Tips Berbelanja Aman Ditengah-tengan Pandemi Coronavirus

Seperti apapun keadaannya, kita tetap butuh beli bahan makanan dan kebutuhan harian lainnya, bukan? Masalahnya sekarang ini keadaannya sedang krisis yaitu pandemi Coronavirus dimana-dimana. Mau belanja-belanja jelas sudah tidak bisa seluasa atau sebebas sebelumnya, ada hal-hal yang harus kita ikuti, kita perhatikan detailnya, juga kita harus perhatikan. Repot, jelas sekarang belanja jauh lebih repot dari sebelumnya. Tapi itu semua demi menjaga diri kita, serta keluarga kita agar tidak terinfeksi Coronavirus, paling tidak meminimalisirnya. 

Dalam artikel ini penulis hanya berbagi pengalaman saya sendiri tentang bagaimana atau hal-hal yang harus dilakukan saat belanja ditengah-tengah pandemi Coronavirus. Bisa saja orang lain akan melakukan hal yang berbeda, tapi inilah cara saya berbelanja aman ala saya/ penulis ditengah situasi yang tidak bagus seperti sekarang. Apa saja itu:

1. Jangan belanja saat ramai

Saya misalnya, hari Jum'at minggu lalu setelah Perdana Menteri memberikan pidato, ramai-ramai orang pergi ke supermarket-supermaket untuk menguras rak-rak supermarket. Bahkan siang hari suami penulis sudah diberi pesan oleh atasannya agar tidak berbelanja hari itu karena orang-orang "going crazy" alias menguras supermarket. Siang itu, padahal Perdana Menteri baru akan pidato jam 4 sore, siang hari sudah banyak orang pergi menguras supermarket. Maka saya memilih belanja dihari yang tidak ramai/ penuh orang. Saya itu baru berbelanja 2 hari kemudian. Saya tidak mau berbelanja berbarengan dengan para "hoarder" atau penimbun yaitu orang yang suka menguras supermarket. Kalau kebetulan pas sudah sampai di supermarket kondisinya sudah penuh orang, saya memilih untuk pulang saja.

Hal yang membuat unik, para "hoarder" ini hanya menguras supermarket, kalau pasar dan minimart  tidak pernah disentuh mereka. Alhasil, ketika disupermarket banyak rak yang kosong, tapi percayalah, belanja dipasar dan minimart stock barangnya masih ada. Contohnya, ketika makanan kaleng, tepung, dll disupermarket kosong, di minimart dekat block kami masih banyak. Unik, ya? Wah, saya jadi tertarik untuk menelitinya 😊

2. Disinfektan kereta belanja

Buat saya sudah biasa ya membawa wet wipes antibacterial, dan selalu ada ditas. Tapi saat ini ada tambahan bukan cuma wet wipes antibacterial tapi wet wipes yang bisa disinfektan juga. Fungsinya buat apa membawa ini ketika belanja? Fungsinya ya untuk melap handle kereta belanja yang hendak kita pakai. Jadi itu kereta belanja sebelum kita pakai wajib didisinfektan dulu pegangannya atau handle-nya serta pinggir-pinggirnya. Huh, ribet amat mau belanja? Iya, ini semua demi keamanan diri saya sendiri juga keluarga. Dan tidak banyak orang yang melakukan hal ini. Biasanya barengan saya ketika belanja mereka ambil kereta belanjaan ya tinggal ambil saja tanpa dilap dulu dengan disinfektan handle-nya dan pinggirnya, padahal mereka pada pakai masker. 

3. Sarung tangan

Huh, mesti pakai sarung tangan? Saya jelaskan disini, butuh memakai sarung tangan atau tidak itu tergantung dari situasi masing-masing negara. Seperti saya misalnya yang berdomisili di Singapura, untuk saat ini saya belum perlu/ butuh memakai sarung tangan ketika berbelanja. Tapi, untuk beberapa negara lain pemakaian sarung tangan ketika berbelanja adalah penting, misal di Wuhan dulu, kalau belanja penting pakai sarung tangan. Bagusnya kalau memang kawan sekalian butuh memakai sarung tangan dalam berbelanja, pakailah sarung tangan yang langsung dibuang, biasanya ini sarung tangan dipakai untuk masak, hanya sekali pakai, jadi setelah belanja langsung dibuang.

4. Gunakan tissue/ wet wipes 

Kapan kita menggunakan tissue atau wet wipes ketika berbelanja? Kita menggunakan ini ketika hendak membuka lemari freezer, handle-nya kita pegang dengan menggunakan tissue/ wet wipes. Repot bener, sih? Kalau ingin diri kita aman, keluarga kita aman ya memang repot saat sekarang ini. Lha kalau begitu pakai sarung tangan saja biar tidak repot pakai tissue, ya boleh saja, tapi semisal sarung tangan terkontaminasi dengan virus, virusnya malah nempel juga kebarang belanjaan lain yang kita pegang.

5. Jangan terlalu banyak memilih

Maksudnya apa sih? Maksudnya, bila biasanya suka pilih-pilih, pegang ini pegang itu, maka kebiasaaan ini hilangkan. Mau beli apa sebisa mungkin sekali ambil saja, saya biasanya ambil yang paling belakang, atau ditengah. Kalau bisa barang yang kita beli harus punya cover, misal beli buah ya yang berplastik karena sampai rumah plastik dibuka dan dibuang, buahnya direndam dengan sabun khusus untuk buah dan sayur. Untuk saat ini saya menghindari beli buah atau sayur tanpa cover. Kalau barang lain misal biskuit pasti ada cover-nya ya, atau belanjaan yang lain misal makanan kaleng kita tidak perlu banyak khawatir.

6. Jangan pegang-pegang muka selama berbelanja

Ini kebiasaan banyak orang ya saat berbelanja entah sengaja atau tidak sengaja adakalanya pegang bagian muka, mungkin hidung gatal, atau tidak kenapa-napa pegang muka, merapikan rambut dan lain-lain... Hilangkan kebiasaan ini, dan harus diingat baik-baik. Kenapa? Karena kita tidak tahu, mungkin saja tangan kita terkontaminasi dengan virus selama belanja, tidak sengaja pegang ini itu saat belanja. Maka minimalisirlah untuk pegang-pegang saat belanja, kalau tetangga saya bilang, "stop touching this touching that while you are out there". Itu pesan tetangga baik kami yang merupakan Singaporean. 

7. Pakai hand sanitizer setelah selesai 

Ini kebiasaan saya saat ini yaitu pakai hand sanitizer setelah selesai mengambil semua barang yang hendak dibeli. Biasanya ini saya/ kami lakukan ketika sudah mengantri dikasir. Artinya belanjaan semua sudah diambil dan tinggal bayar, saat inilah saya pakai hand sanitizer. Nah, setelah selesai membayar, biasanya saya dan suami menata barang belanjaan karena kebiasaan membawa tas belanja. Setelah menata, kami pun pakai hand sanitizer lagi. 

8. Cashless

Cashless, sebisa mungkin bayarlah tanpa uang tunai atau gunakan kartu saja. Untuk apa? Untuk meminimalisir kontak dengan orang lain, dalam hal ini kasir yang tentu saja kasir ini kontak dengan banyak orang. Cashless lebih baik ketimbang harus menggunakan uang tunai. Nah yang susah itu dipasar ya, dipasar masih dengan uang tunai untuk membayar. Semisal terpaksa harus transaksi uang tunai, biasanya saya mencuci uang kembalian dan mengeringkannya. Ya bersyukur mata uang Singapura yang kertas itu berbahan seperti plastik jadi kena air tidak apa-apa. 

Itulah beberapa hal yang penulis lakukan saat berbelanja ditengah-tengah pandemi Coronavirus. Setelah pulang dari berbelanja pun masih ada serangkaina "ritual" yang harus kita lakukan dalam memperlakukan barang belanjaan setelah sampai dirumah. Untuk hal ini bisa dibaca artikel saya sebelumnya, tentang apa yang harus kita lakukan pada barang belanjaan setelah sampai dirumah agar bahan makanan yang kita beli aman untuk keluarga dirumah, link disini https://acikmdy-journey.blogspot.com/2020/04/covid-19-pandemi-apa-yang-harus-kita.html... Jaga diri, jaga kesehatan, stay safe, stay strong, the helath of all depends on each one of us. 

Note:
  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Do not copy this article without permissions

No comments:

Post a Comment

After 2 Years of Stepping Down, Where is Ichikraft Now?

About two years ago, I made the decision that the Ichikraft Etsy shop closed temporarily. However, even until this day, I am still with the ...