Masker reusable yang dibagikan untuk ke-2 kalinya oleh pemerintah Singapura - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
Yup, benar sekali bahwa pemerintah Singapura membagikan masker pada warga untuk ke-2 kalinya sebagai langkah pemerintah Singapura melindungi warganya dalam memerangi virus COVID-19. Seperti yang sudah kawan sekalian tahu, sebelumnya pemerintah Singapura sudah membagikan masker yaitu surgical mask, baca artikel saya terkait disini https://acikmdy-journey.blogspot.com/2020/02/pemerintah-singapura-membagikan-masker.html Dan kali ini pemerintah membagikan reusable mask.
Pembagian masker ini berlangsung sejak tanggal 5 April 2020 - 12 April 2020. Yup, seminggu lamanya pemerintah memberi kesempatan pada warganya untuk mengambil masker ini. Masker bisa dikoleksi atau diambil di Community club / Community Centre , dan Residents' committee masing-masing. Artinya ya kita hanya bisa mengambil ketempat yang sesuai dengan alamat tempat tinggal kita yang tertera di identity card - IC. Benar sekali, untuk pengambilan masker kita diminta membawa IC atau KTP kita masing-masing. Kalau tidak salah, yang bisa mengambil hanya mereka yang alamat tempat tinggalnya tertera di identity card.
Kami mengambil masker dihari rabu minggu lalu, malam hari. Kami memilih malam hari dan hari Rabu untuk menghindari semisal pengambilannya antri. Dan benar saja, dihari rabu malam minggu lalu tidak ada antrian, sehingga lancar pengambilan maskernya. Cukup dengan hanya memberikan identity card yang kemudian di-scan. Sebelum memasuki ruang pengambilan masker di RC atau Residents' committee kita dicek temperatur dan didisinfektan tangannya. Setelah itu baru boleh masuk ruang pengambilan. Kalau tidak salah jam pengambilan untuk hari kerja (hari Senin-Jumat) itu dari jam 3 sore sampai 9 malam. Sementara dihari Sabtu dan Minggu pengambilan dimulai dari jam 10 pagi sampai jam 9 malam.
Masker yang dibagikan kali ini adalah masker reusable. Artinya ini masker bisa dipakai berulang kali karena berbahan catton. Masker bahan cotton yang dibagikan pemerintah Singapura ini kalau saya gambarkan itu persis seperti bahan cotton yang dipakai untuk baju bayi. Setelah dipakai bisa dicuci kemudian dikeringkan dan dipakai kembali. Tiap-tiap individu dalam rumahtangga mendapatkan 1 masker, satu IC satu masker. Masker yang kami koleksi warnanya yaitu putih. Tidak hanya warna putih saja, tetapi ada warna hitan dan warna abu-abu masker reusable yang dibagikan ini. Saya bersyukur dapat warna putih, karena menurut saya pribadi warna putih bisa menyerap panas.
Kenapa pemerintah Singapura membagikan masker lagi? Saat ini pemerintah memberi aturan agar warga memakai masker ketika keluar rumah. Tentu saja untuk kali ini keluar rumahnya hanya untuk membeli barang kebutuhan, misal grocery, membeli makan, bukan keluar rumah jalan-jalan, kumpul-kumpul, atau makan-makan diluar. Makan diluar rumah sudah tidak boleh. Misal beli makan harus dibawa pulang kerumah serta membawa tempat makan sendiri kalau mau beli diluar, keluar rumah beli kebutuhan harus segera pulang kerumah juga. Kenapa harus pakai masker bila keluar rumah? Seperti yang sudah disampaikan oleh Perdana Menteri, bahwa ada yang terinfeksi virus COVID-19 tanpa menunjukkan gejala, artinya orangnya baik-baik saja. Orang yang terinfeksi tanpa menunjukkan gejala ini ia sendiri tidak apa-apa tapi bisa menginfeksi orang lain dan orang lain malahan yang sakit. Jadi, kita pakai masker ini ya jaga-jaga agar tidak menginfeksi orang lain seandainya kita ini mungkin saja terinfeksi virus COVID-19 tapi kita tidak tahu karena kita biasa saja tidak ada gejala apa-apa. Atau memakai masker ini ya untuk jaga diri saat keluar karena kita tidak tahu sekiranya diluar ketemu orang sepertinya sehat dan biasa saja tapi ternyata terinfeksi virus COVID-19.
Mungkin ada kawan sekalian yang bertanya, "kok reusable mask yang dibagikan bukan surgical mask, memang tidak apa-apa pakai masker bahan kain cotton begitu?". Sebenarnya pakai masker dengan bahan kain ya tidak apa-apa dibandingkan polosan atau tidak pakai perlindungan sama sekali. Beberapa waktu lalu ada teman penulis di Indonesia sepertinya merasa gelisah karena mencari masker surgical mask sudah tidak ada alias susah ditambah harganya sekarang melambung dan kawan saya ini memakai masker kain katanya. Saya bilang padanya janganlah risau karena tidak ada namanya masker anti coronavirus, dan tidak ada jaminan orang yang memakai masker tidak terinfeksi. Lha iya kan, percuma bila kita ini pakai-pakai masker surgical mask tapi tidak cuci tangan atau jaga kebersihan... Jadi untuk terhindar agar tidak terinfeksi ya kita harus melakukan kombinasi pencegahan, pakai masker, sering cuci tangan, jaga jarak dengan orang lain minimal 1 m, pakai dsiinfektan dll... Yup, pakai masker dengan bahan kain itu masih bisa mem-protect yaitu basic protection. Masker dengan bahan kain cotton bisa sampai 50-60 persen efisien filter-nya. Paling tidak ketika orang yang sakit pergi-pergi keluar bila ia memakai masker tingkat resiko untuk menginfeksi lainnya berkurang 50 persen. Sisa resiko 50 persen ya kita harus jaga jarak dengan orang lain minimal 1 m ketika diluar, itulah pentingnya jaga jarak dengan orang lain ketika keluar rumah, cuci tangan, bersih-bersih setelah kembali kerumah, dll. Kalau dibilang kitalah yang harus menyesuaikan diri dengan melakukan langkah-langkah pencegahan agar tidak terinfeksi, ya itu benar adanya, misal stay at home untuk mengindari kontak dengan orang lain dan mengurangi laju virus COVID-19. Semua aturan yang dikeluarkan pemerintah pada dasarnya untuk kebaikan kita sendiri, keluarga, teman kita, juga masa depan kita sendiri. Bila masih ada orang yang keluyuran padahal sudah ada aturan stay at home, masih juga tidak jaga jarak dengan orang lain, tidak pakai masker ketika keluar rumah, itu artinya ini orang tidak punya rasa social responsible, atau hanya mementingkan diri sendiri. Kita itu sedang berperang melawan musuh yang tidak terlihat, benar tidak? Virus COVID-19 ini sangat menular, dan kita harus sama-sama memeranginya.
Jadi, untuk kawan sekalian jangan terlalu risau dan khawatir bila memang ditempat tinggal kalian tidak ada surgical mask atau sudah sulit mendapatkannya ditambah harga mahal. Mulailah untuk mencari alternatif dan solusi lainnya, misal beli yang berbahan kain kalau bisa cotton. Atau, kita bisa membuatnya sendiri dirumah yang pastinya biaya jauh lebih murah. Bisa dilihat disini link pembuatan masker hasil design saya https://acikmdy-journey.blogspot.com/2020/04/menjahit-4-layer-masker-tanpa-keahlian.html Jangan banyak mengeluh dan sebentar-bentar complain, jadilah warga taat aturan, dan bisa mencari solusi sendiri disaat krisis. Stay strong! 💪
Note:
Pembagian masker ini berlangsung sejak tanggal 5 April 2020 - 12 April 2020. Yup, seminggu lamanya pemerintah memberi kesempatan pada warganya untuk mengambil masker ini. Masker bisa dikoleksi atau diambil di Community club / Community Centre , dan Residents' committee masing-masing. Artinya ya kita hanya bisa mengambil ketempat yang sesuai dengan alamat tempat tinggal kita yang tertera di identity card - IC. Benar sekali, untuk pengambilan masker kita diminta membawa IC atau KTP kita masing-masing. Kalau tidak salah, yang bisa mengambil hanya mereka yang alamat tempat tinggalnya tertera di identity card.
Kami mengambil masker dihari rabu minggu lalu, malam hari. Kami memilih malam hari dan hari Rabu untuk menghindari semisal pengambilannya antri. Dan benar saja, dihari rabu malam minggu lalu tidak ada antrian, sehingga lancar pengambilan maskernya. Cukup dengan hanya memberikan identity card yang kemudian di-scan. Sebelum memasuki ruang pengambilan masker di RC atau Residents' committee kita dicek temperatur dan didisinfektan tangannya. Setelah itu baru boleh masuk ruang pengambilan. Kalau tidak salah jam pengambilan untuk hari kerja (hari Senin-Jumat) itu dari jam 3 sore sampai 9 malam. Sementara dihari Sabtu dan Minggu pengambilan dimulai dari jam 10 pagi sampai jam 9 malam.
Masker yang dibagikan kali ini adalah masker reusable. Artinya ini masker bisa dipakai berulang kali karena berbahan catton. Masker bahan cotton yang dibagikan pemerintah Singapura ini kalau saya gambarkan itu persis seperti bahan cotton yang dipakai untuk baju bayi. Setelah dipakai bisa dicuci kemudian dikeringkan dan dipakai kembali. Tiap-tiap individu dalam rumahtangga mendapatkan 1 masker, satu IC satu masker. Masker yang kami koleksi warnanya yaitu putih. Tidak hanya warna putih saja, tetapi ada warna hitan dan warna abu-abu masker reusable yang dibagikan ini. Saya bersyukur dapat warna putih, karena menurut saya pribadi warna putih bisa menyerap panas.
Kenapa pemerintah Singapura membagikan masker lagi? Saat ini pemerintah memberi aturan agar warga memakai masker ketika keluar rumah. Tentu saja untuk kali ini keluar rumahnya hanya untuk membeli barang kebutuhan, misal grocery, membeli makan, bukan keluar rumah jalan-jalan, kumpul-kumpul, atau makan-makan diluar. Makan diluar rumah sudah tidak boleh. Misal beli makan harus dibawa pulang kerumah serta membawa tempat makan sendiri kalau mau beli diluar, keluar rumah beli kebutuhan harus segera pulang kerumah juga. Kenapa harus pakai masker bila keluar rumah? Seperti yang sudah disampaikan oleh Perdana Menteri, bahwa ada yang terinfeksi virus COVID-19 tanpa menunjukkan gejala, artinya orangnya baik-baik saja. Orang yang terinfeksi tanpa menunjukkan gejala ini ia sendiri tidak apa-apa tapi bisa menginfeksi orang lain dan orang lain malahan yang sakit. Jadi, kita pakai masker ini ya jaga-jaga agar tidak menginfeksi orang lain seandainya kita ini mungkin saja terinfeksi virus COVID-19 tapi kita tidak tahu karena kita biasa saja tidak ada gejala apa-apa. Atau memakai masker ini ya untuk jaga diri saat keluar karena kita tidak tahu sekiranya diluar ketemu orang sepertinya sehat dan biasa saja tapi ternyata terinfeksi virus COVID-19.
Mungkin ada kawan sekalian yang bertanya, "kok reusable mask yang dibagikan bukan surgical mask, memang tidak apa-apa pakai masker bahan kain cotton begitu?". Sebenarnya pakai masker dengan bahan kain ya tidak apa-apa dibandingkan polosan atau tidak pakai perlindungan sama sekali. Beberapa waktu lalu ada teman penulis di Indonesia sepertinya merasa gelisah karena mencari masker surgical mask sudah tidak ada alias susah ditambah harganya sekarang melambung dan kawan saya ini memakai masker kain katanya. Saya bilang padanya janganlah risau karena tidak ada namanya masker anti coronavirus, dan tidak ada jaminan orang yang memakai masker tidak terinfeksi. Lha iya kan, percuma bila kita ini pakai-pakai masker surgical mask tapi tidak cuci tangan atau jaga kebersihan... Jadi untuk terhindar agar tidak terinfeksi ya kita harus melakukan kombinasi pencegahan, pakai masker, sering cuci tangan, jaga jarak dengan orang lain minimal 1 m, pakai dsiinfektan dll... Yup, pakai masker dengan bahan kain itu masih bisa mem-protect yaitu basic protection. Masker dengan bahan kain cotton bisa sampai 50-60 persen efisien filter-nya. Paling tidak ketika orang yang sakit pergi-pergi keluar bila ia memakai masker tingkat resiko untuk menginfeksi lainnya berkurang 50 persen. Sisa resiko 50 persen ya kita harus jaga jarak dengan orang lain minimal 1 m ketika diluar, itulah pentingnya jaga jarak dengan orang lain ketika keluar rumah, cuci tangan, bersih-bersih setelah kembali kerumah, dll. Kalau dibilang kitalah yang harus menyesuaikan diri dengan melakukan langkah-langkah pencegahan agar tidak terinfeksi, ya itu benar adanya, misal stay at home untuk mengindari kontak dengan orang lain dan mengurangi laju virus COVID-19. Semua aturan yang dikeluarkan pemerintah pada dasarnya untuk kebaikan kita sendiri, keluarga, teman kita, juga masa depan kita sendiri. Bila masih ada orang yang keluyuran padahal sudah ada aturan stay at home, masih juga tidak jaga jarak dengan orang lain, tidak pakai masker ketika keluar rumah, itu artinya ini orang tidak punya rasa social responsible, atau hanya mementingkan diri sendiri. Kita itu sedang berperang melawan musuh yang tidak terlihat, benar tidak? Virus COVID-19 ini sangat menular, dan kita harus sama-sama memeranginya.
Jadi, untuk kawan sekalian jangan terlalu risau dan khawatir bila memang ditempat tinggal kalian tidak ada surgical mask atau sudah sulit mendapatkannya ditambah harga mahal. Mulailah untuk mencari alternatif dan solusi lainnya, misal beli yang berbahan kain kalau bisa cotton. Atau, kita bisa membuatnya sendiri dirumah yang pastinya biaya jauh lebih murah. Bisa dilihat disini link pembuatan masker hasil design saya https://acikmdy-journey.blogspot.com/2020/04/menjahit-4-layer-masker-tanpa-keahlian.html Jangan banyak mengeluh dan sebentar-bentar complain, jadilah warga taat aturan, dan bisa mencari solusi sendiri disaat krisis. Stay strong! 💪
Note:
- Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
- Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
- Do not copy this article without permissions
- Do not reuse these photograph anywhere else without permissions