Jepang, bila kita mendengarnya, bagi kebanyakan orang pasti akan mengungkapkan bagaimana keindahan bunga Sakura (Cherry Blossom). Memang tidak salah bila banyak orang mengagumi bunga Sakura. Karena bunga itu sendiri merupakan bunga yang sudah melekat/ identik dengan negara matahari terbit tersebut. Tapi, tunggu dulu, sebenarnya masih banyak bunga-bunga lain selain bunga Sakura, yang hidup dan tumbuh sesuai dengan musimnya. Apa sajakan bunga-bunga tersebut? Mari kenali satu persatu!
1. Plum Blossom Flower
Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
Saya pertama kali melihat bunga Plum Blossom ini di Garden By The Bay Singapore. Bunga ini sungguh indah menawan, dengan warna terang seperti warna merah. Ditambah dengan ranting-ranting tanpa daun, membuatnya seperti bunga hias saja. Tidak salah memang bila banyak orang menyukai serta mengaguminya.
Di Jepang Plum Blossom Flower disebut dengan nama Ume. Bila bunga Plum Blossom mulai mekar, maka itu tandanya musim semi akan segera tiba. Sebelum bunga Sakura bermekaran, Pum Blossom Flower akan mendahuluinya untuk menunjukkan bahwa suasana musim semi akan hadir segera. Nah, Plum Blossom Flower berbunga sekitar bulan Desember hingga bulan Maret. Panjang kan waktunya untuk menikmati keindahan bunga ini…
Plum Blossom Flower ini bisa kita petik lhoo… Iya, berkebalikan dengan bunga Sakura yang tidak boleh dipegang apalagi dipetik. Menurut seorang teman Jepang penulis, justru kita harus memetik Plum Blossom Flower yang kemudian bisa dipakai untuk menghiasi rumah. Seorang teman Jepang penulis meletakkan Plum Blossom Flower di vas bunga didekat pintu masuk rumah. Sudah terbayang indahnya rumah dengan hiasan bunga Plum Blossom ini.
2. Bunga Sakura (Cherry Blossom Flower)
Sakura, Garden By The Bay Singapore, Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
Setelah Plum Blossom Flower lebih dulu bermekaran, kini giliran bunga Sakura yang berbunga. Benar sekali, bunga Sakura bermekaran di bulan April. Mekarnyapun tidak berlangsung lama, hanya sekitar dua minggu saja, setelah itu rontok. Maka tidak heran, bila banyak keluarga di Jepang yang menunggu-nunggu momen ini. Mengapa? Karena biasanya mereka akan melakukan aktifitas Hanami, yaitu pergi ketaman bersama anggota keluarga maupun teman untuk menikmati keindahan bunga Sakura. Menarik, bukan?
Yae-Zakura, Photographed by Ryo Rakusui
Garden By The Bay Singapore, Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
Bunga Sakura ada tiga jenis, yaitu Somei-Yoshino, Shidare-Zakura, dan Yae-Zakura. Dari ketiga jenis tersebut, Yae-Zakura adalah bunga Sakura yang paling terakhir mekar. Tiap-tiap jenis bunga Sakura ini memiliki bentuk yang berbeda. Penulis juga telah menuliskannya diartikel sebelumnya.
3. Iris
Di bulan selanjutnya, yaitu bulan Mei, bunga Iris akan berbunga. Seperti apa bunga Iris di Jepang? Bunga Iris di Jepang biasanya berwarna biru keunguan. Selain itu, bila membaca lebih lanjut tentang bunga Iris di Jepang melalui Wikipedia, bunga Iris di Jepang ada tiga macamnya, Hanashoubu, Kakistubata, dan Ayame.
Menarik untuk diketahui, bila penulis baca-baca tentang Iris di Jepang, pembagian ketiganya itu tidak lepas dimana bunga Iris itu tumbuh. Hanashoubu, Iris jenis ini karakteristiknya tumbuh ditanah basah. Untuk Kakitsubata sendiri, Iris jenis ini tumbuh ditanah semi basah, dan tidak begitu populer. Sementara jenis ketika atau Ayame, Iris ini banyak tumbuh liar ditanah-tanah kering.
4. Hydrangea, Lily, Bellflower, dan Morning Glory
Untuk yang ke-4, beberapa bunga ini mulai berbunga di bulan Juni sampai dengan bulan Agustus. Untuk dibulan ini, di Jepang kita akan menjumpai beberapa jenis bunga yang bermekaran disana. Apa saja? Bunga-bunga cantik itu adalah Hydrangea, Lily, Bell flower, dan Morning Glory. Spesial untuk Morning Glory, penulis juga menanam bunga Morning Glory lho… Seorang kawan baik di Jepang yang mengirimkan bijinya. Asik kan mencoba menanam bunga yang bijinya langsung dari Jepang…
Hydrangea Flower, Photographed by Masami Takeda
Bila musimnya telah tiba, kita bisa melihat keindahan Hydrangea Flower di Jepang, baik dipinggir jalan, ditaman, juga dikuil-kuil. Di Jepang sendiri orang menyebutnya dengan Ajisai. Bunga ini sungguh cantik dan menarik, mengapa? Karena Hydrangea Flower bisa merubah warna bunganya dengan sendirinya. Yeah, kebanyakan bunga Hydrangea ini berwarna putih, tapi…bunga itu bisa berubah kewarna biru, merah, pink, ungu cerah/ ungu gelap. Hal ini dikarenakan kandunga Ph dalam tanahnya.
Higan-Bana, Photographed by Ryo Rakusui
Tak kalah dengan Hydrangea Flower, Lily, Bellflower, serta Morning Glory, turut menghiasi tanah jepang di bulan Juni sampai Agustus. Salah satu bunga Lily di Jepang yang penulis kenal ialah Higan-bana (red spider lily). Bunga ini dikenal sebagai bunga peralihan dari musin panas kemusim gugur. Dan tentu saja selain Higan-bana, ada banyak jenis bunga Lily lainnya di Jepang dengan warna-warna menarik.
Lily Flower, Photographed by Ryo Rakusui
Lily Flower, Photographed by Ryo Rakusui
Kemudian ada Bellflower atau disebut dengan nama Kikyo di Jepang. Selain itu, Bellflower dikenal juga sebagai Ballon Flower. Bunga ini sebenarnya mekar/ mulai berbunga pada musim panas. Akan tetapi, menurut perhitungan kalender tua di Jepang, bahwa musim gugur dimulai pada bulan ketujuh. Bunganya kecil, cantik, dan berwarna biru. Kikyo atau Bellflower secara traditional merupakan salah satu bunga dalam “Seven Autumn Flower” atau “Festival of Seven Flower”.
Morning Glory Flower, Photographed by Ryo Rakusui
Morning Glory Flower disebut dengan Asagao di Jepang, yup bunga ini begitu unik dan menarik untuk penulis. Karena untuk menanamnya di Singapura butuh usaha keras. Artinya tidak dengan mudah tumbuh dengan cuaca Singapura yang terlalu panas dan sering berubah-ubah tak menentu. Tetapi di Jepang, Morning Glory Flower menjadi salah satu bunga yang menarik dibulan tertentu. Tentu saja menarik, warnanya itu yang kebiruan serasa melihat langit diangkasa.
5. Cosmos Flower, dan Chrysanthemum Flower
Dua macam bunga diatas, Cosmos Flower dan Chrysanthemum Flower, merupakan bunga yang mulai mekar di bulan September sampai dengan bulan November. Bisa dikatakan bunga ini adalah bunga dimusim gugur. Memang benar sekali, di Jepang setiap bunga akan mempresentasikan suatu musim. Maka tidak heran bila disana setiap musim bunganya berbeda-beda, silih berganti mewarnai setiap musim.
Cosmos Flower, Photographed by Ryo Rakusui
Cosmos Flower, Photographed by Ryo Rakusui
Seperti Cosmos Flower ini misalnya, bunga ini menarik serta memiliki warna-warna yang lembut, seperti pink, orange, putih, warna rose dan sebagainya. Penulis menyukainya, bahkan pernah mencoba untuk menumbuhkannya meski gagal. Bunga ini diperkenalkan di Jepang pada periode Edo. Di sebut dengan nama Kosumosu di Jepang, memiliki penampakan seperti bunga Sakura, maka disebut sebagai bunga Sakura dimusim gugur.
Chysanthemum Flower, photographed by Ryo Rakusui
Chysanthemum Flower, Photographed by Ryo Rakusui
Sementara untuk Chrysanthemum Flower, di Jepang dikenal dengan nama Kiku. Banyak sekali jenis dan macamnya di Jepang, sampai yang berukuran setelapak tangan orang dewasapun ada varietasnya di Jepang. Warnanya juga beragam warna, mulai dari pink, kuning, merah bata, hingga biru juga ada. Meski berasal dari negeri China, bunga ini merupakan simbol negara Jepang. Untuk yang satu inipenulis sudah pernah membahasnya dalam tulisan diartikel sebelumnya.
Shiro-Sagi, Photographed by Ryo Rakusui
Oyuki-Chan, Photographed by Ryo Rakusui
Nah itulah macam-macam bunga di Jepang yang mulai berbunga/ mekar berdasarkan musimnya atau bulan-bulan tertentu saja. Setiap bunga mampu mengingatkan atau bisa menjadi pertanda suatu musim. Selain dari yang sudah penulis catatkan diatas, masih ada banyak lagi bunga-bunga indah di Jepang lainnya, seperti Sumire (Violet), Tsubaki (Camellia), yang berbunga dimusim semi. Ada juga Oyuki-chan (Petunia), Himawari (Sunflower), Bara (rose), Bizyo Madeshiko (Sweet William), dan masih banyak lagi.
Bizyo Madeshiko (Sweet William), Photographed by Ryo Rakusui
Petunia Night Sky, Photographed by Ryo Rakusui
Catatan:
- Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
- Photographed by Ryo Rakusui, Acik Mardhiyanti / Acik Mdy , Masami Takeda
- Do not copy this article without permissions
- Do not reuse these photographs anywhere else without permissions