Bekerja Dari Rumah Itu Seperti Apa Sih Sebenarnya?


Meja kerja suami penulis dirumah - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Saat sekarang ini sedang ramai dibicarakan ya tentang "work from home" atau bekerja dari rumah.  Pemerintah Singapura pun sudah memberi lampu hijau agar pekerja bisa bekerja dari rumah. Dan Rasa-rasanya saat ini semua orang membicarakan ini dan ingin bekerja dari rumah saja karena virus COVID-19 sudah menyebar luas keberbagai negara diseluruh dunia. Lantas apa sih sebenarnya "work from home" itu? 

"Work from home" atau dalam bahasa Indonesia disebut bekerja dari rumah, ini bukanlah hal baru baik untuk penulis maupun suami saya. Di perusahaan suami penulis memang membolehkan pekerjanya untuk bekerja dari rumah yaitu disebut remote dari sejak sebelum adanya virus COVID-19. Yup, perusahaan suami saya itu membolehkan pekerjanya bekerja dari rumah jika memang ada kondisi tertentu yang memang pekerjanya tidak bisa berangkat kekantor, misalnya kalau saya sakit, suami tetap bisa bekerja dengan cara remote dalam waktu yang bersamaan bisa menjaga saya dirumah. Atau memang disaat tertentu lebih hemat waktu untuk bekerja dirumah, misal ketika suami penulis meeting ketemu client, setelah jam meeting bisa kembali kerumah dan melanjutkan kerja dari rumah, ini diperbolehkan oleh perusahaan tempat suami penulis bekerja. Sementara untuk saya sendiri, sejak menikah saya bekerja dirumah menjadi seorang ibu rumahtangga. Huh, sejak kapan ibu rumahtangga jadi sebuah pekerjaan? Baca artikel saya tentang ibu rumahtangga adalah sebuah karier disini  https://acikmdy-journey.blogspot.com/2020/02/10-tahun-berkarier-sebagai-ibu.html   Jadi untuk saya sendiri sudah biasa bekerja dirumah.

Kerja remote atau bekerja dari rumah itu adalah hal biasa di negara-negara Eropa dan Amerika. Yup, kerja dari rumah itu bukanlah hal baru disana, malah kebanyakan orang Eropa dan Amerika lebih suka kerja remote alias bekerja dari rumah. Jadi, orang bekerja itu tidak harus keluar rumah berangkat dan pulang kantor setiap hari. Boleh dikatakan sudah jadi budaya "work from home" ini untuk orang Amerika dan Eropa. Di Amerika dan Eropa banyak sekali jenis pekerjaan yang kalau di Asia tidak pernah terpikirkan atau belum ada. Dan tentu membutuhkan skill, pengetahuan, serta mau terus untuk belajar. Itu sebabnya dunia kerja disana dinamis, terus bergerak, kalau seseorang tidak mau belajar dan belajar lagi, maka ia akan tertinggal dibelakang, karier-nya bakal stuck. Makanya banyak orang Eropa atau Amerika bertempat tinggal ditempat yang memang mereka ingin atau biasa disebut paradise-nya mereka, tetapi mereka tetap bisa bekerja yaitu remote. Misal bertempat tinggal di Austria, atau Ireland, tetapi bekerja diperusahaan yang ada di UK atau Germany dan kerjanya remote, kerja dari rumah. Ini sudah jadi hal biasa. Dan macam pekerjaan remote juga beragam.

Di Asia, bekerja dari rumah baru akhir-akhir ini dibicarakan ya karena virus COVID-19 menyebar luas keberbagai negara didunia. Bekerja dari rumah bukanlah budaya di Asia, benar, tidak? Di Asia yang namanya orang bekerja ya berangkat kekantor atau ketempat kerja, setiap hari terus begitu travel pulang/ pergi. Orang di Asia kalau melihat ada orang dirumah pasti langsung berpikir, "dirumah tidak bekerja kah?". Apalagi kalau lihat seorang wanita ibu rumahtangga pasti langsung bilang, "oh ibu rumahtangga thoo tidak kerja ya..dirumah terus tidak bosen kah....". Itulah orang Asia. Padahal kalau di Eropa dan Amerika bekerja dari rumah itu sudah jadi budaya. Ada banyak hal yang dikerjakan dari rumah selain kerja remote. Tidak hanya kerja dari rumah, sekolah dirumah pun juga sudah jadi budaya atau hal biasa disana. Banyak ya anak-anak Amerika sekolah homeschooling, sekolah dari rumah dan gurunya adalah orangtuanya sendiri setiap hari. Bukan sekolah online lhoo yang ada guru online-nya atau mendatangkan guru kerumah lhoo, tetapi sekolah dirumah dimana gurunya adalah orangtuanya sendiri. Jadi misal bertempat tinggal di Singapura tapi bisa sekolah disekolah asal Amerika dengan cara sekolah dirumah ini, dimana sekolah mengirim buku-buku dan kurikulum serta panduan yang harus dipenuhi si anak, dan orangtua bertugas menjadi pembimbing alias gurunya si anak. Sekolah model begini yaitu sekolah dirumah dari TK sampai SMA sekolah dari rumah adalah hal biasa di Amerika dimana orangtua biasanya ibu-nya si anak sendiri yang menjadi guru. Itu kalau di Amerika sana, beda dengan Asia.

Nah, sejak hari senin 23 Maret 2020, suami penulis full time kerja remote atau disebut dengan bekerja dirumah karena virus COVID-19. Sebenarnya dari pemerintah Singapura sudah bisa mengkontrol situasi dan keadaan. Tetapi semakin hari semakin ketat peraturan yang dikeluarkan pemerintah untuk menjaga keamanan warganya. Oleh karenanya saat sekarang ini praktis social distancing sudah harus diberlakukan. Bahkan kementerian tenaga kerja Singapura sudah inspeksi diperusahaan-perusahaan. Karena kalau sebuah perusahaan tidak menerapkan praktis social distancing, perusahaan bisa kena sanksi dari pemerintah. Dalam praktis social distancing ini dalam penerapannya tidak semua perusahaan mengimplementasikan dimana pekerjanya untuk kerja dari rumah atau remote. Jadi ada perusahaan yang menerapkan social distancing dengan cara memberi jarak antar meja kerja pekerjanya minimal 1 meter antar satu dengan yang lain. Jadi para pekerja tetap masuk kerja kekantor. Dan saya bersyukur karena perusahaan suami malah justru mengharuskan pekerjanya kerja remote saja, dan bagi yang ingin kerja dengan berangkat kekantor justru harus memberi alasan kuat kenapa harus kerja dikantor. Itulah diperusahaan tempat suami penulis bekerja, mengharuskan pekerjanya untuk kerja remote.

Bagaimana sih sebenarnya kerja dari rumah itu? Kerja dari rumah atau kerja remote, ya kerja seperti jam kerja sehari-hari dikantor , sudah mulai kerja jam 9 pagi, selesai kerja jam 6 sore. Kalau memang harus menyelesaikan pekerjaan ya jam kerja nambah bisa sampai jam 7 malam atau jam 8 malam baru selesai kerja. Nah, seperti pada umumnya ketika kerja berangkat kekantor, jam istirahat ya harus istirahat untuk makan siang atau hanya sekedar ketoilet. Jam istirahat selesai ya kembali lagi bekerja. Jadi tetap disiplin meskipun kerja dari rumah, tidak ada atasan atau rekan kerja yang mengawasi kita. Dan ini yang banyak orang salah kaprah mendefinisikan kerja dari rumah. Biasanya karena mentang-mentang kerja dari rumah terus jam mulai kerjanya seenak-enaknya, misal baru mulai kerja jam 10 pagi atau tengah hari, baru kerja sejam dua jam chit chat haha hihi media sosial-an, atau kerja nyantai-nyantai. Tidak demikian ya, kerja dari rumah ya tetap harus disiplin, kerja mulai jam 9 pagi sampai dengan selesai jam kantor.


Meja kerja penulis dirumah - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Lantas bagaimana dengan pakaian untuk kerja dari rumah? Tentu saja tetap dengan pakaian rapi, sopan, bersih, dan kita pun harus rapi. Tetap ya bagun pagi seperti hendak berangkat kekantor, mandi, bersih, dan berpakaian rapi. Karena kerja remote atau kerja dari rumah bakal sering conference, meeting dengan client. Dan meeting-nya tentu saja tatap muka dengan video live. Oleh karenanya meski bekerja dari rumah tetap harus berpakaian rapi, sopan, dan bersih, penampilan juga bersih. Jangan belum mandi belum ganti pakaian layak/ sopan untuk meeting dengan client terus malah conference. Lah dilihat client, atasan, tentu tidak baik kesannya. Itu dari segi kesopanan pakaian.

Sekarang kita membicarakan support, apa saja sih yang menunjang berjalan baik atau tidaknya kerja remote atau kerja dari rumah ini? Untuk bisa sukses menjalankan kerja remote tentu saja ada banyak hal yang men-support. Apa saja itu? Nomer satu punya ruangan atau tempat kerjanya atau tidak. Kenapa ini nomer satu? Karena kalau mau kerja dari rumah tentu saja harus punya ruangan/ tempat kerja yang istilahnya "secure". Maksudnya bagaimana? Maksudnya "secure" adalah selama bekerja tidak ada hal yang menganggu, tidak ada gangguan. Sekarang bayangkan saja kalau kerja dari rumah, terus duduk di living room tentu akan ada banyak hal gangguan, misal pet, anak (bagi yang sudah anak), belum diganggu karena suara mesin cuci, tetangga lewat dan sebagainnya. Oleh karenanya punya ruang kerja sendiri itu lebih baik kalau hendak kerja remote. Nomer dua adalah internet, kudu punya internet dirumah. Kenapa? Karena kerja dari rumah setiap hari bakal conference dengan team, dengan atasan, bahkan dengan client. Meeting dan coference, itu bakal menjadi makanan sehari-hari bila memilih kerja dari rumah. Dan tentu saja internet akan men-support pekerjaan kita. Selain dua hal penting diatas, tentu ada hal-hal lain yang menunjang sukses tidaknya bekerja dari rumah atau remote yaitu meja kerja setara dengan dikantor atau hampir setara dengan meja kerja yang ada dikantor, kursi duduk, laptop, komputer layar besar, dan peralatan lainnya seperti printer juga harus ada.

Wah, ternyata lumayan ribet ya bila hendak bekerja remote? Tentu saja karena ada banyak hal yang harus diperhatikan terutama tentang kesiapan diri dimana harus tetap disiplin kerjanya, segala macam support untuk menunjang kerja remote harus siap fasilitasnya. Selain itu kesiapan mental, karena kerja dirumah itu seperti kerja seorang diri disebuah ruangan. Karena ada orang yang tidak suka kerja remote dengan alasan bosen tidak ada teman kerja disampingnya.

Itulah yang disebut dengan kerja dari rumah. Tentu untuk saat ini banyak diantara kawan sekalian yang kerja dari rumah karena virus COVID-19 sudah menyebar keberbagai negara didunia. Tetaplah semangat untuk terus berkarya meski dalam keadaan krisis. Jangan karena ada situasi tertentu seperti situasi Coronavirus ini membuat kita jadi malas dan tidak berkarya. Berkaryalah sekecil apapun itu. Percayalah sekecil apapun karya yang kita hasilkan selagi positif apalagi bermanfaat untuk orang lain itu akan sangat berharga nilainya. Stay safe, keep calm, and stay strong! πŸ’ͺ

Note:

  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Do not copy this article without permissions
  • Do not reuse these photographs anywhere else without permissions



Ini "Senjata" Seorang Ibu Rumahtangga Untuk Melawan Coronavirus


Disinfektan dan beragam antibakterial produk dirumah kami - Photographed by Acik Mardhiyanti

Rame-rame orang memborong produk disinfektan dan beragam produk antibakterial disupermarket. Ini tentu saja karena adanya virus COVID-19 atau Coronavirus. Terutama saat panic buying, percayalah segala macam produk antibaterial dari yang cair, spray, sampai berupa tisu basah habis semua. Mau beli di grocery online saja susah, habis terus. Nah, kira-kira produk antibaterial atau disinfektan apa saja sih yang saya beli untuk melawan virus COVID-19?

Kalau melihat gambar pertama diatas, itulah produk-produk disinfektan dan antibaterial yang ada dirumah kami. Untuk saya yang notabene adalah seorang ibu rumahtangga produk-produk diatas bukanlah barang baru. Artinya sebelum adanya ramai-ramai Coronavirus, tiap bulan saya sudah membeli produk disinfektan dan antibakterial diatas. Segala macam produk itu tiap bulan saya beli untuk membersihkan rumah. Huh? Sebanyak itu? Iya sebanyak itulah produk disinfektan dan antibakterial yang ada dirumah kami dan selalu dibeli tiap bulan. Jadi bukan hoarded atau menimbun ya, tetapi semua itu saya beli sekaligus sebulan sekali untuk kebutuhan selama satu bulan. Saya itu tidak suka membeli kebutuhan nyicil-nyicil, kecuali sayur dan buah segar yang tidak bisa dibeli sebulan sekali. Nah, yang baru saya beli itu produk antibakterial dari Tesco, saya beli itu karena saya mau coba, kira-kira bagus mana dengan produk yang biasa dipakai.


Clorox disinfectant wipes - Photographed by Acik Mardhiyanti 

Produk disinfektan dan antibakterial yang saya beli itu apa saja sih? Sebelumnya saya tegaskan ya, disini saya itu bukan bermaksud meng-iklankan merk-merk produk yang saya beli lho ya, disini saya hanya memberi gambaran saja, kalau bersih-bersih rumah pakai disinfektan dan antibakterial, masalah merk ya tergantung masing-masing orang mau pakai merk apa. Produk yang saya beli itu ada Clorox disinfectant wet wipes, ini produk disinfektan dibeli untuk membersihkan litter kucing saya. Yup, kucing saya itu tidak pernah sekalipun keluar rumah, pipis dan pup ya pakai litter. Ada kalanya saya pakai Clorox wet wipes ini untuk membersihkan beberapa surface dikamar mandi. Sebenarnya Clorox disinfectant wet wipes ini bisa dipakai untuk membersihkan semua surface lho, multifungsi gitu, bisa untuk melap meja makan, counter dapur, toilet, sink, dll... Cuma saya lebih suka memakai surface wipes dari Magiclean dan produk antibakterial lain misal bamboo organic wipes dari  Cloversoft untuk membersihkan meja makan, counter dapur, lap kulkas, oven, meja kerja dll. Selain Magiclean dan Cloversoft tadi saya juga suka memakai multi-surface dari method. Multi-surface dari method  ini non-toxic dan plant-based. Untuk sekitaran tempat tidur kucing kami tiap hari dibersihkan dengan method ini. Sementara dari Tesco multi-surface ini juga saya/ penulis gunakan untuk melap meja makan, meja kerja, counter dapur, juga untuk membersihkan yang lain misal melap kulkas. Jadi intinya saya itu dirumah pakai Clorox disinfectant wet wipes untuk melap tempat-tempat yang sekiranya banyak germ-nya misal litter kucing kami, dan kamar mandi/ toilet. Sementara untuk tempat-tempat yang sekiranya sering dipakai, misal meja makan, itu memakai produk antibakterial yang lebih natural atau plant-based. Kenapa demikian? Karena saya sendiri mudah alergi, produk berbahan keras disini contohnya produk Clorox untuk saya tidak bisa, panas dan bisa gatal-gatal dikulit saya. Kucing kami pun sama, kulitnya mudah alergi, itu kenapa penulis memakai produk method untuk membersihkan sekitar tempat tidurnya/ tempat hang out-nya. Produk Clorox lain yang dipakai dirumah itu Clorox untuk membersihkan toilet bowl, Clorox ini antibakterial dan bleach.


Isopropyl alcohol, Eucalyptus natural disinfectant, Dettol disinfectant - Photographed by Acik Mardhiyanti

Selain produk disinfektan dan antibakterial diatas, kami pun biasa membeli disinfektan Dettol. Ini biasanya dipakai untuk merendam kain keset, alas tidur kucing kami, baju-nya kucing kami, serta untuk kegunaan lainnya bila dibutuhkan. Nah, untuk mengepel lantai Dettol ini bagus juga, tapi untuk mengepel lantai sudah hampir 2 tahunan ini biasa menggunakan Magiclean wet wipe, dan dry wipe. Magiclean wet wipes ini antibakterial juga. Sementara kalau kita menggunakan dry clean-nya atau dry wipe Magiclean ini ya sama seperti kita memakai vacuum cleaner. Nah sekarang saya lagi pakai Tesco anti bac floor wipes untuk megepel lantai, untuk yang ini saya lagi coba produknya bagus tidaknya karena Magiclean wet wiper (wet wipes dan dry wipes) harganya mahal, kalau Tesco anti bac floor wipes bagus ya bisa pakai ke-duanya untuk gantian.

Produk disinfektan lain yang saya gunakan dirumah adalah Natural disinfectant eucalyptus dari Natur.oil yang berupa semprot atau spray. Ini biasanya sih digunakan untuk menyemprot tempat litter kucing kami, bisa tempat tidurnya juga, dan dipakai untuk disemprot didalam kamar mandi, dalam rak sepatu (rak sepatu kami berupa lemari), juga untuk semprot ruangan bila dibutuhkan. Produk lain yang ada dirumah kami itu alkohol atau isopropyl alcohol, ini juga disinfektan. Alkohol ini memang saya punya terus dirumah karena bisa digunakan untuk melap toilet, juga untuk lampu alkohol penulis. Yup, lampu alkohol untuk membakar pita/ membentuk pita-pita. Untuk keperluan kebersihan kamar mandi biasanya saya punya produk antibakterial lain, wajib harus punya tiga yaitu, Magiclean bathroom, Harpic active cleaning gel, Magiclean stain&Mold, ketiganya tentu saja membunuh kuman-kuman. Tambahan lainnya untuk kebersihan kamar mandi dan toilet bisa pakai alkohol atau Clorox disinfectant wipes.


Magiclean wiper (wet wipes and dry wipes) - Photographed by Acik Mardhiyanti


Tesco anti-bac floor wipes, and Tesco multi-surface wipes - Photographed by Acik Mardhiyanti

Itulah "senjata" seorang ibu rumahtangga seperti saya dirumah untuk membasmi kuman-kuman serta bakteri dirumah dimana semua produk disinfektan dan antibakterial itu sudah menjadi produk harian dirumah kami, yang artinya tiap bulan selalu dibeli sejak sebelum adanya Coronavirus. Dan sekarang sedang ramai virus COVID-19, untuk saya yang setiap hari biasa membersihkan rumah, saya tidak kaget bila harus setiap hari membersihkan rumah agar terhindar dari Coronavirus. Karena menjaga kebersihan rumah sudah menjadi pekerjaan harian untuk saya. Mungkin ada orang berpikir kalau ibu rumahtangga itu tidak punya kerja ya karena cuma dirumah setiap hari. Tapi lihatlah sekarang setelah ramai adanya virus COVID-19 atau Coronavirus, pekerjaan seorang ibu rumahtangga terlihat jelas sangat berperan besar dalam melawan Coronavirus. Kenapa? Karena agar terhindar dari virus COVID-19 kita harus jaga kebersihan, kebersihan diri dan kebersihan rumah kita. Dan yang namanya membersihkan rumah buat saya bukan cuma nyapu dan cuci piring, tetapi setiap hari rumah ya dipel, pakaian dicuci tiap hari, semua surface dilap, alas kaki/ keset-keset dicuci rutin, sampai tempat tidur kucing dan sekitarnya pun saya lap. Sekarang pekerjaan saya bertambah yaitu mendisinfektan handle pintu atau door knob, handle gate, switch atau apa ya bahasa Indonesianya, kalau tidak salah saklar lampu, remote (segala macam remote dilap dengan disinfektan) mulai remote AC, kipas angin, TV, dll.. 


Disinfecting wipes, antibacterial wipes - Photographed by Acik Mardhiyanti

Banyak betul ya produk disinfektan dan antibakterial yang ada dirumah kami? Yup, memang sebanyak itulah produk disinfektan dan antibaterial produk yang selalu ada dirumah. Kemarin ketika orang-orang punic buying membeli produk-produk disinfektan dan antibakterial karena takut Coronavirus, saya dirumah cuma tenag-tenag aja, karena dirumah sudah selalu tersedia dan biasanya beli sekaligus untuk satu bulan. Waktu itu alkohol dimana-dimana habis dan kosong, dirumah saya masih punya persediaan alkohol satu botol. Semua antibakterial tissue habis dan kosong ditoko, saya masih punya dirumah persediaannya. Segala macam produk disinfektan kosong semua ditoko lah saya dirumah masih punya persediaannya seperti disinfektan Dettol dan Clorox disinfectant. Itu semua berkat dari kebiasaan saya sebelum tahun COVID-19 terbiasa membeli produk disinfektan dan antibakterial untuk membersihkan rumah setiap hari.😊


3 produk wajib dikamar mandi dan toilet, Magiclean stain, and mold, Harpic active gel, magiclean bathroom - Photographed by Acik Mardhiyanti

Dan sebenarnya kalau mau hemat kita ya cukup beli produk bleach saja, itu malah multi fungsi, bisa dipakai untuk pel, lap surface termasuk meja makan, dll... Setahu penulis orang-orang Amerika suka pakai produk bleach ini. Ya bagus dan hemat, satu produk bisa dipakai untuk segala macam. Atau cukup membeli disinfektan dari Dettol juga sudah cukup karena produknya multi fungsi. Tapi untuk saya/ penulis, saya itu kulitnya sensitif dan mudah alergi, kucing saya pun kulitnya mudah alergi, jadi saya tidak bisa pakai produk bleach, dan tidak bisa pakai sembarang produk.  


Method multi-surface - Photographed by Acik Mardhiyanti

Pesan saya untuk kawan sekalian, janganlah panik apalagi berlebih sampai harus menguras supermarket. Paling penting adalah jaga kebersihan, kebersihan diri, tempat tinggal kita, dan tidak lupa makan sehat. Bersih-bersih rumah setiap hari jangan cuma karena ada virus COVID-19 atau Coronavirus, makan sehat jangan cuma karena adanya Coronavirus atau karena diet. Sudah seharusnya kita ini harus jaga kebersihan, kebersihan diri dan keluarga, kebersihan tempat tinggal, makan sehat, itu semua sudah sepatutnya menjadi bagian dari kehidupan kita. Stay safe, stay calm, and do not panic buying. Stay strong! πŸ‘Š

Note:
  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Do not copy this article without permissions
  • Do not reuse these photographs anywhere else without permissions

Bagaimana Caranya Agar Daya Tahan Tubuh Atau Imun Sistem Kita Bagus?


Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Ditengah-tengah ramai-ramai outbreak Coronavirus ada kabar-kabar atau selentingan dari orang-orang bahwa dengan meningkatkan daya tahan tubuh bisa menghindarkan kita dari terjangkitnya Coronavirus. Benarkah demikian? Kalau memang iya, bagaimana caranya supaya kita ini memiliki daya tahan tubuh atau imun sistem bagus/ kuat? Kalau boleh dibilang, caranya mudah yaitu dengan mengkonsumsi sayuran dan buah. Huh, cuma begitu saja? Simak penjelasan selanjutnya.

Sejak adanya outbreak Coronavirus ini saya suka menonton berita/ sekilas berita bagaimana perkembangannya di Mainland China sana yaitu Wuhan. Dari sekian banyak sekilas liputan itu saya tertarik dengan pengalaman seorang perawat disalah satu rumah sakit di Wuhan (nama rumah sakitnya saya sudah lupa), dimana ia membagikan pengalamannya terkait Coronavirus ini. Yup, perawat ini terinfeksi Coronavirus menjelang akhir bulan Januari 2020 lalu, dimana setelah selesai menjalankan duty, tiba-tiba ia merasa lemas sekali bahkan kakinya tidak bisa berdiri. Setelah rontgen ternyata memperlihatkan bahwa diparu-parunya sudah terinfeksi Coronavirus. Dan ia pun akhirnya mengkarantina dirinya dirumah. Yup, ia karantina sendiri dirumah karena case-nya mild jadi karantina dirumah tidak apa-apa. Dari penjelasannya selama ia karantina, yang dilakukan adalah makan sehat, harus makan makanan sehat atau bernutrisi, mengepel lantai rumahnya setiap hari, dan mencuci baju dengan detergen setiap harinya. Hasilnya, 5 hari kemudian atau 1 minggu kemudian perawat ini kondisinya improve, setelah menunggu hasil rontgen paru-paru keluar dan hasilnya ia dinyatakan sembuh total, perawat ini kembali menjalankan tugasnya merawat pasien yang terinfeksi Coronavirus. Ia menjelaskan, seseorang bisa terinfeksi atau tidaknya oleh virus ini, tergantung dari imun atau daya tahan tubuh orang tersebut. Lantas bagaimana supaya daya tahan tubuh kita atau imun kita bagus?

Di Singapura, setelah DORSCON level menjadi orange, saat itu tiba-tiba orang disupermarket memborong sayuran hijau. Yup, sayuran hijau disupermarket dekat tempat tinggal kami langsung kosong dan habis padahal dihari biasa biasanya sayuran bayam merah saja sampai layu tidak banyak yang membeli. Namun saat itu luar biasa, tiba-tiba karena ada Coronavirus orang memborong sayuran hijau, segala jenis sayuran hijau diborong. Tak hanya itu, segala macam jenis Vitamin C ditoko farmasi atau toko obat juga ludes! Orang-orang ternyata memborong vitamin C yang dijual ditoko farmasi. Hikma dari adanya Coronavirus menyadarkan orang-orang untuk makan sehat. Yup, benar sekali, untuk melawan virus atau bakteri jahat yang masuk ketubuh ya kita harus punya imun atau daya tahan tubuh yang bagus agar tubuh kita bisa melawannya.

Lantas bagaimana sih supaya kita punya imun atau daya tahan tubuh yang bagus? Bagi kawan sekalian yang telinganya mendengarkan guru-guru kita sewaktu dibangku Sekolah Dasar pasti sudah tahu bahwa agar badan kita kuat dan sehat ya harus banyak makan sayur dan buah. Masih ingat atau sudah lupa dengan nasihat guru SD (Sekolah Dasar) kita dulu? Atau tidak mendengarkan nasihat guru? Makan sayur dan buah haruslah menjadi sebuah kebiasaan hidup kita sehari-hari. Jangan karena Coronavirus baru makan sayur dan buah, hanya karena diet baru makan sayur dan buah. Jadikanlah sayuran dan buah menjadi menu kita sehari-hari. Makan sehat itu murah meriah, benar tidak? Masak sayur bening bayam ditambah jagung atau wortel dan tomat, lauknya goreng tempe, itu sudah sangat bagus. Ditambah makan buah misal pepaya. Mahal beli pepaya ya tanam sendiri kalau punya sedikit pekarangan. Kalau ada yang bilang, "alah tempe sih makanan orang miskin..", tarik perkataan itu karena tempe adalah makanan prebiotik tinggi. Kawan saya orang Jepang mengatakan bahwa tempe adalah superfood, di Jepang harganya mahal sekali. Lah kalau punya uang lebih baik beli ikan salmon dari pada beli daging-dagingan. Saya pribadi, saya lebih pilih makan ikan ketimbang daging. Dengan mengkonsumsi makanan sehat inilah imun badan kita bisa bagus dan mampu melawan virus dan bakteri jahat yang masuk kedalam tubuh kita.

Inilah sumber bahan makanan yang bisa meningkatkan atau menjadikan tubuh kita punya imun sistem yang bagus atau kuat:

1. Vitamin D

Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin D itu dari mana saja sih? Sumber vitamin D bisa didapat dengan mengkonsumsi ikan seperti ikan sardin dan salmon, juga telur. Dan kawan sekalian pasti sudah tahu bahwa berjemur dibawah matahari pagi bagus untuk mendapatkan vitamin D. Dan karena sumber vitamin D ini tidaklah banyak, maka kita bisa mengkonsumsi tablet vitamin D yang bisa didapat diapotik atau toko farmasi. Dan bagaimana vitamin D ini bekerja? Vitamin D bekerja untuk menidentifikasi bakteri jahat yang masuk kedalam tubuh kita. Jadi, ketika ada bakteri jahat, kuman-kuman, atau virus masuk kedalam tubuh, vitamin D inilah yang bekerja untuk mengidentifikasinya sebelum bakteri jahat dan virus ini membuat badan kita sakit.

2. Carotenoids

Carotenoids atau kita gampang menyembutnya dengan vitamin A. Sumber vitamin A ini terbilang banyak, karena sayur dan buah berwarna itulah sumber dari carotenoids. Contohnya seperti apa saja sih, ada paprika, kale, ketela rambat, labu, wortel, dan bisa pepaya. Ada telur spesial yaitu carrot egg dimana telur ini mengandung vitamin A juga lhooo. Untuk ketela rambat, wow saya sangat suka sekali dengan ketela rambat ini terutama Japanese sweet potatoe. Bagaimana dengan kawan sekalian suka "telo" apa tidak? Kalau tidak suka, mulainya untuk menyukainya. Lantas bagaimana carotenoids ini bekerja sih, carotenoids ini menghancurkan bakteri jahat yang masuk dalam tubuh kita. Wow, kan kemanfaatannya. Tidak hanya itu saja sayuran dan buah berwarna ini juga kaya dengan vitamin C πŸ‘πŸ‘ Kalau ada orang bilang, "go to the rainbow to get carotenoids!." Maksudnya apa? Maksudnya ya sayuran dan buah berwarna yang diistilahkan dengan rainbow. Makan sayur dan buah berwarna untuk menghancurkan bakteri-bakteri jahat yang masuk dalam tubuh kita.

3. Probiotics

Nah, pasti kawan sekalian akan suka dengan yang ini karena sumber probiotik ini ada banyak disekitar kita terutama bagi kawan sekalian yang tinggal di Indonesia. Salah satu sumbernya adalah tempe, seperti kawan saya yang merupakan orang Jepang mengatakan bahwa tempe adalah superfood. Selain tempe sumber yang lainnya ada miso paste, kimchi, yogurt. Saya pribadi sudah sejak beberapa tahun lalu mengkonsumsi miso paste yang saya gunakan untuk membuat miso soup. Bagaimana probiotics ini bekerja? Probiotics inilah yang memberi makan bakteri-bakteri bagus yang ada didalam tubuh kita. Karena didalam tubuh kita hidup bakteri bagus yang bisa memperkuat imun sistem tubuh kita.

4. Zinc

Zinc, Apa saja sumber makanan/ sayur-mayur yang mengandung zinc ini? Beberapa sumbernya adalah bayam (bayam juga sumber vitamin C dan juga carotenoids), asparagus, jamur-jamuran, tomat, dan daging sapi. Bagaimana zinc ini bekerja? Zinc ini bisa membuat imun sistem atau daya tahan tubuh kita menjadi sangat kuat. Selain itu Zinc inilah yang membentuk sel-sel darah putih dan berperang melawan bakteri jahat yang masuk dalam tubuh kita. Yup, dengan makan bahan makanan ini membuat daya tahan tubuh atau imun sistem tubuh kita menjadi sangat-sangat kuat sehingga tubuh kita ini bisa melawan bakteri-bakteri jahat yang masuk kedalam tubuh. Dan perlu untuk diingat, kita pun tidak boleh berlebihan mengkonsumsi zinc, jadi makan ya harus bervariasi. Kalau misalnya suplemen zinc bagaimana? Sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter kita, butuh atau tidak kita mengkonsumsi suplemen zinc ini.

5. Selenium

Selenium fungsinya tidak jauh beda atau hampir sama dengan carotenoids. Sumbernya dari mana saja? Sumber bahan makanan yang mengandung selenium ini adalah ikan misal yellowfin tuna, salmon, kentang, peas, oatmeal, garlic (bawang putih). Dan perlu untuk diketahui bahwa bawang putih ini kaya akan antibiotik. Yup, bila kita makan sumber vitamin D seperti salmon artinya kita dalam waktu yang bersamaan mendapatkan selenium yang dibutuhkan oleh tubuh. Selenium ini adalah sumber mineral yang kuat, membantu untuk mem-protec tubuh kita dari kerusakan, serta memiliki peran penting dalam metabolisme tubuh.

7. Lemon tea



Lemon tea yang saya buat dirumah - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Lemon tea, apa ya ini? Ini bukanlah minuman teh yang dicampur dengan lemon. Lemon tea ini adalah minuman yang dibuat dengan cara memotong-motong/ mengiris tipis lemon kemudian dicampur dengan air panas dan bisa langsung diminum dan bisa ditambahkan madu. Atau...kalau kawan sekalian ingin dingin, potongan lemon ditambah air kemudian masukkan kulkas semalaman, dipagi harinya kita bia meminumnya. Nah untuk penulis, biasanya kalau tanaman mint saya sudah bisa dipanen, maka pembuatan minuman lemon ini saya tambah dengan daun mint. Seperti yang sudah kawan sekalian ketahui bahwa lemon adalah sumber vitamin C, ditambah madu akan lebih bagus lagi karena madu bekerja untuk mendorong imun sistem kita, selain itu madu juga bagus untuk mempersiapkan imun sistem tubuh. Vitamin C sendiri sangat bagus untuk pertumbuhan dan memperbaiki semua jaringan tubuh dan juga terlibat dibanyak fungsi tubuh seperti imun sistem atau daya tahan tubuh kita, penyembuhan luka, juga tulang dan gigi.

Selain dari sumber bahan makanan diatas yang bisa membangun imun sistem tubuh kita bagus dan kuat, tentu saja ada kebiasaan hidup sehat lainnya yang harus kita terapkan yaitu tidak merokok dan olahraga. Maka berbahagialah untuk mereka yang tidak merokok πŸ‘Saya kadang merasa heran dengan orang-orang yang memakai masker yang katanya supaya tidak kena Coronavirus, tetapi saya lihat mereka asik merokok dengan posisi masih memakai masker. Perilaku ini aneh sekali, tidak kah mereka tahu Coronavirus itu menginfeksi paru-paru. Sekarang logikanya kalau seseorang kebiasaannya merokok tentu saja paru-paru-nya sudah rusak. Semisal orang ini terinfeksi Coronavirus, kondisinya pasti akan sulit karena paru-paru sudah rusak duluan akibat merokok ditambah terinfeksi Coronavirus. Dan benar sekali, orang-orang yang meninggal karena terinfeksi Coronavirus ini, mereka sebelumnya sudah memiliki riwayat kesehatan tertentu. Kadang juga ada perokok yang merasa dirinya sangat sehat karena ia tidak pernah jatuh sakit atau mengidap penyakit berat, tetapi percayalah ketika anda rontgen paru-paru, paru-paru anda keropos. Sementara untuk melakukan aktifitas olahraga ini tentu gampang sekali menurut saya, tidak perlu lah masuk-masuk gym, kalau bisa lari ya lari saja sekitar lingkungan kita, atau jalan kaki. Saya sendiri kalau kepasar selalunya jalan kaki, keklinik jalan kaki, pergi ketoko tools jalan kaki, kemana-mana jalan kaki selagi masih radius 1 Km. Biasa jalan kakiπŸ‘

Hal lain yang bisa kita lakukan untuk menjaga daya tahan tubuh atau imun sistem agar bagus, yaitu tidur yang cukup, 7 sampai 9 jam per hari, ditambah dengan vaksin, serta menjaga kebersihan diri juga keluarga kita. Untuk saya pribadi, memenuhi jumlah jam tidur yang cukup ini sudah sangat sulit untuk dipenuhi karena aktifitas, kegiatan, dan banyaknya urusan sehari-hari membuat jam tidur saya tidak teratur/ berantakan malah jam tidurnya kurang. Bagi kawan sekalian yang bisa memenuhi jumlah jam tidur cukup, maka lakukanlah itu. Kemudian untuk vaksin sendiri macamnya banyak ya, bila kawan sekalian merasa butuh vaksin maka tanyakan ke rumah sakit terdekat dan konsultasikan dengan dokter sebelum melakukan vaksin. Untuk kebersihan diri pribadi tentu berperan penting juga ya agar badan kita terhindar atau paling tidak meminimalisir terkena kuman, bakteri, serta virus. Seperti membiasakan diri dengan kehidupan yang senantiasa bersih, misalnya rajin cuci tangan, mencuci sayur dengan air yang mengalir, rajin membersihkan rumah, rutin cuci baju, dan lain-lain.

Ternyata tidaklah sulit untuk membangun daya tahan tubuh atau imun sistem tubuh agar menjadi bagus dan kuat, bukan? Maka kalau penulis/ saya bilang, jangan makan sayur dan buah kalau hanya sedang diet saja, atau kalau lagi pas ramai-ramai Coronavirus. Tetapi jadikanlah makan sayur dan buah sebagai kebiasaan hidup kita. Seperti yang sudah saya katakan diatas, makan sehat itu murah misal masak pecel ditambah goreng tempe, buahnya bisa pepaya. Dan penting untuk diperhatikan, kita harus mengolah sumber makanan ini dengan baik dan benar. Selain itu ya tidur cukup, istirahat cukup, tidak merokok, exercise (olahraga), vaksin, dan jagalah kebersihan. Itulah hal-hal yang bisa memperkuat dan membangun imun sistem atau daya tahan tubuh kita kuat.


Baca juga artikel-artikel yang saya tulis tentang masakan yang saya buat dirumah, dan pastinya sehat. Link disini http://acikmdy-recipe.blogspot.com/

Note:

  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Do not copy this article without permissions
  • Do not reuse these photographs anywhere else without permissions




Cuci Tangan dengan Sabun dan air, atau Pakai Hand Sanitizer, Lebih Bagus Mana Serta Kapan Menggunakannya?


Sabun cuci tangan dirumah kami - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Kawan sekalian pilih mana, cuci tangan dengan sabun dan air atau pakai hand sanitizer? Kalau saya pribadi mengutamakan cuci tangan dengan sabun dan air ketimbang hand sanitizer. Kemudian setelah itu baru hand sanitizer menempati urutan ke-2. Tapi ini saya lhoo ya... Hand sanitizer pada   dasarnya memiliki kegunaan sendiri disaat tertentu. Yup, masing-masing memiliki kegunaan tersendiri yang disesuaikan dengan kondisi. Tapi bagus mana sih, sebenarnya? 

Sejak Coronavirus mulai masuk Singapura, waktu itu ditambah DORSCON (Diseases Outbreak Response System Condition) naik menjadi level orange, banyak orang membeli memburu hand sanitizer sampai dimana-mana out of stock. Tapi kalau sekarang-sekarang ini sih hand sanitizer banyak dijual dipasar, bahkan masker pun pada jualan toko dipasar. Padahal anjuran pemerintah itu kan sering-seringlah cuci tangan dengan sabun minimal 20 detik ya, tapi kenapa kok malah hand sanitizer-nya yang ludes waktu itu, sementara sabun cuci tangan malah masih banyak stock-nya. Yup, nampaknya orang-orang pilih memakai hand sanitizer.


Hand sanitizer buatan sendiri - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Lantas sebenarnya bagusan mana sih antara cuci tangan dengan sabun dan air atau pakai hand sanitizer? Jawabannya adalah lebih baik cuci tangan dengan sabun dan air selama minimal 20 detik. Tapi... masih ada tapinya, pemakaiannya disesuaikan lagi dengan kondisi dan keadaan. Karena ada kalanya kita lebih baik mencuci tangan dengan sabun dan air, namun dikala tertentu kita butuh juga memakai hand sanitizer. Jadi penggunaannya tepat bila disesuaikan dengan kondisinya yang bagaimana dulu. Disatu sisi mencuci tangan dengan sabun dan air itu lebih baik karena hand sanitizer itu tidak seefektif mencuci tangan dengan sabun dan air dalam menghilangkan kuman-kuman, bakteri, serta virus yang ada ditangan kita. Saat mencuci tangan, bakteri, kuman, dan virus, akan terikat dengan minyak natural kulit kita dan akan terangkat dengan air. Dan perlu untuk diketahui juga, hand sanitizer dengan berbahan dasar alkohol juga terbukti membunuh bakteri serta virus yang menempel ditangan kita. Karena alkohol mampu melunakkan membran bakteri, dan membuat bakteri tidak efektif. Jadi, lebih baik pakai hand sanitizer atau mencuci tangan dengan sabun dan air, sih? Maka sebelum menggunakan 2 produk itu penting untuk diketahui kapan kita menggunakannya.

1. Kapan menggunakan sabun dan air
  • Sebelum dan sesudah menyiapkan makanan. Misalnya saat kita memasak
  • Sebelum makan. Ini jelas ya sebelum makan kita harus cuci tangan dahulu
  • Sebelum dan sesudah menjaga/ merawat orang sakit. Misal dirumah ada yang sakit, nah sebelum dan sesudah merawat orang yang sakit ini kita harus cuci tangan
  • Sebelum dan sesudah merawat luka. Misal kita punya luka dibadan kita, contohnya kena pisau. Nah sebelum menyentuhnya untuk memberikan iodin kita harus cuci tangan. Sesudahnya kita pun harus cuci tangan lagi
  • Setelah menggunakan kamar mandi juga toilet. Yang ini jelas ya, setelah dari kamar mandi/ toilet kita wajib cuci tangan
  • Setelah mengurus binatang peliharaan. Misal dirumah punya kucing, nah setelah menyentuh kucing kita, setelah memberi makan, atau setelah mengurusin pipis dan "poo"-nya kita wajib cuci tangan
  • Setelah batuk-batuk dan bersih. Misal setelah batuk atau bersin, mungkin tidak sengaja kita menutup hidung atau mulut kita dengan tangan kita, maka setelah itu kita harus cuci tangan
  • Setelah menyentuh tempat sampah atau setelah membuang sampah. Ini pun kita harus mencuci tangan ya
  • Jika telapak tangan kita terlihat kotor (mungkin setelah gardening, bermain diluar, setelah memancing, atau camping) dan terlihat berminyak, maka kita harus mencuci tangan dengan sabun dan air
2. Kapan Menggunakan Hand Sanitizer
  • Sebelum dan sesudah mengunjungi seseorang (mungkin teman atau saudara) dirumah sakit atau dipanti. Karena kadang-kadang bila berada diluar rumah kita agak kesulitan menemukan tempat cuci tangan diruang publik
  • Jika memang situasinya/ tempat yang kita kunjungi tidak ada air dan sabun cuci tangan, maka kita menggunakan hand sanitizer. Tapi, penting untuk diingat, kita pun harus sesegera mungkin mencuci tangan dengan sabun dan air ketika kita sudah menemukan sabun dan air atau ketika sudah sampai dirumah
Itulah beberapa hal yang harus kita ketahui kapan mencuci tangan dengan air dan sabun, dan kapan kita pakai sanitizer. Karena mentang-mentang ada case Coronavirus terus harus pakai hand sanitizer terus-terusan, padahal air dan sabun melimpah. Tidak seperti itu ya guys... Tidak perlu panik apalagi sampai memborong sanitizer ditoko, nanti malah dimanfaatkan oleh produsen lhoo, dimana harga hand sanitizer jadi mahal misalnya. Kalau saya sih saya tidak mau dimanfaatkan oleh produsen yang malah menggunakan kepanikan kita untuk meraup untung sebesar-besarnya. Saya sih bisa bikin hand sanitizer sendiri dirumah. Baca disini artikelnya bila ingin tahu bagaimana membuat hand sanitizer sendiri dirumah. Yup, karena diawal tahun 2020 hand sanitizer sering kosong ditoko ya saya bikin sendiri dirumah untuk kebutuhan keluarga sendiri, karena suami setiap hari harus travel dari rumah ketempat kerjanya/ kantornya. Tapi setelah work from home saya tidak perlu menyediakan hand sanitizer banyak-banyak, hanya seperlunya saja. 

Jadi pada intinya, nomer satu ya cuci tangan dengan sabun dan air, tapi bila keadaannya/ situasinya benar-benar tidak ada air dan sabun, dalam situasi ini baru kita menggunakan hand sanitiser. Kalau disekitar kita masih melimpah air dan sabun, kenapa kita mesti pakai hand sanitiser? Kecuali misalnya kita sedang travel naik bus, kereta, atau didalam pesawat, hand sanitizer-lah yang bisa kita gunakan selama perjalanan.


Note:
  • Written by Acik Mardhiyanti
  • Photographed by Acik Mardhiyanti 
  • Do not copy this article without permissions
  • Do not reuse these photographs anywhere else without permissions




  

COVID-19: Saya Salut Dengan Pemerintah Singapura Tentang Bagaimana Menangani Coronavirus

Seperti yang sudah pernah saya bilang dalam artikel sebelumnya tentang Coronavirus atau COVID-19, bahwa saya beruntung saat ribut-ribut Coronavirus, saya tinggal/ berdomisili di Singapura. Kenapa beruntung? Karena di Singapura tingkat security-nya tinggi. Ya, seperti kata teman saya yang merupakan warga Jepang mengatakan bahwa tingkat security Singapura itu tinggi. Dan ini dibuktikan dengan bagaimana pemerintah Singapura menangani  situasi COVID-19.

Pasti sudah pada tahu ya ketika pemerintah Singapura menaikkan Disease Outbreak Responese System Condition (DORSCON) level orange untuk COVID-19 pada tanggal 7 Februari 2020 lalu, diberitakan dimedia (terutama media diluar Singapura, Indonesia misalnya) bahwa warga Singapura pada panik dan berbondong-bondong membeli kebutuhan makanan atau menyetok makanan serta kebutuhan lain seperti paper products. Benar kah demikian? Bagi kawan sekalian yang masih bertanya-tanya benar kah warga Singapura pada panic buying waktu itu, silahkan baca artikel saya sebelumnya yang membahas hal ini disini https://acikmdy-journey.blogspot.com/2020/02/novid-19-status-dinaikkan-benar-kah.html Lantas bagaimana sebenarnya situasi di Singapura sih? Saya katakan tidak terjadi apa-apa disini. Semua orang disekitar lingkungan kami beraktifitas normal, tidak ada yang memakai masker. Hanya satu-dua orang saja yang memakai. Pasar tetap ramai seperti biasa, jam-jam makan di hawker (warung makan) seperti biasa penuh bahkan antri-antri untuk membeli makan, banyak uncle-uncle ngopi santai sambil ngobrol dengan temannya atau hanya sekedar membaca koran, jalanan disekitar tempat tinggal kami pun tetap ramai bahkan 24 jam ramai. Segala macam kebutuhan makanan, sayuran, dll...ada semua tidak ada yang habis! Seperti yang sudah disampaikan Perdana Menteri, bahwa kita (Singapura) memiliki stock kebutuhan cukup. Supermarket-supermarket pun sudah penuh lagi berasnya. Lah malah sekarang dengar-dengar ada yang ingin refund bahan makanan yang diborongnya kemarin itu... πŸ˜…Tentu saja ditolak, barang yang sudah dibeli tidak bisa di-refund. Kalau saat ini ada orang yang bilang, "cari masker susah", atau ada yang bilang, "cari hand sanitizer susah", Maka penulis/ saya sarankan pergilah kepasar guys, jangan cuma ke mall aja perginya. Saya beritahu diartikel ini, sekarang ini dipasar dekat blok kami yang namanya masker dan hand sanitizer ada banyak! Bahkan sekarang ini masker dijual offer, ditoko tools produk hand sanitizer melimpah guys... Di minimarket dekat flat kami pun menjual banyak masker dan hand sanitizer. Saya/ penulis beritahu diartikel ini, meskipun banyak masker dijual, baik yang surgical mask maupun masker kain, banyak hand sanitizer dijual dipasar, tetapi nampaknya warga tidak membelinya. Iya, beneran lhoo.. Saya contohnya, saya tidak membeli masker pun tidak membeli hand sanitizer. Lah saya bikin hand sanitizer sendiri dirumah dengan resep sendiri, baca artikelnya disini https://acikmdy-journey.blogspot.com/2020/02/mudahnya-membuat-hand-sanitizer-sendiri.html Masker pun saya bikin sendiri dirumah, dipakai suami berangkat dan pulang kerja. Setelah pulang kerja masker bisa langsung dicuci dengan detergen, dijemur, kering bisa dipakai lagi. Praktis kan tidak perlu mengeluarkan budget untuk membeli-beli masker.... Suami penulis sendiri meski sudah saya suruh beli masker (mungkin saja kalau ingin beli) tapi ternyata tidak mau beli. Sementara masker yang dibagikan pemerintah, banyak warga disini yang tidak mengambilnya meski pun sudah diperpanjang waktu pengambilan hingga hari Sabtu kemarin. Jadi, kalau ada berita  dari media luar Singapura mengatakan bahwa warga Singapura panik karena Coronavirus, maka saya katakan bahwa saya tidak melihat adanya kepanikan warga disini. Kalau tetangga saya (Singaporeans) bilang, itu yang borong-borong makanan dan panik kebanyakan warga pendatang di Singapura yang membuat sebagian kecil warga lokal jadi ikut panik, sementara banyak orang lokal-nya sendiri justru malah bingung kenapa orang-orang kok panik sampai memborong/ menimbun makanan begitu 😏 Bisa dibaca disini artikel tentang pembagian masker untuk warga di Singapura https://acikmdy-journey.blogspot.com/2020/02/pemerintah-singapura-membagikan-masker.html Lantas ada yang bertanya, "apakah harga-harga kebutuhan naik saat ini?", ini jawaban saya, harga kebutuhan di Singapura normal tidak ada yang naik. Kebetulan beberapa hari yang lalu saya baru saja belanja bulanan. Kemudian beli-beli sayuran, buah, telur, dipasar harganya normal tidak ada namanya harga kebutuhan jadi naik  karena adanya Coronavirus. 

Terus kira-kira kenapa pemerintah Singapura menaikkan level menjadi orange? Karena waktu itu ada case yang tidak ada link dengan case sebelumnya. Tetapi, Perlu untuk dicatat, ini bukan berarti Coronavirus-nya tidak bisa dikendalikan atau kalau media negara tetangga bilang mewabah/ meluas. Bukan, bukan seperti itu. Tetapi pemerintah Singapura masih menginvestigasi case-case yang tidak ada link dengan case sebelumnya itu. Tentang hal ini bisa dibaca artikel saya yang berkaitan dengan case di Singapura disini https://acikmdy-journey.blogspot.com/2020/02/tidak-punya-history-pergi-ke-cina-tapi.html  Dan saya salut tentang bagaimana pemerintah Singapura bekerja. Kalau kawan sekalian mengikuti berita Singapura, berita media Singapura lhoo ya bukan media dari luar Singapura atau media negara tetangga sebelah, kawan sekalian akan tahu bahwa case-case yang ada di Singapura ini ternyata terhubung antar yang satu dengan lainnya. Semua saling terkait case-nya. Dan itu penjabarannya sangat jelas sekali. Emang bisa dipercaya media Singapura? Tentu saja sangat bisa, karena kalau sampai memberi informasi tidak benar pada masyarakat itu media bisa di "sentil" oleh pemerintah. Lagipula kita pun bisa membuka laman atau website kementrian kesehatan Singapura untuk mengetahui informasi terbaru seputar case Coronavirus. Itu membuktikan bahwa pemerintah Singapura bekerja dengan sigap/ cekatan. Kenapa saya bilang sigap dan cekatan? Karena, karena ketika ada case baru atau ada satu orang positif, itu akan diinvestigasi oleh pemerintah, ini orang pergi kemana saja, ketemu siapa saja, masuk komuniti mana dll...nah semua orang yang kontak  atau masih ada kaitan/ dekat dengan orang yang dinyatakan positif ini, mereka akan masuk karantina semua, termasuk komuniti orang yang terinfeksi tersebut. Yup, karantina ini tidak hanya berlaku bagi mereka yang baru saja masuk ke Singapura atau datang dari China sana (sekarang ditambah dari Korea Selatan, Iran, dan Itali), tetapi karantina ini juga wajib bagi mereka yang pernah kontak atau ada kaitan dengan mereka yang dinyatakan positif Coronavirus. Maka tidak heran jika ada sekitar 2.900 lebih (kalau jumlahnya belum bertambah lagi) yang dikarantina oleh pemerintah Singapura. Huh, sebanyak itu? Yup, jumlah orang yang dikarantina lebih banyak dari pada case-nya. Kenapa sih butuh dikarantina begitu? Inilah cara pemerintah Singapura mengendalikan situasi, atau mengendalikan penyebaran virus.

Nah, di Singapura ada yang namanya Stay-Home Notice, bila seseorang masuk ini (artinya karantina) mereka wajib mengikuti segala aturan yang ada didalamnya. Kalau mereka melanggar, atau belum waktunya selesai karantina sudah keluar alias keluyuran keluar rumah, pemerintah Singapura dengan tegas akan memberikan denda sebesar $ 10,000 atau penjara sampai 6 bulan dituntut dibawah the Infectious Diseases Acts. Bila yang melanggar berstatus PR (Permanent resident) tidak tanggung-tanggung, pemerintah Singapura akan mencabut status PR-nya, atau kalau orang ini pegang visa (visa kerja misalnya) bisa dibatalkan visa-nya. Wow, saya suka dengan hal ini, saya melihat begitu tegasnya pemerintah SingapuraπŸ‘πŸ‘ Dan kasus ini sudah ada. Kenapa orang yang masuk karantina terus kemudian melanggar aturan karantina bisa dihukum penjara atau didenda kurang lebih 100 juta Rupiah begitu? Karena mereka yang melanggar peraturan karantina ini sudah termasuk membahayakan keselamatan public. Kok bisa membahayakan Public? Lha iya jelas, orang yang masuk karantina ini kan untuk mereka yang datang dari China, sekarang ditambah Korea Selatan,  Iran, dan Itali, juga orang-orang yang ada link dengan case yang ada. Mereka harus/ wajib karantina, kalau mereka ini melanggar aturan karantina (misal keluar rumah dll..), artinya mereka membahayakan keselamatan orang lain semisal benar mereka positif terinfeksi, karena bisa menginfeksi orang lain. Maksudnya begitu...

Per tanggal 29 Februari 2020, case di Singapura ada 102, artinya 102 orang inilah yang dinyatakan positif. Namun perlu untuk diketahui, dan ini nih yang tidak pernah disebut oleh media dari luar Singapura, perlu untuk diketahui bahwa jumah orang yang sudah dinyatakan full recovery / discharged dari rumah sakit itu sudah mencapai 72 orang. Yup, sudah mencapai 72 orang yang sudah dinyatakan sembuh dari Coronavirus. Artinya hingga per tanggal 29 Februari 2020 itu masih ada 30 orang yang masih dirawat dirumah sakit. Sudah separoh lebih yang sembuh, ini menandakan bahwa pemerintah Singapura bekerja cepat dan sigap. Dan per 1 Maret 2020, case baru ada 4, maka total jumlah case di Singapura ada 106. Disaat yang sama, ada 2 orang yang discharged dari rumah sakit. Jadi per tanggal 1 Maret 2020 jumlah yang total recovery dan discharged dari rumah sakit ada 74 orang. I am proud of Singapore's medical team, and I am proud how government handled this situation πŸ‘πŸ˜Š

Jadi, menurut pendapat awam saya, ini pendapat awam saya lho ya, sebenarnya pemerintah Singapura menaikkan DORSCON level orange untuk COVID-19 ini ya untuk mem-protect negara dari ancaman virus ini, mem-protect lebih awal. Karena dalam level orange ini pemerintah menganjurkan pada warganya agar jangan kumpul-kumpul diluar, stay at home lebih baik, kalau ada acara gathering ya dibatalkan, kemudian pemerintah memperketat dengan adanya cek suhu badan bagi para pekerja ketika akan memasuki gedung/ kantor, anak-anak sekolah juga cek suhu tubuh ketika masuk sekolah, dan cek ini 2 kali dalam sehari. Selain itu pemerintah tak jemu-jemu memberi nasihat pada warganya baik lewat media TV, selebaran, untuk menjaga personal hygiene (cuci tangan lebih sering misalnya), social responsible (kalau ketemu orang jangan bersalaman), dan bila merasa tidak enak badan (sakit tenggorokan, batuk, demam) untuk segera mengunjungi klinik dengan hanya membayar $10 saja. Yup, dimana Singaporenas dan PR (Permanent Resident) saja yang mendapatkan subsidi ini. Jadi pemerintah meng-encourage warga untuk segera keklinik bila merasa tidak enak badan. Maksudnya bila ada warga yang terinfeksi, bisa diketahui lebih awal dan segera ditangani. Selain itu, di Singapura sudah ada The National Centre for Infectious Diseases atau dikenal dengan NCID. Ini adalah sebuah rumah sakit khusus untuk menangani pasien yang terinfeksi penyakit menular. Jadi ketika ada case Coronavirus ini, rumah sakitnya sudah ada dan tentu saja dengan peralatan yang sudah lengkap beserta tim medis yang sudah terlatih atau sudah disiapkan untuk menangangi hal-hal seperti ini.

Jadi bila ada pertanyaan, "tidak takut kah dengan situasi yang ada?", maka jawaban saya, stay calm tidak perlu takut, panik, dan khawatir, percayakan saja pada pemerintah. Yup, saya percayakan semua pada pemerintah Singapura. Apa-apa yang dianjurkan pemerintah, nasihat dari pemerintah, semua harus diikuti serta didengarkan dengan baik-baik. Menurut saya, ini menurut saya secara pribadi, pemerintah Singapura sudah bekerja dengan sangat bagus dalam menangani COVID-19 dengan situasinya. Pesan dari saya untuk kawan sekalian baik yang berdomisili di Singapura maupun yang tinggal diluar Singapura, jangan panik, stay alert but don't anxious. Jaga kebersihan diri dan keluarga, dan makanlah makanan sehat. Tidak perlu menimbun-nimbun bahan makanan atau panic buying, karena kasian kalau ada orang yang benar-benar membutuhkan tetapi barangnya sudah kalian borong. Harus ingat dengan yang lain/ orang lain juga, beli-beli secukupnya saja.

Note:

  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Do not copy this article without permissions



After 2 Years of Stepping Down, Where is Ichikraft Now?

About two years ago, I made the decision that the Ichikraft Etsy shop closed temporarily. However, even until this day, I am still with the ...