Toxic people, maksudnya apa ya ini? Diterjemahkan kasar ya orang beracun. Maksudnya adalah orang-orang yang aura hidupnya negatif, energinya negatif, dan pengaruh energi negatif ini bisa jadi akan berpengaruh dalam hidup kita, itulah yang saya/ penulis sebut "toxic people". Kenali tipe-tipe orang seperti ini dalam lingkaran kehidupan kita, dan segeralah buang mereka agar kehidupan kita lebih bersinar/ cemerlang/ sukses. Percayalah, bahwa toxic people hanya akan memberi pengaruh buruk untuk hidup kita dan bisa menghambat kesuksesan.
Suatu ketika kawan penulis yang merupakan orang Eropa berkata, "It doesn't matter they are your friend or even your family, move on, cut them off let them behind, you deserve better." Lebih lanjut kawan saya ini berkata, a true friend and true family they will happy when you succeed, and will cry with you when you are sad." Gosh, saat itu penulis baru menyadari kenapa saya ini masih saja punya rasa empati, masih berbaik hati pada toxic people ini hanya karena mereka saudara dan keluarga, hanya karena mereka katanya teman atau sahabat. Terlalu baik kah saya? Ya, saya terlalu baik pada orang yang jelas-jelas toxic dan ini sebuah kesalahan besar yang pernah penulis lakukan selama bertahun-tahun. Dan sekarang BIG NO pada toxic people. Maka kenalilah tipe-tipe orang seperti ini agar kehidupan kita lebih cemerlang, lebih sukses, dan tentu saja hidup kita lebih tenang, bahagia, damai, dan sejahtera.
1. Jealous / Orang yang suka iri
Tipe toxic people yang satu ini bisa terlihat jelas dalam lingkaran kehidupan kita dari cara mereka berbicara, dari cara mereka bersikap dan memperlakukan kita. Misal ada suatu kebaikan yang kita dapat mereka tidak suka, kita bahagia mereka tidak suka. Dan ini benar-benar akan menganggu langkah kita untuk menuju hidup yang lebih sukses jika kita tidak membuang mereka. Bagimana kita bisa mendeteksi atau melihat ciri-ciri orang yang suka iri? Lihatlah dengan seksama bagaimana sikap mereka pada kita, misal: bila kita punya prestasi mereka malah memandang kecil prestasi itu, kita tidak bertanya apa-apa pada mereka tidak ada angin tidak ada hujan mereka memamerkan kesuksesan padahal hanya omong kosong bilangnya sering keluar negeri projek bla bla tinggal ditempat prestis aslinya cuma bohong. Dan ini salah satu tipe toxic people yang suka iri yaitu intends untuk berbohong. Kenapa toxic people suka bohong dengan mengarang keberhasilannya/ kesusksesannya? Karena mereka jealous dengan apa yang kita raih, dan mereka sangat-sangat putus asa ingin mendapat pujian dari kita atau orang lain. Bila ini terjadi pada kawan sekalian maka diamkan saja, tidak perlu merespon kesuksesan bullshit-nya. Ciri toxic people tipe suka iri ini juga lebih suka menganggap kita kompetitornya (kita punya barang A ia pun harus punya barang A), suka meniru apa yang kita lakukan, suka menggosipkan kita dibelakang, bila kita mengalami kegagalan akan sesuatu yang kita lakukan mereka malah senang, selain itu mereka suka memberi pujian palsu. Contoh pujian palsu ini misalnya: "wah kamu hebat paling hebat diantara yang lain bisa sekolah diluar bla bla... kalau saya sih cita-cita gak muluk-muluk yang penting keluarga bla bla...", catat baik-baik jika ada orang yang memuji kita secara berlebihan, percayalah orang itu jealous dengan kita apalagi setelah berkata memuji mereka membandingkan dengan dirinya. Bila melihat ciri-ciri jealousy people dalam kehidupan pertemanan juga persaudaraan maka segeralah cut off mereka, buang mereka jauh-jauh dalam hidup kita karena mereka adalah toxic yang hanya akan menebarkan energi negatif dalam kehidupan kita.
2. Suka diberi tapi tidak mau memberi
Ini tipe toxic people yang hanya mau benefits atau hanya mau "nadah tok" tapi tidak mau untuk memberi kembali. Loh bukannya kalau kita memberi kita tidak boleh mengharapkan kembalian, ya.. Dalam kehidupan pertemanan dan juga lingkaran persaudaraan / kekeluargaan, ada baiknya untuk menjalin atau menjaga tali pertemanan dan tali kekeluargaan, itu bisa dilakukan dengan saling berbagi, misal eh saya baru saja membuat kue kebetulan banyak maka saya bagi kue itu pada teman, tetangga, atau saudara, masak sayur banyak bisa berbagi dengan tetangga atau teman/ saudara. Atau eh teman, saudara/ anggota keluarga ada yang ulang tahun tak kasih hadiahlah meskipun hadiahnya itu hanya sebuah saputangan buatan sendiri. Inilah bagaimana kita mengekspresikan bahwa kita peduli dan care dengan yang lain. Nah, toxic people jenis ini sukanya hanya ingin dapat kebaikan atau benefits, suka diberi tapi mereka sendiri tidak mau memberi balik. Bila kawan sekalian berada dalam situasi seperti ini, maka buang mereka dalam lingkaran kehidupan kita. Karena apa? Karena mereka-mereka ini mau berteman atau bersaudaraan dengan kita hanya karena bisa mendapatkan benefits. Buktikan, ketika kita men-stop atau berhenti memberi mereka benefits mereka akan menghilang tidak ada kabar/ tidak memberi kabar dan sudah tidak menganggap kita teman dan saudara lagi.
3. Berteman atau bersaudaraan hanya karena butuh
Tipe toxic people yang satu ini kadang-kadang kita tidak menyadari bahwa kita sedang dalam lingkaran ini. Berteman dan bersaudaraan hanya karena butuh saja, datang pada kita hanya karena butuh saja atau ada kepentingan, atau sesuatu yang mereka inginkan dari kita, tidak ada kepentingan kita tidak diingatnya. Toxic people ini datang pada kita karena kitalah satu-satunya orang yang bisa memberikan kebutuhan atau kepentingan yang mereka mau. Percayalah, ketika kita tidak punya sesuatu yang mereka butuhan/ inginkan, mereka lupa dengan kita tidak mau kontak dengan kita. Ketika apa yang mereka minta tidak kita beri, toxic people jenis ini akan marah, dan menjelek-jelekan kita. Teman sejati atau benar-benar keluarga atau saudara mereka akan bertanya bagaimana kabarmu, sementara toxic people jenis ini hanya akan meminta sesuatu darimu, minta barang, minta uang, minta informasi, minta tolong, minta, minta, dan minta itu kerjaannya tanpa menanyakan kabarmu. "call me urgent!." ujung-ujungnya hanya minta duit, ujung-ujungnya hanya mau minta dibelikan sesuatu. Setelah mendapatkan hal yang mereka mau, mereka menghilang, nanti datang lagi pada kita kalau butuh sesuatu lagi. Bila kawan sekalian punya teman, saudara, atau keluarga model begini, segeralah keluarkan dan buang jauh-jauh mereka dalam lingkaran kehidupan kita.
4. Suka memanipulasi
Toxic people jenis ini kalau saya bila berbahaya dan sesegeralah cut off mereka, tendang mereka jauh-jauh. Mereka ini suka membuat cerita atau orang sebut make-up cerita alias drama queen, memutarbalikkan fakta, atau orang bilang pandai bersilat lidah hanya demi untuk mengamankan dirinya, agar bisa mengontrol situasi yang sedang terjadi, agar terlihat atau seolah-olah mereka yang harus dikasihani atau diberi empati atau merekalah victim. Apa yang kita bicarakan, apapun itu akan sangat mungkin di make-up ceritanya oleh mereka, bukan tidak mungkin toxic people jenis ini suka memfitnah orang lain baik teman sendiri atau saudara/ keluarga sendiri. Jadi mereka berpura-pura baik didepan kita, jadi teman baik atau jadi saudara baik dimata kita, tapi dibelakang berkebalikan. Kenapa mereka bersikap begitu sih, karena mereka ingin menjatuhkanmu dan mereka tidak ingin kita punya hidup sukses. Ketika kita menjadi pusat perhatian banyak orang karena prestasi dan kebaikan yang kita lakukan, toxic people jenis ini akan berusaha keras mati-matian untuk memanipulasi situasi agar orang-orang yang respek dengan prestasi yang kita punya jadi benci pada kita. Maka berhati-hati dengan orang seperti ini karena mereka berpura-pura menjadi teman/ sahabat baik kita atau menjadi saudara baik didepan kita. Tidak peduli entah sahabat atau saudara sendiri alangkah baiknya tendang jauh mereka dalam lingkaran kehidupan kita. Kita tidak butuh orang seperti ini dalam kehidupan kita jika ingin mendapatkan kehidupan yang lebih cemerlang/ sukses.
5. Tukang gosip
Ada berapa banyak media sosial yang kawan sekalian join, dan karya apa yang kawan sekalian kerjakan dengan media sosial itu? "Don't waste your time!." Dalam dunia pertemanan dan persaudaraan/ kekeluargaan ada baiknya hati-hati dan aware, jenis pertemanan atau persaudaraan/ kekeluargaan jenis apa yang sedang kita jalin. Bila sehari-hari dalam waktu 24 jam / 7 hari isinya hanya ngobrolin atau membicarakan hal tidak jelas tidak ada manfaat, chit-chat haha hihi saja dimedia sosial, maka segeralah lempar mereka dari lingkaran pertemanan dan persaudaraan, tinggalkan mereka meski teman sekalipun katanya sahabat atau saudara sendiri, left them behind. Karena apa? Karena ujung-ujungnya pasti akan mengarah kehal-hal negatif, membicarakan orang lain, menebar fitnah, menebar kebohongan. Jangan sia-siakan kehidupan ini dengan bergosip atau hanya chit-chat haha hihi tidak jelas. Kalau ingin hidup kita cemerlang dan sukses, maka segera akhiri pertemanan atau persaudaraan dengan mereka. Gunakan waktu yang ada dalam kehidupan ini untuk melakukan hal positif, berkarya, dan membantu yang lain. Buanyak sekali hal positif yang bisa kita lakukan dari pada hanya bergosip dimedia sosial.
6. Trouble maker
Diartikan secara kasar pembuat masalah, maksudnya toxic people jenis ini hanya pembuat masalah, suka membuat masalah dengan orang lain. Apa yang mereka bicarakan pada kita selalunya hal-hal negatif, misal kita punya teman atau saudara/ keluarga, setiap kali ketemu hal yang dibicarakan selalu hal negatif, menjelek-jelekan orang lain, menyalah-nyalahkan orang, atau membicarakan hal buruk tentang orang lain. Tidak ada hal lain yang mereka bicarakan selain membicarakan hal negatif. Parahnya lagi, orang seperti mereka ini akan menyeret-nyeret kita masuk kedalam masalahnya untuk minta support. Percayalah, berteman atau bersaudaraan dengan orang seperti ini hanya akan memberikan aura negatif dalam kehidupan kita, mengajak kita untuk memusuhi orang lain, mengajak kita untuk against orang lain, mengajak kita untuk membenci orang lain. Berhati-hatilah dengan toxic people yang satu ini karena akan berpengaruh buruk dalam kehidupan kita. Jika kita ingin kehidupan kita bersinar maka jauhi dan cut off mereka, buang jauh-jauh dalam lingkaran kehidupan kita.
7. Tidak punya respect
Suatu ketika ada teman atau saudara minta bantuan, mereka datang kerumah kita tapi sama sekali tidak mau masuk kedalam rumah, datang hanya dihalaman rumah atau bahkan minta ketemu dipinggir jalan dan parahnya lagi ada yang masih didalam kendaraannya tidak mau masuk kerumah, ambil barang/ sesuatu yang dibutuhkan kemudian pergi. Besok-besok begitu lagi, terus terulang. Contoh lain, ketika kita sedang membicarakan hal serius yang mereka tanyakan malah tidak didengarkan dan sibuk sendiri, setelah itu dikemudian hari mereka tanya hal yang sama lagi. Bila ini terjadi dalam kehidupan pertemanan atau persaudaraan kita, maka tidak perlu ragu dan pikir panjang langsung cut off mereka. Karena dalam kehidupan pertemanan, dalam persaudaraan kita harus respect satu dengan yang lain, dan ini penting. Jika sedang ada pembicaraan serius ya kita harus mendengarkan baik-baik, datang kerumah orang ya harus sopan paling tidak masuk duduk sebentar, nah kalau didatangi teman atau saudara ya disambut dengan hangat dan jangan lupa payback atau gantian kita mengunjungi mereka misalnya. Jangan sukanya hanya dikunjungi tapi tidak mau mengunjungi balik atau payback / membalas kunjungannya. Nah, parahnya suka dikunjungi tapi tidak mau mengunjungi balik, suatu ketika sekali saja kita tidak mengunjungi mereka, toxic people ini akan menjelek-jelekkan kita. Tidak masuk akal bukan? respek dengan orang lain saja tidak mau tapi mintanya diberi respek. Maka bila menemukan ada ciri-ciri toxic people seperti ini entah teman atau saudara/ keluarga model begini, segeralah putuskan tali mereka dalam rantai lingkaran kehidupan kita.
8. Kepo
Kata ini sering dipakai di Singapura, "kaypoh" yang artinya adalah "sangat-sangat penasaran" ingin tahu segala-segalanya tentang seseorang. Kata gampangnya toxic people jenis ini adalah mereka-mereka yang sibuk ingin tahu urusan seseorang/ orang lain, or busybody. Toxic people tipe ini mereka sangat-sangat ingin tahu, sangat-sangat penasaran dengan kehidupan seseorang (sasaran objeknya), segala macam hal mereka ingin tahu. Mereka akan mencongkel-congkel kehidupan kita serasa sedang menginvestigasi kasus. Tanya tentang kepemilikan rumah, tanya tentang kendaraan, tanya tentang jabatan pekerjaan, tanya tentang urusan pekerjaan pasangan, tanya gaji, tanya liburan kemana, sampai tanya urusan anak: "kok belum punya anak sih, sudah berumur 30 tahun kok belum punya anak sih bla bla...", nah kalau kita sudah berumur diatas 30 tahun dan masih single setiap hari setiap saat bakal ditanya-tanya : "kok belum nikah sih sudah 30 tahun, nanti keburu tua, kok tidak segera nikah bla bla..." segala macam hal ditanya-tanya, sementara mereka sendiri tidak mau membuka tentang kehidupan mereka. Jika ini terjadi, tendang mereka jauh-jauh dalam kehidupan pertemanan atau persaudaraan. Karena urusan hal pribadi ya hanya dibuka untuk orang terdekat misal bapak kita. Percayalah, tidak ada gunanya berteman atau bersaudaraan dengan orang seperti ini. Hello... masih buanyak hal positif lainnya yang bisa kita bicarakan atau bahan pembicaraan, misal aktifitas positif seperti berkebun bagaimana cara menanam bunga dahlia misalnya, atau melukis bagaimana caranya agar bisa mencampur warna misalnya, membantu sesama membantu anak-anak miskin untuk sekolah misalnya, membicarakan tentang ilmu pengetahuan, berbagi ilmu misal: dalam keadaan pandemic seperti sekarang kita bisa saling berbagi pengetahuan/ ilmu bagaimana sih membersihkan dan mendisinfektan sayuran dan buah-buahan setelah belanja, atau bagian rumah mana saja yang harus didisinfektan setiap hari, atau makanan apa yang bisa meningkatkan imun dan lain-lain...buanyak hal positif yang bisa jadi bahan pembicaraan dibandingkan harus kepo tanya-tanya rumah orang, tanya gaji orang, tanya harga tas, sampai tanya urusan pribadi orang lain yang tidak segera menikah dan punya anak. Maka jangan suka bergosip haha hihi dimedia sosial, gunakan waktu yang ada untuk membaca buku, ambil kelas, belajar keterampilan baru, belajar keahlian baru, yang pastinya akan bermanfaat dan berguna untuk kehidupan kita. Jangan sia-siakan hidup kita untuk berteman atau bersaudaraan dengan orang kepo. Jangan sampai kita masuk dalam lingkaran kehidupan orang kepo ini.
9. Tukang kritik
Toxic people jenis ini adalah mereka-mereka yang bisanya hanya mengkritik, mengkritik, dan mengkritik setiap langkah, setiap pergerakan atau gerak-gerik kita, menciptakan suatu kondisi dimana kita ini seperti tidak bisa melakukan hal yang benar. Apa-apa yang kita lakukan selalu salah dimata mereka. Misalnya, kita ingin ambil kelas masak mereka mengkritik itu tidak bagus tidak ada gunanya bla bla... misal kita berencana untuk sekolah mereka bilang buat apa sekolah-sekolah...Atau mungkin kita memutuskan untuk membuka bisnis maka mereka mengatakan buat apa berbisnis bla bla... atau misal kita ingin membantu orang lain mereka malah mengkritik dengan mengatakan kenapa membantu-bantu segala bla bla... Macam-macam hal yang mereka kritik, jadi benar sekali, teman atau saudara model ini adalah toxic people dimana mereka tidak ada sama sekali men-support hal baik yang kita lakukan dalam kehidupan kita. Mereka tidak happy jika ada hal baik yang kita lakukan, dan mereka juga tidak bahagia bila kita mendapatkan/ menghasilkan kebaikan. Maka segera akhiri pertemanan dan persaudaraan dengan mereka, cut off and left them! Jangan sampai kita kehilangan jalan menuju hidup sukses hanya karena berteman dan bersaudaraan dengan mereka.
10. Bersikap pesimis dan memandang rendah yang lain
Jika kita akan membuka usaha kemudian ada teman atau saudara/ keluarga berkata, "memang bisa usaha begitu, itu butuh keahlian bla bla...." atau ketika kita ingin beri kursus bahasa Inggris, kemudian teman atau saudara berkata, "eh kamu kan tidak punya sertifikat, mana bisa ngajar bla bla..." Catat baik-baik, bila kawan sekalian mengalami ini maka pastikan mereka-mereka ini adalah toxic people sekalipun mereka adalah teman sendiri maupun saudara/ keluarga sendiri. Mereka selalu berkata rendah pada kita, memandang rendah pada kita, dan mereka berusaha untuk mengeluarkan juga menjauhkan kita dari impian-impian atau cita-cita kita. Benar sekali, mereka berusaha merusak impian dan cita-cita kita. Kenapa mereka begitu atau tujuan mereka apa? Mereka bersikap seperti itu karena mereka berusaha membuat diri mereka merasa aman, kenapa berkata rendah pada orang lain mereka merasa aman? Karena mereka tidak mau orang lain sukses, mereka tidak mau orang lain (teman atau saudaranya) punya prestasi hidup cemerlang, mereka tidak mau itu terjadi. Itu sebabnya toxic people jenis ini akan selalu bersikap pesimis pada kita, memandang rendah pada kita atau kebaikan yang kita lakukan. Jadi, bisa dikatakan ini bagian dari bullying atau pembulian. Tidak usah ragu, bila ini terjadi dalam lingkaran kehidupan kawan sekalian, segerlah akhiri dan putuskan tali mereka dalam lingkaran kehidupan kita.
Itulah 10 hal tentang toxic people yang harus kita kenali. Mungkin masih banyak lagi ciri-ciri toxic people ini. Bila menemukan tanda-tanda seperti diatas, maka segeralah untuk membuang jauh-jauh para toxic people dalam lingkaran kehidupan kita, kick them out, cut them off, left them behind, jangan sekali-kali membiarkan mereka masuk dalam hidup kita. Dari pengalaman penulis sendiri, dulu selama bertahun-tahun saya masih saja berbaik hati dan memberi kesempatan pada toxic people ini, karena waktu itu saya berpikir mungkin mereka akan berubah kearah positif. Tetapi malah justru kehidupan saya terpapar energi negarif dari mereka-mereka. And I am done! Maka jangan pernah ragu untuk membuang mereka jauh-jauh dari kehidupan kita agar hidup kita bisa lebih bersinar, cemerlang, dan sukses. Karena apa? Kita tidak bisa ekspek hang out dengan toxic people berteman dan bersaudaraan dengan mereka kemudian kita ekspek bahwa kehidupan kita bakal positif, jelas tidak mungkin. Ketika kita dikelilingi energi negatif, hidup kita jadi beraura negatif yang bukan tidak mungkin akan menghambat kesuksesan hidup kita sendiri. Bila kita ini ingin hidup kita bersinar, cemerlang, dan sukses ya kita harus berteman dan bersaudaraan dengan orang-orang yang inspiratif dan berpikir positif agar kita bisa menuju jalan kesuksesan dan meraih impian-impian kita.
Maka, berteman dan bersaudaraan-lah dengan orang-orang tulus yang memang mau berteman dan bersaudaraan dengan kita yang bisa menularkan hal positif atau energi positif pada kita. Jangan sia-siakan kehidupan kita untuk para toxic people. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan dalam kehidupan yang cuma sekali ini untuk melakukan kebaikan, menebarkan kebaikan, misal: terus berkarya sekecil apapun itu, terus belajar hal-hal baru, serta jangan lupa untuk membantu sesama.
Note:
- Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
- Do not copy this article without permissions