Antusiasnya Warga Mengikuti Peresmian Kebun Baru CC

EKEH6849[1]

Grand Opening Kebun Baru CC, 26 Aug 2018. Photographed by RDZ

CC? Apa ya itu CC? Bagi yang baru saja pindah ke Singapura tentu akan heran dan akan bertanya. Setiap ketemu orang mungkin akan sedikit banyak berbicara atau membicarakan “CC” tanpa menyebutkan apa sebenarnya yang disebut dengan CC. Untuk kami, CC adalah bagian penting dalam kehidupan kami di Singapura. Dan minggu lalu adalah peresmian Kebun Baru CC.

Apa itu CC? CC adalah adalah kependekan dari kata “Community Club”. Apa itu Community Club? Community Club bila di Indonesia mungkin setara seperti kelurahan. Jadi Community Club ini adalah tempat dimana warga bisa berinteraksi langsung dengan pemimpinnya, atau orang yang memimpin daerah dimana mereka tinggal. Dan Community Club ini warga bisa melakukan banyak aktifitas untuk belajar, mengembangkan diri, dan juga membantu sesama, dengan beragam program yang diadakan di masing-masing CC.

IMG_2236[1]

Grand Opening Kebun Baru CC, 26 Aug 2018. Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Di Community Club ini kegiatannya bermacam-macam, ada kursus untuk anak-anak seperti kursus bahasa mandarin, bahasa melayu, musik, menggambar atau melukis, karate, silat, aikido, dan lain-lainnya. Sementara untuk orang dewasa, dewasa ini tidak terbatas umur bisa saja anak remaja, mereka yang sudah pensiun, ataupun mereka yang masih/ sedang bekerja, bisa memilih beragam aktifitas bersama yang sekiranya diminati. Apa saja aktifitasnya? Ada Zumba, piloxing, dance, memasak, musik seperti ukulele, atau Chinese orkestra, dan beragam aktifitas lainnya. Di CC juga ada kegiatan untuk membantu sesama, seperti yang baru saja diluncurkan di Kebun Baru CC, yaitu program HOPE. Dimana kita sebagai warga bisa ikut ambil bagian menjadi tenaga suka rela atau sukarelawan didalamnya. Menarik, bukan?

DOQQ3208[1]

Grand Opening Kebun Baru CC, 26 Aug 2018. Photographed by RDZ

Sebenarnya waktu kami pindah ke Kebun Baru ini, kurang lebih 3 tahun lalu, Kebun Baru CC sedang dalam tahap improvment atau diperbarui, dimana gedung lama dirobohkan dan dibangun gedung baru dengan design baru tentunya. Waktu itu pembangunan sempat terhenti, karena seharusnya sudah selesai ternyata belum selesai juga pembangunannya. Dan kira-kira pertengan tahun lalu, 2017, Kebun Baru CC sudah bisa digunakan untuk acara-acara warga. Waktu itu untuk pertama kalinya yaitu acara Deepavali 2017, kemudian acara Mooncake Festival dan diikuti oleh acara-acara warga lainnya.

UQJI8526[1]

Grand Opening Kebun Baru CC, 26 Aug 2018. Photographed by RDZ

Jadi, di Community Club ini memiliki acara tahunan untuk warganya, yaitu perayaan Deepavali, Mooncake Festival, perayaan Christmas, Chinese New Year, National Day Dinner, dan juga perayaan Aidil Fitri. Selain acara acara yang sudah penulis sebutkan diatas, masih banyak acara warga lainnya yang diadakan oleh CC, seperti Family Day, Sport Day, kadang acara-acara diskusi, ada juga acara nonton film bareng, acara nonton piala dunia bareng (sepak bola dunia), dan masih banyak lagi acara-acara yang diadakan oleh CC untuk warganya. Acara perayaan ini selalu diadakan oleh CC dimana semua warga sekitar boleh hadir tanpa terkecuali. Dan disinilah warga bisa saling kenal satu dengan yang lainnya, dan biasanya dalam setiap acara ini warga makan bersama. Dududk sama rendah, berdiri sama tinggi, itulah sebuah kebersamaan, dan meski berbeda-beda warga harus bersatu.

IMG_2226[1]

Mr. Kwek Hian Chuan Henry, Grassroots Advisor to Nee Soon GRC GROs. Grand Opening Kebun Baru CC, 26 Aug 2018. Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Tanggal 26 Agustus 2018, Kebun Baru CC diresmikan oleh Perdana Menteri Lee Hsian Loong. Semua warga antusias mengikuti acara peresmian ini. Sejak kami mengikuti acara perayaan Aidil Fitri tanggal 7 Juli 2018 lalu, Mr Kwek Hian Chuan Henry, yaitu Grassroots Advisor to Nee Soon GRC GROs, sudah memberitahukan pada warga yang hadir untuk turut serta mengikuti peresmian Kebun Baru CC dibulan Agustus. Sehingga saya dan suami sudah memberi tanda agar tidak lupa untuk hadir dalam acara ini. Dan warga pun harus mendaftar untuk hadir. Pendaftaran ini gratis! Asyik kan…!

IMG_2243[1]

Goodie bags. Grand Opening Kebun Baru CC, 26 Aug 2018. Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Sewaktu kami datang warga sudah berdatangan, penuh dan sesak! Wow! sampai-sampai mau jalan saja kesulitan karena begitu penuhnya dengan warga yang hadir. Dan untuk memasuki acara warga sudah panjang mengantri untuk bisa mendapatkan gelang kuning yang dipakai untuk mengambil makan siang, serta kartu permainan. Dimana bila kita sudah mencap kartu permainan ini secara penuh, kita boleh mengambil goodie bags. Bagaimana caranya agar bisa mendapatkan cap-cap untuk kartu permainan ini? Kita harus mengikuti salah satu aktifitas yang ada dalam memeriahkan acara peresmian Kebun Baru CC.

IMG_2220[1]

Beragam kegiatan di Kebun Baru CC. Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Apa saja yang kami lakukan dalam acara peresmian Kebun Baru CC? Hal pertama yang kami lakukan adalah mengambil gambar atau poto di photobooth yang disediakan. Jangan takut karena ada biaya, semuanya gratis termasuk photobooth ini. Saya/ penulis suka dengan latar photobooth ini, latarnya bergambar anjing kecil, sebenarnya ada kucingnya tapi tidak kelihatan didalam poto, ada auntie yang memegang Miss Vanda Orchid, juga bunga sepatu dan kaktus. Setelah itu saya/ penulis men-tap kartu Passion cards yang kami miliki, lumayan menambah point. Saya suka tanaman, jadi saya tertarik untuk melihat pameran tentang bagaimana menanam tanaman tanpa tanah dan sinar matahari. Setelah itu kami dapat satu cap untuk kartu permainan kami. Untuk memenuhi cap dalam kartu permainan kami juga harus mengambil beberapa snack yang disediakan. Selain itu kami juga mendatangi, datang melihat, bahkan mencoba, hampir semua demo aktifitas yang merupakan kelas/ kursus/ Aktifitas bersama yang diadakan di Kebun Baru CC.  Salah satunya adalah ukulele. Ya, kami tertarik dengan musik, salah satunya ukulele. Dari mengikuti/ mendatangi aktifitas ini cap-cap yang dibutuhkan untuk memenuhi kartu games/ permainan didapatkan. Setelah kartu permainan penuh, warga baru boleh mengambil goodie bags. Namun dalam kenyataannya, meski kartu permainan/ games ini belum penuh kami bisa mendaptkan goodie bags.

MIWS3992[1]

Grand Opening Kebun Baru CC, 26 Aug 2018. Photographed by RDZ

Jelang makan siang, kami turut mengantri untuk mengambil makan siang. Makan siang dalam acara peresmian Kebun Baru CC ini kita bisa memilih, mau memilih vegetarian ada, halal juga ada. Seperti biasa, karena saya tidak suka makan daging maka vegetarian adalah pilihan penulis untuk makan siang. Sementara suami lebih memilih makan siang dengan curry. Wah, makan siang ini gratis dan dimasak oleh para sukarelawan, bagaimana dengan rasanya? rasanya enak sekali. Disaat sedang makan siang ini, kami didatangi oleh Mr. Henry Kwek, sebentar beliau menyapa dan mengobrol singkat. Kami sangat senang meski hanya disapa, terimakasih MP! Ya, begitulah kami warga memanggil beliau, MP (singkatan dari Member of Parliament).

Dipanggung acara banyak pertunjukan yang ditampilkan. Jadi sembari warga riwa-riwi kesana-kemari, dipanggung juga ada pertunjukan. Macam-macam penampilan, seperti penampilan dari anak-anak taman kanak-kanak, menari dan menyanyi. Selain itu ada penampilan silat, Aikido, beragam tarian, dan pertunjukan musik. Ya, ada banyak pertunjukan yang bisa dinikmati warga selama acara berlangsung.

IMG_2333[1]

Grand Opening Kebun Baru CC, 26 Aug 2018. Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Setelah makan siang, sekitar jam 2 siang saya dan suami memutuskan untuk pulang karena kami ada janji pukul 3 sore. Sebelum pulang tidak lupa kami mengambil goodie bags dulu. Apa saja ya isi goodie bags-nya? Isinya bermacam-macam, ada satu pack minuman kedelai, lumayan ini karena biasnya saya beli mahal. Selain itu dapat kipas angin mini. Kebetulan suami sedang ingin beli kipas angin mini ini, tapi ternyata malah dapat gratis. Lumayan juga karena klo beli $15. Didalam gooodie bags ada celemek masak atau apron,  jajanan, beragam kupon yang bisa kita pakai untuk mengambil es krim disalah satu restoran cepat saji. Yang paling disuka untuk saya/ penulis adalah celemek masak, bisa dipakai dirumah. Isinya banyak ya ternyata. Oleh karena itu saya/ penulis belum mau pulang kalau belum mendapatkan goodie bags iniOpen-mouthed smile

IMG_2219[1]

Beragam kegiatan di Kebun Baru CC. Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Acara ini berlangsung dari jam 9 pagi hingga jam 10-an malam baru selesai. Seperti kami, setelah makan siang, banyak warga yang pulang mungkin karena ada janji atau acara lainnya, atau mungkin ingin beristirahat dulu. Karena pada malam hari, jam 7 malamnya ada acara tentang Skill Future. Ya, warga sangat disarankan untuk mengikuti program Skill Future ini, untuk mengembangkan diri dan terus belajar. Berapapun umurnya, entah masih muda atau sudah berumur tua, diharapkan warga untuk terus belajar. Karena, dari banyak yang saya lihat, meskipun warga sudah masuk umur pensiun, sudah pensiun, namun warga tidak mau berhenti untuk beraktifitas.

IMG_2218[1]

Beragam kegiatan yang bisa diikuti di Kebun Baru CC. Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Dari apa saya dengar akhir-akhir ini, salah satu orangtua teman suami ada yang sudah pensiun. Setelah pensiun beliau mengikuti program Skill Future mengambil program yang berbeda jauh dari bidang pekerjaan sebelumnya, dan beraktifitas lagi, yaitu berkarya lagi/ bekerja lagi. Begitulah warga Singapura, meski sudah pensiun namun warga tidak mau berdiam diri dirumah. Tapi malah justru belajar hal lainnya dan kemudian berkarya, dan berkarya. Seperti kawan-kawan penulis dikelas bahasa Jepang, beberapa diantaranya ada yang sudah pensiun, namun mereka tetap semangat untuk belajar hal lainnya.

IMG_2231[1]

Grand Opening Kebun Baru CC, 26 Aug 2018. Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Begitulah serunya dan antusiasnya warga untuk hadir mengikuti acara peresmian Kebun Baru CC pada tanggal 26 Agustus 2018 minggu lalu. Kami sangat senang menjadi bagian dalam acara ini. Banyak hal yang menginspirasi saya dan suami. Dan kami ingin menjadi salah satunya, dimana kami harus selalu bersemangat untuk terus berkarya dan belajar, serta membantu sesama.

Note:

  • Written by Acik Mardhiyanti/ Acik Mdy
  • Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy and RDZ
  • Do not copy this article without permissions
  • Do not reuse these photographs anywhere else without permissions 

Meriahnya Mengikuti Kebun Baru National Day Dinner 2018

IMG_1809[1]

Kebun Baru National Day Dinner 2018. Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Apa ya itu National Day Dinner? Untuk kami yang lahir dan besar di Indonesia, pada awalnya saya dan suami tidak begitu paham. Namun setelah kurang lebih 7 tahun berdomisili di Singapura, lambat laun seiring bertambahnya tahun kami jadi tahu tentang budaya dan kebiasaan di Singapura. Dan salah satunya adalah National day Dinner. Mari kita kenali tentang budaya yang satu ini dan seperti apa bentuknya.

National Day Dinner adalah sebuah makan malam warga Singapura yang diorganisir oleh Community Club (mungkin setara balai desa atau kelurahan kalau di Indonnesia) setempat untuk memperingati hari kemerdekaan Singapura yang jatuh pada tanggal 9 Agustus. Dan untuk tahun 2018 ini ditempat kami tinggal diadakan pada hari Sabtu malam kemarin yaitu tanggal 11 Agustus 2018. Tentu saja hari Sabtu karena memang pada hari biasa orang-orang pasti pada sibuk.

IMG_1807[1]

Kebun Baru National Day Dinner 2018. Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Semua warga boleh ikut tidak terkecuali kami. Dengan membayar tiket sebesar S$25 perorang dan bisa memilih apakah ingin dimeja halal, non-halal, dan bisa juga memilih meja vegetarian. Menarik, bukan? Wah, tapi itu mahal kan ya? Ya, karena sesuai dengan makanan yang disajikan diatas meja. Jadi, semua warga entah orang muslim, atau non-muslim bisa mengikuti acara ini. Tidak ada pembedaan atau dibeda-bedakan. Semua bisa duduk bareng dan makan bareng. Itulah yang disebut dengan kebersamaan. Duduk sama  rendah, berdiri sama tinggi. Apa-apa kita harus bersatu dan bersama-sama.

Waktu itu kami sebenarnya berangkat sudah tepat waktu, ya acara dimulai jam 7 malam. Namun ternyata warga sudah pada datang dan sudah duduk dimejanya masing-masing. Ya, sewaktu membeli tiket untuk acara makan malam ini sudah tertulis dalam tiket kita, meja nomer berapa kita akan duduk. Jadi semua teratur tidak ada namanya rebutan meja atau kursi duduk. Dan bersyukur meja kami ada ditengah, tidak dibelakang atau terlalu didepan sekali. Karena bila mendapatkan meja dibelakang sudah tentu kita tidak akan bisa melihat panggung. Tapi sebenarnya ini bukan masalah, karena dibelakang dipasang layar lebar, agar warga yang kebagian meja dibelakang tetap bisa menikmati pertunjukkan diatas panggung.

IMG_1802[1]

Kebun Baru National Day Dinner 2018. Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Apa saja yang tersaji diatas meja ya? Apa yang kita dapatkan dengan membayar S$25? Makanan pembuka, untuk dimeja halal, kami mendapatkan beberapa makanan pembuka, salah satunya adalah popiah. Karena saya tidak suka makan daging, jadi saya hanya mengambil 2 biji popiah saja karena yang lain berisi daging ayam. Setelah makanan pembuka, makanan selanjutnya yang terjadi adalah seafoods soup. Saya tidak mengambil dan makan sup ini hanya suami saja yang makan. Kebetulan saya alergi dengan seafoods, dan tidak suka dengan masakan yang berbau amis. Selanjutnya adalah makan berat, diatas meja disajikan nasi briyani, rendang sapi, sambal udang, ada ayam pedas, dan oseng sayuran. Lagi-lagi, karena tidak suka makan daging, saya hanya mengambil nasi dan sayuran saja. Makanan penutup kami dimeja halal mendapatkan hidangan es longan (kelengkeng). Lantas dimeja non-halal mendapatkan makan apa dimejanya? Yang saya lihat dimeja non-halal disajikan beragam masakan ikan (grouper atau seabass fish), juga seafood seperti udang. Sementara dimeja vegetarian, kebetulan meja vegetarian jauh dari meja kami, jadi kurang tahu masakan apa yang disajikan diatas meja, namun pastinya beragam makanan yang terbuat dari sayuran.

IMG_1884[1]

Kebun Baru National Day Dinner 2018. Photograhed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Selama menikmati makan malam, kami dihibur dengan beragam lagu, mulai dari lagu India, lagu Melayu, &lagu-lagu Mandarin. Namun sebelum pertunjukan itu dimulai, semua warga yang hadir diminta untuk berdiri dan menyanyikan National anthem of Singapore, Majulah Singapura. Setelah itu semua warga yang hadir diminta untuk membaca National Pledge. Dan tidak lupa tentu saja sambutan dari MP kita, Grassroots Adviser to Nee Soon GRC GROs, Mr Kwek Hian Chuan Henry. Dan setelah sambutan ada pembagian Awards untuk para warga yang telah membangun masyarakat, yang artinya telah turut membangun negara. Mudah-mudahan kami ketularan untuk bisa membangun masyarakat, melakukan kebaikan dalam hidup, menebar kebahagiaan, dan berkegiatan positif dalam hidup.

Oh karena ada kata-kata membangun negara ini saya jadi ingat, ada orang terdekat penulis yang sebenarnya masih terbilang keluarga, yang terang-terangan mengolok saya karena menurut mereka membangun daerah itu artinya tinggal didaerah, bekerja didaerah asal. Bahkan mereka mengatakan saya adalah “orang gila” karena bapak saya (penulis) adalah bukan siapa-siapa dan tidak punya uang mengirim saya sekolah sementara saya punya impian tinggi dalam hidup dan ingin sekolah setinggi-tingginya. Dan ada beberapa teman penulis didaerah asal yang menebar fitnah bahwa saya adalah orang yang lupa dengan asal, sampai mereka menyebut rumah bapak penulis yang berada dipinggiran irigasi dan memang sudah banyak bocor, tinggal robohnya. Wow! Penulis hanya berterimakasih dengan segala fitnah, dan olok-olok mereka. Buat penulis membangun masyarakat bukan berarti kita harus tinggal didaerah asal dan bekerja didaerah asal. Membangun daerah artinya pertama kita harus sekolah dulu, terutama bila kita miskin dan masyarakat sekitar kita banyak yang tidak sekolah, justru kita harus sekolah. Berusaha, berjuanglah demi menggapai impian, jangan pernah menyerah. Karena Bapak penulis selalu mengajari saya (penulis) untuk sekolah setinggi-tingginya dan selalu belajar. Dan karena punya impian tinggi dan berjuang untuk terus sekolah membuat penulis berdiri tegak seperti sekarang, dan puji syukur sekarang bisa membantu anak-anak didesa yang miskin/ kurang mampu. Dengan memberikan bantuan biaya sekolah mereka.

IMG_1822[1]

Kebun Baru National Day Dinner 2018. Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Kembali lagi ketopik acara makan malam bersama warga. Dalam acara itu warga juga bisa berpoto. Ya diacara itu disediakan photobooth. Wah, antri lho mau ikutan poto. Semua warga nampaknya ingin berpoto sebagai kenang-kenang. Kami juga tidak ketinggalan untuk berpoto. Hasil poto-nya langsung dicetak ditempat, dan setiap orang mendapatkan hasil cetakan poto gratis tanpa harus membayar satu sen-pun. Oh, serunya! Dan hasil poto-nya bagus, lhooo, itu yang kami suka.

Setelah berpoto di photobooth, saya dan suami kembali kemeja untuk menikmati hidangan dimeja. Tak berapa lama kami satu meja diminta untuk berdiri karena akan diambil gambar sebagai dokumentasi oleh pendokumentasi acara. Nampaknya tidak semua meja diambil dokumentasinya lho, jadi kami semua satu meja merasa senang. Terimakasih! Setelah itu Mr. Kwek Hian Chuan Henry datang kemeja kami. Dan beliau memberikan satu dua buah kata untuk kami. Karena bisingnya acara nyanyi dipanggung saya tidak begitu mendengar kata-kata beliau. Tapi yang saya dengar intinya kami harus saling mendukung satu sama lainnya. Dan kami juga berkesempatan untuk berpoto bersama beliau. Terimakasih MP! Dan beliau terus berputar untuk menyambangi setiap meja dalam acara makan malam itu dan menyapa warga dengan begitu ramah.

IMG_1804[1]

Kebun Baru National Day Dinner 2018. Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 10 malam lebih. Tak terasa sudah 3 jam saya dan suami berada disana. Tiga orang yang berada satu meja dengan kami telah meninggalkan acara lebih dulu. Terakhir, acara makan malam itu diakhiri dengan menyayikan lagu-lagu yang menjadi ciri khas warga dan sudah tidak asing lagi, ada lagu Cina, lagu Melayu, dan juga lagu India, dan satu lagu berbahasa Inggris. Karena tidak semua warga hapal liriknya, dimasing-masing meja sudah tersedia copy-an liriknya. Jadi warga tinggal membacanya. Dan semua warga begitu antusias menyanyikannya bersama-sama untuk menutup acara. Setelah nyayian itu berakhir, warga kembali kerumah masing-masing. Sampai bertemu kembali tahun depan Natinal Day Dinner, Majulah Singapura!

Note:

  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Do not copy this article without permissions
  • Do not reuse these photographs anywhere else without permissions

Kebersamaan Dalam Perayaan Hari Raya Aidilfitri 2018 Bersama Warga Singapura

IMG_1103[1]

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Hari Raya Aidilfirti? Kan sudah lama lewat… Untuk kami yang berdomisili di Singapura, Hari Raya Aidilfitri baru saja lewat. Karena di Singapura Hari Raya  berlangsung selama sebulan. Meski sudah berada diujung minggu ke-3 atau ke-4 masih ada warga yang saling kunjung-mengunjungi sanak saudara mereka. Dan pada tanggal 7 Juli 2018 kami bersama warga sekitar merayakan perayaan Hari Raya ini bersama-sama di Kebun Baru Community Club.

IMG_1090[1]

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Hari Raya begitulah warga Singapura menyebut Hari Raya Aidilfitri. Seperti yang telah penulis katakan diatas, bahwa Hari raya berlangsung lama di Singapura, yaitu sebulan lamanya. Kenapa ya bisa lama? Di Singapura libur Hari Raya hanya satu hari saja, yaitu tanggal 15 Juni 2018. Selepas itu warga kembali normal masuk kerja kembali. Tidak ada tambahan libur, apalagi libur lama sampai berhari-hari. Nah untuk berkunjung kesanak-saudara biasanya warga akan memanfaatkan akhir pekan yaitu hari sabtu dan minggu.

IMG_1084[1]

Photographed By Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Kami sangat senang bisa mempunyai kesempatan untuk merayakan Hari Raya Aidilfitri bersama warga sekitar. Karena biasanya kami sibuk sendiri sehingga tidak memiliki kesempatan untuk berkumpul bersama warga merayakan Hari Raya bersama. Maka ketika kami membaca selebaran bahwa akan diadakan perayaan Hari Raya yang ditempel di Community Club dekat tempat kami, maka kami antusias menyambutnya dan langsung mendaftar.

IMG_1076[1]

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Apa itu Community Club? Untuk gampangnya Community Club ini setara dengan balai desa di Indonesia. Jadi, ini adalah sebuah event/ perayaan yang diadakan oleh Community Club untuk warganya. Dan semua warga diundang untuk hadir tanpa pengecualian, artinya semua boleh ikut dengan hanya membayar tiket sebesar $6 saja. Dan kali ini kami mengikuti perayaan Hari Raya 2018 bersama warga di Kebun Baru Community Club.

IMG_1070[1]

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Letak Kebun Baru Community Club tidaklah jauh dari tempat tinggal kami. Kami hanya cukup berjalan kaki untuk mencapainya. Agak terlambat waktu kami memasuki ruang acara, acara sudah berjalan selama setengah jam. Namun tidaklah mengapa, karena masih bisa mendapatkan tempat duduk. Nampaknya penyelenggara sudah menghitung berapa tamu yang akan hadir sehingga tempat duduk sudah disiapkan dengan semestinya.

IMG_1075[1]

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Kami disambut hangat ketika memasuki rung acara dan diminta untuk segera mengambil hidangan yang tersedia. Apa sajakah hidangan yang disediakan dicara perayaan Hari Raya di Community Club? Untuk makanan beratnya, penyelenggara menyediakan bihun goreng, dan juga daging ayam sambal. Ditambah dengan minuman sirup, atau air putih untuk mereka yang tidak suka minum manis. Seperti saya, saya lebih suka minum air putih saja ketimbang sirup. Selain itu ada pencuci mulut, seperti buah potong (buah melon dan buah semangka), cendol, juga grassjelly. Bagaimana dengan makanan ringannya? Tentu saja penyelenggara menyediakan beragam makanan ringan baik traditisional maupun kue-kue modern. Ada kue-kue cupcake yang dihias dengan miniatur kartun lucu-lucu. Tidak hanya anak-anak yang meminatinya, namun orang dewasa juga menyukai cupcake lucu ini. Tapi pandangan saya tertarik dengan makanan ringan tradisional, seperti rengginang, kue lapis, dan lambang sari. Dan kamipun mengambil makanan ringan tradisional yang tersedia.

IMG_1068[1]

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Sembari menikmati hidangan yang tersedia, kami dihibur oleh lagu-lagu yang dinyanyikan oleh artis Singapura. Beberapa warga yang hadir juga ikut memeriahkan acara dengan ikut bernyanyi diatas panggung dan memainkan permainkan atau  game yang diadakan diatas pentas panggung. Yang menang mendapatkan hadiah. Apa itu permainannya, yaitu menyanyikan lagu Hari Raya. Acara juga dimeriahkan dengan pertunjukkan khas Melayu.

Ditengah-tengah acara, datang tamu kehormatan yaitu Grassroot Adviser Mr. Kwek Hian Chuan Henry, kata gampangnya kami menyebut beliau yaitu MP (Members of Parliament). Dan kami merasa gembira karena berkesempatan berinteraksi langsung dengan beliau. Kesempatan itu tidak kami sia-siakan untuk berpoto bersama. Beberapa wargapun turut mengambil gambar. Tidak ada pengawalan ketat, sehingga warga bisa dengan mudah berinteraksi dengan beliau.

IMG_1099[1]

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Diujung acara ada pengundian hadiah atau lucky draw. Ini adalah acara yang ditunggu-tunggu oleh banyak warga yang hadir, karena hadiahnya ada 15 dan menarik semuanya. Dan siapa yang menyangka, salah satu nomer kami menang lucky draw, yeah kami menang undian nomer 7. Artinya kami mendapatkan hadiah ke-7. Apa hadiahnya? Hadiahnya adalah alat steam, sebuah panci listrik yang bisa dipakai untuk memasak sayur, juga merebus sayuran. Puji syukur…hadiah yang bermanfaat dan berguna untuk dipakai dirumah. Terima kasih banyak!

IMG_1083[1]

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Begitulah kira-kira kebersamaan dalam acara perayaan Hari Raya Aidilfitri 2018 di Kebun Baru Community Club didekat tempat tinggal kami. Semua warga sekitar bisa berbaur tanpa pengecualian. Karena yang hadir dalam acara ini tidak terbatas hanya warga muslim saja, warga non-muslim juga ikut hadir dalam acara perayaan ini. Dengan adanya acara berkumpul bersama seperti ini akan bisa mengakrabkan warga, juga agar supaya warga bisa saling mengenal satu sama lainnya. Salam Hari Raya 2018, Maaf Zahir dan Batin

Note:
  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Do not copy this article without permissions
  • Do not reuse these photographs any where else without permissions

The Dreamer Man

He wasn’t a perfect man. He was just an ordinary villager that work hard every day and did many activities. Artwork, gardening, and housekeeping before left for work, there were just some of his activities. I saw tired face on him everyday, but inside he was a strong man more than everyone knows. He had a dream and believed that someday it would come. Sometimes, I didn’t understand why wasn’t he saying anything about his dream. Until someday, I realized work hard is the key to get my dream. Do what we love, and love what we do, there are some reasons to make us struggle. Just like he did, believed in dream, and struggle on it.

Every day this man sit on the bench and facing the sundown. Looking at the golden ray, and found peace. When the ray turns red, he got the energy to start his day. The sunset was the best way to forget the fatigue that might have crushed his bones, and heart. His eyes tired because of lack of sleep, the arms in pain because of working every day at the factory as a coolie, and the exhausted legs cycling about 20 kilometers a day. When the bad weather came, he left for work under thunderstorm at midnight with his old bike. Sometimes, he picked up twigs and the woods in the garden, then doing his artwork. Doing artwork was just a hobby, but he proud to show them at home. When working in the farmland to plant vegetables and carrying six goats, the sunburnt his skin and attacked his confidence. How many accidents happened during his work, how hard it was, he had not given up, because he believed the sun would rise the next morning, and gave him strength.

The man had lost everything that built for about 20 years. He was angry, sad, and suffered. It just suddenly happened when everything looked fine. He was bankrupt and nothing left. There was no money left, even 1 cent to buy foods, clothes, school books, and shoes. No one helped and supported him. Friends and family also left. He wanted to cry, but he couldn’t. His lip closed never said anything. People said he was like a living sculpture. But, he tried to erase the dark life and found a light to guide him on the right path. And someday he saw a tiny star that gives hope.

She worked after school. Wrapping food was her job, and collecting money was her goal. Without work, she couldn’t buy school books, shoes, and a bag. She was young, but struggle inside. Sometimes, she came back late at night and forgot her homework. Then someday, “I am sorry, dad, I won’t let you down again…”, She felt guilty. Quite, just a little smile at his face. At the moment she knew, what was her father's dream.

School is the answer. Day and night she studied hard to prove to his father that she would make it. While studied, she worked to pay for all the needs of the school. She kept trying to give a star to her father. And many years later her father smile, the biggest smile ever while attending his daughter’s graduation. Since that day, until now, and later she would study.

Many people say dreams are crazy and impossible. We can’t blame them because they do not understand what a dream really is. Getting a dream is not easy. Working hard, and do not be afraid because it failed. If it fails, rise like a sun, and be a star in the sky.

Note :
  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Do not copy this short story without permissions
  • This short story is my assignment in writing class
  • Based on a true story

Mengenal Beragam Bunga di Jepang

Jepang, bila kita mendengarnya, bagi kebanyakan orang pasti akan mengungkapkan bagaimana keindahan bunga Sakura (Cherry Blossom). Memang tidak salah bila banyak orang mengagumi bunga Sakura. Karena bunga itu sendiri merupakan bunga yang sudah melekat/ identik dengan negara matahari terbit tersebut. Tapi, tunggu dulu, sebenarnya masih banyak bunga-bunga lain selain bunga Sakura, yang hidup dan tumbuh sesuai dengan musimnya. Apa sajakan bunga-bunga tersebut? Mari kenali satu persatu!

1. Plum Blossom Flower

20160319_151612

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Saya pertama kali melihat bunga Plum Blossom ini di Garden By The Bay Singapore. Bunga ini sungguh indah menawan, dengan warna terang seperti warna merah. Ditambah dengan ranting-ranting tanpa daun, membuatnya seperti bunga hias saja. Tidak salah memang bila banyak orang menyukai serta mengaguminya.

Di Jepang Plum Blossom Flower disebut dengan nama Ume. Bila bunga Plum Blossom mulai mekar, maka itu tandanya musim semi akan segera tiba. Sebelum bunga Sakura bermekaran, Pum Blossom Flower akan mendahuluinya untuk menunjukkan bahwa suasana musim semi akan hadir segera. Nah, Plum Blossom Flower berbunga sekitar bulan Desember hingga bulan Maret. Panjang kan waktunya untuk menikmati keindahan bunga ini…

Plum Blossom Flower ini bisa kita petik lhoo… Iya, berkebalikan dengan bunga Sakura yang tidak boleh dipegang apalagi dipetik. Menurut seorang teman Jepang penulis, justru kita harus memetik Plum Blossom Flower yang kemudian bisa dipakai untuk menghiasi rumah. Seorang teman Jepang penulis meletakkan Plum Blossom Flower di vas bunga didekat pintu masuk rumah. Sudah terbayang indahnya rumah dengan hiasan bunga Plum Blossom ini.

2. Bunga Sakura (Cherry Blossom Flower)

2016-03-20 00.34.09

Sakura, Garden By The Bay Singapore, Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Setelah Plum Blossom Flower lebih dulu bermekaran, kini giliran bunga Sakura yang berbunga. Benar sekali, bunga Sakura bermekaran di bulan April. Mekarnyapun tidak berlangsung lama, hanya sekitar dua minggu saja, setelah itu rontok. Maka tidak heran, bila banyak keluarga di Jepang yang menunggu-nunggu momen ini. Mengapa? Karena biasanya mereka akan melakukan aktifitas Hanami, yaitu pergi ketaman bersama anggota keluarga maupun teman untuk menikmati keindahan bunga Sakura. Menarik, bukan?

image_20150421203824220

Yae-Zakura, Photographed by Ryo Rakusui

me_20160327212833297

Garden By The Bay Singapore, Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Bunga Sakura ada tiga jenis, yaitu Somei-Yoshino, Shidare-Zakura, dan Yae-Zakura. Dari ketiga jenis tersebut, Yae-Zakura adalah bunga Sakura yang paling terakhir mekar. Tiap-tiap jenis bunga Sakura ini memiliki bentuk yang berbeda. Penulis juga telah menuliskannya diartikel sebelumnya.

3. Iris 

Di bulan selanjutnya, yaitu bulan Mei, bunga Iris akan berbunga. Seperti apa bunga Iris di Jepang? Bunga Iris di Jepang biasanya berwarna biru keunguan. Selain itu, bila membaca lebih lanjut tentang bunga Iris di Jepang melalui Wikipedia, bunga Iris di Jepang ada tiga macamnya, Hanashoubu, Kakistubata, dan Ayame.

Menarik untuk diketahui, bila penulis baca-baca tentang Iris di Jepang, pembagian ketiganya itu tidak lepas dimana bunga Iris itu tumbuh. Hanashoubu, Iris jenis ini karakteristiknya tumbuh ditanah basah. Untuk Kakitsubata sendiri, Iris jenis ini tumbuh ditanah semi basah, dan tidak begitu populer. Sementara jenis ketika atau Ayame, Iris ini banyak tumbuh liar ditanah-tanah kering.

4. Hydrangea, Lily, Bellflower, dan Morning Glory 

Untuk yang ke-4, beberapa bunga ini mulai berbunga di bulan Juni sampai dengan bulan Agustus. Untuk dibulan ini, di Jepang kita akan menjumpai beberapa jenis bunga yang bermekaran disana. Apa saja? Bunga-bunga cantik itu adalah Hydrangea, Lily, Bell flower, dan Morning Glory. Spesial untuk Morning Glory, penulis juga menanam bunga Morning Glory lho… Seorang kawan baik di Jepang yang mengirimkan bijinya. Asik kan mencoba menanam bunga yang bijinya langsung dari Jepang…

download_20160604_102100

Hydrangea Flower, Photographed by Masami Takeda

Bila musimnya telah tiba, kita bisa melihat keindahan Hydrangea Flower di Jepang, baik dipinggir jalan, ditaman, juga dikuil-kuil. Di Jepang sendiri orang menyebutnya dengan Ajisai. Bunga ini sungguh cantik dan menarik, mengapa? Karena Hydrangea Flower bisa merubah warna bunganya dengan sendirinya. Yeah, kebanyakan bunga Hydrangea ini berwarna putih, tapi…bunga itu bisa berubah kewarna biru, merah, pink, ungu cerah/ ungu gelap. Hal ini dikarenakan kandunga Ph dalam tanahnya.

image_20150924223847612

Higan-Bana, Photographed by Ryo Rakusui

Tak kalah dengan Hydrangea Flower, Lily, Bellflower, serta Morning Glory, turut menghiasi tanah jepang di bulan Juni sampai Agustus. Salah satu bunga Lily di Jepang yang penulis kenal ialah Higan-bana (red spider lily). Bunga ini dikenal sebagai bunga peralihan dari musin panas kemusim gugur. Dan tentu saja selain Higan-bana, ada banyak jenis bunga Lily lainnya di Jepang dengan warna-warna menarik.

image_20160929212011250

Lily Flower, Photographed by Ryo Rakusui

image_20160929212539405

Lily Flower, Photographed by Ryo Rakusui

Kemudian ada Bellflower atau disebut dengan nama Kikyo di Jepang. Selain itu, Bellflower dikenal juga sebagai Ballon Flower. Bunga ini sebenarnya mekar/ mulai berbunga pada musim panas. Akan tetapi, menurut perhitungan kalender tua di Jepang, bahwa musim gugur dimulai pada bulan ketujuh. Bunganya kecil, cantik, dan berwarna biru. Kikyo atau Bellflower secara traditional merupakan salah satu bunga dalam “Seven Autumn Flower” atau “Festival of Seven Flower”.

image_20160929211415715

Morning Glory Flower, Photographed by Ryo Rakusui

Morning Glory Flower disebut dengan Asagao di Jepang, yup bunga ini begitu unik dan menarik untuk penulis. Karena untuk menanamnya di Singapura butuh usaha keras. Artinya tidak dengan mudah tumbuh dengan cuaca Singapura yang terlalu panas dan sering berubah-ubah tak menentu. Tetapi di Jepang, Morning Glory Flower menjadi salah satu bunga yang menarik dibulan tertentu. Tentu saja menarik, warnanya itu yang kebiruan serasa melihat langit diangkasa.

5. Cosmos Flower, dan Chrysanthemum Flower

Dua macam bunga diatas, Cosmos Flower dan Chrysanthemum Flower, merupakan bunga yang mulai mekar di bulan September sampai dengan bulan November. Bisa dikatakan bunga ini adalah bunga dimusim gugur. Memang benar sekali, di Jepang setiap bunga akan mempresentasikan suatu musim. Maka tidak heran bila disana setiap musim bunganya berbeda-beda, silih berganti mewarnai setiap musim.

image_20160929210731591

Cosmos Flower, Photographed by Ryo Rakusui

image_20160929191611903

Cosmos Flower, Photographed by Ryo Rakusui

Seperti Cosmos Flower ini misalnya, bunga ini menarik serta memiliki warna-warna yang lembut, seperti pink, orange, putih, warna rose dan sebagainya. Penulis menyukainya, bahkan pernah mencoba untuk menumbuhkannya meski gagal. Bunga ini diperkenalkan di Jepang pada periode Edo. Di sebut dengan nama Kosumosu di Jepang, memiliki penampakan seperti bunga Sakura, maka disebut sebagai bunga Sakura dimusim gugur.

download_20151113_220916

Chysanthemum Flower, photographed by Ryo Rakusui

download_20151113_220931

Chysanthemum Flower, Photographed by Ryo Rakusui

Sementara untuk Chrysanthemum Flower, di Jepang dikenal dengan nama Kiku. Banyak sekali jenis dan macamnya di Jepang, sampai yang berukuran setelapak tangan orang dewasapun ada varietasnya di Jepang. Warnanya juga beragam warna, mulai dari pink, kuning, merah bata, hingga biru juga ada. Meski berasal dari negeri China, bunga ini merupakan simbol negara Jepang. Untuk yang satu inipenulis sudah pernah membahasnya dalam tulisan diartikel sebelumnya.

image_20160802121934432

Shiro-Sagi, Photographed by Ryo Rakusui

image_20160803153407713

Oyuki-Chan, Photographed by Ryo Rakusui

Nah itulah macam-macam bunga di Jepang yang mulai berbunga/ mekar berdasarkan musimnya atau bulan-bulan tertentu saja. Setiap bunga mampu mengingatkan atau bisa menjadi pertanda suatu musim. Selain dari yang sudah penulis catatkan diatas, masih ada banyak lagi bunga-bunga indah di Jepang lainnya, seperti Sumire (Violet), Tsubaki (Camellia), yang berbunga dimusim semi. Ada juga Oyuki-chan (Petunia), Himawari (Sunflower), Bara (rose), Bizyo Madeshiko (Sweet William), dan masih banyak lagi.

image_20160802120122157

Bizyo Madeshiko (Sweet William), Photographed by Ryo Rakusui

image_20160518163017916   

Petunia Night Sky, Photographed by Ryo Rakusui

Catatan:

  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Photographed by Ryo Rakusui, Acik Mardhiyanti / Acik Mdy , Masami Takeda
  • Do not copy this article without permissions
  • Do not reuse these photographs anywhere else without permissions

Meminimalisasi Penyebaran Virus Zika, Mulailah Dari Rumah Kita

Minggu terakhir dibulan Agustus lalu, Singapura dikagetkan dengan adanya virus Zika yang menjangkiti seorang resident. Tanpa menunggu waktu lama, virus Zika ini menyebar kebeberapa tempat lain. Panik? Iya, pastinya warga Singapura panik dan takut. Seperti saya sendiripun merasa agak takut, tapi jangan panik dulu. Mari kita lakukan langkah-langkah pencegahan penyebaran virus Zika ini, yang dimulai dari rumah kita.

Penulis yakin pasti sudah pada tahu semua, bahwa Virus Zika ini ditularkan/ disebarkan oleh nyamuk, yaitu nyamuk Aedes. Nyamuk Aedes ini juga pembawa virus Dengue (di Indonesia kita menyebutnya Demam berdarah) dan virus Chikungunya. Dibandingkan dengan Dengue (Demam berdarah), Zika tidak begitu berbahaya, karena kadar trombosit seseorang yang terinfeksi virus Zika tetap normal.

Meskipun tidak seberbahaya dengan Dengue (Demam berdarah), tetapi kitapun harus tetap waspada bila mengalami gejala-gejala, seperti demam, ada ruam-ruam dikulit, mata merah, serta nyeri-nyeri disendi, atau otot. Untuk wanita hamil tentu sangat takut dan khawatir, karena bila ibu hamil terjangkiti virus Zika, maka akan berdampak pada calon bayi, yang bisa terlahir dengan ukuran kepala lebih kecil. Bagi ibu hamil yang memiliki gejala-gejala Zika, atau mereka yang memiliki pasangan positif Zika, dianjurkan untuk melakukan test. Yang saya lihat dalam berita, test Zika ini berkisar sekitar S$ 60. Dan ini penting untuk diketahui bagi wanita hamil, jikalau si ibu positif terjangkiti virus Zika, itu bukan berarti Zika menginfeksi foetus (janin), dengan tingkat resiko 1% dan 13%.  Itulah yang penulis baca (baik ditelevisi, berita, maupun situs resmi pemerintah Singapura).

Sejak ditemukannya kasus Zika pertama, pemerintah Singapura langsung merespon dengan cepat. Dirumah kamipun sudah beberapa lembar surat edaran datang dari Town Council, agar kita sebagai residents tahu apa itu virus Zika, dan waspada. Jadi, tidak hanya pemerintah setempat saja yang bekerja, wargapun diharapkan dapat bekerja dengan melakukan beberapa hal untuk meminimalisasi kasus Zika.

Sebenarnya di Singapura, fogging (pengasapan) sudah menjadi agenda rutin dari pemerintah. Baik pengasapan disaluran air, lingkungan sekitar residents, juga tempat pembuangan sampah. Tapi peran serta residents sangat diperlukan, bukan? Kita sebagai warga tentu punya kewajiban untuk menjaga kebersihan rumah  dan lingkunga sekitar. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menjaganya?

Apa saja yang bisa kita lakukan agar nyamuk tak berkembangbiak dirumah kita?

Pertama, mengganti air dalam vas bunga. Seperti kebanyakan warga Singapura, penulispun memiliki vas bunga yang diisi dengan bunga potong, yang sudah tentu ada airnya. Setiap harinya air-air dalam vas itu harus diganti. Tidak hanya air dalam vas bunga, air minum binatang peliharaan juga harus diganti setiap harinya. Kalau penulis sendiri, bisa dua sampai tiga kali mengganti air minum binatang peliharaan kami.

Kedua, membuang air dalam piring-piring pot. Ya, kebanyakan warga Singapura memiliki tanaman baik diletakkan dalam rumah maupun di koridor. Penulispun berkebun di koridor. Nah, biasanya untuk menghindari air kemana-kemana saat menyiram, banyak warga yang meletakkan piring-piring pot dibawah pot tanaman. Piring-piring itulah yang harus dibersihkan dari air. Penulis sendiri tidak menggunakan piring pot, karena tidak punya banyak waktu untuk membersihkan/ mengeringkan piring-piring pot itu dari air.

Ketiga, menggunakan obat nyamuk. Bisa dalam bentuk plester yang bisa ditempel dibadan, atau dalam bentuk gelang tangan. Atau menggunakan obat nyamuk semprot yang bisa disemprotkan kedalam rumah. Untuk yang satu ini, kami belum memakainya. Karena memang didalam rumah kami ini tidak ada nyamuk. Yakin? Lha iya, kan saya sendiri yang selalu bersih-bersih rumah. Mungkin bila hendak pergi mengunjungi taman, maka wajib untuk memakai obat anti nyamuk (dalam bentuk plester atau gelang), serta memakai pakaian panjang.

Keempat, Di Singapura disetiap flat ada bamboo pole (tempat untuk meletakkan bambu untuk menjemur pakaian), nah kita dianjurkan untuk menutupnya bila sedang tidak dipakai.

Kelima, Meletakkan BTI Insectiside kesaluran-saluran air yang ada diatap rumah. Itulah langkah-langkah yang kita lakukan agar nyamuk tak berkembangbiak.

Selain beberapa hal diatas, ada beberapa hal lagi yang menurut penulis harus kita perhatikan, yaitu tentang kebersihan rumah itu sendiri. Bila tadinya sudah sering membersihkan rumah, maka kali ini lebih sering lagi, agar nyamuk tak bersarang dalam rumah kita. Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan:

pertama, jangan suka menggantung-gantung pakaian karena nyamuk suka bersembunyi disitu. Hal ini sudah umum kita temukan dirumah-rumah, biasanya mengantung pakaian ato sesuatu dibalik pintu kamar. Saya (penulis) kurang suka dengan kebiasaan ini. Kadang kita sayang dengan jaket, atau pakaian yang baru sebentar dipakai. Karena sayang ini biasanya digantung saja (mungkin) besok dipakai lagi. Hindarilah hal ini, atau setidaknya minimalkan aksi ini.

kedua, Jangan suka menumpuk cucian kotor. Segera cucilah pakaian kotor, jangan dibiarkan menumpuk beberapa hari baru dicuci, nanti bisa jadi sarang nyamuk bila tak segera dicuci.  Seperti kami, dirumah cuma ada dua orang, saya (penulis) dan suami, tapi setiap hari cucian kotor harus dicuci. Lho kan paling cuma 4 potong setiap harinya, kan hanya berdua?… Dalam kenyataannya cucian saya (penulis) banyak setiap harinya.

Ketiga, bersihkan rumah sesering mungkin, termasuk kekolong-kolong dan sudut-sudut rumah. Hal yang dilakukan kalau penulis, mem-vacuum seluruh ruangan rumah, rutin biasanya seminggu sekali, tapi bisa tiga kali dalam seminggu, selebihnya sapu manual. Selain itu dipel, dan tata ulang barang-barang yang ada. Dengan begitu kita bisa tahu apakah ada nyamuk dirumah kita.

Keempat, cuci tirai jendela secara rutin. Bila jendela rumahnya bertirai, maka seringlah dicuci, karena disana tempat bersarang debu, (mungkin) bakteri dan virus, serta tempat sembunyi nyamuk juga. Dulu waktu rumah kami memiliki jendela dengan tirai, seminggu sekali saya (penulis) bisa mencuci tirai dengan cara bergantian. Mungkin minggu ini mencuci tirai jendela ruang tamu, minggu berikutnya tirai dapur, dan seterusnya.

Kelima, Buang barang-barang yang tidak perlu. Seperti misalnya kardus. Kadang kita suka menyimpan kardus, dengan alasan mungkin suatu waktu membutuhkan. Atau menyimpan barang-barang lain, koran misalnya, atau pakaian. Sekiranya kita sudah tak memakainya, atau membacanya, kita bisa menyumbangkannya ke orang lain. Dengan begitu rumah kita lebih rapi tak banyak barang menumpuk yang pada akhirnya hanya dipakai nyamuk bersarang.

Keenam, Buanglah sampah didalam rumah segera. Sehabis masak, tentu kotak sampah dapur penuh, maka segera buang. Begitupun dengan kotak sampah lainnya yang ada didalam rumah. Jangan biasakan membuang nanti-nanti, apalagi bila ada sampah dari sisa makanan, kulit buah-buahan semisal kulit mangga, pisang, atau yang lainnya. Karena bisa mengundang kecoa, mungkin lalat, bisa juga nyamuk.

Ketujuh, makanlah makanan yang sehat. Saya percaya, bila kita makan makanan sehat, maka tubuh kita akan memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Penulis sendiri mendoktrin diri sendiri untuk selalu makan sayur dan buah setiap hari.  Seperti bayam dan kangkung, kedua jenis sayuran ini menjadi menu hidangan sehari-hari kami, selain diselingi dengan beragam sayuran berwarna lainnya. Buahpun sama, makan buah setiap hari menjadi sebuah kebiasaan.

Setelah ada banyak hal yang harus kita perhatikan, bagaimana dengan tanaman, apa yang harus kita lakukan untuk menghindarkannya agar tak menjadi sarang nyamuk? Pastikan air tak menggenang lama didalam pot. Artinya setelah penyiraman, air langsung mengalir keluar dari dalam pot. Bila memungkinkan tanamlah tanaman yang tak disukai nyamuk diantara tanaman yang sudah ada, seperti Marigold, Rosemary, Mint, Lemongrass (serai), dan lainnya.

Itulah beberapa hal yang menjadi perhatian saya untuk menghindari nyamuk bersarang didalam rumah, selain yang telah dianjurkan oleh pemerintah setempat (Singapura). Dan alangkah baiknya, hal ini menjadi kebiasaan hidup sehari-hari. Jadi, ada atau tidaknya kasus Zika, kita selalu menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar.

Untuk penulis sendiri, membersihkan setiap sudut rumah adalah suatu kewajiban, dan sudah menjadi kebiasaan untuk selalu menjaga kebersihan rumah. Capek? Sudah pasti iya. Tapi dampaknya kita akan menikmati hari-hari dengan baik tanpa gangguan nyamuk, yang bisa saja salah satu dari nyamuk yang bersarang dirumah kita adalah nyamuk Aedes pembawa virus Zika. Mari berperang bersama-sama melawan virus Zika. Saya percaya kita pasti bisa!!

Catatan:

  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy – Penulis Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Do not copy this article without permissions – Dilarang untuk meng-copy-paste tulisan/ artikel ini tanpa seijin penulis

Melancong ke Singapura, Perhatikan Beberapa Hal ini

20160319_181623

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Saat Liburan tiba biasanya kami melihat para pelancong dari Indonesia yang datang ke Singapura. Kebanyakan dari mereka yang kami temui ditempat-tempat wisata adalah satu rombongan keluarga. Ya, bila diperhatikan secara seksama, memang banyak orang-orang Indonesia yang menghabiskan masa liburan di negeri Uncle Lee ini. Pergi melancong, itu hal yang boleh saja dilakukan, tapi harus diingat, pergi ke negara orang, maka kitapun harus bertata krama di negara tersebut.

Pergi melancong/ berwisata adalah hak masing-masing setiap orang. Meskipun begitu, kita harus selalu ingat ketika kita memasuki negara lain maka dengan serta-merta kita membawa nama negara dari mana kita berasal. Secara tidak langsung hal ini akan mempresentasikan/ mencerminkan negara kita melalui sikap dan tindak tanduk kita. maka kita harus berhati-hati dalam bersikap karena melancong atau berwisata ke negara lain tidak hanya akan memberikan manfaat serta menambah pengalaman baru untuk diri sendiri, namun akan memperlihatkan juga bagaimana rupa negara dimana kita berasal.

“Dimana bumi dipijak, disitulah langit dijunjung”, tentu itu adalah sebuah pribahasa yang biasa kita dengar, bukan? Saya yakin dan pasti kawan sekalian sudah mengerti maknanya, intinya dimanapun kita berada maka kitapun harus mengikuti tata aturan dimana kita berada. Begitupun ketika memutuskan untuk berlibur ke Singapura. Di Singapura, meski dekat dengan Indonesia wilayahnya, namun bukan berarti bisa seenaknya sendiri disini (Singapura). Bila ada yang berpendapat, Singapura memiliki budaya yang agak sama dengan Indonesia, maka saya katakan itu tidak tepat untuk disama-samakan sekalipun berdekatan. Oleh karenanya, bila hendak atau berencana melancong ke Singapura, ada baiknya untuk mengenali (walau sedikit) bagaimana budaya di Singapura.

Berikut adalah beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan untuk kawan sekalian yang akan atau berencana berlibur ke Singapura:

1. Antri

Budaya antri adalah salah satu kebiasaan yang telah melekat bagi warga Singapura. Budaya ini bisa dibawa dimana saja, baik mengantri untuk membeli makanan di hawker (warung makan), mengantri di kasir, mengantri untuk menaiki bis dan kereta, dan lain-lain. Maka sebaiknya kita pun bila sedang berada di Singapura, ikutilah budaya untuk mengantri ini.

Tahun lalu, kami pergi ke Singapore Zoo. Saat itu Singapore Zoo sangat penuh sekali. Tak terkecuali antrian taksi, sampai berlapis-lapis antriannya. Ditengah-tengah antrian yang mengular seperti permainan ular tangga itu, tiba-tiba ada satu keluarga yang saya identifikasi berasal dari Indonesia, mereka menyerobot taksi yang baru saja menurunkan penumpang. Awalnya sudah diingatkan petugas untuk mengantri, lalu mereka berjalan menjauh. Setelah itu masih juga melakukan tindakan yang sama mengambil taksi yang baru saja menurunkan penumpang dan akhirnya melenggang pergi dengan taksi tersebut tanpa mempedulikan orang-orang sekitarnya. Jujur, saya sebagai orang yang berasal dari Indonesia sangat malu sekali melihat tindakan mereka ini, sangat-sangat malu. Tidak kah mereka melihat semua orang berpeluh-peluh mengantri taksi. Ya, pasti semua orang ingin segera pulang, tapi antrilah seperti yang lainnya. Hargailah orang lain yang sudah berdiri bermenit-menit, mungkin satu jam baru mendapatkan taksi untuk pulang.

Mengantri taksi ini juga berlaku dimana saja. Misalnya, kita hendak bepergian dengan taksi namun setiba ditepi jalan terlihat sudah ada orang yang sedang menunggu taksi juga. Bila tidak yakin orang tersebut sedang menunggu taksi maka tanyakan saja pada orang tersebut, apakah sedang menunggu taksi atau tidak. Nah, bila ada taksi datang, berikanlah taksi itu pada orang yang terlebih dahulu menunggu taksi, setelah itu giliran kita.

Budaya antri juga berlaku ketika menaiki eskalator. Ya, dimanapun kita berada ketika menaiki eskalator berjajarlah rapi kesebelah kiri. Sebelah kanan biasanya digunakan untuk mereka yang memburu waktu, atau mereka yang tidak mau berdiam diri. Memang hal ini tidak ada aturan tertulis, tidak ada papan pemberitahuannya, namun budaya antri dan tertib di eskalator ini adalah sebuah kebiasaan warga Singapura.

2. Jangan Berbicara Keras-keras

Harap hal ini harus diperhatikan dengan seksama. Bila berada dirumah biasa dengan volume suara tinggi untuk bercakap/ berbincang, mungkin rumah tetangga sebelah sampai bisa mendengar percakapan dirumah. Tetapi, kebiasaan berisik ini janganlah dibawa bila sedang melancong ke Singapura. Ada baiknya untuk mengecilkan volume suara. Memang benar, tidak akan ada orang yang melarangnya karena berbicara adalah hak kita. Namun bersopan satunlah sedikit di negeri orang. Jika berbicara pelan saja sudah terdengar, kenapa harus mengeluarkan energi banyak untuk berbicara keras.

Hal ini sangat saya perhatikan betul. Karena sudah sering kami melihat yang demikian, didalam bis bercerita-cerita sampai suaranya terdengar oleh orang seisi bis. Bila ditempat makan, ya sama saja, sikap berisiknya (bercerita-cerita dengan suara keras) dibawa juga. Dan yang paling tidak saya suka, sudah berbicara keras dan berisik, tapi yang dibicarakan adalah tentang orang lain. Hello…kalau hobi ngerumpi jangan dibawa-bawa ya…kami ini yang mendengarnya malu lhoo…

3. Tertiblah berkendara umum 

Di Singapura ada dua jenis kendaraan umum yang biasa dinikmati warga, yaitu bis dan kereta. Bagi kawan sekalian yang sedang melancong ke Singapura, tentu pilihan transportasi ini sangatlah menguntungkan karena murah dibandingkan dengan menaiki taksi. Tapi harus diingat, tertiblah dan berusaha untuk memahami dan mengikuti aturan-aturan yang mungkin saja tak tertulis.

Beberapa waktu lalu kami berada dalam bis yang sama dengan pelancong-pelancong dari Indonesia. Salah satunya adalah satu keluarga, terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Karena kondisi bis yang penuh sesak, maka mereka berdiri, berdiri tidak hanya didekat pintu keluar bis, tapi bersandar kepintu keluar bis, dan juga duduk-duduk disitu. Jikalau, pak sopir mengerem mendadak, dan tiba-tiba pintu keluar bis terbuka, atau tiba-tiba pintu keluar bis terbuka karena sesuatu hal, bisa dibayangkan apa yang akan terjadi pada keluarga tersebut, ayah, ibu, dan anak akan terjatuh keluar bis. Bila ini terjadi siapa yang salah? Tentu kesalahan ada pada diri sendiri.

Maka, bila menaiki bis di Singapura, jika masih ada tempat duduk, ya duduklah. Jika sudah penuh tidak ada tempat duduk, berdirilah secara tertib, penuhi ruang/ sela-sela yang kosong. bila memang terpaksa harus berdiri didepan pintu keluar, maka berdirilah menghadap kepintu, tapi jangan memenuhi space yang digunakan untuk membuka dan menutup pintu karena berbahaya.

4. Perhatikan dan awasi anak-anak dengan baik

Hal ini adalah salah satu hal yang mesti diperhatikan oleh kawan sekalian yang hendak membawa anak berwisata ke Singapura. Bila sedang menaiki bis, berusahalah untuk mengingatkan sang anak agar tidak berisik selama dalam perjalanan. Bila begitu adanya, si orangtua juga harus tenang selama perjalanan,bukan? Berbicaralah seperlunya, dengan volume suara normal, tidak perlu sampai keras sampai didengar oleh orang seisi bis. Mungkin jika sesekali si anak menanyakan sesuatu hal itu masih wajar.

Selain itu awasi anak dengan baik selama menaiki kendaraan umum di Singapura (bis atau kereta), jangan biarkan mereka meloncat-loncat, atau banyak bertingkah hingga mengganggu penumpang lainnya. Perhatikan dengan baik tingkah polah si anak, berilah peringatan agar berprilaku tenang dan sopan.

5. Jangan merokok didalam kamar hotel

Bagi kawan sekalian pecinta rokok, perlu untuk diketahui, Singapura adalah negara yang tidak bersahabat dengan rokok. Harga satu pack rokok di Singapura antara Rp. 100.000; sampai Rp. 150.000; jika dirupiahkan. Tak sampai disitu, dendapun akan dikenakan bagi mereka yang ketahuan merokok disembarang tempat maupun sembarangan membuang puntung rokok.

Di Singapura, orang merokok silahkan saja, asalkan tahu diri. Dalam artian, bila hendak merokok, menjauhlah dari keramaian orang, apalagi bila disekitar ada anak-anak dan balita. Pergilah kepojok taman, atau ditempat yang tidak ada keramaian orang akan lebih baik. Banyak orang menghindari rokok agar hidupnya sehat, maka hargai dan jangan cemari paru-paru orang-orang tersebut dengan paparan asap rokok.

Merokok didalam kamar hotel adalah sebuah kebiasaan yang buruk serta memalukan menurut saya. Pernah sekali waktu saya membaca sebuah tulisan seseorang yang baru saja bepergian ke Singapura. Tanpa malu dan merasa bersalah sedikitpun, orang tersebut menceritakan bagaimana dia mengelabui pihak hotel dengan merokok dikamar hotel (toilet).  Apakah tindakan seperti itu adalah sebuah kebanggaan? Tentu saja bukan.

Hentikanlah perilaku buruk ini, ingat bahwa berkunjung kenegara lain maka kita membawa identitas negara dari mana kita berasal. Memang benar, kegiatan berwisata adalah hal personal/ pribadi, namun kita adalah cermin dari sebuah negara. Bila prilaku kita buruk, dan dinilai buruk, maka nama negara akan ikut buruk juga. Bagaimana tidak, coba bayangkan bila pelancong Indonesia diberi “label” sebagai pelancong yang tidak tertib, dan melanggar aturan, yaitu merokok didalam kamar hotel. Maka, hentikanlah prilaku buruk ini bila mengunjungi Singapura.

6. Jangan berkata rasis

Cerita ini sudah beberapa tahun lalu, namun terus teringat dalam memori. Ceritanya, waktu itu setelah berbelanja, saya menata barang belanjaan didekat pintu masuk swalayan setempat. Melintaslah seorang ibu warga etnis India beserta anaknya yang menangis keras. Tak lama telinga saya mendengar, dengan sangat jelas sekali, “Itu anak dah item, nangisan gitu, bla..bla…”. Saya terkejut mendengarnya, sekilas saya lihat dua orang ibu-ibu orang Indonesia yang memang terlihat kulitnya bersih, dan membawa anak balita. Sangat tidak sopan sekali, bukan? Berhati-hatilah dalam berbicara, seperti contoh diatas, Itu adalah salah satu perbuatan yang dianggap rasis. Sekalipun berbicara dalam bahasa Indonesia, namun jangan salah, banyak warga Singapura yang bisa berbahasa melayu meskipun berwajah Cina misalnya. Maka ketika kita berbicara dalam bahasa Indonesia dengan serta merta warga setempat bisa memahami apa yang kita bicarakan.

Di Singapura ada tiga etnis, yaitu etnis Cina, etnis India, dan etnis Melayu. Hargailah dan hormatilah mereka dengan tidak berkata rasis ketika berwisata/ berkunjung ke Singapura. Janganlah membeda-bedakan orang berdasarkan warna kulit, ras, maupun golongan. Karena justru dari keberagaman itu, kebersamaan hadir dan bersatu, ini bisa dilihat dari acara-acara yang pernah kami ikuti, seperti Harmony Day, dan Moon cake Festival.

Itulah beberapa hal yang perlu diperhatian ketika hendak/ berencana pergi berwisata ke Singapura. Mungkin hal-hal diatas bisa saja dianggap hal kecil untuk kawan sekalian, namun percayalah, dari hal kecil inilah yang pada akhirnya menunjukkan seperti apa bangsa kita dimata negara lain, yang dicerminkan melalui prilaku dan sikap kita ketika berada dinegeri orang. Bawalah diri dengan baik ketika berkunjung ke negeri orang, karena kita tidak hanya membawa diri sendiri melainkan membawa nama negara dimana kita berasal.

Kunjungi juga artikel yang berkaitan yaitu oleh-oleh apa yang bisa dibeli di Singapura disini link-nya https://acikmdy-journey.blogspot.com/2019/11/melancong-ke-singapura-ini-oleh-oleh.html


Note:
  • Written by Acik Mardhiyanti
  • Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Do not copy this article without permissions
  • Do not reuse this photographed anywhere else without permission

After 2 Years of Stepping Down, Where is Ichikraft Now?

About two years ago, I made the decision that the Ichikraft Etsy shop closed temporarily. However, even until this day, I am still with the ...