Antusiasnya Warga Mengikuti Peresmian Kebun Baru CC

EKEH6849[1]

Grand Opening Kebun Baru CC, 26 Aug 2018. Photographed by RDZ

CC? Apa ya itu CC? Bagi yang baru saja pindah ke Singapura tentu akan heran dan akan bertanya. Setiap ketemu orang mungkin akan sedikit banyak berbicara atau membicarakan “CC” tanpa menyebutkan apa sebenarnya yang disebut dengan CC. Untuk kami, CC adalah bagian penting dalam kehidupan kami di Singapura. Dan minggu lalu adalah peresmian Kebun Baru CC.

Apa itu CC? CC adalah adalah kependekan dari kata “Community Club”. Apa itu Community Club? Community Club bila di Indonesia mungkin setara seperti kelurahan. Jadi Community Club ini adalah tempat dimana warga bisa berinteraksi langsung dengan pemimpinnya, atau orang yang memimpin daerah dimana mereka tinggal. Dan Community Club ini warga bisa melakukan banyak aktifitas untuk belajar, mengembangkan diri, dan juga membantu sesama, dengan beragam program yang diadakan di masing-masing CC.

IMG_2236[1]

Grand Opening Kebun Baru CC, 26 Aug 2018. Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Di Community Club ini kegiatannya bermacam-macam, ada kursus untuk anak-anak seperti kursus bahasa mandarin, bahasa melayu, musik, menggambar atau melukis, karate, silat, aikido, dan lain-lainnya. Sementara untuk orang dewasa, dewasa ini tidak terbatas umur bisa saja anak remaja, mereka yang sudah pensiun, ataupun mereka yang masih/ sedang bekerja, bisa memilih beragam aktifitas bersama yang sekiranya diminati. Apa saja aktifitasnya? Ada Zumba, piloxing, dance, memasak, musik seperti ukulele, atau Chinese orkestra, dan beragam aktifitas lainnya. Di CC juga ada kegiatan untuk membantu sesama, seperti yang baru saja diluncurkan di Kebun Baru CC, yaitu program HOPE. Dimana kita sebagai warga bisa ikut ambil bagian menjadi tenaga suka rela atau sukarelawan didalamnya. Menarik, bukan?

DOQQ3208[1]

Grand Opening Kebun Baru CC, 26 Aug 2018. Photographed by RDZ

Sebenarnya waktu kami pindah ke Kebun Baru ini, kurang lebih 3 tahun lalu, Kebun Baru CC sedang dalam tahap improvment atau diperbarui, dimana gedung lama dirobohkan dan dibangun gedung baru dengan design baru tentunya. Waktu itu pembangunan sempat terhenti, karena seharusnya sudah selesai ternyata belum selesai juga pembangunannya. Dan kira-kira pertengan tahun lalu, 2017, Kebun Baru CC sudah bisa digunakan untuk acara-acara warga. Waktu itu untuk pertama kalinya yaitu acara Deepavali 2017, kemudian acara Mooncake Festival dan diikuti oleh acara-acara warga lainnya.

UQJI8526[1]

Grand Opening Kebun Baru CC, 26 Aug 2018. Photographed by RDZ

Jadi, di Community Club ini memiliki acara tahunan untuk warganya, yaitu perayaan Deepavali, Mooncake Festival, perayaan Christmas, Chinese New Year, National Day Dinner, dan juga perayaan Aidil Fitri. Selain acara acara yang sudah penulis sebutkan diatas, masih banyak acara warga lainnya yang diadakan oleh CC, seperti Family Day, Sport Day, kadang acara-acara diskusi, ada juga acara nonton film bareng, acara nonton piala dunia bareng (sepak bola dunia), dan masih banyak lagi acara-acara yang diadakan oleh CC untuk warganya. Acara perayaan ini selalu diadakan oleh CC dimana semua warga sekitar boleh hadir tanpa terkecuali. Dan disinilah warga bisa saling kenal satu dengan yang lainnya, dan biasanya dalam setiap acara ini warga makan bersama. Dududk sama rendah, berdiri sama tinggi, itulah sebuah kebersamaan, dan meski berbeda-beda warga harus bersatu.

IMG_2226[1]

Mr. Kwek Hian Chuan Henry, Grassroots Advisor to Nee Soon GRC GROs. Grand Opening Kebun Baru CC, 26 Aug 2018. Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Tanggal 26 Agustus 2018, Kebun Baru CC diresmikan oleh Perdana Menteri Lee Hsian Loong. Semua warga antusias mengikuti acara peresmian ini. Sejak kami mengikuti acara perayaan Aidil Fitri tanggal 7 Juli 2018 lalu, Mr Kwek Hian Chuan Henry, yaitu Grassroots Advisor to Nee Soon GRC GROs, sudah memberitahukan pada warga yang hadir untuk turut serta mengikuti peresmian Kebun Baru CC dibulan Agustus. Sehingga saya dan suami sudah memberi tanda agar tidak lupa untuk hadir dalam acara ini. Dan warga pun harus mendaftar untuk hadir. Pendaftaran ini gratis! Asyik kan…!

IMG_2243[1]

Goodie bags. Grand Opening Kebun Baru CC, 26 Aug 2018. Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Sewaktu kami datang warga sudah berdatangan, penuh dan sesak! Wow! sampai-sampai mau jalan saja kesulitan karena begitu penuhnya dengan warga yang hadir. Dan untuk memasuki acara warga sudah panjang mengantri untuk bisa mendapatkan gelang kuning yang dipakai untuk mengambil makan siang, serta kartu permainan. Dimana bila kita sudah mencap kartu permainan ini secara penuh, kita boleh mengambil goodie bags. Bagaimana caranya agar bisa mendapatkan cap-cap untuk kartu permainan ini? Kita harus mengikuti salah satu aktifitas yang ada dalam memeriahkan acara peresmian Kebun Baru CC.

IMG_2220[1]

Beragam kegiatan di Kebun Baru CC. Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Apa saja yang kami lakukan dalam acara peresmian Kebun Baru CC? Hal pertama yang kami lakukan adalah mengambil gambar atau poto di photobooth yang disediakan. Jangan takut karena ada biaya, semuanya gratis termasuk photobooth ini. Saya/ penulis suka dengan latar photobooth ini, latarnya bergambar anjing kecil, sebenarnya ada kucingnya tapi tidak kelihatan didalam poto, ada auntie yang memegang Miss Vanda Orchid, juga bunga sepatu dan kaktus. Setelah itu saya/ penulis men-tap kartu Passion cards yang kami miliki, lumayan menambah point. Saya suka tanaman, jadi saya tertarik untuk melihat pameran tentang bagaimana menanam tanaman tanpa tanah dan sinar matahari. Setelah itu kami dapat satu cap untuk kartu permainan kami. Untuk memenuhi cap dalam kartu permainan kami juga harus mengambil beberapa snack yang disediakan. Selain itu kami juga mendatangi, datang melihat, bahkan mencoba, hampir semua demo aktifitas yang merupakan kelas/ kursus/ Aktifitas bersama yang diadakan di Kebun Baru CC.  Salah satunya adalah ukulele. Ya, kami tertarik dengan musik, salah satunya ukulele. Dari mengikuti/ mendatangi aktifitas ini cap-cap yang dibutuhkan untuk memenuhi kartu games/ permainan didapatkan. Setelah kartu permainan penuh, warga baru boleh mengambil goodie bags. Namun dalam kenyataannya, meski kartu permainan/ games ini belum penuh kami bisa mendaptkan goodie bags.

MIWS3992[1]

Grand Opening Kebun Baru CC, 26 Aug 2018. Photographed by RDZ

Jelang makan siang, kami turut mengantri untuk mengambil makan siang. Makan siang dalam acara peresmian Kebun Baru CC ini kita bisa memilih, mau memilih vegetarian ada, halal juga ada. Seperti biasa, karena saya tidak suka makan daging maka vegetarian adalah pilihan penulis untuk makan siang. Sementara suami lebih memilih makan siang dengan curry. Wah, makan siang ini gratis dan dimasak oleh para sukarelawan, bagaimana dengan rasanya? rasanya enak sekali. Disaat sedang makan siang ini, kami didatangi oleh Mr. Henry Kwek, sebentar beliau menyapa dan mengobrol singkat. Kami sangat senang meski hanya disapa, terimakasih MP! Ya, begitulah kami warga memanggil beliau, MP (singkatan dari Member of Parliament).

Dipanggung acara banyak pertunjukan yang ditampilkan. Jadi sembari warga riwa-riwi kesana-kemari, dipanggung juga ada pertunjukan. Macam-macam penampilan, seperti penampilan dari anak-anak taman kanak-kanak, menari dan menyanyi. Selain itu ada penampilan silat, Aikido, beragam tarian, dan pertunjukan musik. Ya, ada banyak pertunjukan yang bisa dinikmati warga selama acara berlangsung.

IMG_2333[1]

Grand Opening Kebun Baru CC, 26 Aug 2018. Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Setelah makan siang, sekitar jam 2 siang saya dan suami memutuskan untuk pulang karena kami ada janji pukul 3 sore. Sebelum pulang tidak lupa kami mengambil goodie bags dulu. Apa saja ya isi goodie bags-nya? Isinya bermacam-macam, ada satu pack minuman kedelai, lumayan ini karena biasnya saya beli mahal. Selain itu dapat kipas angin mini. Kebetulan suami sedang ingin beli kipas angin mini ini, tapi ternyata malah dapat gratis. Lumayan juga karena klo beli $15. Didalam gooodie bags ada celemek masak atau apron,  jajanan, beragam kupon yang bisa kita pakai untuk mengambil es krim disalah satu restoran cepat saji. Yang paling disuka untuk saya/ penulis adalah celemek masak, bisa dipakai dirumah. Isinya banyak ya ternyata. Oleh karena itu saya/ penulis belum mau pulang kalau belum mendapatkan goodie bags iniOpen-mouthed smile

IMG_2219[1]

Beragam kegiatan di Kebun Baru CC. Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Acara ini berlangsung dari jam 9 pagi hingga jam 10-an malam baru selesai. Seperti kami, setelah makan siang, banyak warga yang pulang mungkin karena ada janji atau acara lainnya, atau mungkin ingin beristirahat dulu. Karena pada malam hari, jam 7 malamnya ada acara tentang Skill Future. Ya, warga sangat disarankan untuk mengikuti program Skill Future ini, untuk mengembangkan diri dan terus belajar. Berapapun umurnya, entah masih muda atau sudah berumur tua, diharapkan warga untuk terus belajar. Karena, dari banyak yang saya lihat, meskipun warga sudah masuk umur pensiun, sudah pensiun, namun warga tidak mau berhenti untuk beraktifitas.

IMG_2218[1]

Beragam kegiatan yang bisa diikuti di Kebun Baru CC. Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Dari apa saya dengar akhir-akhir ini, salah satu orangtua teman suami ada yang sudah pensiun. Setelah pensiun beliau mengikuti program Skill Future mengambil program yang berbeda jauh dari bidang pekerjaan sebelumnya, dan beraktifitas lagi, yaitu berkarya lagi/ bekerja lagi. Begitulah warga Singapura, meski sudah pensiun namun warga tidak mau berdiam diri dirumah. Tapi malah justru belajar hal lainnya dan kemudian berkarya, dan berkarya. Seperti kawan-kawan penulis dikelas bahasa Jepang, beberapa diantaranya ada yang sudah pensiun, namun mereka tetap semangat untuk belajar hal lainnya.

IMG_2231[1]

Grand Opening Kebun Baru CC, 26 Aug 2018. Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Begitulah serunya dan antusiasnya warga untuk hadir mengikuti acara peresmian Kebun Baru CC pada tanggal 26 Agustus 2018 minggu lalu. Kami sangat senang menjadi bagian dalam acara ini. Banyak hal yang menginspirasi saya dan suami. Dan kami ingin menjadi salah satunya, dimana kami harus selalu bersemangat untuk terus berkarya dan belajar, serta membantu sesama.

Note:

  • Written by Acik Mardhiyanti/ Acik Mdy
  • Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy and RDZ
  • Do not copy this article without permissions
  • Do not reuse these photographs anywhere else without permissions 

Meriahnya Mengikuti Kebun Baru National Day Dinner 2018

IMG_1809[1]

Kebun Baru National Day Dinner 2018. Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Apa ya itu National Day Dinner? Untuk kami yang lahir dan besar di Indonesia, pada awalnya saya dan suami tidak begitu paham. Namun setelah kurang lebih 7 tahun berdomisili di Singapura, lambat laun seiring bertambahnya tahun kami jadi tahu tentang budaya dan kebiasaan di Singapura. Dan salah satunya adalah National day Dinner. Mari kita kenali tentang budaya yang satu ini dan seperti apa bentuknya.

National Day Dinner adalah sebuah makan malam warga Singapura yang diorganisir oleh Community Club (mungkin setara balai desa atau kelurahan kalau di Indonnesia) setempat untuk memperingati hari kemerdekaan Singapura yang jatuh pada tanggal 9 Agustus. Dan untuk tahun 2018 ini ditempat kami tinggal diadakan pada hari Sabtu malam kemarin yaitu tanggal 11 Agustus 2018. Tentu saja hari Sabtu karena memang pada hari biasa orang-orang pasti pada sibuk.

IMG_1807[1]

Kebun Baru National Day Dinner 2018. Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Semua warga boleh ikut tidak terkecuali kami. Dengan membayar tiket sebesar S$25 perorang dan bisa memilih apakah ingin dimeja halal, non-halal, dan bisa juga memilih meja vegetarian. Menarik, bukan? Wah, tapi itu mahal kan ya? Ya, karena sesuai dengan makanan yang disajikan diatas meja. Jadi, semua warga entah orang muslim, atau non-muslim bisa mengikuti acara ini. Tidak ada pembedaan atau dibeda-bedakan. Semua bisa duduk bareng dan makan bareng. Itulah yang disebut dengan kebersamaan. Duduk sama  rendah, berdiri sama tinggi. Apa-apa kita harus bersatu dan bersama-sama.

Waktu itu kami sebenarnya berangkat sudah tepat waktu, ya acara dimulai jam 7 malam. Namun ternyata warga sudah pada datang dan sudah duduk dimejanya masing-masing. Ya, sewaktu membeli tiket untuk acara makan malam ini sudah tertulis dalam tiket kita, meja nomer berapa kita akan duduk. Jadi semua teratur tidak ada namanya rebutan meja atau kursi duduk. Dan bersyukur meja kami ada ditengah, tidak dibelakang atau terlalu didepan sekali. Karena bila mendapatkan meja dibelakang sudah tentu kita tidak akan bisa melihat panggung. Tapi sebenarnya ini bukan masalah, karena dibelakang dipasang layar lebar, agar warga yang kebagian meja dibelakang tetap bisa menikmati pertunjukkan diatas panggung.

IMG_1802[1]

Kebun Baru National Day Dinner 2018. Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Apa saja yang tersaji diatas meja ya? Apa yang kita dapatkan dengan membayar S$25? Makanan pembuka, untuk dimeja halal, kami mendapatkan beberapa makanan pembuka, salah satunya adalah popiah. Karena saya tidak suka makan daging, jadi saya hanya mengambil 2 biji popiah saja karena yang lain berisi daging ayam. Setelah makanan pembuka, makanan selanjutnya yang terjadi adalah seafoods soup. Saya tidak mengambil dan makan sup ini hanya suami saja yang makan. Kebetulan saya alergi dengan seafoods, dan tidak suka dengan masakan yang berbau amis. Selanjutnya adalah makan berat, diatas meja disajikan nasi briyani, rendang sapi, sambal udang, ada ayam pedas, dan oseng sayuran. Lagi-lagi, karena tidak suka makan daging, saya hanya mengambil nasi dan sayuran saja. Makanan penutup kami dimeja halal mendapatkan hidangan es longan (kelengkeng). Lantas dimeja non-halal mendapatkan makan apa dimejanya? Yang saya lihat dimeja non-halal disajikan beragam masakan ikan (grouper atau seabass fish), juga seafood seperti udang. Sementara dimeja vegetarian, kebetulan meja vegetarian jauh dari meja kami, jadi kurang tahu masakan apa yang disajikan diatas meja, namun pastinya beragam makanan yang terbuat dari sayuran.

IMG_1884[1]

Kebun Baru National Day Dinner 2018. Photograhed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Selama menikmati makan malam, kami dihibur dengan beragam lagu, mulai dari lagu India, lagu Melayu, &lagu-lagu Mandarin. Namun sebelum pertunjukan itu dimulai, semua warga yang hadir diminta untuk berdiri dan menyanyikan National anthem of Singapore, Majulah Singapura. Setelah itu semua warga yang hadir diminta untuk membaca National Pledge. Dan tidak lupa tentu saja sambutan dari MP kita, Grassroots Adviser to Nee Soon GRC GROs, Mr Kwek Hian Chuan Henry. Dan setelah sambutan ada pembagian Awards untuk para warga yang telah membangun masyarakat, yang artinya telah turut membangun negara. Mudah-mudahan kami ketularan untuk bisa membangun masyarakat, melakukan kebaikan dalam hidup, menebar kebahagiaan, dan berkegiatan positif dalam hidup.

Oh karena ada kata-kata membangun negara ini saya jadi ingat, ada orang terdekat penulis yang sebenarnya masih terbilang keluarga, yang terang-terangan mengolok saya karena menurut mereka membangun daerah itu artinya tinggal didaerah, bekerja didaerah asal. Bahkan mereka mengatakan saya adalah “orang gila” karena bapak saya (penulis) adalah bukan siapa-siapa dan tidak punya uang mengirim saya sekolah sementara saya punya impian tinggi dalam hidup dan ingin sekolah setinggi-tingginya. Dan ada beberapa teman penulis didaerah asal yang menebar fitnah bahwa saya adalah orang yang lupa dengan asal, sampai mereka menyebut rumah bapak penulis yang berada dipinggiran irigasi dan memang sudah banyak bocor, tinggal robohnya. Wow! Penulis hanya berterimakasih dengan segala fitnah, dan olok-olok mereka. Buat penulis membangun masyarakat bukan berarti kita harus tinggal didaerah asal dan bekerja didaerah asal. Membangun daerah artinya pertama kita harus sekolah dulu, terutama bila kita miskin dan masyarakat sekitar kita banyak yang tidak sekolah, justru kita harus sekolah. Berusaha, berjuanglah demi menggapai impian, jangan pernah menyerah. Karena Bapak penulis selalu mengajari saya (penulis) untuk sekolah setinggi-tingginya dan selalu belajar. Dan karena punya impian tinggi dan berjuang untuk terus sekolah membuat penulis berdiri tegak seperti sekarang, dan puji syukur sekarang bisa membantu anak-anak didesa yang miskin/ kurang mampu. Dengan memberikan bantuan biaya sekolah mereka.

IMG_1822[1]

Kebun Baru National Day Dinner 2018. Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Kembali lagi ketopik acara makan malam bersama warga. Dalam acara itu warga juga bisa berpoto. Ya diacara itu disediakan photobooth. Wah, antri lho mau ikutan poto. Semua warga nampaknya ingin berpoto sebagai kenang-kenang. Kami juga tidak ketinggalan untuk berpoto. Hasil poto-nya langsung dicetak ditempat, dan setiap orang mendapatkan hasil cetakan poto gratis tanpa harus membayar satu sen-pun. Oh, serunya! Dan hasil poto-nya bagus, lhooo, itu yang kami suka.

Setelah berpoto di photobooth, saya dan suami kembali kemeja untuk menikmati hidangan dimeja. Tak berapa lama kami satu meja diminta untuk berdiri karena akan diambil gambar sebagai dokumentasi oleh pendokumentasi acara. Nampaknya tidak semua meja diambil dokumentasinya lho, jadi kami semua satu meja merasa senang. Terimakasih! Setelah itu Mr. Kwek Hian Chuan Henry datang kemeja kami. Dan beliau memberikan satu dua buah kata untuk kami. Karena bisingnya acara nyanyi dipanggung saya tidak begitu mendengar kata-kata beliau. Tapi yang saya dengar intinya kami harus saling mendukung satu sama lainnya. Dan kami juga berkesempatan untuk berpoto bersama beliau. Terimakasih MP! Dan beliau terus berputar untuk menyambangi setiap meja dalam acara makan malam itu dan menyapa warga dengan begitu ramah.

IMG_1804[1]

Kebun Baru National Day Dinner 2018. Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 10 malam lebih. Tak terasa sudah 3 jam saya dan suami berada disana. Tiga orang yang berada satu meja dengan kami telah meninggalkan acara lebih dulu. Terakhir, acara makan malam itu diakhiri dengan menyayikan lagu-lagu yang menjadi ciri khas warga dan sudah tidak asing lagi, ada lagu Cina, lagu Melayu, dan juga lagu India, dan satu lagu berbahasa Inggris. Karena tidak semua warga hapal liriknya, dimasing-masing meja sudah tersedia copy-an liriknya. Jadi warga tinggal membacanya. Dan semua warga begitu antusias menyanyikannya bersama-sama untuk menutup acara. Setelah nyayian itu berakhir, warga kembali kerumah masing-masing. Sampai bertemu kembali tahun depan Natinal Day Dinner, Majulah Singapura!

Note:

  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Do not copy this article without permissions
  • Do not reuse these photographs anywhere else without permissions

After 2 Years of Stepping Down, Where is Ichikraft Now?

About two years ago, I made the decision that the Ichikraft Etsy shop closed temporarily. However, even until this day, I am still with the ...