Hal Apa Yang Bisa Kita Lakukan Untuk Menghindari Coronavirus?


Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Pasti kawan sekalian sudah mendengar berita tentang Wuhan virus or Coronavirus. Beritanya sudah ada dimana-mana, baik media televisi maupun dikoran-koran lokal, bukan? Tentu kawan sekalian sudah pada tahu bahwa virus ini adalah virus dari Wuhan - China sana. Dan virus ini sudah menyebar kebanyak negara, salah satunya adalah Singapura dimana virus ini dibawa oleh orang kewarganegaraan China sana yang travel ke Singapura. Artinya mereka ini travel dan membawa virus Wuhan, sampai di Singapura mereka sakit.

30 Januari 2020, total ada 13 orang yang positif dan kini sedang dirawat dirumah sakit di Singapura. Takut, ya? Rasa takut tentu saja ada, tapi kita jangan panik apalagi panik berlebihan hingga memborong semua masker yang ada ditoko. Iya, benar sekali, semua toko farmasi, toko-toko obat sudah kehabisan stock masker. Segala jenis masker tidak ada, stock habis semua. Semua orang berlomba-lomba membeli masker hingga beli online dengan harga mahal pun tetap saja dibeli. Bahkan penulis melihat ada masker katanya anti coronavirus dijual online dengan harga yang cukup menguras kantong. Lah saya sih tidak percaya 😏

Lantas hal apa saja sih yang bisa kita lakukan untuk paling tidak meminimalisir agar kita tidak terjangkit Coronavirus?

1. Hindari Untuk Mengunjungi Cina

"Wah..tapi kan kita sudah rencanakan kesana sejak tahun lalu, sudah beli tiket bla bla...". Sebaiknya batalkan saja untuk kebaikan bersama yaitu tidak hanya untuk diri kita sendiri tapi juga kesehatan anggota keluarga kita. Mau itu mengunjungi Cina sebelah mana, ada baiknya hindari untuk bepergian kesana. Kecuali misal itu sebuah keharusan/ kita punya tugas tertentu untuk pergi kesana itu lain cerita. Tapi kalau kita orang biasa yang hanya ingin travel ke Cina, lebih baik untuk sementara waktu tidak usah pergi dulu.

2. Segera Kunjungi Dokter

Hal ini kita lakukan apabila kita pergi/ travel ke Cina dalam kurun waktu 3 mingguan kebelakang. Misal 3 minggu lalu kita baru saja berkunjung ke Cina, maka sebaiknya mengunjungi dokter untuk memastikan/ mengecek kita negatif/ posotif terkena Coronavirus. Ditambah lagi apabila mengalami gejala-gejala demam, batuk-batuk maka segera kunjungi dokter, meski pun batuk biasa. Hal ini penting karena diketahui lebih cepat hasil pemeriksaan (entah hasilnya positif maupun negatif) itu akan lebih baik/ lebih cepat penanganannya. Maksudnya apa? Apabila hasil tes positif terkena virus Wuhan, maka rumah sakit akan segera menangani kita dengan cepat. Bila hasilnya negatif, maka kita akan di-treatment seperti biasanya kala sakit flu/ batuk-pilek. Satu hal yang harus diingat, bila kita bersin atau batuk, maka tutup dengan tisu kemudian buang ditempatnya. Sebenarnya ini adalah hal mendasar kala kita terkena pilek atau batuk dimana kita harus menutup dengan tisu yaitu mulut ketika batuk dan menutup hidup ketika bersin-bersin. Jadi hal ini tidak hanya dilakukan saat virus Wuhan merebak, namun ketika terkena flu/ batuk biasa, kita juga harus melakukan hal ini.

3. Jika Sakit Sebaiknya Dirumah

Bila kita sedang sakit ada baiknya kita beristirahat dirumah, jangan memaksakan diri masuk kerja kekantor (bagi yang bekerja diluar rumah). Hal ini sebenarnya sudah menjadi hal dasar ketika kita sedang sakit flu/ batuk-pilek sebaiknya kita dirumah dan istirahat. Kenapa? Karena meski pun kita "hanya" pilek/ batuk biasa kalau kata orang, sebaiknya kita beristirahat dirumah agar virus-nya tidak menyebar keorang lain yang kita temui dijalan, tempat kerja, maupun sekolahan. "Kan batuk/ pilek biasa bukan Coronavirus.."... Saran penulis tetap yaitu, beristirahatlah dirumah jika tidak enak badan alias sakit, jangan memaksakan diri masuk ketempat kerja (bagi yang kerja diluar rumah) maupun memaksakan diri kesekolah.

4. Hindarilah kontak

Maksudnya bagaimana ya? Maksudnya adalah sebisa mungkin kita menghindari orang yang sekiranya batuk-batuk ataupun bersin-bersin, paling tidak 6 kaki dari mereka. Selain itu, hindarilah berada dikeramaian atau tempat-tempat ramai banyak orang. Bila terpaksa kita harus pergi ketempat ramai, maka pakailah masker. Kenapa memakai masker? Karena kita tidak tahu dikerumunan banyak orang pasti ada satu-dua orang yang mungkin bersin-bersin maupun batuk-batuk. Apalagi dimasa sekarang, kita tidak tahu diantara kerumunan itu ada yang membawa virus Wuhan. Maka sebaiknya memakailah masker saat berada ditempat ramai banyak orang. Apalagi tempat wisata yang banyak dikunjungi turis.

Kalau begitu memakai masker sebuah keharusan, kah? Jawaban saya adalah tidak. Seperti yang sudah saya sebut diparagraf dua, jangan panik tetapi kita juga harus tetap waspada. Maksudnya bagaimana? Bila kita tinggal/ berdomisili ditempat yang bukan asal virus, maka kita tidak perlu merasa panik berlebihan. Misal memborong semua masker ditoko farmasi dan obat, padahal tidak sakit flu/ batuk. Dan itulah yang terjadi di Singapura, dimana orang-orang berlomba-lomba membeli masker sampai disemua toko farmasi dan obat out of stock 😒 Karena dua hari ini saya dan suami mencari masker tapi dimana-mana habis. Padahal suami penulis butuh masker karena ia sedang sakit flu dan batuk. Jadi menurut saya, pakailah masker jika kita sering bersin-bersin dan batuk-batuk alias sedang sakit batuk/ pilek. Kalau sehat ya tidak perlu memakai masker. Seperti tadi siang misalnya, saya keluar rumah belanja ya biasa saja, pun tidak memakai masker. Diluar juga orang-orang berprilaku biasa saja, hanya satu-dua orang yang memakai masker karena mereka sedang sakit batuk/ pilek. Ya mereka memakai masker agar kalau tiba-tiba bersin/ batuk tidak kena orang lain. 

5. Cuci Tangan

Hayoo siapa yang tidak punya kebiasaan ini dengan alasan lupa atau alasan yang lain. Cuci tangan harus menjadi bagian dari kebiasaan hidup kita sehari-hari. Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun cuci tangan dengan air, paling tidak 20 detik, harus kita lakukan dalam kegiatan kita sehari-hari. Atau bisa menggunakan cairan alkohol, banyak kan dijual cuci tangan tanpa air, pasti kawan sekalian sudah pada tahu. Kenapa sih cuci tangan ini penting? Karena tangan alias jari-jari kita ini paling rawan membawa virus juga bakteri, kadang kita suka gosok-gosok mata, gosok hidung, atau pegang muka, mulut dengan tangan, benar tidak? Nah, setelah keluar rumah entah kepasar, berkebun, pulang kerja (bagi yang kerja diluar rumah), atau melakukan aktifitas apa saja, sebaiknya cuci tangan setelahnya. Kebiasaan saya malah cuci kaki juga setelah keluar rumah. Pastinya sebelum menyentuh makanan/ minum kita harus cuci tangan juga. Itulah betapa pentingnya untuk membiasakan diri cuci tangan sebelum maupun sesudah melakukan sesuatu.

6. Bersihkan Tempat Umum

Maksudnya ini apa sih? Saya tidak tahu apakah kawan pembaca sekalian memiliki kebiasaan seperti saya, atau tidak. Kebiasaan saya/ penulis setiap kali ditempat publik/ tempat umum, biasanya saya itu membersihkan dulu tempat yang hendak saya pakai dengan disinfektan atau tisu anti bakterial atau sejenisnya.. Misal, ketika kami ingin makan diluar (entah tempat makan dekat/ jauh, entah hanya hawker pasar maupun tempat makan restoran), kebiasaan saya itu melap meja yang hendak kami pakai untuk tempat makan, bila perlu tempat duduknya juga jika terlihat kotor/ kurang berkenan untuk saya. Sekalipun meja itu sudah bersih atau sudah dibersihkan oleh tukang bersih-bersih, tetap saja saya melap kembali meja itu dengan tisu anti bakteri yang selalu saya bawa kemana-kemana. Kadang-kadang bila kami jalan ketaman kemudian hendak duduk dikursi taman, saya kadang suka melap-nya juga dengan tisu antibakteri ini. Saya/ penulis tidak tahu ini kebiasaan yang saya bawa dari mana, tapi sudah tumbuh sejak lama dan tidak ada yang mengajari. Logika saya, tempat umum itu pastinya dipakai oleh banyak orang, diantara banyak orang itu pasti ada yang membawa bakteri/ virus, maka saya harus membersihkannya sebelum kami pakai. Itu logika saya. Maka jangan heran, mau pergi kemana pun tas saya selalu penuh dan tidak pernah namanya membawa tas kecil, karena pasti ada tisu antibacterial atau sejenisnya, juga berisi macam-macam perlengkapan ini-itu dan sebagainya. 

7. Hindari Makan Daging Mentah

Bagi yang suka makan daging-daging, apalagi mentah dan belum matang (undercooked) sebaiknya dihindari dulu untuk makan ini. Karena ada memang orang yang suka makan daging setengah matang. Kalau saya sih tidak ada masalah karena kami bukan penggemar daging, selain itu dirumah masakan yang dibuat biasanya malah sayur-sayuran, lauk tempe atau telur. Daging jarang, paling kalau adik penulis sedang libur sekolah dirumah, baru membuat steak.  Kenapa dihindari dulu? Seperti yang sudah banyak kawan sekalian tahu, bahwa virus Wuhan ini bisa menjangkiti hewan satu dengan lainnya. Dari hewan kemudian virus-nya bisa kemanusia. Jadi, ada baiknya dihindari dulu. 

8. Hindari bersentuhan dengan burung maupun unggas

Ada baiknya kita menghindari bersentuhan dengan hewan-hewan unggas, misal ayam, juga burung-burung. Karena seperti yang sudah banyak kawan sekalian tahu, virus ini menyebabkan penyakit pada mammals atau mamalia dan burung. Pada sapi dan babi, virus ini menyebabkan diare, sedangkan pada ayam virus ini menyebabkan penyakit pernafasan atas. Nah, hewan yang dekat dengan kita yaitu manusia, pastinya hewan unggas maupun burung. Penulis yakin banyak diantara kawan sekalian yang suka pelihara burung. Sebaiknya hal ini dihindari. Puji syukur suami penulis bukan penggemar burung, kalaupun iya pasti sudah saya larang pelihara burung dirumah. 

9.  Vaksin

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Saya bersyukur tinggal/ domisili di Singapura. Kenapa? Karena pemerintah Singapura itu bila ada "apa-apa" selalu cepat tanggap alias respon-nya cepat. Tanggal 30 Januari 2020 kemarin, pemerintah Singapura sudah berhasil membawa pulang 92 orang warganya. Saya terkesan, karena menurut saya tidak gampang bagi warga asing yang tinggal di Wuhan dan ingin kembali kenegaranya, apalagi setelah kota Wuhan di lockdown. Artinya disinilah peran pemerintah bekerja, dan tentu saja bekerja sama dengan banyak pihak termasuk maskapai penerbangan juga. 

Sementara untuk kita para warga (didalam negeri), pemerintah Singapura sudah mengumumkan akan diadakannya vaksin yaitu pneumonia vaccinations. Untuk diwilayah kami, vaksin ini akan diadakan tanggal 22 Februari 2020 yaitu di Comminity Club. Community Club yang dimaksud disini adalah Teck Ghee Community Club. Tentu saja dengan kriteria yang sudah disebutkan diatas yang bisa mendapatkan vaksin ini dari pemerintah. Karena ini sangat membantu. Kenapa ada vaksin pneumonia ini saat coronavirus mulai menyebar kebanyak negara? Karena bisa saja pada orang tertentu/ beberapa orang, coronavirus ini bisa membuat orang sakit parah dimana virus-nya bisa menginfeksi paru-paru yang berakibat pneumonia. Oleh karenanya orang-orang yang masuk dalam kriteria (tertulis diselebaran diatas) harus vaksin pneumonia. Sebenarnya kita pun bisa melakukan vaksin sendiri/ mandiri di polyclinics maupun hospital.

Tidak hanya itu, pemerintah Singapura juga akan mulai membagikan masker mulai esok yaitu 1 Februari 2020. Warga bisa mengambilnya di Community Center (CC) dan Residents' Committee (RC) dengan menunjukkan NRIC. Dimana tiap-tiap rumahtangga akan mendapatkan 4 buah masker. Penting untuk dicatat bahwa massker yang dibagikan ini dianjurkan dipakai kala kita sakit, bukan dipakai dikala kita sehat. Karena seperti yang sudah penulis ungkapkan diatas, dimana-mana masker out of stock. Sewaktu-waktu kita butuh paling tidak kita punya stock masker dirumah.

10. Banyak Makan Sayur dan Buah, Serta Minum Air Putih Yang Banyak

Saya tidak tahu apakah hal ini ada kaitannya atau tidak, namun saya/ penulis selalu mendoktrin diri sendiri makan buah dan sayur itu akan membuat badan kita sehat dan imun badan kita jadi kuat. Dibandingkan makan daging-dagingan, saya lebih pilih makan tempe dan tahu. Banyak yang bilang entah kawan, saudara, atau siapa saja yang baru kenal penulis menganggap saya ini vegetarian, ada juga yang bilang kalau makan sayur itu diet. Huh, makan sayur hanya kalau diet aja gitu?? 😑 Lah, makan sayur dan buah setiap hari itu sudah menjadi kebiasaan kami, bukan karena diet atau pun vegetarian. Tapi inilah kebiasaan hidup/ gaya hidup keluarga kami, terbiasa makan sayur dan buah setiap hari, tidak makan-makanan santan (hanya sesekali saja), juga tidak makan daging, saya pribadi tidak bisa makan daging-dagingan. Lebih memilih makan ikan ketimbang daging. Minum air putih banyak juga dibiasakan dirumah. Kalau pun iya minum teh panas, biasanya menggunakan gula stevia, atau malah tidak menggunakan gula sama sekali. Itulah saya.

Oleh karenanya, mau bagaimana pun keadaannya, sangat saya sarankan untuk banyak makan sayur dan buah setiap hari, serta minum air putih yang banyak, supaya badan kita bisa lebih sehat dan punya imun yang bagus. Terutama saat sekarang ini, merebaknya virus Wuhan. Mulailah konsumsi sayur-mayur hijau dan berwarna, makan buah-buahan setiap hari. Dengan memiliki gaya hidup seperti ini mudah-mudahan bisa membantu kita terhindar dari terjangkitnya virus Wuhan. Makan sehat itu murah lho, benar tidak? Masak oseng bayam dengan lauk tempe goreng, itu biayanya cuma berapa Rupiah saja kan... Buah juga begitu, kalau punya halaman ditanami pisang, pepaya, lemon,  nanas, dan lain-lain... Pastinya kalau punya pohonnya sendiri dirumah tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli buah. Saya kalau punya halaman rumah sudah tanam sayur dan pohon buah, lah tidak punya halaman saja saya tanam wild berry , punya pohon kaffir lime, mint, juga basil. 😁

11. Harus rajin bersihkan rumah

Seperti nomer 10, nomer 11 ini hanya saran dari penulis dimana saya punya logika bahwa rumah itu harus bersih. Karena kalau tidak rutin dibersihkan kuman-kuman, bakteri, bahkan virus, bahkan nyamuk akan menempel dirumah kita. Buat penulis mengepel tiap hari sudah menjadi rutinitas dirumah agar lantai rumah bersih. Kalau perlu pel lantai rumah dengan antibacterial/ sejenisnya. Bahkan menyapu lantai rumah sudah setahun lebih saya menggunakan microfibre bukan pakai  alat sapu biasa, juga bukan vacuum lagi. Melap serta membersihkan semua surface misal meja makan, konter meja dapur dll... Semua harus rutin. Ada yang pernah bilang pada penulis, "dirumah gak banyak orang, rumah disapu 2 hari sekali tidak apa, ngepel seminggu sekali..". Huh? Itu tidak berlaku dalam kamus saya.

Itulah beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menghindari Coronavirus, paling tidak meminimalisirnya. Mungkin bisa saja hal-hal diatas bisa saja berubah sesuai dengan kondisi. Tapi penting untuk dicatat, tetap waspada dan jangan panik apalagi berlebihan. Kalau dilihat-lihat sebenarnya ya intinya kita ini hidup harus jadi orang bersihan, rumah bersih baik didalam maupun diluar. Sedangkan kalau makan ya diusahakan makan sehat. Dengan begitu diharapkan badan kita bisa terhindar dari ancaman bakteri, virus, maupun penyakit. Selain hal-hal diatas, tentu saja kita harus nurut atau melakukan apa-apa yang sudah disarankan oleh pemerintah, dalam hal ini untuk kami ya pemerintah Singapura. Kalau dibilang jangan panik, ya kita tidak perlu panik, kalau disarankan pakai masker saat sakit saja, ya kita nurut, gitu... Positif thinking, dan jagalah kebersihan.

Baca artikel terkait lainnya tentang pembagian masker untuk warga di Singapura, disini kink-nya https://acikmdy-journey.blogspot.com/2020/02/pemerintah-singapura-membagikan-masker.html

Note:
  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Do not copy this article without permissions
  • Do not reuse these photographs anywhere else without permissions

No comments:

Post a Comment

After 2 Years of Stepping Down, Where is Ichikraft Now?

About two years ago, I made the decision that the Ichikraft Etsy shop closed temporarily. However, even until this day, I am still with the ...