Tinggal di Singapura dan Pelihara Kucing? Berapa Biayanya Ya?


Makanan Ichi, Royal Canin - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Saya/ penulis percaya kalau tulisan atau artikel tentang berapa biaya hidup di Singapura sudah banyak. Dulu waktu penulis menulis sebuah artikel tentang itu (sudah beberapa tahun lalu) masih jarang yang menulis ya, sampai-sampai artikel penulis dicomot alias di copy paste orang terus diaku-aku sebagai tulisannya. Miris sekali karena yang mencuri artikel penulis itu adalah orang Indonesia  sendiri yang bekerja di Singapura. Saya tahu profilnya, nama dan tempat kerjanya dimana tapi saya tidak banyak bicara hanya menyentilnya sedikit. Kembali ke topik artikel yang akan saya tulis, ini berkisar tentang biaya pelihara seekor kucing di Singapura. Emang ada biayanya? Tentu saja ada.


Treats dan vitamin Ichi - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Di Singapura biaya hidupnya saja kata orang mahal ya, kalau ditambah pelihara kucing biaya bertambah tentunya. Saya katakan bahwa pelihara hewan dirumah entah kucing atau anjing harus punya komitmen. Apa maksudnya? Maksudnya bahwa kita sebagai pemilik hewan peliharaan dirumah harus bertanggung jawab penuh terhadap hewan peliharaan kita, mulai dari kebutuhan makan, vitamin, snack, juga kesehatan. Ini artinya bahwa setelah kita memutuskan untuk memelihara peliharaan hewan dirumah (anjing atau kucing), kita harus bersedia sepenuh hati memenuhi segala kebutuhan peliharaan kita. Jadi, kalau kita ragu atau belum bersedia atau sekiranya tidak mampu akan semua tanggungjawab biaya semua itu, maka kita tidak usah memelihara kucing atau anjing dirumah karena tanggung jawabnya itu lhoo yang besar.


Ichi dan carry-nya (biasa kami gunakan carry ini untuk memudahkan kami membawa Ichi ke Vet atau Pet Hotel - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Bagaimana dengan kami? Tahun pertama tinggal di Singapura, saya mulai ketularan orang-orang lokal Singapura dimana mereka peduli dengan kucing-kucing liar alias tidak ada pemiliknya yang berada disekitar blok tempat tinngal kami. Apa yang mereka lakukan? Ya, mereka memberi makan kucing-kucing liar itu serta menyediakan air minum. Ada yang memberi makan pagi hari/ siang, malam juga ada. Sementara saya saat itu memberi makan seekor kucing liar di blok kami, namun lama kelamaan bertambah-tambah. Ya, saat itu hanya ada satu ekor, tapi tahun kedua bertambah ada kucing liar lainnya, kemudain ada lagi yang lain, begitu terus. Dan saya fokus memberi makan 2 ekor kucing liar ini. Saat itu dua kali sehari saya memberi makan kucing liar ini, siang dan malam hari.


Makanan Ichi Sebelumnya,  Kit Cat - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Saat itu saya membeli Whiskas basah, sekali memberi makan bisa dua bungkus, jadi dalam sehari 4 bungkus dimana satu bungkus Whiskas basah harganya sekitar 60 cent atau 80 cent (maaf sudah lupa harganya, sudah lama sekali). Jadi dalam sebulan bisa dikira-kira berapa uang yang harus saya keluarkan untuk memberi makan kucing liar ini. Selain Whiskas basah saya/ penulis juga membeli Whiskas kering waktu itu harganya sekitar SGD 7, 00 dan ini untuk satu bulan. Ya, tidak punya kucing tapi saya membeli makanan kucing tiap bulannya. 


Sebelum Royal Canin Ichi makan kering Burp. Sekarang Burp Tuna basah masih diteruskan, tapi yang kering sudah tidak - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Dan salah satu kucing liar di blok kami itu diadopsi oleh kami alias jadi pet. Kebetulan saat itu ketika kami mau pindah flat ke tempat lain si kucing mengalami kecelakaan alias disiram semen oleh salah satu tetangga kami dan juga luka kaki belakang sampai terlihat ototnya karena dipukul dengan sesuatu benda yang tajam. Ya, saat itu kami putuskan untuk membawanya ke vet atau dokter hewan dengan biaya kami sendiri tentunya. Ya, waktu itu kami membayar vet-nya lebih dari SGD 100.00 Wow! mahal kan ya satu juta lebih. Itu belum memeliharanya, kami baru saja akan memelihara tapi sudah keluar uang segitu banyak.


Ichi - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Setelah menjadi pet dirumah, si kucing kami beri nama Ichi, Ichi berarti satu dalam bahasa Jepang, ya Ichi menjadi kucing satu-satunya didalam rumah. Cuma punya satu? Iya kami hanya pelihara satu kucing dirumah. Sebenarnya ingin menambah seekor lagi, tapi kami masih ragu. Lebih baik punya satu ekor saja tapi dipelihara dengan baik dan dipenuhi segala kebutuhannya dengan baik dan benar, dan kalau sakit ya dibawa ke vet (dokter hewan). Itu lebih baik buat kami karena punya dua, tiga, atau empat kucing dirumah tapi kalau tidak bisa merawatnya dengan maksimal maka kasian kucing-kucingnya. Karena sudah banyak kasus di Singapura dimana orang suka pelihara kucing tapi kalau sakit atau kucingnya sudah tua dibuang begitu saja. Maka jangan heran di Singapura banyak diantara kucing-kucing liar yang breed-nya anggora, bengal, atau ada juga Russian blue.  Kasus seperti ini sudah sering kami temui disekitar kami. Pernah melihat sendiri 4 ekor kucing dibuang oleh pemiliknya, saat itu hujan. Kasian saya melihatnya, tega sekali pemiliknya membuangnya begitu saja. Saya pernah mendengar percakapan orang ditoko perlengkapan pet dimana mereka suka kucing breed tertentu kemudian diberanakkan kemudian anak-anak kucingnya dijual dan berikan keorang yang mau pelihara, kalau tidak menemukan orang yang mau pelihara bagaimana? Ya sudah pasti dibuang entah induknya yang dibuang atau anak kucingnya dipelihara atau sebaliknya. Miris, kan? Ini perbuatan dan tindakan atau sikap yang tidak benar dalam memelihara kucing.


Makanan dan snack nya Ichi tiap bulan - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Ketika mengadopsi Ichi kami sudah bersedia bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan makan, snack, vitamin, juga akan kesehatannya. Tahun pertama dirumah waktu itu kami membelikan Whiskas kering untuk Ichi dengan diselingi Whiskas basah. Whiskas kering satu bungkus dengan harga waktu itu berkisar SGD 7.00 cukup satu bulan. Sementara Whiskas basah sehari 1 bungkus, dengan harga perbungkus berkisar 60 cent (kalau tidak salah). Tahun ke-dua Ichi ganti makanan, ini bukan karena apa ya, karena lama-lama Ichi bosan dan minta makanan lainnya. Selama 3 tahun Ichi makanannya berselang-seling. Misal dalam tiga bulan pertama kami belikan Friskies dengan harga perbungkus kurang lebih SGD 7 atau SGD 8.00 , kemudian 3 bulan berikutnya ganti Fancy Feast kering dengan harga perbungkus kurang lebig SGD 15.00 (kurang lebih Rp. 150.000 per bungkus). Dan makanan kering ini diselingi dengan makanan basah yaitu tuna kaleng yaitu Sheba dengan harga perkaleng SGD 1,60 (kurang lebih Rp. 15.000 / perkaleng). Dalam sebulan Ichi menghabiskan 25-30 kaleng tuna basah. Dan belakangan Ichi kami ganti makannya karena Ichi butuh makanan yang men-support kesehatan kulit dan bulunya. Tadinya kami ganti makannya dengan Kit Cat kemudian ganti Burp kering dengan harga perbungkus kurang lebih SGD 15.00 sampai SGD 16. Tidak hanya itu, kami kadang menggantinya dengan Hill's dengan harga per bungkus SGD 30.00 kurang lebih. Terakhir ini kami putuskan untuk memberi Ichi makanan kering dari Royal Canin Skin and Hair Care dengan harga perbungkus kurang lebih SGD 49.00 atau hampir Rp. 500.000 per bungkus.


Tas punggung khusus untuk membawa Ichi - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Selain makan-makanan utama, Ichi juga kami beri snack/ treats setiap harinya. Ini nih hal yang menarik dari Ichi kucing kami, sejak awal dia tidak suka treats dari Whiskas atau lainnya. Satu-satunya treats/ snack yang Ichi suka hanya dari VETIQ Healthy Bites- Dental and breath (with duck). Harganya berkisar SGD 6.00 Perbungkus atau kurang lebih Rp. 60.000; dan ini untuk satu bulan cukup karena setiap hari hanya boleh diberi maksimal 11 biji. Seiring waktu kebutuhan Ichi bertambah, ya Ichi butuh vitamin untuk men-support kesehatan, kami memilih Pet Naturals of Vermont dengan harga perbungkus kurang lebih SGD 17.00 (kurang lebih Rp. 160.000; sampai Rp. 170.000; / perbungkus). Sehari Ichi hanya makan satu biji saja, jadi satu bungkus cukup untuk satu bulan. Tetapi setelah Ichi makan hypoallergenic food, kami memberinya treats berupa wheat grass. Wheat grass ini harganya satu pack $6.00 untuk 5 hari - 6 hari.


Ichi dan beberapa bonekanya - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Untuk kesehatan, Ichi juga Vaccine, sekali Vaccine biasanya kami menyediakan SGD 50.00 untuk semuanya. Vaccine ini tiap 3 tahun sekali. Dan baru saja bulan Maret lalu Ichi Vaccine dan suntik anti biotik dengan biaya kurang lebih SGD 80.00 atau Rp. 800.000; sampai Rp. 900.000; -an. Ya, vaccine ini penting untuk kesehatan kucing bila kita hendak memelihara kucing. Tidak hanya untuk kesehatan si kucing tapi juga untuk kesehatan manusianya itu sendiri. Tidak lupa jika pelihara kucing dirumah, di Singapura sini orang harus memandulkan si kucing atau disebut dengan neuter, wajib ini. Jadi kita punya kucing tidak akan beranak-pinak. Dan ini penting. Dan bersyukur saat kami adopsi Ichi sudah di neuter jadi kami sudah tidak perlu membawanya ke vet untuk neuter. Selain Vaccine, Biasanya Ichi mengunjungi Vet dikala sakit. Sakitnya macam-macam, kadang tidak mau makan maka dibawa ke vet, dan sekarang ini sering ke vet karena punya masalah pada kulitnya. Bukan karena punya kutu, tetapi Ichi kulitnya sensitif alias kulitnya alergi. Belakangan ia alergi terhadap makanan yaitu tuna (padahal tuna ini makanan favoritnya).


Ichi's wheat grass - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Belakangan masalah kulit Ichi terpecahkan setelah mengunjungi beberapa vet akhirnya kami menemukan vet yang bagus, dimana dokternya adalah dokter ahli dermatologi khusus kucing., thanks! Setelah skin test ternyata Ichi kulitnya gampang alergi. Sekarang ini sudah hampir 2 bulan ia makan hypoallergenic foods yang hanya bisa dibeli di vet dengan resep dari dokter bersangkutan, dan atas sepengetahuan dari AVA (Agri-Food & Veterinary Authority of Singapore) alias harus mendapat approved dulu dari AVA baru bisa beli hypoallergenic foods ini. Jadi, makanan hypoallergenic untuk kucing ini tidak sembarangan dijual/ dibeli secara bebas di Singapura, ada regulasinya dimana AVA yang mengawasi. Beda ya dengan di Indonesia, karena saya melihat makanan khusus begini dijual/ belikan secara bebas kalau di Indonesia. Dalam segi harga pun jauh berbeda. Hypoallergenic food untuk Ichi ini kami beli dengan harga $70.00 dengan isi 2,5 kg.


Ichi's Hypoallergenic Food - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Ichi and her scratcher  - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Biaya sebanyak itu belum termasuk membayar biaya Pet Hotel, lhoo. Iya, jadi bila kami sedang bepergian Ichi kami kirim ke Pet Hotel. Biaya sekitar SGD 25.00 per malam. Jadi bisa dihitung kalau kami bepergian selama satu minggu berapa biaya yang harus kami keluarkan untuk membayar Pet Hotel ini. Banyak, ya? Ya, inilah tanggungjawab kita sebagai pemilik kucing. Kita tidak hanya bertanggungjawab memberi makan kucing saja, tapi segala hal yang berkaitan dengan si kucing kita harus bertanggungjawab sepenuhnya. Ini belum termasuk membelikan mainan, tempat tidur dan lain-lainnya. Yang rata-rata harga mainannya berkisar diatas SGD 5.00, untuk tempat tidurnya biasa berkisar diatas SGD 30.00. Tidak hanya itu ada biaya membeli shampoo untuk Ichi. Ya, setiap minggu Ichi mandi. Dan biaya shampoo-nya berkisar SGD 17.00 sampai SGD 18.00 Biasanya 1 botol shampoo bisa sampai 6 bulan untuk Ichi. Ditambah litter alias pasir Ichi untuk pup dan pipis, sekantong harganya kurang lebih $11.00 dimana 1 kantong isinya 5 liter.  Biasanya kami membeli 4 kantong sekaligus agar mendapat diskon. Karena memang Ichi butuh 4 kantong litter tiap bulannya.  Wow, kan biayanya? Ya itulah komitmen yang harus kita pegang. Kalau tidak mampu ya tidak usah pelihara kucing. Gampang, kan?


Pasir nya Ichi, Ichi's litter -Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Dibilang mahal? Ya memang mahal biaya yang harus kami sediakan tiap bulannya untuk memenuhi kebutuhan Ichi dirumah. Dan kami bersyukur kami memang bisa memenuhi kebutuhannya, buat kami Ichi tidak hanya kenyang makan tapi juga sehat dan yang terpenting dia merasa bahagia menjadi pet dirumah kami. Oh, Ichi bukanlah pet dirumah kami, Ichi adalah bagian dari anggota keluarga kami. Kalau ada orang yang bilang bahwa kami hobi kucing, maka anggapan itu salah besar. Kami adalah orang yang peduli dengan kucing. Kami tidak membeli kucing, kucing kami berasal dari kucing liar di blok tempat tinggal kami yang dulu. Kalau orang bilang kucing-nya kucing kampung. Kalau hobi  kucing malah kami membeli kucing bukan mengadopsi yang sudah ada.


Ichi mandi seminggu sekali - Photograhed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Ichi-chan - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Itulah kira-kira biaya pelihara seekor kucing dirumah kami. Kalau di Indonesia gampang ya, kucing biasanya sudah suka dikasih  makan nasi dengan ikan asin. Maka tidak demikian dengan kucing di Singapura. Kucing liar saja diberi makanan khusus kucing oleh orang-orang yang peduli dengan kucing. Dan kalau sudah diadopsi atau dipelihara dirumah, si kucing tentu saja makan makanan khusus kucing. Dan untuk Ichi, dia adalah indoor cat alias tidak pernah keluar rumah.


Ichi-chan - Photograhed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Note:
  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Do not copy this article without permissions
  • Do not reuse these Photographs anywhere else without permissions

No comments:

Post a Comment

After 2 Years of Stepping Down, Where is Ichikraft Now?

About two years ago, I made the decision that the Ichikraft Etsy shop closed temporarily. However, even until this day, I am still with the ...