Menjahit Masker 4 Layer Tanpa Keahlian Dan Tanpa Mesin Jahit?


Masker 4 layer/ lapis tanpak dari depan - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Masker 4 layer tanpak dari belakang - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

"Huh, emang bisa gitu jahit-menjahit masker 4 layer tanpa keahlian atau berpengalaman menjahit?" Maka jawaban saya adalah bisa, tinggal pribadi masing-masing orang mau melakukannya atau tidak, kalau ada yang bilang "lah saya tidak bisa menjahit bla bla...", maka maaf saya harus bilang bahwa jadi orang jangan malas, kalau mau berusaha kita pasti bisa melakukannya apalagi bila kita ini adalah seorang wanita plus sudah menjadi seorang istri.


Masker 4 layer tanpak d ari depan- Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Masker 4 layer tanpak dari belakang - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Dalam urusan jahit menjahit, boleh percaya, boleh tidak, penulis sudah bisa menggerakkan mesin jahit manual alias bisa menggunakan mesin jahit sejak kelas 3 Sekolah Dasar bahkan saya membuat sendiri tas sekolah dari kain bekas saat kelas 3 Sekolah Menengah Atas. Yup, benar sekali, simbah putri saya yaitu ibu-nya bapak saya punya 4 atau 5 mesin jahit manual dimana salah satunya ada dirumah bapak saya. Kalau saya/ penulis bisa menggunakan mesin jahit, artinya jahit-menjahit dengan tangan ya saya bisa. Nah. bagi kawan sekalian yang "merasa" tidak bisa menjahit, maka berusahalah untuk bisa apalagi bila sudah menjadi seorang istri. Saya tahu, mungkin ini akan dipandang hal sepele, tapi percayalah ini akan sangat bermanfaat dalam hidup kita. Terutama seperti masa sekarang yaitu pandemi COVID-19, kita bisa membuat masker sendiri untuk keluarga kita tanpa harus membelinya.


Masker 4 layer tanpak dari depan ketika tidak dilebarkan - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Dalam artikel ini saya ingin membagikan design dan bagimana pembuatan masker 4 layer atau lapis tanpa menggunakan mesin jahit yaitu jahit tangan. Tapi kalau kawan sekalian punya mesin jahit ya dijahit dengan mesih jahit juga tidak masalah. Kenapa dengan jahit tangan? Karena saya berpikir tidak semua orang punya mesin jahit dirumah baik manual atau elektrik. Benar, tidak? Jangankan mesin jahit ya, lha sedia benang jahit, gunting jahit, serta alat jahit lainnya seperti meteran banyak rumahtangga tidak memilikinya... Huh? Iya, karena yang punya peralatan jahit seperti ini biasanya hanya orang-orang tua saja alias generasi tua. Oleh karenanya saya membagikan design masker saya dijahit dengan tangan. Tidak perlu ahli, cukup mau berusaha dan bersabar membuatnya. Inilah design masker saya yaitu masker 4 layer atau lapis dijahit dengan tangan.

Bahan-bahan:


Bahan-bahan masker kain dengan felt - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Kain
Bisa menggunakan kain bekas dirumah, mungkin ada pakaian / dress atau apa yang sudah tidak terpakai dirumah tapi masih layak digunakan. Atau kalau mau membeli baru ditoko kain ya tidak masalah. Saran saya pilihlah kain yang firm, firm itu saya kurang tahu pasti bahasa Indonesia-nya, tapi gambarannya adalah kain yang tidak lembek tapi juga tidak kaku begitu ya seperti bahan denim misalnya, gampangnya kalau dibentuk lebih mudah. Kain ini kita gunakan untuk lapisan/ layer ke-1 dan layer ke-4. Untuk kebutuhan kain ini saya menggunakan kain-kain yang ada dirumah karena saya memang punya kain-kain ini untuk membuat bow hiasan cat collars yang saya design. 
  • Kain cotton
Kain cotton atau kain katun, ini kita butuhkan untuk lapisan ke-3. Untuk kain katun ini saya menggunakan kain bekas dirumah karena dirumah ada kaos-kaos berbahan katun yang sudah tidak terpakai. Tapi bila kawan sekalian ingin membelinya ya tidak apa-apa. Dan saya lebih suka kain cotton berwarna putih. Kenapa menggunakan kain katun berwarna putih? Tentu ada alasan dalam pemilihan warna putih. Warna putih itu bisa menyerap panas dibandingkan dengan warna hitam atau warna-warna gelap. Contohnya dalam cuaca panas bila kita hendak beraktifitas diluar alangkah baiknya menggunakan pakaian warna putih. Oleh karenanya penulis suka memilih warna putih agar supaya meminimalisir panas. Tapi jika kawan sekalian dirumah tidak punya kain katun warna putih, pilihlah warna cerah seperti kuning, pink, biru muda dll, yang penting jangan warna gelap.
  • Felt
Felt, kenapa harus menggunakan bahan felt segala? Felt ini digunakan untuk lapisan/ layer ke-2. Ada baiknya kita menggunakan bahan non-woven untuk masker ini. Jadi tidak polosan hanya masker kain dua lapis saja tetapi dalam pembuatan masker, design saya menggunakan non-woven material dan saya pilih felt. Kalau mau dicari banyak ya tutorial pembuatan masker kain kemudian tengahnya dibuat semacam kantong yang fungsinya untuk meletakkan tissue basah yang sudah dikeringkan, atau kitchen paper, agar supaya bisa berfungsi seperti surgical mask karena bahan sugical mask adalah non-woven material. Untuk saya, penulis pilih alternatif lain yaitu menggunakan felt. Selain tidak perlu mengganti-gantinya tiap hendak dipakai dan repot harus mengeringkan tissue basah, felt lebih praktis karena bisa dicuci. Nanti akan penulis beritahu bagaimana mencuci masker yang ada lapisan felt-nya. Untuk bahan ini dirumah saya punya banyak, punya banyak karena memang dirumah ada macam-macam material handicraft.
  • Kawat
Kawat ini penulis menggunakan kawat untuk tanaman, Kalau kawan sekalian bisa menemukan kawat tanaman berbentuk pipih dan agak lebar itu akan lebih baik. Jenis kawat yang saya gunakan tadinya kawat material dari bahan-bahan handicraft saya dirumah, bisa di-double. Nah untuk kawat tanaman yang luarnya ada lapisan karet hijaunya, kawat jenis ini tebal, jadi ya lumayan menurut saya. Untuk kawat ini saya belum sempat muter-muter mencari kawat berbentuk pipih dan lebar. Saya pakai kawat seadanya dulu dirumah.
  • Elastic band
Elastic band ini bisa disebut karet gitu ya. Dan saya pakai elastic band seperti pada gambar. Kawan sekalian bisa menggantinya dengan bahan yang sekiranya mudah didapat dilingkungan sendiri. Tidak harus sama dengan yang saya punya. Karena...karena elastic band ini kan fungsinya untuk tali masker, semisal kawan sekalian ingin memasang tali masker ini dengan bahan kain ya tidak masalah, nanti jadinya masker tali begitu


Elastic band dengan lebar 1 cm - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Alat jahit
Alat jahit ini sudah jelas ya, untuk menjahit masker 4 layer ini kita butuh benang jahit, gunting, meteran untuk mengukur dsb. Kalau kawan sekalian belum punya, beli alat-alat ini murah meriah ditoko kelontong atau toko alat jahit, serta saya rasa mudah sekali untuk mendapatkannya. 

Langkah-langkah membuat masker 4 layer:

  • Potong kain untuk layer ke-1 dan ke-4 dengan panjang 26 cm dan lebar 22 cm
  • Potong kain katun dengan panjang 18 cm dan lebar 22 cm - layer ke-3
  • Potong felt dengan panjang 18 cm dan lebar 14 cm - layer ke-2

Inilah bila ingin dilihat ukuran-ukuran kain, cotton, felt diatas tadi - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Potong kawat 11 cm kemudian lipat ujung kawat dengan alat penjepit, kemudian beri glue supaya bagain ujung kawat yang tajam bisa secure
  • Potong elastic band, ukuran panjangnya saya masing-masing kanan-kiri 15 cm, sementara suami 18 cm panjangnya. Bisa berbeda ukuran panjang dengan kawan sekalian. Bisa disesuaikan ukurannya ya
  • Jahit dengan tangan layer/ lapis ke-1, ke-3, dan ke-4 bagian atas dan bagian bawah tanpa harus dibalik

Layer ke-1, layer ke-3, layer ke-4, dijahit atas dan bawah - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Jahit layer ke-1, layer ke-3, dan layer ke-4, jahit atas bawah - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Kemudian dibalik dan setrikalah supaya sekitar jahitan/ bagian yang dijahit bisa terlihat rapi, dan jahitlah lagi bagian bawah tapi beri jarak kurang lebih 1/2 cm dari jahitan pertama

Setelah dijahit, dibalik dan disetrika - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Untuk bagian atas, sebelum menjahit ulang ditengah-tengah beri tanda 10 cm untuk kawat, dan dibagian batasan 10 cm itu dijahit agar kawat tidak lari kesana-kemari saat dipakai. Artinya saat menjahit bagian atas ini, kawat sekalian dimasukkan

Dibalik, setrika, dan jahit atas bawah dimana jahitan bagian atas dibagian tengan diberi tanda 10 cm untuk kawat - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Dibalik, disetrika, kemudian dijahit kembali atas dan bawah, sebelum kawat dimasukkan dibagian atas - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Setelah kawat dimasukkan - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Kemudian kain dibalik lagi dan setrikalah kembali. Hati-hatilah dalam menyetrika untuk kedua kalinya ini karena bagian atas sudah ada kawatnya. Setelah itu masukkan felt. Yup, benar sekali felt dalam kondisi tidak dijahit sama sekali. Catatan, jangan masukkan felt kemudian baru disetrika, tapi setrikalah dahulu setelah itu masukkan felt

 Setelah kain dibalik dan belum disetrika untuk kedua kalinya - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Setelah kain disetrika untuk kedua kalinya - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Setelah kain disetrika untuk kedua kalinya - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Jahit bagian kanan dan kiri. Sebelum menjahitnya pastikan kita sudah melipat bagian tengah kain menjadi paling tidak tiga bagian. Gunakan bantuan jarum pentul agar mudah menjahitnya. Usahakan ketika ada lipatan, masker memiliki lebar kurang lebih 9 cm

Setelah dijahit kana-kiri - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Setelah dijahit kanan-kiri dan sebelum dijahit secure - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Kemudian setelah dijahit bagian kanan dan kiri tadi, sekarang lipat sedikit bagian kain sampai mendekati batas lebar felt dan kain cotton (jangan dijahit fetl dan cotton-nya). Itu sebabnya lebar kain layer ke-1 dan ke-4 lebih lebar ketimbang kain katun dan felt. Karena fungsinya buat ini yaitu men-secure bagian kanan dan kiri agar lebih rapi

Setelah dijahit secure kanan-kiri pasang elastic band - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Setelah itu pasang elastic band dibagian kanan dan kiri
  • Masker kain 4 layer/ lapis sudah siap pakai, panjang kurang lebih 21 cm dengan lebar 9 cm. Layer pertama kain, layer kedua felt, layer ketiga adalah cotton, dan layer keempat kain yang sama dengan layer pertama. Bagian cotton menghadap hidung kita, sementara felt untuk bagian luar.
Tips mencuci masker kain dengan bahan felt didalamnya:
  • Setelah dipakai baiknya langsung direndam dengan sabun/ detergent pastinya. Bisa direndam beberapa menit atau bisa juga langsung dicuci dengan cara dicelup-celup saja diusap-usap pelan. Ingat! Jangan dicuci dengan cara dikucek-kucek. Karena kalau dikucek-kucek felt-nya rusak atau bisa mengecil atau bisa "keriting"
  • Bila mau setelah dicuci bisa direndam sebentar dengan disinfektan misal Dettol, kemudian dijemur. Untuk takaran penggunaan disinfektan ini bisa dibaca petunjuk pemakaian. Tapi jangan di bleach, bleach baunya untuk saya sendiri tidak kuat, apalagi harus dipakai dekat hidung. Bagaimana kalau tidak punya disinfektan dirumah? Ingat, virus COVID-19 itu mati dengan air sabun, cuci tangan 20 detik saja itu virus mati; artinya masker 4 layer ini hanya dicuci dengan detergen saja itu virus sudah mati sendiri. Jadi, bila tidak bisa beli disinfektan seperti Dettol, ya tidak ada masalah.
  • Setelah itu bisa dijemur, dijemur dibawah matahari lebih bagus. Kalau sudah kering, masker bisa dipakai lagi
Nah, bagaimana masker hasil design saya ini, cukup mudah membuatnya kan? Bahan-bahan juga cukup mudah didapat dan murah meriah. Saya beli kainnya kurang dari SGD 4 untuk 1 meter, sementara felt kalau tidak salah hanya 60 cent atau 70 cent saja. Di Indonesia, harga kain felt sekitar Rp. 3,000 dan bisa kita temui ditoko aksessoris, maupun ditoko penyedia alat jahit dan handicraft. Murah meriah kan bahan untuk membuat masker 4 layer ini...

Kita tidak perlu ahli atau berpengalaman menjahit dan harus punya mesin jahit untuk menghasilkan sebuah masker. Dijahit dengan tangan pun sudah jadi. Tidak perlu kuatir hasil jahitan jelek atau tidak rapi, yang penting kita mau berusaha untuk membuatnya dan yang pasti bisa dipakai untuk keluarga. Karena untuk saat ini mungkin ditempat kawan sekalian mencari masker susah diawal tahun COVID-19 (awal tahun 2020 ini), selain itu harganya kawan sendiri tahu berapa. Meski pun di Singapura masih terbilang stok masker ada ditoko (toko minimart dekat blok kami misalnya), tapi saya lebih pilih membuat masker sendiri. Dan saya sudah  mulai membuat masker sendiri sejak akhir bulan Januari 2020 lalu. Design awal masih kasar, dan awal bulan Maret 2020 saya sudah menemukan design untuk kebutuhan masker kami. Yup, saya tidak membeli-beli masker pun tidak membeli-beli hand sanitizer, semua kebutuhan itu saya sendiri yang membuatnya. 


Masker 4 layer ketika tidak dilebarkan tanpak dari depan dengan panjang 21 cm lebar 9 cm - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Bagaimana hasilnya setelah masker 4 layer/ lapis ini dipakai? Rasanya seperti memakai masker N95. Makanya ketika memakai masker 4 layer hasil design saya ini jalan harus santai, tidak bisa digunakan untuk lari atau jalan cepat karena nafasnya bakalan agak susah. Dengan menggunakan bahan felt, filternya semakin bagus dibandingkan hanya menggunakan bahan kain 2 lapis. Tadinya saya ingin menambahkan 1 lapisan lagi dibagian terluar yaitu menggunakan bahan anti air jadi masker 5 layer, tapi saya pikir 4 layer ini saja sudah cukup, inipun sudah tight maskernya.

Mungkin ada yang bilang masker-nya tidak proper lah tidak sesuai standart medis lah bla bla... Tapi inilah cara saya sebagai seorang ibu rumahtangga untuk ikut serta atau ikut berperan dalam mengatasi penyebaran virus COVID-19, bikin masker sendiri, bikin hand sanitizer sendiri, jadi warga mandiri tanpa banyak omong mengkritik aturan pemerintah dan tidak banyak tingkah. Karena kawan sekalian sudah pada tahu, dimasa-masa sekarang masih saja banyak warga yang pada suka complain dan banyak omong. Saya men-design masker ini karena saya tahu banyak orang tidak mampu diluar sana untuk membeli maker. Jangankan membeli masker, untuk makan sehari-hari saja susah. Saya pribadi, beli masker dengan harga satu box SGD 48.00 saya mampu, tapi bagaimana dengan orang lain? Itu pertanyaan besar dalam otak saya. Makanya penulis membuat design masker dengan bahan mudah didapat dan murah. Plus-nya lagi ini masker reusable, bisa dicuci kering dipakai lagi. 

Mungkin saya tambahkan dalam artikel ini bahwa sekarang di Singapura ada aturan baru dimana warga wajib menggunakan masker ketika keluar rumah. Keluar rumah disini adalah belanja kebutuhan bukan piknik dan makan-makan kumpul-kumpul atau ngerumpi...! Dan pemerintah Singapura memberi nasihat memakai masker kain tidak apa-apa, malah minggu kemarin hari Rabu malam tanggal 8 Maret 2020 kami mengambil masker yang dibagikan pemerintah Singapura. Yup, masker yang dibagikan adalah masker berbahan catton. Kalau ada waktu saya tuliskan artikelnya tersendiri.

Pesan saya untuk kawan sekalian do our part, apa yang bisa kita lakukan ya kita lakukan untuk menghentikan laju penyebaran virus COVID-19, misal bikin masker sendiri, bikin sanitizer sendiri, atau membantu orang lain karena dalam masa sekarang ada banyak orang kehilangan pekerjaan, gaji berkurang, tidak punya pendapatan yang berujung banyak murid putus sekolah karena bapaknya tidak punya pendapatan dalam masa krisis COVID-19. Tidak perlu banyak mengeluh susah begini begitu, percayalah semua orang juga susah dalam masa pandemi seperti ini tetapi berusaha menyesuaikan diri. Kalau ada aturan disuruh stay at home ya nurut jangan keluyuran ketaman, kumpul-kumpul, makan-makan, dan jalan-jalan. Tujuannya apa sih kita stay at home? Ya tujuannya supaya virus COVID-19 bisa distop lajunya. Yup, banyak orang tidak paham kenapa sih kita ini harus stay at home alias banyak dirumah saja, gak boleh kumpul-kumpul apalagi makan-makan diluar bareng kawan-kawan, dll... Semua itu untuk kebaikan diri kita sendiri, "stay at home for our family, our friend, our community, and our future".


Masker 4 layer tanpak bagian belakang dengan panjang 21cm lebar 9 cm - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Mudah-mudahan tulisan saya ini bisa menggugah kreatifitas kawan sekalian dirumah untuk membuat masker sendiri. Tidak perlu harus mengeluarkan uang untuk membeli masker, cukup membuat 3-4 masker untu satu orang dalam keluarga kita. Lah, kalau mau beli masker terus bisa habis uang berapa, ditambah lagi membeli-beli hand sanitizer? Krisis COVID ini bukan cuma setahun dua tahun lho, bisa sampai 5 tahun, oleh karenanya kita harus mandiri, kreatif, dan membantu sesama. Selamat berkreatifitas, membangun diri, menularkan semangat positif, dan menginspirasi yang lain untuk terus berkarya! 💪👍

Note:
  • Written by Acik Mardhiyanti 
  • Photographed by Acik Mardhiyanti
  • Do not copy this article without permissions
  • Do not reuse these photographs anywhere else without permissions







No comments:

Post a Comment

After 2 Years of Stepping Down, Where is Ichikraft Now?

About two years ago, I made the decision that the Ichikraft Etsy shop closed temporarily. However, even until this day, I am still with the ...