Mengenal Beragam Bunga di Jepang

Jepang, bila kita mendengarnya, bagi kebanyakan orang pasti akan mengungkapkan bagaimana keindahan bunga Sakura (Cherry Blossom). Memang tidak salah bila banyak orang mengagumi bunga Sakura. Karena bunga itu sendiri merupakan bunga yang sudah melekat/ identik dengan negara matahari terbit tersebut. Tapi, tunggu dulu, sebenarnya masih banyak bunga-bunga lain selain bunga Sakura, yang hidup dan tumbuh sesuai dengan musimnya. Apa sajakan bunga-bunga tersebut? Mari kenali satu persatu!

1. Plum Blossom Flower

20160319_151612

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Saya pertama kali melihat bunga Plum Blossom ini di Garden By The Bay Singapore. Bunga ini sungguh indah menawan, dengan warna terang seperti warna merah. Ditambah dengan ranting-ranting tanpa daun, membuatnya seperti bunga hias saja. Tidak salah memang bila banyak orang menyukai serta mengaguminya.

Di Jepang Plum Blossom Flower disebut dengan nama Ume. Bila bunga Plum Blossom mulai mekar, maka itu tandanya musim semi akan segera tiba. Sebelum bunga Sakura bermekaran, Pum Blossom Flower akan mendahuluinya untuk menunjukkan bahwa suasana musim semi akan hadir segera. Nah, Plum Blossom Flower berbunga sekitar bulan Desember hingga bulan Maret. Panjang kan waktunya untuk menikmati keindahan bunga ini…

Plum Blossom Flower ini bisa kita petik lhoo… Iya, berkebalikan dengan bunga Sakura yang tidak boleh dipegang apalagi dipetik. Menurut seorang teman Jepang penulis, justru kita harus memetik Plum Blossom Flower yang kemudian bisa dipakai untuk menghiasi rumah. Seorang teman Jepang penulis meletakkan Plum Blossom Flower di vas bunga didekat pintu masuk rumah. Sudah terbayang indahnya rumah dengan hiasan bunga Plum Blossom ini.

2. Bunga Sakura (Cherry Blossom Flower)

2016-03-20 00.34.09

Sakura, Garden By The Bay Singapore, Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Setelah Plum Blossom Flower lebih dulu bermekaran, kini giliran bunga Sakura yang berbunga. Benar sekali, bunga Sakura bermekaran di bulan April. Mekarnyapun tidak berlangsung lama, hanya sekitar dua minggu saja, setelah itu rontok. Maka tidak heran, bila banyak keluarga di Jepang yang menunggu-nunggu momen ini. Mengapa? Karena biasanya mereka akan melakukan aktifitas Hanami, yaitu pergi ketaman bersama anggota keluarga maupun teman untuk menikmati keindahan bunga Sakura. Menarik, bukan?

image_20150421203824220

Yae-Zakura, Photographed by Ryo Rakusui

me_20160327212833297

Garden By The Bay Singapore, Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Bunga Sakura ada tiga jenis, yaitu Somei-Yoshino, Shidare-Zakura, dan Yae-Zakura. Dari ketiga jenis tersebut, Yae-Zakura adalah bunga Sakura yang paling terakhir mekar. Tiap-tiap jenis bunga Sakura ini memiliki bentuk yang berbeda. Penulis juga telah menuliskannya diartikel sebelumnya.

3. Iris 

Di bulan selanjutnya, yaitu bulan Mei, bunga Iris akan berbunga. Seperti apa bunga Iris di Jepang? Bunga Iris di Jepang biasanya berwarna biru keunguan. Selain itu, bila membaca lebih lanjut tentang bunga Iris di Jepang melalui Wikipedia, bunga Iris di Jepang ada tiga macamnya, Hanashoubu, Kakistubata, dan Ayame.

Menarik untuk diketahui, bila penulis baca-baca tentang Iris di Jepang, pembagian ketiganya itu tidak lepas dimana bunga Iris itu tumbuh. Hanashoubu, Iris jenis ini karakteristiknya tumbuh ditanah basah. Untuk Kakitsubata sendiri, Iris jenis ini tumbuh ditanah semi basah, dan tidak begitu populer. Sementara jenis ketika atau Ayame, Iris ini banyak tumbuh liar ditanah-tanah kering.

4. Hydrangea, Lily, Bellflower, dan Morning Glory 

Untuk yang ke-4, beberapa bunga ini mulai berbunga di bulan Juni sampai dengan bulan Agustus. Untuk dibulan ini, di Jepang kita akan menjumpai beberapa jenis bunga yang bermekaran disana. Apa saja? Bunga-bunga cantik itu adalah Hydrangea, Lily, Bell flower, dan Morning Glory. Spesial untuk Morning Glory, penulis juga menanam bunga Morning Glory lho… Seorang kawan baik di Jepang yang mengirimkan bijinya. Asik kan mencoba menanam bunga yang bijinya langsung dari Jepang…

download_20160604_102100

Hydrangea Flower, Photographed by Masami Takeda

Bila musimnya telah tiba, kita bisa melihat keindahan Hydrangea Flower di Jepang, baik dipinggir jalan, ditaman, juga dikuil-kuil. Di Jepang sendiri orang menyebutnya dengan Ajisai. Bunga ini sungguh cantik dan menarik, mengapa? Karena Hydrangea Flower bisa merubah warna bunganya dengan sendirinya. Yeah, kebanyakan bunga Hydrangea ini berwarna putih, tapi…bunga itu bisa berubah kewarna biru, merah, pink, ungu cerah/ ungu gelap. Hal ini dikarenakan kandunga Ph dalam tanahnya.

image_20150924223847612

Higan-Bana, Photographed by Ryo Rakusui

Tak kalah dengan Hydrangea Flower, Lily, Bellflower, serta Morning Glory, turut menghiasi tanah jepang di bulan Juni sampai Agustus. Salah satu bunga Lily di Jepang yang penulis kenal ialah Higan-bana (red spider lily). Bunga ini dikenal sebagai bunga peralihan dari musin panas kemusim gugur. Dan tentu saja selain Higan-bana, ada banyak jenis bunga Lily lainnya di Jepang dengan warna-warna menarik.

image_20160929212011250

Lily Flower, Photographed by Ryo Rakusui

image_20160929212539405

Lily Flower, Photographed by Ryo Rakusui

Kemudian ada Bellflower atau disebut dengan nama Kikyo di Jepang. Selain itu, Bellflower dikenal juga sebagai Ballon Flower. Bunga ini sebenarnya mekar/ mulai berbunga pada musim panas. Akan tetapi, menurut perhitungan kalender tua di Jepang, bahwa musim gugur dimulai pada bulan ketujuh. Bunganya kecil, cantik, dan berwarna biru. Kikyo atau Bellflower secara traditional merupakan salah satu bunga dalam “Seven Autumn Flower” atau “Festival of Seven Flower”.

image_20160929211415715

Morning Glory Flower, Photographed by Ryo Rakusui

Morning Glory Flower disebut dengan Asagao di Jepang, yup bunga ini begitu unik dan menarik untuk penulis. Karena untuk menanamnya di Singapura butuh usaha keras. Artinya tidak dengan mudah tumbuh dengan cuaca Singapura yang terlalu panas dan sering berubah-ubah tak menentu. Tetapi di Jepang, Morning Glory Flower menjadi salah satu bunga yang menarik dibulan tertentu. Tentu saja menarik, warnanya itu yang kebiruan serasa melihat langit diangkasa.

5. Cosmos Flower, dan Chrysanthemum Flower

Dua macam bunga diatas, Cosmos Flower dan Chrysanthemum Flower, merupakan bunga yang mulai mekar di bulan September sampai dengan bulan November. Bisa dikatakan bunga ini adalah bunga dimusim gugur. Memang benar sekali, di Jepang setiap bunga akan mempresentasikan suatu musim. Maka tidak heran bila disana setiap musim bunganya berbeda-beda, silih berganti mewarnai setiap musim.

image_20160929210731591

Cosmos Flower, Photographed by Ryo Rakusui

image_20160929191611903

Cosmos Flower, Photographed by Ryo Rakusui

Seperti Cosmos Flower ini misalnya, bunga ini menarik serta memiliki warna-warna yang lembut, seperti pink, orange, putih, warna rose dan sebagainya. Penulis menyukainya, bahkan pernah mencoba untuk menumbuhkannya meski gagal. Bunga ini diperkenalkan di Jepang pada periode Edo. Di sebut dengan nama Kosumosu di Jepang, memiliki penampakan seperti bunga Sakura, maka disebut sebagai bunga Sakura dimusim gugur.

download_20151113_220916

Chysanthemum Flower, photographed by Ryo Rakusui

download_20151113_220931

Chysanthemum Flower, Photographed by Ryo Rakusui

Sementara untuk Chrysanthemum Flower, di Jepang dikenal dengan nama Kiku. Banyak sekali jenis dan macamnya di Jepang, sampai yang berukuran setelapak tangan orang dewasapun ada varietasnya di Jepang. Warnanya juga beragam warna, mulai dari pink, kuning, merah bata, hingga biru juga ada. Meski berasal dari negeri China, bunga ini merupakan simbol negara Jepang. Untuk yang satu inipenulis sudah pernah membahasnya dalam tulisan diartikel sebelumnya.

image_20160802121934432

Shiro-Sagi, Photographed by Ryo Rakusui

image_20160803153407713

Oyuki-Chan, Photographed by Ryo Rakusui

Nah itulah macam-macam bunga di Jepang yang mulai berbunga/ mekar berdasarkan musimnya atau bulan-bulan tertentu saja. Setiap bunga mampu mengingatkan atau bisa menjadi pertanda suatu musim. Selain dari yang sudah penulis catatkan diatas, masih ada banyak lagi bunga-bunga indah di Jepang lainnya, seperti Sumire (Violet), Tsubaki (Camellia), yang berbunga dimusim semi. Ada juga Oyuki-chan (Petunia), Himawari (Sunflower), Bara (rose), Bizyo Madeshiko (Sweet William), dan masih banyak lagi.

image_20160802120122157

Bizyo Madeshiko (Sweet William), Photographed by Ryo Rakusui

image_20160518163017916   

Petunia Night Sky, Photographed by Ryo Rakusui

Catatan:

  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Photographed by Ryo Rakusui, Acik Mardhiyanti / Acik Mdy , Masami Takeda
  • Do not copy this article without permissions
  • Do not reuse these photographs anywhere else without permissions

Meminimalisasi Penyebaran Virus Zika, Mulailah Dari Rumah Kita

Minggu terakhir dibulan Agustus lalu, Singapura dikagetkan dengan adanya virus Zika yang menjangkiti seorang resident. Tanpa menunggu waktu lama, virus Zika ini menyebar kebeberapa tempat lain. Panik? Iya, pastinya warga Singapura panik dan takut. Seperti saya sendiripun merasa agak takut, tapi jangan panik dulu. Mari kita lakukan langkah-langkah pencegahan penyebaran virus Zika ini, yang dimulai dari rumah kita.

Penulis yakin pasti sudah pada tahu semua, bahwa Virus Zika ini ditularkan/ disebarkan oleh nyamuk, yaitu nyamuk Aedes. Nyamuk Aedes ini juga pembawa virus Dengue (di Indonesia kita menyebutnya Demam berdarah) dan virus Chikungunya. Dibandingkan dengan Dengue (Demam berdarah), Zika tidak begitu berbahaya, karena kadar trombosit seseorang yang terinfeksi virus Zika tetap normal.

Meskipun tidak seberbahaya dengan Dengue (Demam berdarah), tetapi kitapun harus tetap waspada bila mengalami gejala-gejala, seperti demam, ada ruam-ruam dikulit, mata merah, serta nyeri-nyeri disendi, atau otot. Untuk wanita hamil tentu sangat takut dan khawatir, karena bila ibu hamil terjangkiti virus Zika, maka akan berdampak pada calon bayi, yang bisa terlahir dengan ukuran kepala lebih kecil. Bagi ibu hamil yang memiliki gejala-gejala Zika, atau mereka yang memiliki pasangan positif Zika, dianjurkan untuk melakukan test. Yang saya lihat dalam berita, test Zika ini berkisar sekitar S$ 60. Dan ini penting untuk diketahui bagi wanita hamil, jikalau si ibu positif terjangkiti virus Zika, itu bukan berarti Zika menginfeksi foetus (janin), dengan tingkat resiko 1% dan 13%.  Itulah yang penulis baca (baik ditelevisi, berita, maupun situs resmi pemerintah Singapura).

Sejak ditemukannya kasus Zika pertama, pemerintah Singapura langsung merespon dengan cepat. Dirumah kamipun sudah beberapa lembar surat edaran datang dari Town Council, agar kita sebagai residents tahu apa itu virus Zika, dan waspada. Jadi, tidak hanya pemerintah setempat saja yang bekerja, wargapun diharapkan dapat bekerja dengan melakukan beberapa hal untuk meminimalisasi kasus Zika.

Sebenarnya di Singapura, fogging (pengasapan) sudah menjadi agenda rutin dari pemerintah. Baik pengasapan disaluran air, lingkungan sekitar residents, juga tempat pembuangan sampah. Tapi peran serta residents sangat diperlukan, bukan? Kita sebagai warga tentu punya kewajiban untuk menjaga kebersihan rumah  dan lingkunga sekitar. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menjaganya?

Apa saja yang bisa kita lakukan agar nyamuk tak berkembangbiak dirumah kita?

Pertama, mengganti air dalam vas bunga. Seperti kebanyakan warga Singapura, penulispun memiliki vas bunga yang diisi dengan bunga potong, yang sudah tentu ada airnya. Setiap harinya air-air dalam vas itu harus diganti. Tidak hanya air dalam vas bunga, air minum binatang peliharaan juga harus diganti setiap harinya. Kalau penulis sendiri, bisa dua sampai tiga kali mengganti air minum binatang peliharaan kami.

Kedua, membuang air dalam piring-piring pot. Ya, kebanyakan warga Singapura memiliki tanaman baik diletakkan dalam rumah maupun di koridor. Penulispun berkebun di koridor. Nah, biasanya untuk menghindari air kemana-kemana saat menyiram, banyak warga yang meletakkan piring-piring pot dibawah pot tanaman. Piring-piring itulah yang harus dibersihkan dari air. Penulis sendiri tidak menggunakan piring pot, karena tidak punya banyak waktu untuk membersihkan/ mengeringkan piring-piring pot itu dari air.

Ketiga, menggunakan obat nyamuk. Bisa dalam bentuk plester yang bisa ditempel dibadan, atau dalam bentuk gelang tangan. Atau menggunakan obat nyamuk semprot yang bisa disemprotkan kedalam rumah. Untuk yang satu ini, kami belum memakainya. Karena memang didalam rumah kami ini tidak ada nyamuk. Yakin? Lha iya, kan saya sendiri yang selalu bersih-bersih rumah. Mungkin bila hendak pergi mengunjungi taman, maka wajib untuk memakai obat anti nyamuk (dalam bentuk plester atau gelang), serta memakai pakaian panjang.

Keempat, Di Singapura disetiap flat ada bamboo pole (tempat untuk meletakkan bambu untuk menjemur pakaian), nah kita dianjurkan untuk menutupnya bila sedang tidak dipakai.

Kelima, Meletakkan BTI Insectiside kesaluran-saluran air yang ada diatap rumah. Itulah langkah-langkah yang kita lakukan agar nyamuk tak berkembangbiak.

Selain beberapa hal diatas, ada beberapa hal lagi yang menurut penulis harus kita perhatikan, yaitu tentang kebersihan rumah itu sendiri. Bila tadinya sudah sering membersihkan rumah, maka kali ini lebih sering lagi, agar nyamuk tak bersarang dalam rumah kita. Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan:

pertama, jangan suka menggantung-gantung pakaian karena nyamuk suka bersembunyi disitu. Hal ini sudah umum kita temukan dirumah-rumah, biasanya mengantung pakaian ato sesuatu dibalik pintu kamar. Saya (penulis) kurang suka dengan kebiasaan ini. Kadang kita sayang dengan jaket, atau pakaian yang baru sebentar dipakai. Karena sayang ini biasanya digantung saja (mungkin) besok dipakai lagi. Hindarilah hal ini, atau setidaknya minimalkan aksi ini.

kedua, Jangan suka menumpuk cucian kotor. Segera cucilah pakaian kotor, jangan dibiarkan menumpuk beberapa hari baru dicuci, nanti bisa jadi sarang nyamuk bila tak segera dicuci.  Seperti kami, dirumah cuma ada dua orang, saya (penulis) dan suami, tapi setiap hari cucian kotor harus dicuci. Lho kan paling cuma 4 potong setiap harinya, kan hanya berdua?… Dalam kenyataannya cucian saya (penulis) banyak setiap harinya.

Ketiga, bersihkan rumah sesering mungkin, termasuk kekolong-kolong dan sudut-sudut rumah. Hal yang dilakukan kalau penulis, mem-vacuum seluruh ruangan rumah, rutin biasanya seminggu sekali, tapi bisa tiga kali dalam seminggu, selebihnya sapu manual. Selain itu dipel, dan tata ulang barang-barang yang ada. Dengan begitu kita bisa tahu apakah ada nyamuk dirumah kita.

Keempat, cuci tirai jendela secara rutin. Bila jendela rumahnya bertirai, maka seringlah dicuci, karena disana tempat bersarang debu, (mungkin) bakteri dan virus, serta tempat sembunyi nyamuk juga. Dulu waktu rumah kami memiliki jendela dengan tirai, seminggu sekali saya (penulis) bisa mencuci tirai dengan cara bergantian. Mungkin minggu ini mencuci tirai jendela ruang tamu, minggu berikutnya tirai dapur, dan seterusnya.

Kelima, Buang barang-barang yang tidak perlu. Seperti misalnya kardus. Kadang kita suka menyimpan kardus, dengan alasan mungkin suatu waktu membutuhkan. Atau menyimpan barang-barang lain, koran misalnya, atau pakaian. Sekiranya kita sudah tak memakainya, atau membacanya, kita bisa menyumbangkannya ke orang lain. Dengan begitu rumah kita lebih rapi tak banyak barang menumpuk yang pada akhirnya hanya dipakai nyamuk bersarang.

Keenam, Buanglah sampah didalam rumah segera. Sehabis masak, tentu kotak sampah dapur penuh, maka segera buang. Begitupun dengan kotak sampah lainnya yang ada didalam rumah. Jangan biasakan membuang nanti-nanti, apalagi bila ada sampah dari sisa makanan, kulit buah-buahan semisal kulit mangga, pisang, atau yang lainnya. Karena bisa mengundang kecoa, mungkin lalat, bisa juga nyamuk.

Ketujuh, makanlah makanan yang sehat. Saya percaya, bila kita makan makanan sehat, maka tubuh kita akan memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Penulis sendiri mendoktrin diri sendiri untuk selalu makan sayur dan buah setiap hari.  Seperti bayam dan kangkung, kedua jenis sayuran ini menjadi menu hidangan sehari-hari kami, selain diselingi dengan beragam sayuran berwarna lainnya. Buahpun sama, makan buah setiap hari menjadi sebuah kebiasaan.

Setelah ada banyak hal yang harus kita perhatikan, bagaimana dengan tanaman, apa yang harus kita lakukan untuk menghindarkannya agar tak menjadi sarang nyamuk? Pastikan air tak menggenang lama didalam pot. Artinya setelah penyiraman, air langsung mengalir keluar dari dalam pot. Bila memungkinkan tanamlah tanaman yang tak disukai nyamuk diantara tanaman yang sudah ada, seperti Marigold, Rosemary, Mint, Lemongrass (serai), dan lainnya.

Itulah beberapa hal yang menjadi perhatian saya untuk menghindari nyamuk bersarang didalam rumah, selain yang telah dianjurkan oleh pemerintah setempat (Singapura). Dan alangkah baiknya, hal ini menjadi kebiasaan hidup sehari-hari. Jadi, ada atau tidaknya kasus Zika, kita selalu menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar.

Untuk penulis sendiri, membersihkan setiap sudut rumah adalah suatu kewajiban, dan sudah menjadi kebiasaan untuk selalu menjaga kebersihan rumah. Capek? Sudah pasti iya. Tapi dampaknya kita akan menikmati hari-hari dengan baik tanpa gangguan nyamuk, yang bisa saja salah satu dari nyamuk yang bersarang dirumah kita adalah nyamuk Aedes pembawa virus Zika. Mari berperang bersama-sama melawan virus Zika. Saya percaya kita pasti bisa!!

Catatan:

  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy – Penulis Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Do not copy this article without permissions – Dilarang untuk meng-copy-paste tulisan/ artikel ini tanpa seijin penulis

Melancong ke Singapura, Perhatikan Beberapa Hal ini

20160319_181623

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Saat Liburan tiba biasanya kami melihat para pelancong dari Indonesia yang datang ke Singapura. Kebanyakan dari mereka yang kami temui ditempat-tempat wisata adalah satu rombongan keluarga. Ya, bila diperhatikan secara seksama, memang banyak orang-orang Indonesia yang menghabiskan masa liburan di negeri Uncle Lee ini. Pergi melancong, itu hal yang boleh saja dilakukan, tapi harus diingat, pergi ke negara orang, maka kitapun harus bertata krama di negara tersebut.

Pergi melancong/ berwisata adalah hak masing-masing setiap orang. Meskipun begitu, kita harus selalu ingat ketika kita memasuki negara lain maka dengan serta-merta kita membawa nama negara dari mana kita berasal. Secara tidak langsung hal ini akan mempresentasikan/ mencerminkan negara kita melalui sikap dan tindak tanduk kita. maka kita harus berhati-hati dalam bersikap karena melancong atau berwisata ke negara lain tidak hanya akan memberikan manfaat serta menambah pengalaman baru untuk diri sendiri, namun akan memperlihatkan juga bagaimana rupa negara dimana kita berasal.

“Dimana bumi dipijak, disitulah langit dijunjung”, tentu itu adalah sebuah pribahasa yang biasa kita dengar, bukan? Saya yakin dan pasti kawan sekalian sudah mengerti maknanya, intinya dimanapun kita berada maka kitapun harus mengikuti tata aturan dimana kita berada. Begitupun ketika memutuskan untuk berlibur ke Singapura. Di Singapura, meski dekat dengan Indonesia wilayahnya, namun bukan berarti bisa seenaknya sendiri disini (Singapura). Bila ada yang berpendapat, Singapura memiliki budaya yang agak sama dengan Indonesia, maka saya katakan itu tidak tepat untuk disama-samakan sekalipun berdekatan. Oleh karenanya, bila hendak atau berencana melancong ke Singapura, ada baiknya untuk mengenali (walau sedikit) bagaimana budaya di Singapura.

Berikut adalah beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan untuk kawan sekalian yang akan atau berencana berlibur ke Singapura:

1. Antri

Budaya antri adalah salah satu kebiasaan yang telah melekat bagi warga Singapura. Budaya ini bisa dibawa dimana saja, baik mengantri untuk membeli makanan di hawker (warung makan), mengantri di kasir, mengantri untuk menaiki bis dan kereta, dan lain-lain. Maka sebaiknya kita pun bila sedang berada di Singapura, ikutilah budaya untuk mengantri ini.

Tahun lalu, kami pergi ke Singapore Zoo. Saat itu Singapore Zoo sangat penuh sekali. Tak terkecuali antrian taksi, sampai berlapis-lapis antriannya. Ditengah-tengah antrian yang mengular seperti permainan ular tangga itu, tiba-tiba ada satu keluarga yang saya identifikasi berasal dari Indonesia, mereka menyerobot taksi yang baru saja menurunkan penumpang. Awalnya sudah diingatkan petugas untuk mengantri, lalu mereka berjalan menjauh. Setelah itu masih juga melakukan tindakan yang sama mengambil taksi yang baru saja menurunkan penumpang dan akhirnya melenggang pergi dengan taksi tersebut tanpa mempedulikan orang-orang sekitarnya. Jujur, saya sebagai orang yang berasal dari Indonesia sangat malu sekali melihat tindakan mereka ini, sangat-sangat malu. Tidak kah mereka melihat semua orang berpeluh-peluh mengantri taksi. Ya, pasti semua orang ingin segera pulang, tapi antrilah seperti yang lainnya. Hargailah orang lain yang sudah berdiri bermenit-menit, mungkin satu jam baru mendapatkan taksi untuk pulang.

Mengantri taksi ini juga berlaku dimana saja. Misalnya, kita hendak bepergian dengan taksi namun setiba ditepi jalan terlihat sudah ada orang yang sedang menunggu taksi juga. Bila tidak yakin orang tersebut sedang menunggu taksi maka tanyakan saja pada orang tersebut, apakah sedang menunggu taksi atau tidak. Nah, bila ada taksi datang, berikanlah taksi itu pada orang yang terlebih dahulu menunggu taksi, setelah itu giliran kita.

Budaya antri juga berlaku ketika menaiki eskalator. Ya, dimanapun kita berada ketika menaiki eskalator berjajarlah rapi kesebelah kiri. Sebelah kanan biasanya digunakan untuk mereka yang memburu waktu, atau mereka yang tidak mau berdiam diri. Memang hal ini tidak ada aturan tertulis, tidak ada papan pemberitahuannya, namun budaya antri dan tertib di eskalator ini adalah sebuah kebiasaan warga Singapura.

2. Jangan Berbicara Keras-keras

Harap hal ini harus diperhatikan dengan seksama. Bila berada dirumah biasa dengan volume suara tinggi untuk bercakap/ berbincang, mungkin rumah tetangga sebelah sampai bisa mendengar percakapan dirumah. Tetapi, kebiasaan berisik ini janganlah dibawa bila sedang melancong ke Singapura. Ada baiknya untuk mengecilkan volume suara. Memang benar, tidak akan ada orang yang melarangnya karena berbicara adalah hak kita. Namun bersopan satunlah sedikit di negeri orang. Jika berbicara pelan saja sudah terdengar, kenapa harus mengeluarkan energi banyak untuk berbicara keras.

Hal ini sangat saya perhatikan betul. Karena sudah sering kami melihat yang demikian, didalam bis bercerita-cerita sampai suaranya terdengar oleh orang seisi bis. Bila ditempat makan, ya sama saja, sikap berisiknya (bercerita-cerita dengan suara keras) dibawa juga. Dan yang paling tidak saya suka, sudah berbicara keras dan berisik, tapi yang dibicarakan adalah tentang orang lain. Hello…kalau hobi ngerumpi jangan dibawa-bawa ya…kami ini yang mendengarnya malu lhoo…

3. Tertiblah berkendara umum 

Di Singapura ada dua jenis kendaraan umum yang biasa dinikmati warga, yaitu bis dan kereta. Bagi kawan sekalian yang sedang melancong ke Singapura, tentu pilihan transportasi ini sangatlah menguntungkan karena murah dibandingkan dengan menaiki taksi. Tapi harus diingat, tertiblah dan berusaha untuk memahami dan mengikuti aturan-aturan yang mungkin saja tak tertulis.

Beberapa waktu lalu kami berada dalam bis yang sama dengan pelancong-pelancong dari Indonesia. Salah satunya adalah satu keluarga, terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Karena kondisi bis yang penuh sesak, maka mereka berdiri, berdiri tidak hanya didekat pintu keluar bis, tapi bersandar kepintu keluar bis, dan juga duduk-duduk disitu. Jikalau, pak sopir mengerem mendadak, dan tiba-tiba pintu keluar bis terbuka, atau tiba-tiba pintu keluar bis terbuka karena sesuatu hal, bisa dibayangkan apa yang akan terjadi pada keluarga tersebut, ayah, ibu, dan anak akan terjatuh keluar bis. Bila ini terjadi siapa yang salah? Tentu kesalahan ada pada diri sendiri.

Maka, bila menaiki bis di Singapura, jika masih ada tempat duduk, ya duduklah. Jika sudah penuh tidak ada tempat duduk, berdirilah secara tertib, penuhi ruang/ sela-sela yang kosong. bila memang terpaksa harus berdiri didepan pintu keluar, maka berdirilah menghadap kepintu, tapi jangan memenuhi space yang digunakan untuk membuka dan menutup pintu karena berbahaya.

4. Perhatikan dan awasi anak-anak dengan baik

Hal ini adalah salah satu hal yang mesti diperhatikan oleh kawan sekalian yang hendak membawa anak berwisata ke Singapura. Bila sedang menaiki bis, berusahalah untuk mengingatkan sang anak agar tidak berisik selama dalam perjalanan. Bila begitu adanya, si orangtua juga harus tenang selama perjalanan,bukan? Berbicaralah seperlunya, dengan volume suara normal, tidak perlu sampai keras sampai didengar oleh orang seisi bis. Mungkin jika sesekali si anak menanyakan sesuatu hal itu masih wajar.

Selain itu awasi anak dengan baik selama menaiki kendaraan umum di Singapura (bis atau kereta), jangan biarkan mereka meloncat-loncat, atau banyak bertingkah hingga mengganggu penumpang lainnya. Perhatikan dengan baik tingkah polah si anak, berilah peringatan agar berprilaku tenang dan sopan.

5. Jangan merokok didalam kamar hotel

Bagi kawan sekalian pecinta rokok, perlu untuk diketahui, Singapura adalah negara yang tidak bersahabat dengan rokok. Harga satu pack rokok di Singapura antara Rp. 100.000; sampai Rp. 150.000; jika dirupiahkan. Tak sampai disitu, dendapun akan dikenakan bagi mereka yang ketahuan merokok disembarang tempat maupun sembarangan membuang puntung rokok.

Di Singapura, orang merokok silahkan saja, asalkan tahu diri. Dalam artian, bila hendak merokok, menjauhlah dari keramaian orang, apalagi bila disekitar ada anak-anak dan balita. Pergilah kepojok taman, atau ditempat yang tidak ada keramaian orang akan lebih baik. Banyak orang menghindari rokok agar hidupnya sehat, maka hargai dan jangan cemari paru-paru orang-orang tersebut dengan paparan asap rokok.

Merokok didalam kamar hotel adalah sebuah kebiasaan yang buruk serta memalukan menurut saya. Pernah sekali waktu saya membaca sebuah tulisan seseorang yang baru saja bepergian ke Singapura. Tanpa malu dan merasa bersalah sedikitpun, orang tersebut menceritakan bagaimana dia mengelabui pihak hotel dengan merokok dikamar hotel (toilet).  Apakah tindakan seperti itu adalah sebuah kebanggaan? Tentu saja bukan.

Hentikanlah perilaku buruk ini, ingat bahwa berkunjung kenegara lain maka kita membawa identitas negara dari mana kita berasal. Memang benar, kegiatan berwisata adalah hal personal/ pribadi, namun kita adalah cermin dari sebuah negara. Bila prilaku kita buruk, dan dinilai buruk, maka nama negara akan ikut buruk juga. Bagaimana tidak, coba bayangkan bila pelancong Indonesia diberi “label” sebagai pelancong yang tidak tertib, dan melanggar aturan, yaitu merokok didalam kamar hotel. Maka, hentikanlah prilaku buruk ini bila mengunjungi Singapura.

6. Jangan berkata rasis

Cerita ini sudah beberapa tahun lalu, namun terus teringat dalam memori. Ceritanya, waktu itu setelah berbelanja, saya menata barang belanjaan didekat pintu masuk swalayan setempat. Melintaslah seorang ibu warga etnis India beserta anaknya yang menangis keras. Tak lama telinga saya mendengar, dengan sangat jelas sekali, “Itu anak dah item, nangisan gitu, bla..bla…”. Saya terkejut mendengarnya, sekilas saya lihat dua orang ibu-ibu orang Indonesia yang memang terlihat kulitnya bersih, dan membawa anak balita. Sangat tidak sopan sekali, bukan? Berhati-hatilah dalam berbicara, seperti contoh diatas, Itu adalah salah satu perbuatan yang dianggap rasis. Sekalipun berbicara dalam bahasa Indonesia, namun jangan salah, banyak warga Singapura yang bisa berbahasa melayu meskipun berwajah Cina misalnya. Maka ketika kita berbicara dalam bahasa Indonesia dengan serta merta warga setempat bisa memahami apa yang kita bicarakan.

Di Singapura ada tiga etnis, yaitu etnis Cina, etnis India, dan etnis Melayu. Hargailah dan hormatilah mereka dengan tidak berkata rasis ketika berwisata/ berkunjung ke Singapura. Janganlah membeda-bedakan orang berdasarkan warna kulit, ras, maupun golongan. Karena justru dari keberagaman itu, kebersamaan hadir dan bersatu, ini bisa dilihat dari acara-acara yang pernah kami ikuti, seperti Harmony Day, dan Moon cake Festival.

Itulah beberapa hal yang perlu diperhatian ketika hendak/ berencana pergi berwisata ke Singapura. Mungkin hal-hal diatas bisa saja dianggap hal kecil untuk kawan sekalian, namun percayalah, dari hal kecil inilah yang pada akhirnya menunjukkan seperti apa bangsa kita dimata negara lain, yang dicerminkan melalui prilaku dan sikap kita ketika berada dinegeri orang. Bawalah diri dengan baik ketika berkunjung ke negeri orang, karena kita tidak hanya membawa diri sendiri melainkan membawa nama negara dimana kita berasal.

Kunjungi juga artikel yang berkaitan yaitu oleh-oleh apa yang bisa dibeli di Singapura disini link-nya https://acikmdy-journey.blogspot.com/2019/11/melancong-ke-singapura-ini-oleh-oleh.html


Note:
  • Written by Acik Mardhiyanti
  • Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Do not copy this article without permissions
  • Do not reuse this photographed anywhere else without permission

Sakura Valley In The Garden By The Bay Singapore

2016-03-20 00.34.09

Shidare-Zakura

“Wow…it’s look like in Japan”, that what was my friend said when I sent some pictures of Sakura. Well, Sakura (Cherry Blossom) was blooming a month ago. I went to the Garden By The Bay in March 19, 2016. Yes, Sakura was in full bloom at the time, just two weeks. So I decided to go to see it and watched how beautiful they are.

20160319_151612

Sakura is one of the most beautiful flowers. Commonly, we can find them in Japan. All of the people in the world know that Sakura is Japan flower. My friend told me, Sakura have three different varieties, one is call Somei-Yoshino that common Sakura in Japan. When we talk about Sakura, so we refer to this variety. Secondly is Shidare-Zakura that looks like water fall. And third, call it Yae-Zakura that have double petals. All of these varieties are interesting and beautiful.

20160319_151412

Of course we felt like in Japan, just like walking around at Japan garden or Japan park, watching Sakura (Cherry Blossom flower) and Plum Blossom flower. But, who knows, we were in the Garden By The Bay Singapore at flower dome. It was nice place and awesome. It was surprised me, we could find red bridge that common in Japan. Well, I like to say “It was a small Japan in Singapore”.

2016-03-20 15.26.59

I saw another world when I went at flower dome to see Sakura. Yes, there is one of the ways to know about Japan. I haven’t visited Japan before, but I can learn many things about Japan in this place, Garden By The Bay Singapore, especially about Sakura flower or Cherry Blossom flower. Looking through the window, and see there is another world there.

me_20160327212833297

Looking through the window,and see another world

You can buy a ticket before go at flower dome. You can buy a ticket by online or at the ticket counter. But, I recommend you to buy a ticket by online. How much? For tourist, if you want to visit Flower Dome and Cloud Forest, you pay SGD 28. Yes, we can see Sakura flower at flower dome. Well, since Sakura flower full in bloom, many people will go to see too. Tourist and local people will come at the same time. It is mean, there are very crowded!

2016-03-20 00.39.09

20160319_155828

When entered at flower dome, for the first time I saw the real Plum Blossom flower. It was a beautiful flower…! Then we walked to see Sakura flower, I called it valley of Sakura. Yes, finally, I found Shidare-Zakura. This variety is unique and looks like waterfall. But, actually many of Sakura trees in the Sakura valley. They have white and pink colours. And all of them were fully bloomed.

2016-03-20 00.32.09

Sakura Valley

For me, flower dome in the Garden By The Bay is an interesting place. I like flowers and plants. So, when I visited this place to see Sakura Flower, I could learn too. There are some of Sakura varieties. And how lucky me, I saw them too by my eyes. It was a nice experience for me as someone who like flowers and plants. Anyway, I couldn’t find Yae-Zakura, the double petals Sakura. But never mind, because all of this view at Sakura valley made me happy.

20160319_161542

So, do you want to see Sakura flower (Cherry Blossom flower)? Well, if you have enough budget of course you will go in Japan. But don’t worry if you don’t have enough budget. Because we can visit Garden By The Bay Singapore to see this awesome flower at flower dome. Believe me, you feel like walk around in the Japan park or Japan garden.

Note:

  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Do not copy this article without permissions
  • Do not reuse these photographs anywhere else without permissions

The Meaning Of Four-Leaf Clover

download_20160321_175420

Photographed by Ryo Rakusui

For me, Clover is a new plant, and I’m curious about their legend or the meaning behind four-leaf Clover plant. It is very interesting to know about them more. How lucky me, my friend told me about four-leaf Clover more than I expected. She helped me to satisfy my curiosity about four-leaf Clover. Thank you very much Ryo-san, arigatou gozaimasu.

Honestly, I knew about four-leaf Clover when I watched Japan anime. What? Yes, it is true. Many times I watch Japan anime to release my stress from daily activities. In that story of Japan anime, some kids were looking for four-leaf Clover. If they could find it, it means good luck would come to them. So they tried hard to find four-leaf Clover. That’s a very nice story, I like thatSmile Clover plant commonly has three-leaves. Four-leaf Clover is a rare variation of approximately 1 in 10.000. Yes, there are approximately 10.000 three-leaf Clover for every four-leaf clover. Wow, how awesome it is when we could find four-leaf Clover. And it is unclear and become debates, the four-leaf Clover is caused by genetic or environmental issues. Forget about why and what is the cause when four-leaf Clover appears, because I really, really wanted to find a four-leaf clover Open-mouthed smile

download_20160401_184900

Ryo rakusui gave me this picture

According to the tradition, if someone could find four-leaf Clover, it bring good luck for them, especially when they found accidentally. Oh, of course, it is like other foliage plants. I have some kind of foliage plants that believed to bring good luck for the owners. First, called Money plant, the Money plant is just one of foliage plants that believed to bring good luck. Sometimes we could find them in green leaf color, or green and white leaf colors. Secondly, Aglaonema plants. Javanese people believe these plants bring good luck. So, if we planted them at the house, and they grow well with many leaves appear, that means lots of good and luck come to us.

I think four-leaf Clover is unique and mysterious thing. Because there are many legends on it that it’s unclear which one is the true legend about four-leaf Clover. Four-leaf Clover are about legend, tradition, and belief. And I think is that why it always attracts people to find four-leaf Clover until now. Yes, it is a miracle when someone can find a four-leaf Clover.

In Europe, the four-leaf clover is a symbol of good luck. Someone who can find four-leaf Clover then luck will visit. Besides, in a Christian legend, the story tells that Eve brought a four-leaf Clover when she was expelled from Paradise. So, what is the meaning behind four-leaf Clover? Each leaf Clover represents faith, hope, love, and luck/happiness. Some others say the four leaves represent fame, wealth, love, and great health. How is about five-leaf, six-leaf, and above? Well, five-leaf represents money. And there is no meaning for six-leaf and above.

download_20160401_184902

Ryo Rakusui gave me this picture

May 10, 2009, in Yawaza, Hanamaki, Iwate Prefecture-Japan, was discovered 56-leaf Clover by Mr. Shigeo Obara. He has received a certificate Guinness World Record for his great job. He was 84 old farmer that studied about multi-leaf Clover. He was an independent researcher on Clovers for over 50 years. On May 25th, 2002, Mr. Shigeo Obara discovered 18-leaf Clover, then on June 3, 2008, he discovered 21-leaf Clover. Yes, he shattered his own record. But, He died before receiving a certificate of Guinness World record.

Wow, it is an amazing four-leaf Clover story. Many of the stories behind these leaves, a legend, a tradition, and a belief. Well, I agree if four-leaf Clover is a miracle leaf. It is not a common leaf, but it’s a miracle if we can find four-leaf Clover. Yes, there is not easy to find some miracle around our life, but when we try hard, we will probably see it in a small percentage, even if 1 in 10.000. Do you believe it?

Note:
  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Pictures from Ryo Rakusui
  • Do not copy this article without permission

Bunga Sakura Dan Budayanya

 

  1. Bunga Sakura

7138

Photographed by Ryo Rakusui

Sudah tahu apa belum, di Jepang terkenal akan keberadaan bunga sakura. Bila orang berkata “bunga sakura”, maka pikiran kita akan langsung menuju sebuah negara yang terkenal dengan sebutan matahari terbit, yaitu Jepang. Bunga sakura, selain beragam jenis, ternyata ada budaya menikmati keindahan bunga cantik ini, yang disebut dengan nama Hanami.

Di negeri Sinchan, yaitu Jepang, bunga sakura atau yang juga disebut dengan Cherry Blossom flower, jenisnya ada tiga. Apa saja itu?

  • Somei-Yoshino

image_20150421203635975

Photographed by Ryo Rakusui

7126

Photographed by Ryo Rakusui

Bunga sakura jenis Somei-Yoshino ini adalah bunga sakura yang biasa atau kebanyakan dijumpai di Jepang. Bila kita mengatakan “sakura”, maka yang ada dalam  pikiran kita adalah sakura jenis ini.

  • Shidare-Zakura

image_20150421203759466

Photographed by Ryo Rakusui

7135

Photographed by Ryo Rakusui

Bunga sakura jenis yang kedua ini, penampakannya tak kalah indah dan menarik dibandingkan dengan jenis yang pertama, Somei-Yoshino. Bila dilihat atau diperhatikan, jenis ini seperti air terjun, bukan? Bunganya menjuntai-juntai jatuh kebawah. Rantingnya melengkung kebawah, dimana sepanjang ranting itu dipenuhi oleh bunga-bunga sakura.

  • Yae-Zakura

image_20150421203824220

Photographed by Ryo Rakusui

Nah, bunga sakura jenis yang ketiga ini, bentuknya benar-benar rupawan lhoo… Kenapa begitu? Karena mahkota bunganya double/ ganda. Bandingkan dengan jenis yang pertama dan kedua, mahkota bunga sakura jenis pertama dan jenis kedua, mahkota bunganya single atau hanya satu saja. Sementara jenis yang ketiga ini, Yae-Zakura, lebih terlihat seperti bunga mawar, kan?

Bunga sakura jenis Yae-zakura ini, mekar paling terakhir diantara jenis sakura-sakura yang  lain. Bunga sakura biasanya mekar pada awal musim semi, dan hanya sekitar dua minggu saja. Nah kira-kira bunga sakura jenis mana yang disukai oleh kawan-kawan sekalian, hayooo? Semuanya cantik-cantik kan… Saya menyukai semuanya!

         2. Budaya Hanami di Jepang

Di Jepang ada budaya Hanami.  Apa itu budaya Hanami? Budaya Hanami adalah budaya untuk menikmati keindahan bunga sakura. Kira-kira seperti apa sih budaya Hanami itu?

download_20160401_192021

Photographed by Ryo Rakusui

Ketika musim semi tiba, orang-orang Jepang bersuka cita menyambutnya. Kenapa? Karena dimusim semi itulah bunga-bunga sakura akan bermekaran dipinggir-pinggir jalan, dan taman-taman kota. Nah untuk menikmati keindahan bunga sakura, masyarakat Jepang berbondong-bondong pergi berpiknik ketaman bersama keluarga, teman, dan kerabat.

7115

Photographed by Ryo Rakusui

download_20160401_192018

Photographed by Ryo Rakusui

Disana, ditaman itu, mereka menggelar tikar/ alas duduk, dan membawa bekal makanan. Ya,  duduk-duduk makan bersama  keluarga sambil menikmati bunga-bunga sakura yang sedang mekar ditaman itu. Itulah yang disebut budaya Hanami.

7125

Photographed by Ryo Rakusui

Saat sedang menikmati keindahan bunga sakura ditaman, ada pantangannya. Apa  itu?

  • Tidak boleh memetik bunga-bunga sakura, bahkan untuk menyentuhnya juga tidak boleh
  • tidak  diperkenankan untuk memanjat pokok-pokok sakura 

download_20160401_192016

Photographed by Ryo Rakusui

Kenapa ada pantangan/ larangan semacam itu? Untuk orang Jepang, tindakan semacam itu, baik memetik bunga sakura, ataupun memanjat pohon bunga sakura, dianggap sebagai tindakan bodoh dan sangat memalukan. Bila ada orang yang memetik cabang/ bunga sakura, itu artinya orang tersebut tidak peduli akan pohon sakura, dan dianggap telah mengambil kecantikan bunga sakura. Kawan sekalian bayangkan, bila batang sakura serta bunga sakura dipetik dari pohonnya, maka pohon sakura tidak cantik lagi kan, karena bunga-bunganya dipetik.

7140

Photographed by Ryo Rakusui

Selain itu, pohon bunga sakura bukanlah sembarang pohon. Ketika batang pohon sakura dipetik, maka akan berakibat buruk pada si pohon sakura, yang bisa mengakibatkan kematian pada pohon sakura. Pohon bunga sakura bukanlah pohon yang bisa dipangkas/ dipotong. Bila pohon-pohon disekitar rumah kawan-kawan sekalian mudah tumbuh dahan atau pokok-pokok baru setelah dipangkas/ dipotong, maka tidak demikian dengan pohon bunga sakura.

7132

Photographed by Ryo Rakusui

Oiya… tau kah kawan sekalian, bila bunga dan daun sakura itu bisa menjadi bahan olahan. Orang Jepang biasa menggunakan bunga-bunga sakura ini untuk dicampurkan kedalam teh hijau mereka. Sementara daun sakura  dibuat salted sakura leaf dimana proses pembuatannya sampai 6 bulan baru bisa digunakan hasilnya yaitu digunakan untuk membungkus makanan khas Jepang yang bernama Sakura-Mochi. Sakura-Mochi ini terbuat dari tepung beras, gula, kacang merah, dan air. Wah…terdengar lezat kan makan Jepang yang satu ini. Tidak hanya digunakan untuk membungkus mochi saja, salted sakura leaf ini bisa dimasak menjadi tempura sakura leaf, untuk campuran tamagoyaki atau telur dadar ala Jepang, dan juga campuran Sushi. Menarik, bukan?

460px-Sakuramochi

Source: wikipedia.com

Nah, itulah sedikit penjelasan tentang bunga sakura dan budaya Hanami di Jepang. Seru kan piknik ditaman dengan dikelilingi pohon-pohon sakura, melihat bunga sakura bersama keluarga. Semoga bisa menambah wawasan kawan sekalian tentang Jepang.

Catatan/ note :

  • Penulis Acik Mdy / Acik Mardhiyanti – Written by Acik Mdy / Acik Mardhiyanti
  • Photographed by Ryo Rakusui
  • Foto Sakura Mochi diambil dari Wikipedia
  • Dilarang untuk meng-copy paste tulisan ini tanpa ijin – Do not copy this article without permissions
  • Dilarang untuk mengambil gambar/ poto yang ada dalam artikel ini tanpa ijin – Do not reuse these photographs anywhere else without permissions

Singapore Wet Market, Traditional Market in Modern Country

IMG-20160402-WA0003

I believe, everyone loves shopping especially for me, as homemaker. So, where would you go to shop? If you live in modern country, you will have to go to the supermarkets. How about traditional market? In Singapore, most locals (Singaporeans) goes to the traditional market, they call it wet market. Which of them are you interested in?

When I moved into Singapore four years ago, I didn’t know about wet market. Had I known wet market was there, I would have visited it. At the time, if I needed something, I would have gone out at supermarkets. Until someday I realized, there was wet market nearby. My neighbours every morning go to the market and bring their trolley bag to shop. Since that day, wet market is one of my favorite place to shop.

IMG-20160329-WA0001

What is wet market? Wet market consists of many stalls inside which has two sections, wet section and dry section. At the wet section, the stalls are selling fishes, and meats. While dried noodles, dried beans, dried red date, spices, vegetables, and fruits are sold at the dry section. Smaller shops always around, such as shops selling household tools, groceries, saloons, clinics, and cake shops. And you can find ATM and SAM (SingaporePost Automated Machine) around too. When you feel tired after shopping, you can stop by at the food stalls buy local foods. Or you can just sit and enjoy a slice of traditional cake with a glass of grassjelly drink.

For some people, wet market is similar to the traditional market. Traditional market selling fresh vegetables, fruits, meats, and fishes as wet market do. Even things like shoes, sandals, socks, pants, clothes, and bags are sold. It’s good for you who like shopping at bargain-able price. Market commonly identical with smells, hot ambience, and wet floors. The smells usually comes from spices, fishes or meats, or it could be something else. Hot ambience makes you sweat, because there is no air-conditioner installed. And the wet floor, sometimes caused by melted ice from the wet section.

tekka-centre-little-india-fishmarket-fish-market-singapore-wet-market-AXW7J3

www.alamy.com

I can see many cultures in Singapore. And wet market is one of Singapore’s culture and heritage. Languages, local foods, traditional spices, and social relations, are part of life in the wet market. When you are shopping, you can hear many languages, they are Mandarin, Malay, English, and Tamil. So is the spices, it’s easy to find Chinese’s, Malay’s, or Indian’s spices in there. Something that you have to know, most locals spends their time at food stalls. Whether it’s for eating, or just talking with their friends and family. That is why we can find local foods easier at food stalls that stands around wet market. The sellers and their regular customers are very close to each other. Even if you are the first customer at the day, they will be welcoming you and talk to you like an old friend. The sellers and their customers are bound with heart-warming, and smile.

Wet-market-MAIN

www.expatliving.com

As a modern country, youngsters loves supermarkets and convenience stores. I believe, a big country is the country that still keeping the culture and heritage alive. That is why wet market still exist until today. Shopping at wet market has been such a common routine for locals (Singaporeans). But, if the next generation doesn’t aware and care about the wet market around them, this culture and heritage will possibly lose forever.

Why should we go to the wet market? One strong reason is the prices generally are much lower than the supermarket’s. So you can save your money to buy another things. Secondly, the vegetables, fruits, fishes, and meats are sold fresh. New stocks comes every day. Lastly, we can buy something that we couldn’t find in the supermarket. Such as bayleaf, banana leaves, or cassava leaves. Those are some reasons why we have to look at the wet market and buy something.

2016-04-05 19.35.47

The government realized, wet market is one of the Singapore’s culture and heritage. So, they have to keep it and make it more better by renovations time by time. Renewed wet market will attract more people, and it’s good for business. Besides, this is a good destination for tourist who wants to know about locals’ activity in the morning. It will be an unforgettable experience for them.

I do agree, yes, we are standing in modern country. Yet we can’t avoid modern shopping that makes us ignore the wet market. But, we must remember who we are, that wet market is one of the culture and heritage in Singapore. It is not about doing business, it’s about social culture and friendship. Wet market represents truly Singapore. If we can’t keep them, someday the next generation will never ever seen multi-culture social bounded by wet market society.

Note :

  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • This article is my essay writing for my course
  • Photographed by Acik Mdy / Acik Mardhiyanti and Rdz
  • Some of these pictures in this article are taken from other sources
  • Do not copy this article without permissions

After 2 Years of Stepping Down, Where is Ichikraft Now?

About two years ago, I made the decision that the Ichikraft Etsy shop closed temporarily. However, even until this day, I am still with the ...