Apa Saja Yang Kami Makan Dalam Sehari?


Makan siang dirumah kami, salad dengan Japanese dressing, tempura tofu, dan omelette - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Hmm...Dalam seharian itu makan apa saja sih? Ya sejak pindah ke Singapura dan sampai akhirnya menetap disini, pelan-pelan saya/ penulis yang notabene adalah seorang istri, pelan-pelan memperbaiki kebiasaan makan kami. Yang tadinya tidak begitu memikirkan masalah makan makanan sehat yang baik dan bagus untuk badan, sayapun sekarang sudah terbiasa dengan makanan yang menurut kami bisa menjaga daya tahan tubuh serta bisa menjaga kesehatan kami. Belum sempurna sih, namun setidaknya kami sudah berusaha untuk memiliki gaya hidup lebih baik/ lebih sehat dari pada sebelumnya.


Makan Siang dirumah kami, brokoli dan asparagus rebus, tempura wortel, telur dadar, dan apel - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Tahun pertama pindah di Singapura, ada seorang kenalan kami berkata pada saya/ penulis, "sepertinya sering sekali ya buat masakan dengan santan, itu kurang bagus kalau keseringan masak dengan santan", lain kali kenalan kami berkata pada saya, "Jangan terlalu sering minum manis". Ya harap maklum kebiasaan saya dan suami selama di Indonesia terbawa ke Singapura, seperti misalnya dirumah harus selalu tersedia gula karena untuk membuat teh atau untuk bumbu masakan. Membeli minuman yang banyak kadar gulanya, masak keseringan santan, dan lainnya. Semua itu kebiasaan atau gaya hidup kami sebelum pindah ke Singapura.

  
Makan siang dirumah kami, nasi putih (japanese rice), tempura shisamo, tempura tahu, sayur sop dengan bumbu sop bonito - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Setiap kali berbelanja, entah di supermarket atau di pasar, pelan-pelan saya/ penulis mulai memperhatikan produk-produk yang berjajar, membaca satu-persatu produk yang sekiranya bagus untuk menjaga kesehatan. Ya, belanja di supermarket Singapura kita akan disuguhi berjajar-jajar serta beragamnya produk yang bagus untuk menjaga kesehatan. Bahkan produk-produk sehat itu diberi label segitiga merah alias Healthier choices. Jadi saya/ penulis membeli beragam produk makanan, sayuran, atau buah-buahan, bukan karena korban iklan tetapi karena sudah terbiasa sebelum membeli membaca dulu komposisi dan keterangan si produk yang akan dibeli.


Makan malam dirumah kami, soba dengan edamame dan ikan shisamo panggang - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Makan malam dirumah kami, couscous, telur dadar/ omelette with oregano, boiled broccoli and carrot, an orange - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Sekarang makan sayur dan buah sudah menjadi kebiasaan atau gaya hidup kami di Singapura. Makan harus ada sayur dan buah, lauknya bisa telur (biasa kami membeli telur rendah kolesterol), tempe, tahu, ikan (biasa salmon, shisamo, kembong, selar, kerapu, dan lain-lainnya). Pernah ada yang bilang pada penulis, "eh tinggal di Singapura masih makan tempe, tahu, makan kangkung, bayam juga..?" Ya, itulah makanan kami sehari-hari. Membeli daging setiap hari kami sangat mampu, mau beli daging sapi, ayam, bebek, atau lainnya, tapi kami memilih untuk hidup dengan gaya makan lebih sehat. Dan jangan salah tempe adalah makanan prebiotik tinggi, alias "super food" kalau orang luar bilang. Bahkan teman penulis yang merupakan warga Jepang berkata pada penulis kalau tempe adalah makanan terbaik dan bagus untuk kesehatan, tapi sayangnya di Jepang tempe ini makanan mahal dan itupun cuma bisa dibeli di Tokyo.


Sarapan pagi dirumah kami, roti dengan selai butter olive oil, anggur, dan cokelat panas - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Apa saja yang kami makan dalam sehari? Pagi hari biasanya kami makan sarapan pagi simple, roti dengan selai, dan untuk sekarang kami memilih roti tawar putih dengan selai butter olive oil. Kadang kalau ada pisang, pisang bisa menjadi pilihan untuk sarapan pagi ditambah dengan telur rebus. Kadang ada ketela rambat (biasanya saya suka membeli Japanese sweet potato, atau Australian sweet potato), sarapan 2 biji ketela rebus saja sudah cukup. Minum untuk sarapan pagi, biasanya black tea dengan gula stevia atau gula rendah kalori. Minuman pendamping sarapan bisa diganti dengan minuman cokelat atau soya/ susu kedelai. Atau kalau tidak mau repot ya cukup sarapan muesli 2 sendok makan ditambah dengan segelas cokelat. Buat saya itu sudah cukup. 


Makan malam dirumah kami, nasi putih (Japanese rice), French beans sausage black pepper, scrambled eggs, dan teh rendah gula - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Dinner menu dirumah kami, kentang merah rebus, kale dengan Japanese dressing, telur rebus (low cholesterol egg), wortel dan tomat, miso soup, dan jeruk - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Untuk makan siang bagaimana? Suami dikantor membeli makanan yang disuka, karenanya kalau ada waktu sebisanya penulis membawakan bekal makan untuk suami. Untuk suami bekal makan siangnya beragam, bisa dilihat dan baca resep bekal makan, serta resep-resep masakan yang penulis tulis di blog resep disini https://acikmdy-recipe.blogspot.com  Sementara untuk saya/ penulis sendiri, dirumah biasaya makan apa yang tersedia dirumah, karena harap maklum dirumah banyak sibuknya jadi makan siang cepat dan simple. Kalau ada ketela (Japanese sweet potato) biasanya saya makan siang dengan ketela Jepang ini ditambah anggur dan telur orak arik. Kalau ada nasi (nasi kami dirumah adalah Japanese Rice, maka makan siang saya dirumah adalah dengan nasi jepang ini ditaburi furikake, ditambah sayuran, bisa miso soup, atau oseng kangkung atau bayam atau oseng lainnya, dengan lauk telur dadar, atau bisa juga tempura tempe/ tahu. Kadang penulis membuat tempura wortel, tempura paprika, ya sayuran apa saja bisa dibuat tempura. Tentu saja untuk membuat tempura ini menggunakan Japanese tempura batter atau tepung tempura dari Jepang. Tak jarang makan siang dengan salad dan tempura tempe/ tahu, terkadang nasi putih (japanese rice) dengan miso soup saja. Dan tidak ketinggalan makan siang ditambah dengan buah. Buah dirumah kami biasanya apel jenis Pasific Rose, anggur, kadang pear dan pisang. Buah ini penting untuk melengkapi makan kami dirumah, baik makan siang maupun makan malam. Bahkan sarapan kami bisa dengan buah pisang saja. Kadang saya repot, sibuk, tidak punya banyak waktu disiang hari untuk masak-masak, maka sayapun cukup makan kue/ roti yang ada dirumah ditambah dengan buah. 


Makan siang dirumah kami, kadang bisa jadi makan malam kami, nasi putih (Japanese rice) dengan taburan furikake, miso soup, telur dadar, pear dan tomat - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Menu makan malam atau bisa juga untuk makan siang dirumah kami: Pasta, kale dengan peanut butter lemon sauce, timun, telur rebus (low cholesterol egg), ditaburi dried silverfish - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Sementara makan malam, biasanya tidak jauh dari menu makan siang yaitu selalu sayur dan buah. Makan malam biasanya kami makan lebih berat dari pada sarapan dan makan siang. Makan malam biasanya lebih sering dengan nasi (Japanese rice), tapi tergantung dengan menu lainnya. Misalnya kalau hendak makan nasi, biasanya kami merebus sayuran bisa bayam, atau brokoli, atau bisa juga oseng bayam, oseng kangkung, sayur soup, atau jenis sayuran hijau lainnya, ditambah lauk bisa tempura tempe/ tahu, tempura ikan shisamo, atau telur dadar. Dan kami suka makan pare, biasanya saya masak oseng pare kalau ada waktu. Tapi kalau hendak makan salad, biasanya didampingi dengan salmon panggang, kadang salad didampingi tempura tempe/ tahu atau telur dadar, atau sosis panggang. Dan kami juga suka makan malam dengan soba. Biasanya kalau makan soba ini kudu didampingi dengan lainnya seperti rebusan brokoli dan wortel serta edamame (kacang polong Jepang).


Makan malam dirumah kami, Salmon panggang, brokoli dan asparagus rebus, lettuce, sausage, tomat, dengan Japanese dressing dan soyu - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Pada intinya, makan kudu ada sayuran dan buahnya. Ya, saya/ penulis tidak bisa makan kalau tidak ada sayur dan buahnya. Saya sudah terbiasa makan tanpa nasi, artinya bisa makan kentang panggang atau rebus dengan sayur, atau makan salad dengan lauk misal tempura tempeh atau salmon panggang. Segala macam jenis sayur saya/ penulis suka. Menu-menunya bisa diselang-seling atau dikreasi. Itulah asiknya masak sendiri dirumah, kita belanja sendiri bahan yang hendak kita masak, semua proses masak kita sendiri yang melakukan, jadi kita merasa aman dengan makanan yang hendak kita makan. Dan dalam setiap masakan apapun tidak pernah menggunakan gula, minyak goreng yang digunakan dirumah juga minyak goreng canola oil juga sesame oil. Kalaupun iya kami mengunakan gula untuk minum black tea kami gunakan gula stevia atau rendah kalori. Menumis saya suka menggunakan butter ketimbang minyak goreng.


Sarapan dirumah kami, ketela Jepang (Japanese sweet potatoes) - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy


Muesli untuk menu sarapan dirumah kami - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Ya, apa yang kami makan dalam sehari memang masih ada kurang-kurangnya, tidak sempurna. Tapi setidaknya kami sudah berusaha untuk makan sehat setiap hari. Karena saya/ penulis yakin dengan makan sayur dan buah setiap hari, paling tidak membuat badan kita lebih sehat dengan daya tahan tubuh lebih bagus. Boleh percaya atau tidak, saya/ penulis jarang sekali sakit flu/ batuk/ pilek. Dalam satu tahun belum tentu terkena flu/ batuk/ pilek. Biasaya sakit yang menghampiri pusing atau lelah saja. Ya biasanya pusing karena kurang tidur, kadang lelah sekali karena banyak kerjaan dirumah yang tidak pernah habisnya.


Makan malam dirumah kami, Soba, denga green peas dan wortel rebus, ditambah furikake - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Note:
  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Photographed by AcikMardhiyanti / Acik Mdy
  • Do not copy this article without permissions
  • Do not reuse these photographs anywhere else without permissions

Tradisi Saling Berbagi Kue dan Jajanan Jelang Imlek di Singapura


Butter Pineapple tart, Kuih Baulu, dan jeruk untuk tetangga kami - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Hari ini adalah hari Chinese New Year atau di Indonesia dikenal dengan Imlek. Di Singapura lebaran Cina atau Imlek lebih terasa ramai dibanding dengan hari raya lainnya seperti Christmas atau Natal, Hari Raya Puasa/ Idul Fitri, atau Deepavali. Dan dihari raya Imlek ini kamipun turut serta memeriahkannya dan turut berbahagia menyambutnya dengan cara saling berbagi kue atau jajanan kepada tetangga. Ada ya tradisi saling berbagi seperti itu di Singapura? Mari kita tengok tradisi ini dalam bahasan selanjutnya.


Satu parcel isinya kuih Baulu, Butter Pineapple tart, dan 2 buah jeruk - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Di Singapura etnis Cina adalah etnis terbanyak. Jadi wajar bila Chinese New Year lebih terasa meriah. Tapi bukan berarti hari raya lainnya tidak meriah. Tentu hari raya lainnya tak kalah meriah saat dirayakan bersama dengan warga sekitar. Seperti yang sudah saya/ penulis tulis dalam artikel sebelumnya tentang bagaimana warga Singapura merayakan Hari Raya Puasa atau dikenal dengan Hari Raya Aidul Fitri di Indonesia. Kini saatnya Lunar New Year untuk dibahas tradisinya. Imlek di Singapura terasa meriah bukan saja hanya karena banyak etnis Cina di Singapura, tapi etnis Cina lainnya yang non-Buddhist juga turut serta merayakan. Itu mengapa Chinese New Year terasa lebih ramai dimana-mana. Jadi sudah jadi sebuah tradisi.


Hantaran dari salah satu tetangga kami isinya, cokelat, kacang, dua buah jeruk, dan angpao! - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Ditahun pertama pindah ke Singapura, saya/ penulis sempat ragu untuk berbagi makanan atau sekedar jajanan kepada tetangga yang semuanya etnis Cina. Saya/ penulis takut apa yang diberi itu tidak berkenan untuk mereka atau mereka tidak mau diberi-beri. Tetapi saya/ penulis salah besar, justru malah salah satu tetangga kami memberi kami kue, jajanan, serta jeruk untuk kami saat menjelang Imlek atau Chinese New Year. Ditempat lain ketika kami tinggal ditempat berbeda, tetangga kami yang etnis Cina malah sering sekali memberi kami sayur, kadang sayur ikan, sawi malah saya selalu diberi-beri bibit tanaman. Terkesan, ya sungguh saya/ penulis terkesan dibuatnya, ternyata budaya saling berbagi di Singapura antar tetangga itu merupakan hal yang biasa dalam masyarakat atau sudah tradisi. Dari situ saya/ penulis belajar untuk bisa lebih mengenal budaya warga sekitar atau tetangga kami. Misal kalau Imlek harus memberi apa pada mereka yang merayakan. Lambat laun kami paham dan mengerti sedikit demi sedikit budaya di Singapura. Dari situ saya/ penulis setiap Imlek atau Lunar New Year kami turut bersuka cita menyambutnya dengan ikut tradisinya yaitu berbagi kue atau jajanan serta tidak lupa jeruk.



Ini juga Jajajan dari tetangga kami isinya Jeruk, kue nastar, kacang, kue bangkit, dan kue yang terbuat dari biji-bijian - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Chinese New Year tahun 2019 ini terasa hangat sekali untuk kami. Karena kami diberi banyak kebaikan oleh tetangga-tetangga kami yang mengantarkan kue, jajanan, dan jeruk untuk kami. Bahkan kami mendapatkan angpao dari tetangga. Kami merasa senang dan bahagia bukan karena jajanan, kue, atau angpao-nya yang kami terima, tapi kebaikan mereka yang mereka tebarkan tanpa memandang etnis, maupun agama. Ya, itulah sebuah kebajikan hidup yang harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kalau ada istilah yang boleh saya pinjam, "power is not success, but power is kindness".

Sejak hari sabtu minggu lalu saya/penulis dan sang suami sibuk sekali. Kami kesana-kesini mencari dan membeli kue, jajanan, serta jeruk yang hendak kami berikan pada tetangga kami dihari minggu. Ya, saya/ penulis sangat sibuk dan lelah karena dibarengi harus menyelesaikan order baru dan harus segera dikirim ke USA sebelum libur Imlek. Puji syukur semuanya lancar, dan semuanya selesai tepat waktu. Kami bisa memberi semua kue, jajanan, serta jeruk-jeruk untuk tetangga kami, orderan-pun selesai tepat waktu dan bisa dikirim sebelum Imlek.


Hantaran dari tetangga kami isinya jeruk, pistachio, kue nastar atau pineapple tart - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Apa saja yang kami berikan pada tetangga kami? Dihari minggu kemarin kami memberikan parcel untuk masing-masing tetangga kami. Ya, tetangga kami yang selantai ada 7 flat, dan kami memberikan parcel untuk 6 flat karena nanti Hari Raya Puasa atau Idul Fitri satu flat ini baru kami beri hantaran parcel. Apa saja isinya? Isinya satu toples kue nastar atau di Singapura lebih dikenal dengan Pineapple tart. Untuk kue nastar ini kami memilih Butter Pineapple tart, satu toples kue Baulu yaitu salah satu kue tradisional disini. Ditambah dengan 2 buah jeruk untuk masing-masing parcel. Selain yang sudah disebutkan, kami juga memberikan boneka untuk anjing tetangga kami. Ya, ada 2 tetangga kami yang memiliki anjing. Parcel yang lain saya/ penulis tambahkan hasil karya sendiri yaitu bros bunga. Supaya lebih terlihat lebih cantik, masing-masing toples, jeruk, dan boneka anjing ini saya/ penulis balut dengan pita berwarna merah. Cantik, kan?


Gong Xi Fa Cai - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Dihari berikutnya, tetangga-tetangga kami silih berganti mengantar kue, jajanan, serta jeruk untuk kami. Ada yang memberi jeruk, nastar, dan kueh bangkit, serta kacang-kacangan. Ada yang memberi jeruk, cokelat, serta kacang-kacangan. Yang lain memberi jeruk, kacang-kacangan, kue nastar atau pineapple tart, serta cokelat. Jadi bisa dibayangkan dirumah kue dan jajanan kami banyak dan tidak tahu harus bagaimana untuk menghabiskannya. Ya, tetangga kami memberikan lebih dari apa yang kami berikan. Diberi kue dua toples kembali 3 toples, diberi jeruk 2 kami diberi jeruk 8 buah. Sebenarnya kami sangat merasa tidak enak karena kami memberi bukan karena ingin diberi kembalian, tapi bila kami tolak malah tambah tidak enak lagi. Ya, kami terima saja kebaikan ini dengan senang dan gembira. Saling berbagi kebahagiaan dihari Imlek apa salahnya karena hanya setahun sekali saling berbagi.


Beberapa hantaran untuk tetangga kami yang sudah kami siapkan - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Disaat inilah kita bisa mengenal lebih akrab tetangga kita, bisa ngobrol barang sebentar ketika mengantarkan parcel. Maklum bila dihari biasa orang-orang sibuk semua dengan kegiatan masing-masing. Paling hanya ketemu dilift ketika bareng satu lift saat turun atau naik. Kadang ketemu diteras rumah atau corridor depan rumah. Maka momen Chinese New Year ini adalah saat yang tepat untuk berkunjung ketetangga. Malah kami sampai diundang makan malam atau disebut dinner malam tahun baru Imlek ini. Tapi kami tidak bisa datang, bukannya tidak mau datang tapi karena saya sendiri tidak bisa makan daging. Ya, saya bukan vegetarian tapi setiap makan daging-dagingan selalu mual dan bisa muntah. Jadi dari pada tidak enak diundang makan malam untuk Chinese New Year tapi sampai ditempat saya tidak makan sama sekali, malah merasa tidak enak lagi dengan pengundang atau tuan rumah. Dan saya bersyukur tetangga kami pengertian. Itulah kehidupan kami bertetangga di Singapura sini, saling berbagi kebahagiaan, saling berbagi kue atau jajanan jelang Imlek. Menarik,kan ya tradisinya?

Itulah sedikit cerita dan pengalaman kami saat menyambut Imlek 2019 ini. Tidak merayakan tapi kami turut memeriahkan, turut berbahagia, dan turut serta melestarikan tradisi saling berbagi kue dan jajanan Imlek, serta tidak lupa jeruk. Karena kami tinggal dinegara orang, jadi kami harus menjunjung tinggi budaya dimana kami tinggal. Dimana bumi dipijak, disitulah langit dijunjung. Selamat Tahun Baru Imlek atau Chinese New Year 2019, Wishing You Peace, Happiness, and Prosperity Gong Xi Fa Cai.

Baca juga artikel terkait lainnya, disini link-nya https://acikmdy-journey.blogspot.com/2020/01/ragam-kue-dan-jajanan-imlek-2020-di.html
Note:
  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Do not copy this article without permissions
  • Do not reuse these photographs anywhere else without permissions

Tradisi Membeli Tanaman dan Bunga Menjelang Imlek di Singapura


Salah satu toko tanaman yang menjual beragam tanaman dan bunga saat jelang Chinese New Year / Imlek - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Imlek beli tanaman atau bunga? Iya di Singapura ada tradisi membeli tanaman atau bunga jelang Imlek atau Chinese New Year. Sejak tahun pertama tinggal di Singapura, kami sudah mulai mengenal tradisi ini. Jelang Imlek, tidak hanya tradisi bersih-bersih rumah, membeli jajanan, segala macam pernak-pernik, baju baru dan lain-lainnya. Tapi membeli tanaman atau bunga-bunga juga menjadi sebuah tradisi. Dan bunganya yang dibeli bukan bunga plastik atau kain, lhoo...melainkan bunga-bunga atau tanaman yang memang hidup. Unik ya tradisinya.


Marigold, Hibiscus, dan tanaman lainnya yang dijual ditoko tanaman - Photographed by Acik Mardhiyanti/ Acik Mdy

Setiap hari sabtu atau hari minggu saya/ penulis beserta sang suami selalu pergi kepasar mengunjungi toko tanaman disana. Sejak satu bulan sebelum Imlek, suasana Imlek sudah mulai terasa. Tepatnya setelah Christmas, dimana-mana sudah mulai menjual pernak-pernik untuk merayakan Chinese New Year. Semua toko-toko, mall-mall sudah berbenah diri untuk menjual segala macam yang berhubungan dengan Imlek itu sendiri. Ya, salah satunya ya toko penjual tanaman ini.


Pussy Willow - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Toko tanaman ini sehari-hari menjual beragam tanaman, bunga-bunga hidup di pot, beragam tanah mulai dari tanah lokal sampai tanah-tanah impor dari Jerman sana. Mereka juga menjual pot-pot beragam ukuran, rak-rak tanaman, beragam pupuk, alat-alat berkebun dan lainnya. Kadang-kadang mereka selingi dengan menjual bunga-bunga palsu alias bunga plastik atau bunga kain, dan menjual bunga potong. Tapi tak jarang biasanya yang menjual bunga potong ya khusus menjual bunga potong. Di Singapura toko tanaman ini selalu ada disetiap pasar. Paling tidak satu toko tanaman pasti ada. Mengapa demikian? karena banyak orang suka dengan tanaman dan bunga di Singapura. Kalau mau dilihat, rata-rata warga Singapura suka menanam bunga atau tanaman di corridor. Lho, jangan salah meski tidak memiliki halaman banyak warga yang menanam tanaman serta bunga-bunga dirumahnya, bahkan dulu tetangga kami ditempat lama sampai menanan pohon kelengkeng, sirkaya, juga menanam sayur yaitu lady finger. Menarik, bukan? Itu mengapa toko tanaman selalu ada dipasar dan mudah ditemui.


Amaranthus, Sanseveiria, dan tanaman lainnya - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Lantas tanaman atau bunga-bunga apa sih yang biasa dijual oleh toko tanaman ini menjelang Imlek? Ragamnya banyak, segala macam jenis tanaman serta bunga-bunga dijual disana. Biasanya bunga-bunga yang dijual ditoko tanaman adalah Marigold, Amaranthus, Orchid / anggrek dengan beragam jenis dan warna, Petunia, Water Jasmine, Catharanthus, Mawar, Plumeria, Hibiscus, Zinnia, Chrysanthemum, Bunga kumis kucing, Bougainvillea, Lotus, bunga Matahari, Hydrangea, Gerbera, Plum Blossom, dan lain sebagainya. Sementara tanaman yang dijual lainnya ada beragam herbs seperti tanaman mint, basil, Aglaonema, tanaman jenis palm, tanaman bambu, tanaman padi, Sansevieria, beragam jenis kaktus, beragam jenis Succulent, tanaman kantong semar, ada juga tanaman nanas, dan lainnya. Tidak lupa, pastinya tanaman jeruk akan selalu menghiasi Imlek.


Beragam jenis Succulent - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Bagaimana denga harga tanaman serta bunga-bunga Imlek ini? Pasti kawan sekalian akan tercengang, harganya fantastis, lhoo. Untuk tanaman jeruk yang kecil paling tidak harganya diatas $ 50.00, sementara tanaman nanas harganya sampai diatas $ 50.00 Plum Blossom harganya bisa sampai diatas $ 200.00, Anggrek paling tidak kita harus mengeluarkan uang $ 20.00 untuk membeli satu pot, Hydrangea diatas $ 30.00 harganya, salah satu jenis Palm harganya diatas $ 60.00, Lotus harganya diatas $ 60.00 satu pot, Agalonema paling murah $ 8.00 yang kecil, tanaman buah delima atau dikenal Pomegranate di Singapura, ini hargaya paling murah $ 8.00 itupun kecil sekali. Paling murah harga bunga mawar yang penulis beli baru-baru ini, yaitu $ 8.00. Kalau tanaman bunga lainnya paling tidak kita harus mengeluarkan uang diatas $ 15.00 samapi diatas $ 100.00 bahkan diatas $ 200.00. Wow! Fantastis ya harga tanaman dan bunga-bunga ini. Harganya mahal bukan karena dijual saat Imlek, lhoo.. Di Singapura tanaman dan bunga-bunga harganya memang mahal. Kenapa penulis bisa berkata demikian? Karena saya/ penulis sering membeli tanaman atau bunga-bunga dihari biasa. Ambil contoh Catharanthus, ini kalau didaerah asal penulis ini cuma bunga kampung dan sekarang sudah tidak bisa dijumpai lagi. Tanaman Catharantus ini di Singapura harganya paling tidak $ 6.00 satu pot-nya.


Plum Blossom - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Meskipun harganya mahal tidak mengurungkan warga untuk membeli tanaman atau bunga-bunga jelang Chinese New Year. Justru banyak warga yang mendatangi toko tanaman untuk membeli tanaman baru atau bunga-bunga jelang Lunar New Year. Biasanya kalau tahun ini membeli tanaman buah delima, Imlek tahun depan tanaman buah delimanya masih bagus, maka warga akan membeli jenis tanaman atau bunga lainnya, misal membeli Plumeria, Chrysanthemum, Hydrangea atau jenis tanaman serta bunga lainnya. Jadi tidak memborong tanaman serta bunga-bunga dalam satu waktu. Kalau mau berbarengan seperti itu bisa habis berapa ribu dollars hanya untuk membeli tanaman serta bunga-bunga. Benar, tidak?


Tanaman jeruk, Zinnia, Marigold, dan tanaman lainnya - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Dengan harga yang mahal sekali, mengapa warga di Singapura membeli tanaman atau bunga-bunga saat jelang Chinese New Year bahkan menjadi sebuah tradisi? Setiap tanaman atau bunga-bunga itu ada simbol dan maknanya. Ambil contoh tanaman buah delima atau Pomegranate, buah delima ini memiliki banyak biji bukan, untuk orang Cina ini adalah sebuah simbol "offspring" atau keturunan, artinya di tahun baru Imlek mereka mengharapkan banyak keturunan. Ada lagi tanaman buah jeruk, jeruk adalah sebuah simbol dari keberuntungan. Nah biasanya saat mengunjungi teman, dan kerabat biasanya membawa hadiah jeruk dua buah. Sementara bunga Chrysanthemum adalah simbol musim gugur dan bisa juga mensimbolkan umur panjang. Dalam kebudayaan Cina, tanaman bambu juga bermakna dalam, lhoo. Dalam kebudayaan Cina tanaman bambu adalah simbol dari sebuah kebajikan. Sementara bunga Hydrangea dalam budaya Cina merupakan sebuah simbol dari ekspresi terima kasih, serta pencerahan. Dan untuk bunga Anggrek atau Orchid, dalam budaya Cina merupakan simbol dari kesempurnaan dan keanggunan.


Marigold, Catharanthus - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Ya, masing-masing tanaman dan bunga-bunga memiliki makna dan simbol sendiri-sendiri dalam kebudayaan Cina. Oleh karena membeli tanaman atau bunga-bunga untuk merayakan Lunar New Year menjadi sebuah tradisi turun-temurun. Jadi, membeli tanaman atau bunga-bunga dengan harga mahal bukanlah sebuah gengsi supaya dibilang kaya atau "wah" oleh orang sekitar, bukan seperti itu. Membeli tanaman dan bunga-bunga ini karena memang ada makna serta simbol-simbol dibalik kecantikan dan keindahan tanaman/ bunga-bunga itu sendiri. Selain itu, kita juga bisa belajar untuk lebih menghargai alam, menghargai tumbuhan disekitar kita, dan bisa terus melestarikan tanaman/ bunga-bunga tersebut. Kalau kita sebagai manusia tidak peduli dengan tanaman/ bunga-bunga tersebut suatu saat tanaman serta bunga-bunga itu akan langka dan kemudian hilang diatas bumi. Tentu hal itu tidak kita inginkan. 


Beragam kaktus - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Itulah sekilas tentang tradisi membeli tanaman dan bunga-bunga jelang Chinese New Year di Singapura. Dan saya/ penulis juga turut membeli bunga atau tanaman setiap menjelang Imlek. Tahun lalu saya membeli tanaman delima, tahun ini saya membeli satu pot mawar. Dan masih ada lagi tanaman yang hendak saya beli, lah sang suami ingin membeli kantong semar, bagus katanya. Saya katakan kalau mau membeli tanaman harus dirawat sendiri. Karena kebiasaan, ingin membeli tanaman tapi ya ujung-ujungnya saya juga yang merawatnya. kami ucapkan , Happy Chinese New Year 2019!"

Baca juga artikel terkait lainnya disini https://acikmdy-journey.blogspot.com/2020/01/ragam-kue-dan-jajanan-imlek-2020-di.html

https://acikmdy-journey.blogspot.com/2020/01/kenapa-saya-bagi-bagi-makanan-pada.html

Note:
  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Do not copy this article without permissions
  • Do not reuse these photographs anywhere else without permissions



Mengenal Beragam Jajanan Imlek di Singapura


Beberapa Jajanan Chinese New Year di Singapura, Butter Pineapple Tart, Baulu, dan Taiwan Egg roll. Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Horeee...Imlek sebentar lagi tiba. Di Singapura Imlek lebih dikenal dengan Lunar New Year atau Chinese New Year, biasa orang-orang hanya bilang "Happy New Year" tanpa embel-embel "Lunar" atau "Chinese". Kalau di Indonesia disebut lebaran Cina. Dimana-mana terasa sentuhan Imlek, dan ramainya pasar serta mall-mall. Segala macam hal yang berhubungan dengan Imlek ini dijual dimana-mana, tinggal pilih suka belanja dimana. Salah satu hal yang ramai dicari adalah jajanannya. Wah ini yang selalu kami tunggu, membeli jajanan Imlek. Ya, saya/ penulis sangat menyukai jajanan Imlek ini. Seperti apa jajanan Imlek di Singapura? Yuk, kita tengok satu-persatu.


Prawn Stick - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Setiap kali Imlek tiba saya/penulis juga antusias sama seperti warga sekitar. Saya/ penulis ikut bergembira dan senang dalam menyambut Lebaran Cina ini. Etnis Cina kah saya? Setiap orang yang bertemu dengan saya, bertemu dimana saja selalu berbicara dalam bahasa mandarin. Kata mereka rupa saya seperti orang Cina. Lantas etnis Cina kah saya? Untuk menjawab ini saya tidak bisa menjawab karena saya tidak tahu. Yang saya tahu kakek buyut adalah orang Belanda yang menurunkan rambut cokelat pada penulis. Kalau terlihat berwarna hitam itu artinya saya cat hitam rambutnya. Sementara nenek buyut saya tidak tahu apa benar-benar keturunan orang Cina, apa bukan. Mungkin punya darah campuran Cina bila direntet dari asal nenek buyut. Tidak tahu pasti, orang-orang yang hendak saya tanyai sudah meninggal sejak lama. Yang pasti tinggal di Singapura, kami jadi punya banyak lebaran, kalau Christmas (Natal) kami turut bersuka cita menyambutnya, Imlek juga kami turut berbahagia dalam menyambutnya, nah kalau Hari Raya Puasa (Hari Raya Aidil Fitri), kami juga merayakannya.


Prawn Cracker - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Kembali ketopik artikel, tentang Jajanan Imlek. Apa saja ya jajanan Imlek di Singapura? Patinya bermacam-macam. Kalau kue keranjang sudah pasti, ya, pernah saya tulis juga artikelnya diblog saya yang lain. Jajanan yang lain-lain, wuahh macamnya banyak dan beragam. Mari penulis kenalkan satu-persatu!

1. Pineapple Tart




Pineapple Tart, Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy



Butter Pineapple, Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Hhmm..Apa ya itu? Kalau kawan sekalian melihat gambarnya pasti langsung tahu, "oo..kue nastar!". Ya, di Indonesia orang biasa menyebutnya dengan kue nastar. Sama kan ya bentuknya, cuma di Singapura bentuk kue nastar atau Pineaaple Tart ini bentuknya lebih beragam, ada yang seperti bunga matahari, ada yang bentuk gulungan lonjong atau panjang. Kesukaan saya/ penulis yang bentuknya bunga ini, karena menurut saya cantik. Harganya beragam, mulai dari $ 5 sampai $ 15 bahkan $ 20 per toples. Jadi harga tergantung, mahal biasanya karena dibuat handmade. Bagaimana dengan rasanya? Rasanya enak, saya suka. Biasanya penulis kurang suka dengan kue-kue begini. Setelah di Singapura saya/ penulis jadi suka, karena menurut saya rasanya beda dari yang banyak dijual di Indonesia kalau pas Hari Raya Aidil Fitri. Mungkin bahannya ada yang berbeda, mungkin yang di Singapura bahan telurnya banyak, atau ditambah bahan butter. Yang pasti dengan penambahan bahan rasanya jadi agak berbeda dan lebih lezat.

2. Seaweed Crisps




Seaweed Crisps, Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Apa ya ini? Seaweed crisps ini ya seaweed kering digoreng dengan tepung yang berbumbu. Ya, kakak sepupu penulis yang suaminya orang etnis Cina pasti membuat sendiri jajanan ini. Pernah kami sewaktu mengunjunginya, pulangnya kami dibawakan jajanan ini. Ya, membuat sendiri atau beli rasanya tidak jauh berbeda, sama menurut saya. Rasanya renyah dan terasa rasa seaweed-nya. Saya/ penulis biasa menggunakan nori (di Jepang), jadi saya tahu rasanya sama seperti nori tadi. Nah, biasanya kami jelang Imlek selalu membeli jajanan ini. Harganya sekitar $ 8 keatas sampai $ 10 keatas. Ya, biasanya dilihat dari bentuk wadahnya, atau toples yng digunakan biasanya harganya jadi beda dari yang satu dengan lainnya.

3. Arrow Head Crisps



Arrow Head Crisps, Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy




Arrow Head Crisps, Photographed by Acik Mardhiaynti / Acik Mdy




Arrow Head Crisps, Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Ini jajanan jenis apa ya? Dalam bahasa Indonesianya saya/ penulis tidak tahu, dan ada apa tidak di Indonesia. Tapi arrow head ini biasa tumbuh disawah-sawah, lhoo. Jadi ya mungkin ada di Indonesia, tapi mungkin kita tidak tahu namanya. Biasanya Jelang Chinese New Year, banyak yang jual arrow head baik yang masih mentahan, dan yang sudah jadi keripik seperti ini. Kalau mentah bentuknya bulat kecil-kecil. Biasanya satu toples harganya diatas $ 10. Kemarin saya beli harganya kurang lebih $ 13. Mahal, ya? Ya, ini salah satu jajanan Chinese New Year yang harganya mahal. Rasanya bagaimana? Rasanya gurih, renyah, dan terasa rasa khasnya, yaitu rasa arrow head. Biasanya dibumbu asin, tapi belakang dibumbu dengan salted egg.

4. Love Letter




Taiwan Egg roll. Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Pasti kawan sekalian heran karena membaca namanya, jajanan jenis apa ini? Tapi kalau sudah lihat rupa dan bentuknya pasti kawan sekalian tahu. Ya, ini di Indonesia dulu jelang Hari Raya Aidil Fitri banyak dijual. Bahkan tetangga saya/ penulis suka membuat sendiri dirumah. Namanya kue semprong kalau tidak salah. Bentuknya tipis-tipis dan gurih rasanya. Saya suka dengan rasanya. Cuma sayangnya sekarang di Indonesia sudah tidak ada lagi jajanan seperti ini. Kata orang di Indonesia kue semprong ini jajanan orang kampung makanya sekarang sudah tidak ada lagi yang mau membuatnya. Padahal di Singapura ini adalah salah satu jajanan tradisional kesukaan semua orang. Dan sampai sekarang selalu banyak yang mencari dan membeli Love letter ini. Bahkan ada versi dari Taiwan-nya, ya, ada Love letter buatan Taiwan yang dijual jelang Chinese New Year dengan harga diatas $ 7. Mahal ya? Ya namanya jajanan yang hanya ada setahun sekali.

5. Prawn Roll




Prawn Roll, Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Kalau kawan sekalian lihat rupa dan bentuknya, pasti langsung tahu kan jajanan jenis apa ini. Ya, di Indonesia juga banyak dijual, dan ada yang membuat sendiri dirumah jelang Lebaran Idul Fitri, kan? Sama jenis jajanannya, bentuknya gulungan diisi dengan udang. Nah, kalau di Singapura biasanya isi udangnya banyak dengan rasa pedas. Jadi ya rasanya gurih campur pedas, enak pokoknya. Harganya per toples antara $ 8 ketas samapi $ 10 keatas. Ya, harganya memang mahal karena udangnya sendiri sudah mahal, kan? Prawn Roll ini banyak dicari orang dan dibeli orang saat jelang Imlek. Nah, untuk saya/ penulis tahun ini kami tidak membeli prawn roll karena kemarin sewaktu kami membeli dua jenis jajajan Imlek, dapat gratis setoples prawn roll. 

6. Fish Skin 



Fish Skin - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Diartikan dalam bahasa Indonesia jadi kulit ikan. Di Indonesia kulit ikan juga dikenal sebagai makanan ringan atau jajanan. Biasanya kulit ikan kakap yang dibuat untuk bahan makanan ini. Di Singapura jajanan kulit ikan kakap ini juga dikenal oleh masyarakat. Biasanya saya/ penulis beli dipasar dan sudah dibungkus satu pack. Nah, saat Chinese New Year, jajanan kulit ikan ini juga dijual. Ada yang bumbu asin ada juga yang dibumbu dengan salted egg. Salted egg belakangan menjadi bumbu makanan yang lagi trend di Singapura. Apa-apa diberi bumbu Salted egg, tak terkecuali jajanan kulit ikan ini. Dan Singapura tidak hanya kulit ikan kakap saja yang digunakan untuk menjadi makanan ringan, tapi kulit ikan salmon juga digunakan untuk makanan ringan. Lantas berapa harganya jajanan yang terbuat dari kulit ikan kakap ini? Biasanya kalau tidak salah ya $ 10 keatas sih satu toples. Mungkin ada yang lebih murah $ 9 dengan toples yang berbeda ukuran. Dan maaf poto Fish Skin-nya belum ketemu, karena poto/ gambar yang saya ambil sudah mencapai ribuan.

7. Lotus Crisps




Lotus Crisps, Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Lotus ya lotus dalam bahasa Indonesia, kawan sekalian pasti juga sudah tahu. Tapi satu hal yang saya/ penulis belum tahu bahwa lotus bisa dibuat keripik. Ya, tahun ini keripik lotus atau lotus crisps banyak dijual ditoko-toko jajanan atau kue. Ini termasuk jajanan baru, sepertinya baru tahun ini saya/ penulis menemui jajanan ini untuk perayaan Imlek atau Chinese New Year. Menarik, bukan? Ya, keripik lotus ini dibumbu asin saja. Rasanya? Oh rasanya unik karena mungkin rasa lotus itu sendiri. keras kah? Tidak, keripik lotus tidak keras, malah renyah sekali. Harganya berapa ya? Kemarin saya beli harganya $ 13 keatas. Mahal? Iya lumayan mahal harga jajanan Imlek ini.

8. Lotus Seeds





Lotus Seeds, Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Heh...makanan ringan apa ya ini? Ya, benar sekali ini adalah biji bunga lotus. Rasanya enak, lhoo...Penulis sangat menyukai jajanan ini. Rasanya khas sekali. Kemarin saya/ penulis membeli biji lotus ini tapi sudah habis. Memang unik jajanan jenis ini ya, tidak keras dan memiliki rasa yang unik. Harganya berapa ya jajanan biji bunga lotus ini? Hmm..penulis agak lupa , mungkin sekitar $ 7 atau $ 8 satu toples kecil. Wadahnya kecil sekali ya... iya dengan wadah sekecil itu tapi harganya ya lumayan mahal juga.

9. Kuih Baulu


Kuih Baulu - Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Apa ya itu kuih baulu? Ini juga salah satu jajanan di Indonesia juga lhoo. Saya/ penulis tidak tahu kawan sekalian kenal dengan kueh jenis ini atau tidak. Tapi yang pasti ini salah satu kueh traditional yang sering dibuat oleh nenek penulis sewaktu masih hidup. Biasanya dibuat untuk acara tertentu. Sama juga, di Singapura kueh ini adalah salah satu kueh tradisional dan pasti ada saat Imlek atau Chinese New Year. Harganya bervariasi, mulai dari $ 2 sampai diatas $ 8 satu toplesnya. Sepertinya yang diatas $ 10 juga ada. Tinggal pilih kita suka beli yang mana dengan harga berapa sesuai dengan kantong pastinya. Ya, kebutuhan Imlek pasti akan banyak mengeluarkan uang. Dan harus pinta-pintar dalam mengatur pengeluaran.

Selain diatas, masih ada banyak lagi jenis-jenis jajanan atau kue-kue Imlek lainnya di Singapura. Seperti kue biji pumkin, kue almon, kue bangkit, dan lain-lainnya. Sementara jenis jajan kacang-kacangan yang dijual juga banyak jenisnya, ada biji bunga matahari, biji pumkin, broad peas, kacang tanah, pistachio, biji-bijian lainnya yang pastinya jajanan biji ini juga penting harus ada dan dibeli saat Imlek tiba. Selain itu beragam manisan serta buah-buahan kering dijual saat menjelang Imlek atau Lunar New Year. Ya, kalau mau disebutkan satu-persatu jenis kue serta jajanan Imlek di Singapura jenisnya  banyak sekali, bisa sampai puluhan kalau mau disebutkan satu persatu. Tapi yang pasti dari kesemuanya itu, rata-rata jajanan diatas yang sudah penulis sebutkan sudah mewakili diantara banyaknya jajanan Imlek. Karena begitu banyaknya jajan saat jelang Imlek, penulis jadi sering membeli jajanan Imlek ini. Happy Chinese New Year 2019!

Baca juga artikel terkait lainnya, disini link-nya https://acikmdy-journey.blogspot.com/2020/01/ragam-kue-dan-jajanan-imlek-2020-di.html

Note:
  • Written by Acik Mardhiyanti/ Acik Mdy
  • Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Do not copy this article without permissions
  • Do not reuse these photographs anywhere else without permissions


After 2 Years of Stepping Down, Where is Ichikraft Now?

About two years ago, I made the decision that the Ichikraft Etsy shop closed temporarily. However, even until this day, I am still with the ...