Tidak Punya History Pergi ke Cina Tapi Kok Bisa Positif Coronavirus?

Bagi kawan sekalian pasti ada sebagian yang bingung, katanya kan hanya orang yang mengunjungi Cina saja yang bisa kena Coronavirus, ya. Tapi kok bisa sih orang yang tidak punya history pergi ke Cina, atau tidak mengunjungi Cina bisa positif Coronavirus. Tentu ini menjadi sebuah pertanyaan dalam kepala kita, bukan? Bagaimana ceritanya Coronavirus bisa menjangkiti orang yang tidak berkunjung ke Cina sebelumnya?

Bila kawan sekalian sudah membaca artikel saya sebelumnya tentang hal apa saja yang bisa kita lakukan untuk menghindari atau mengantisipasi agar kita tak terjangkiti Coronavirus, link disini https://acikmdy-journey.blogspot.com/2020/01/merebaknya-coronavirus-hal-apa-yang.html pasti bertanya-tanya karena salah satu hal yang bisa kita lakukan itu adalah.. menghindari untuk berkunjung ke Cina sana. Lah kemudian yang terjadi adalah ramai diberitakan dimedia Indonesia dimana WNI yang merupakan pekerja domestic helper di Singapura, positif Coronavirus. Padahal tidak punya history bepergian ke Cina. Dan case ini juga dibarengi oleh beberapa case dimana warga lokal yaitu orang Singapura (tidak bepergian ke Cina), tapi mereka positif Coronavirus. Bagaimana hal ini bisa terjadi sih? 

Bila dirunut kebelakang, case pertama di Singapura dikonfirmasi pada tanggal 23 Januari 2020, adalah seorang turis dari Cina yang datang ke Singapura positif Coronavirus. Setelah case pertama, case lain terus bertambah dimana mereka yang positif Coronavirus adalah turis dari Cina sana. Oleh karenanya ada peringatan untuk tidak travel ke Cina untuk menghindari Coronavirus ini. Namun kemudian yang terjadi di Singapura adalah... orang yang tidak bepergian ke Cina sebelumnya bisa positif Coronavirus. Kok, bisa? Sudah menyebar kah virusnya di Singapura? Simak penjelasan selanjutnya dalam artikel ini.

Media-media Singapura selalu memberikan update tentang Coronavirus, terutama case yang ada di Singapura. Bisa dipercaya kah berita media itu? tentu saja media Singapura bisa dipercaya keakuratannya, baik media televisi (dalam berita-beritanya), radio, juga koran seperti salah satunya Channel news Asia, juga Straits Times. Itu pengalaman saya selama tinggal di Singapura dimana media Singapura itu informasinya akurat. Lah kalau tidak akurat dalam memberikan informasi pada warga bisa di "sentil" oleh pemerintah. Dari media itulah kami bisa memantau perkembangan atau berita terkini tentang Coronavirus, terutama case yang ada di Singapura.

Case 19 di Singapura membuat banyak orang tercengang, karena case ini masuk transmisi lokal pertama di Singapura dimana orangnya ini dinyatakan posistif pada tanggal 3 Februari 2020 dan sudah mengalami gejala seperti demam dan sakit tenggorokan pada tanggal 29 Januari 2020. Dari case 19 ini novel Coronavirus kemudian menjangkiti suami (case 27), bayinya yang berumur 6 bulan (case 28) dan juga domestic helper-nya yang merupakan WNI (case 21). Sementara itu case 24 dan case 25 (suami-istri) juga membuat kita bertanya-tanya karena orangnya juga tidak memiliki history travel ke Cina tapi positif. Bagaimana bisa? Ini jawabannya! Case 24 itu yang positif adalah seorang wanita (Singapore Resident) yang bekerja sebagai pemandu wisata dan membawa group turis dari Cina kesebuah toko obat (semacam toko obat tradisional Cina). Dari kontak langsung dengan turis Cina inilah pemandu wisata ini terjangkit Coronavirus dan dinyatakan positif pada tanggal 4 Februari 2020, dan suaminya yang merupakan Singaporeans (case 25), juga dinyatakan positif pada tanggal yang sama, dimana suami ini bekerja di disebuah perusahaan perhiasaan dan group turis dari Cina ini juga mengunjungi toko perhiasaan ini. Nah, penjual ditoko obat yang dikunjungi tadi menjadi case 19 yaitu istri (Singapore resident) dinyatakan positif pada tanggal 3 Februari 2020, domestic helper-nya yang merupakan WNI (case 21) dinyatakan positif ditanggal yang sama. Sementara sang suami yang merupakan Singaporeans (case 27)  dinyatakan positif tanggal 5 Februari 2020, dan bayinya yang berumur 6 bulan (case 28) dinyatakan positif ditanggal yang sama. 

Yup, benar sekali. Coronavirus ini dibawa masuk ke Singapura oleh para turis dari Cina. Di Singapura, orang yang tidak punya history travel ke Cina pun bisa terkena Coronavirus karena adanya kontak langsung dengan mereka yaitu group turis dari Cina. 2 diantara group turis dari Cina ini dinyatakan positif oleh otoritas Cina. Rantai sebarannya seperti yang sudah saya tuliskan diparagraf diatas, dimulai dari seorang pemandu wisata yang memandu group turis dari Cina ini, kemudian mereka  mengunjungi toko obat tradisional, toko perhiasan, yang berakibat menjangkiti penjual serta keluarganya termasuk bayi berusai 6 bulan, termasuk pemandu wisata itu sendiri beserta suaminya. 

Informasi 6 Februari 2020, ada 2 lagi yang positif Coronavirus, dan mereka ini tidak ada history pergi ke Cina kebelakangan ini. Dan MOH (Ministry of Health) sedang meninvestigasinya, siapa saja orang-orang yang mereka temui, dan pergi/ berkunjung kemana sebelumnya, agar diketahui asal muasal bagaimana Coronavirus menjangkiti 2 orang ini. Seperti yang diberitakan satu diantara 2 orang ini menghadiri private meeting tanggal 20-22 Januari 2020 disebuah hotel di Singapura, dimana yang hadir disana ada partisipan dari Cina termasuk Hubei Province. Informasi Jumat ini, 7 Februari 2020, case di Singapura bertambah lagi 3. 3 orang ini adalah warga lokal Singapura (Singaporeans) yang juga tidak berkunjung ke Cina kebelakangan ini.  Dan total untuk saat ini ada 33 case di Singapura, 2 diantaranya sudah boleh pulang sementara 2 lainnya dalam kondisi kritis.

Takut? Tentu saja ada rasa itu, namun kita jangan panik apalagi berlebihan. Hal yang bisa kita lakukan adalah mengantisipasinya seperti cuci tangan sering-sering, memakai masker bila berada ditempat yang ramai orang terutama jika mengunjungi tempat-tempat yang biasa dikunjungi turis, dan juga makan sayur dan buah banyak-banyak (makan sehat). Atau bisa membaca artikel yang sudah saya tulis sebelumnya, hal-hal apa saja yang bisa kita lakukan untuk menghindari Coronavirus, link sudah ada diparagraf 2 diatas. 


Note:
  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Do not copy this article without permissions





No comments:

Post a Comment

After 2 Years of Stepping Down, Where is Ichikraft Now?

About two years ago, I made the decision that the Ichikraft Etsy shop closed temporarily. However, even until this day, I am still with the ...