelat panas - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
Apa saja yang kami makan dalam sehari? Pagi hari biasanya kami makan sarapan pagi simple, roti dengan selai, dan untuk sekarang kami memilih roti tawar putih dengan selai butter olive oil. Kadang kalau ada pisang, pisang bisa menjadi pilihan untuk sarapan pagi ditambah dengan telur rebus. Kadang ada ketela rambat (biasanya saya suka membeli Japanese sweet potato, atau Australian sweet potato), sarapan 2 biji ketela rebus saja sudah cukup. Minum untuk sarapan pagi, biasanya black tea dengan gula stevia atau gula rendah kalori. Minuman pendamping sarapan bisa diganti dengan minuman cokelat atau soya/ susu kedelai. Atau kalau tidak mau repot ya cukup sarapan muesli 2 sendok makan ditambah dengan segelas cokelat. Buat saya itu sudah cukup.
Makan malam dirumah kami, nasi putih (Japanese rice), French beans sausage black pepper, scrambled eggs, dan teh rendah gula - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
Dinner menu dirumah kami, kentang merah rebus, kale dengan Japanese dressing, telur rebus (low cholesterol egg), wortel dan tomat, miso soup, dan jeruk - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
Dinner menu dirumah kami, kentang merah rebus, kale dengan Japanese dressing, telur rebus (low cholesterol egg), wortel dan tomat, miso soup, dan jeruk - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
Untuk makan siang bagaimana? Suami dikantor membeli makanan yang disuka, karenanya kalau ada waktu sebisanya penulis membawakan bekal makan untuk suami. Untuk suami bekal makan siangnya beragam, bisa dilihat dan baca resep bekal makan, serta resep-resep masakan yang penulis tulis di blog resep disini https://acikmdy-recipe.blogspot.com Sementara untuk saya/ penulis sendiri, dirumah biasaya makan apa yang tersedia dirumah, karena harap maklum dirumah banyak sibuknya jadi makan siang cepat dan simple. Kalau ada ketela (Japanese sweet potato) biasanya saya makan siang dengan ketela Jepang ini ditambah anggur dan telur orak arik. Kalau ada nasi (nasi kami dirumah adalah Japanese Rice, maka makan siang saya dirumah adalah dengan nasi jepang ini ditaburi furikake, ditambah sayuran, bisa miso soup, atau oseng kangkung atau bayam atau oseng lainnya, dengan lauk telur dadar, atau bisa juga tempura tempe/ tahu. Kadang penulis membuat tempura wortel, tempura paprika, ya sayuran apa saja bisa dibuat tempura. Tentu saja untuk membuat tempura ini menggunakan Japanese tempura batter atau tepung tempura dari Jepang. Tak jarang makan siang dengan salad dan tempura tempe/ tahu, terkadang nasi putih (japanese rice) dengan miso soup saja. Dan tidak ketinggalan makan siang ditambah dengan buah. Buah dirumah kami biasanya apel jenis Pasific Rose, anggur, kadang pear dan pisang. Buah ini penting untuk melengkapi makan kami dirumah, baik makan siang maupun makan malam. Bahkan sarapan kami bisa dengan buah pisang saja. Kadang saya repot, sibuk, tidak punya banyak waktu disiang hari untuk masak-masak, maka sayapun cukup makan kue/ roti yang ada dirumah ditambah dengan buah.
Makan siang dirumah kami, kadang bisa jadi makan malam kami, nasi putih (Japanese rice) dengan taburan furikake, miso soup, telur dadar, pear dan tomat - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
Menu makan malam atau bisa juga untuk makan siang dirumah kami: Pasta, kale dengan peanut butter lemon sauce, timun, telur rebus (low cholesterol egg), ditaburi dried silverfish - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
Sementara makan malam, biasanya tidak jauh dari menu makan siang yaitu selalu sayur dan buah. Makan malam biasanya kami makan lebih berat dari pada sarapan dan makan siang. Makan malam biasanya lebih sering dengan nasi (Japanese rice), tapi tergantung dengan menu lainnya. Misalnya kalau hendak makan nasi, biasanya kami merebus sayuran bisa bayam, atau brokoli, atau bisa juga oseng bayam, oseng kangkung, sayur soup, atau jenis sayuran hijau lainnya, ditambah lauk bisa tempura tempe/ tahu, tempura ikan shisamo, atau telur dadar. Dan kami suka makan pare, biasanya saya masak oseng pare kalau ada waktu. Tapi kalau hendak makan salad, biasanya didampingi dengan salmon panggang, kadang salad didampingi tempura tempe/ tahu atau telur dadar, atau sosis panggang. Dan kami juga suka makan malam dengan soba. Biasanya kalau makan soba ini kudu didampingi dengan lainnya seperti rebusan brokoli dan wortel serta edamame (kacang polong Jepang).
Makan malam dirumah kami, Salmon panggang, brokoli dan asparagus rebus, lettuce, sausage, tomat, dengan Japanese dressing dan soyu - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
Pada intinya, makan kudu ada sayuran dan buahnya. Ya, saya/ penulis tidak bisa makan kalau tidak ada sayur dan buahnya. Saya sudah terbiasa makan tanpa nasi, artinya bisa makan kentang panggang atau rebus dengan sayur, atau makan salad dengan lauk misal tempura tempeh atau salmon panggang. Segala macam jenis sayur saya/ penulis suka. Menu-menunya bisa diselang-seling atau dikreasi. Itulah asiknya masak sendiri dirumah, kita belanja sendiri bahan yang hendak kita masak, semua proses masak kita sendiri yang melakukan, jadi kita merasa aman dengan makanan yang hendak kita makan. Dan dalam setiap masakan apapun tidak pernah menggunakan gula, minyak goreng yang digunakan dirumah juga minyak goreng canola oil juga sesame oil. Kalaupun iya kami mengunakan gula untuk minum black tea kami gunakan gula stevia atau rendah kalori. Menumis saya suka menggunakan butter ketimbang minyak goreng.
Sarapan dirumah kami, ketela Jepang (Japanese sweet potatoes) - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
Muesli untuk menu sarapan dirumah kami - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
Ya, apa yang kami makan dalam sehari memang masih ada kurang-kurangnya, tidak sempurna. Tapi setidaknya kami sudah berusaha untuk makan sehat setiap hari. Karena saya/ penulis yakin dengan makan sayur dan buah setiap hari, paling tidak membuat badan kita lebih sehat dengan daya tahan tubuh lebih bagus. Boleh percaya atau tidak, saya/ penulis jarang sekali sakit flu/ batuk/ pilek. Dalam satu tahun belum tentu terkena flu/ batuk/ pilek. Biasaya sakit yang menghampiri pusing atau lelah saja. Ya biasanya pusing karena kurang tidur, kadang lelah sekali karena banyak kerjaan dirumah yang tidak pernah habisnya.
Makan malam dirumah kami, Soba, denga green peas dan wortel rebus, ditambah furikake - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
Note:
- Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
- Photographed by AcikMardhiyanti / Acik Mdy
- Do not copy this article without permissions
- Do not reuse these photographs anywhere else without permissions
No comments:
Post a Comment