Kampung Spirit, Saling Berbagi Kue dan Makanan di Hari Raya Aidilfitri 2019 di Singapura


Kue-kue/ Jajanan Hari Raya atau Lebaran 2019, tetangga-tetangga kami yang memberi, terimakasih - Photographed Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

"Oh, ada Lebaran juga di Singapura?" Begitulah ungkapan kata yang disampaikan teman penulis yang ada di Indonesia ketika mengetahui kalau saya/ penulis dan keluarga menghadiri acara Hari Raya bersama warga di Singapura. "Oh, seperti dikampung Indonesia ya, berbagi makanan jelang Lebaran?" Ya, di Singapura tradisi berbagi makanan jelang Hari Raya Aidilfirti itu ada, dan itulah yang disebut "Kampung Spirit" oleh warga Singapura. Sampai saat ini masih ada dan terus dilestarikan tradisi ini.


Cokelat yang dibawa tetangga untuk kami - Photographed Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Tahun pertama di Singapura, saya/ penulis berpikir seperti kebanyakan orang Indonesia tentang Singapura. Waktu itu saya berpikir di Singapura orang-orangnya pasti individualis dan kita susah untuk bersosialisasi apalagi berkawan baik dengan tetangga. Dan pikiran saya itu ternyata salah besar. Karena setelah pindah dan menetap di Singapura, hingga saat ini sudah 7 tahun tinggal di Singapura, justru saya menemukan "kampung spirit" disini. Ya, "kampung spirit" dimana kita saling berbagi makanan/ kue/ jajanan jelang perayaan, entah itu Christmas, Chinese New Year, maupun Hari Raya Aidilfitri.


 Curry Puffs, sebenarnya tetangga kami memberi Curry Puffs dan Jeruk - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

"Kampung spirit" itu apa ya? Menurut saya "kampung spirit" adalah sebuah sikap serta tindakan dimana kita mau untuk saling bertegur sapa dengan tetangga serta orang-orang sekitar, saling menghormati satu dengan yang lainnya, saling membantu, saling berbagi makanan/ jajanan/ kue jelang perayaan tertentu, atau kadang dalam keseharian saling bertukar makanan yang dimasak sendiri dirumah, tidak rasis, dan toleransi satu dengan yang lain. Lha, kalau gitu seperti orang-orang dikampung di Indonesia, ya? Iya, seperti itulah "kampung spirit" di Singapura. Pasti banyak kawan di Indonesia yang tidak percaya. Tetapi itulah yang saya/ penulis rasakan selama tinggal di Singapura. Saya/ penulis seperti menemukan keluarga disini dengan segala kebaikan yang saya dan suami terima dari tetangga kami maupun kenalan kami di Singapura. Dan saya sangat bersyukur dengan semua itu.


Tiga toples kue dari tetangga baik kami, dan ini diberikan dengan sebuah boneka ikan untuk kucing kami, Ichi - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Hari Raya tahun 2019 ini jatuh pada tanggal 5 Juni 2019. Sejak senin malam atau 2 hari sebelum Hari Raya tiba, satu-persatu tetangga kami mengetuk pintu rumah kami dan membawakan kue-kue, makanan, juga jajanan Lebaran/ Hari Raya. Tidak lupa, kucing kami, Ichi, juga mendapatkan hadiah boneka dari tetangga baik kami. Alhasil banyak kue dan jajanan lebaran dirumah kami karena diberi oleh tetangga. Dirumah saya/penulis memang tidak membeli kue-kue Hari Raya, hanya satu dua toples saja, dan 5 toples kue Hari Raya untuk dibawa kekantor suami. Tapi inilah kebaikan yang kami terima, tidak membeli-beli kue serta jajan Lebaran tapi punya kue banyak dirumah.


Honeycomb cake, dari tetangga kami - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Satu toples kue dan sekotak teh yang kami berikan pada tetangga kami - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Sore hari saat Hari Raya, 5 Juni 2019, kami membagikan kue satu toples dan teh satu bungkus untuk tetangga-tetangga kami. Adik dan suami yang bertugas berkeliling untuk membagikan bingkisan kecil ini. Ya, kami sangat senang berbagi kebahagiaan di Hari Raya/ Lebaran dengan para tetangga. Perlu untuk diketahui, tetangga kami Chinese semua, baik Buddist, maupun katolik. Tapi meski kami berbeda-beda namun kami saling menghormati satu dengan yang lainnya. Dalam satu tahun serasa kami ini punya tiga perayaan, Hari Raya, Christmas, dan Chinese New Year/ Lunar New Year/ Imlek. Mengapa? Karena disetiap perayaan itu saya/ penulis memberikan hantaran kue-kue untuk tetangga kami yang sedang merayakan perayaan, entah itu Christmas maupun Imlek. Merekapun memberikan hantaran kue-kue untuk kami saat perayaan tiba. Tidak hanya itu saja, saat para tetangga baru pulang dari liburan keluar negeri, mereka juga membawakan oleh-oleh untuk kami. Indah, bukan? Itulah keindahan dari suasana "kampung spirit"  di Singapura.


Brownie dari tetangga kami - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Itulah "kampung spirit" yang kami rasakan di Singapura. Berbagi kebahagiaan serta kegembiraan dengan cara saling berbagi makanan dan kue di Hari Raya tahun 2019 ini. Kami sangat senang dan gembira, karena serasa memiliki keluarga di Singapura. Terimakasih untuk kebaikan yang diberikan pada kami. Selamat Hari Raya Aidilfitri 2019, Maaf Zahir dan Batin.


Kue/ jajanan Lebaran atau Hari Raya yang sebagian besar dari tetangga, terimakasih - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Note:
  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Do not copy this article without permissions
  • Do not reuse these photographs anywhere else without permissions

No comments:

Post a Comment

After 2 Years of Stepping Down, Where is Ichikraft Now?

About two years ago, I made the decision that the Ichikraft Etsy shop closed temporarily. However, even until this day, I am still with the ...