Mengenal Beragam Bunga di Jepang

Jepang, bila kita mendengarnya, bagi kebanyakan orang pasti akan mengungkapkan bagaimana keindahan bunga Sakura (Cherry Blossom). Memang tidak salah bila banyak orang mengagumi bunga Sakura. Karena bunga itu sendiri merupakan bunga yang sudah melekat/ identik dengan negara matahari terbit tersebut. Tapi, tunggu dulu, sebenarnya masih banyak bunga-bunga lain selain bunga Sakura, yang hidup dan tumbuh sesuai dengan musimnya. Apa sajakan bunga-bunga tersebut? Mari kenali satu persatu!

1. Plum Blossom Flower

20160319_151612

Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Saya pertama kali melihat bunga Plum Blossom ini di Garden By The Bay Singapore. Bunga ini sungguh indah menawan, dengan warna terang seperti warna merah. Ditambah dengan ranting-ranting tanpa daun, membuatnya seperti bunga hias saja. Tidak salah memang bila banyak orang menyukai serta mengaguminya.

Di Jepang Plum Blossom Flower disebut dengan nama Ume. Bila bunga Plum Blossom mulai mekar, maka itu tandanya musim semi akan segera tiba. Sebelum bunga Sakura bermekaran, Pum Blossom Flower akan mendahuluinya untuk menunjukkan bahwa suasana musim semi akan hadir segera. Nah, Plum Blossom Flower berbunga sekitar bulan Desember hingga bulan Maret. Panjang kan waktunya untuk menikmati keindahan bunga ini…

Plum Blossom Flower ini bisa kita petik lhoo… Iya, berkebalikan dengan bunga Sakura yang tidak boleh dipegang apalagi dipetik. Menurut seorang teman Jepang penulis, justru kita harus memetik Plum Blossom Flower yang kemudian bisa dipakai untuk menghiasi rumah. Seorang teman Jepang penulis meletakkan Plum Blossom Flower di vas bunga didekat pintu masuk rumah. Sudah terbayang indahnya rumah dengan hiasan bunga Plum Blossom ini.

2. Bunga Sakura (Cherry Blossom Flower)

2016-03-20 00.34.09

Sakura, Garden By The Bay Singapore, Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Setelah Plum Blossom Flower lebih dulu bermekaran, kini giliran bunga Sakura yang berbunga. Benar sekali, bunga Sakura bermekaran di bulan April. Mekarnyapun tidak berlangsung lama, hanya sekitar dua minggu saja, setelah itu rontok. Maka tidak heran, bila banyak keluarga di Jepang yang menunggu-nunggu momen ini. Mengapa? Karena biasanya mereka akan melakukan aktifitas Hanami, yaitu pergi ketaman bersama anggota keluarga maupun teman untuk menikmati keindahan bunga Sakura. Menarik, bukan?

image_20150421203824220

Yae-Zakura, Photographed by Ryo Rakusui

me_20160327212833297

Garden By The Bay Singapore, Photographed by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy

Bunga Sakura ada tiga jenis, yaitu Somei-Yoshino, Shidare-Zakura, dan Yae-Zakura. Dari ketiga jenis tersebut, Yae-Zakura adalah bunga Sakura yang paling terakhir mekar. Tiap-tiap jenis bunga Sakura ini memiliki bentuk yang berbeda. Penulis juga telah menuliskannya diartikel sebelumnya.

3. Iris 

Di bulan selanjutnya, yaitu bulan Mei, bunga Iris akan berbunga. Seperti apa bunga Iris di Jepang? Bunga Iris di Jepang biasanya berwarna biru keunguan. Selain itu, bila membaca lebih lanjut tentang bunga Iris di Jepang melalui Wikipedia, bunga Iris di Jepang ada tiga macamnya, Hanashoubu, Kakistubata, dan Ayame.

Menarik untuk diketahui, bila penulis baca-baca tentang Iris di Jepang, pembagian ketiganya itu tidak lepas dimana bunga Iris itu tumbuh. Hanashoubu, Iris jenis ini karakteristiknya tumbuh ditanah basah. Untuk Kakitsubata sendiri, Iris jenis ini tumbuh ditanah semi basah, dan tidak begitu populer. Sementara jenis ketika atau Ayame, Iris ini banyak tumbuh liar ditanah-tanah kering.

4. Hydrangea, Lily, Bellflower, dan Morning Glory 

Untuk yang ke-4, beberapa bunga ini mulai berbunga di bulan Juni sampai dengan bulan Agustus. Untuk dibulan ini, di Jepang kita akan menjumpai beberapa jenis bunga yang bermekaran disana. Apa saja? Bunga-bunga cantik itu adalah Hydrangea, Lily, Bell flower, dan Morning Glory. Spesial untuk Morning Glory, penulis juga menanam bunga Morning Glory lho… Seorang kawan baik di Jepang yang mengirimkan bijinya. Asik kan mencoba menanam bunga yang bijinya langsung dari Jepang…

download_20160604_102100

Hydrangea Flower, Photographed by Masami Takeda

Bila musimnya telah tiba, kita bisa melihat keindahan Hydrangea Flower di Jepang, baik dipinggir jalan, ditaman, juga dikuil-kuil. Di Jepang sendiri orang menyebutnya dengan Ajisai. Bunga ini sungguh cantik dan menarik, mengapa? Karena Hydrangea Flower bisa merubah warna bunganya dengan sendirinya. Yeah, kebanyakan bunga Hydrangea ini berwarna putih, tapi…bunga itu bisa berubah kewarna biru, merah, pink, ungu cerah/ ungu gelap. Hal ini dikarenakan kandunga Ph dalam tanahnya.

image_20150924223847612

Higan-Bana, Photographed by Ryo Rakusui

Tak kalah dengan Hydrangea Flower, Lily, Bellflower, serta Morning Glory, turut menghiasi tanah jepang di bulan Juni sampai Agustus. Salah satu bunga Lily di Jepang yang penulis kenal ialah Higan-bana (red spider lily). Bunga ini dikenal sebagai bunga peralihan dari musin panas kemusim gugur. Dan tentu saja selain Higan-bana, ada banyak jenis bunga Lily lainnya di Jepang dengan warna-warna menarik.

image_20160929212011250

Lily Flower, Photographed by Ryo Rakusui

image_20160929212539405

Lily Flower, Photographed by Ryo Rakusui

Kemudian ada Bellflower atau disebut dengan nama Kikyo di Jepang. Selain itu, Bellflower dikenal juga sebagai Ballon Flower. Bunga ini sebenarnya mekar/ mulai berbunga pada musim panas. Akan tetapi, menurut perhitungan kalender tua di Jepang, bahwa musim gugur dimulai pada bulan ketujuh. Bunganya kecil, cantik, dan berwarna biru. Kikyo atau Bellflower secara traditional merupakan salah satu bunga dalam “Seven Autumn Flower” atau “Festival of Seven Flower”.

image_20160929211415715

Morning Glory Flower, Photographed by Ryo Rakusui

Morning Glory Flower disebut dengan Asagao di Jepang, yup bunga ini begitu unik dan menarik untuk penulis. Karena untuk menanamnya di Singapura butuh usaha keras. Artinya tidak dengan mudah tumbuh dengan cuaca Singapura yang terlalu panas dan sering berubah-ubah tak menentu. Tetapi di Jepang, Morning Glory Flower menjadi salah satu bunga yang menarik dibulan tertentu. Tentu saja menarik, warnanya itu yang kebiruan serasa melihat langit diangkasa.

5. Cosmos Flower, dan Chrysanthemum Flower

Dua macam bunga diatas, Cosmos Flower dan Chrysanthemum Flower, merupakan bunga yang mulai mekar di bulan September sampai dengan bulan November. Bisa dikatakan bunga ini adalah bunga dimusim gugur. Memang benar sekali, di Jepang setiap bunga akan mempresentasikan suatu musim. Maka tidak heran bila disana setiap musim bunganya berbeda-beda, silih berganti mewarnai setiap musim.

image_20160929210731591

Cosmos Flower, Photographed by Ryo Rakusui

image_20160929191611903

Cosmos Flower, Photographed by Ryo Rakusui

Seperti Cosmos Flower ini misalnya, bunga ini menarik serta memiliki warna-warna yang lembut, seperti pink, orange, putih, warna rose dan sebagainya. Penulis menyukainya, bahkan pernah mencoba untuk menumbuhkannya meski gagal. Bunga ini diperkenalkan di Jepang pada periode Edo. Di sebut dengan nama Kosumosu di Jepang, memiliki penampakan seperti bunga Sakura, maka disebut sebagai bunga Sakura dimusim gugur.

download_20151113_220916

Chysanthemum Flower, photographed by Ryo Rakusui

download_20151113_220931

Chysanthemum Flower, Photographed by Ryo Rakusui

Sementara untuk Chrysanthemum Flower, di Jepang dikenal dengan nama Kiku. Banyak sekali jenis dan macamnya di Jepang, sampai yang berukuran setelapak tangan orang dewasapun ada varietasnya di Jepang. Warnanya juga beragam warna, mulai dari pink, kuning, merah bata, hingga biru juga ada. Meski berasal dari negeri China, bunga ini merupakan simbol negara Jepang. Untuk yang satu inipenulis sudah pernah membahasnya dalam tulisan diartikel sebelumnya.

image_20160802121934432

Shiro-Sagi, Photographed by Ryo Rakusui

image_20160803153407713

Oyuki-Chan, Photographed by Ryo Rakusui

Nah itulah macam-macam bunga di Jepang yang mulai berbunga/ mekar berdasarkan musimnya atau bulan-bulan tertentu saja. Setiap bunga mampu mengingatkan atau bisa menjadi pertanda suatu musim. Selain dari yang sudah penulis catatkan diatas, masih ada banyak lagi bunga-bunga indah di Jepang lainnya, seperti Sumire (Violet), Tsubaki (Camellia), yang berbunga dimusim semi. Ada juga Oyuki-chan (Petunia), Himawari (Sunflower), Bara (rose), Bizyo Madeshiko (Sweet William), dan masih banyak lagi.

image_20160802120122157

Bizyo Madeshiko (Sweet William), Photographed by Ryo Rakusui

image_20160518163017916   

Petunia Night Sky, Photographed by Ryo Rakusui

Catatan:

  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Photographed by Ryo Rakusui, Acik Mardhiyanti / Acik Mdy , Masami Takeda
  • Do not copy this article without permissions
  • Do not reuse these photographs anywhere else without permissions

Meminimalisasi Penyebaran Virus Zika, Mulailah Dari Rumah Kita

Minggu terakhir dibulan Agustus lalu, Singapura dikagetkan dengan adanya virus Zika yang menjangkiti seorang resident. Tanpa menunggu waktu lama, virus Zika ini menyebar kebeberapa tempat lain. Panik? Iya, pastinya warga Singapura panik dan takut. Seperti saya sendiripun merasa agak takut, tapi jangan panik dulu. Mari kita lakukan langkah-langkah pencegahan penyebaran virus Zika ini, yang dimulai dari rumah kita.

Penulis yakin pasti sudah pada tahu semua, bahwa Virus Zika ini ditularkan/ disebarkan oleh nyamuk, yaitu nyamuk Aedes. Nyamuk Aedes ini juga pembawa virus Dengue (di Indonesia kita menyebutnya Demam berdarah) dan virus Chikungunya. Dibandingkan dengan Dengue (Demam berdarah), Zika tidak begitu berbahaya, karena kadar trombosit seseorang yang terinfeksi virus Zika tetap normal.

Meskipun tidak seberbahaya dengan Dengue (Demam berdarah), tetapi kitapun harus tetap waspada bila mengalami gejala-gejala, seperti demam, ada ruam-ruam dikulit, mata merah, serta nyeri-nyeri disendi, atau otot. Untuk wanita hamil tentu sangat takut dan khawatir, karena bila ibu hamil terjangkiti virus Zika, maka akan berdampak pada calon bayi, yang bisa terlahir dengan ukuran kepala lebih kecil. Bagi ibu hamil yang memiliki gejala-gejala Zika, atau mereka yang memiliki pasangan positif Zika, dianjurkan untuk melakukan test. Yang saya lihat dalam berita, test Zika ini berkisar sekitar S$ 60. Dan ini penting untuk diketahui bagi wanita hamil, jikalau si ibu positif terjangkiti virus Zika, itu bukan berarti Zika menginfeksi foetus (janin), dengan tingkat resiko 1% dan 13%.  Itulah yang penulis baca (baik ditelevisi, berita, maupun situs resmi pemerintah Singapura).

Sejak ditemukannya kasus Zika pertama, pemerintah Singapura langsung merespon dengan cepat. Dirumah kamipun sudah beberapa lembar surat edaran datang dari Town Council, agar kita sebagai residents tahu apa itu virus Zika, dan waspada. Jadi, tidak hanya pemerintah setempat saja yang bekerja, wargapun diharapkan dapat bekerja dengan melakukan beberapa hal untuk meminimalisasi kasus Zika.

Sebenarnya di Singapura, fogging (pengasapan) sudah menjadi agenda rutin dari pemerintah. Baik pengasapan disaluran air, lingkungan sekitar residents, juga tempat pembuangan sampah. Tapi peran serta residents sangat diperlukan, bukan? Kita sebagai warga tentu punya kewajiban untuk menjaga kebersihan rumah  dan lingkunga sekitar. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menjaganya?

Apa saja yang bisa kita lakukan agar nyamuk tak berkembangbiak dirumah kita?

Pertama, mengganti air dalam vas bunga. Seperti kebanyakan warga Singapura, penulispun memiliki vas bunga yang diisi dengan bunga potong, yang sudah tentu ada airnya. Setiap harinya air-air dalam vas itu harus diganti. Tidak hanya air dalam vas bunga, air minum binatang peliharaan juga harus diganti setiap harinya. Kalau penulis sendiri, bisa dua sampai tiga kali mengganti air minum binatang peliharaan kami.

Kedua, membuang air dalam piring-piring pot. Ya, kebanyakan warga Singapura memiliki tanaman baik diletakkan dalam rumah maupun di koridor. Penulispun berkebun di koridor. Nah, biasanya untuk menghindari air kemana-kemana saat menyiram, banyak warga yang meletakkan piring-piring pot dibawah pot tanaman. Piring-piring itulah yang harus dibersihkan dari air. Penulis sendiri tidak menggunakan piring pot, karena tidak punya banyak waktu untuk membersihkan/ mengeringkan piring-piring pot itu dari air.

Ketiga, menggunakan obat nyamuk. Bisa dalam bentuk plester yang bisa ditempel dibadan, atau dalam bentuk gelang tangan. Atau menggunakan obat nyamuk semprot yang bisa disemprotkan kedalam rumah. Untuk yang satu ini, kami belum memakainya. Karena memang didalam rumah kami ini tidak ada nyamuk. Yakin? Lha iya, kan saya sendiri yang selalu bersih-bersih rumah. Mungkin bila hendak pergi mengunjungi taman, maka wajib untuk memakai obat anti nyamuk (dalam bentuk plester atau gelang), serta memakai pakaian panjang.

Keempat, Di Singapura disetiap flat ada bamboo pole (tempat untuk meletakkan bambu untuk menjemur pakaian), nah kita dianjurkan untuk menutupnya bila sedang tidak dipakai.

Kelima, Meletakkan BTI Insectiside kesaluran-saluran air yang ada diatap rumah. Itulah langkah-langkah yang kita lakukan agar nyamuk tak berkembangbiak.

Selain beberapa hal diatas, ada beberapa hal lagi yang menurut penulis harus kita perhatikan, yaitu tentang kebersihan rumah itu sendiri. Bila tadinya sudah sering membersihkan rumah, maka kali ini lebih sering lagi, agar nyamuk tak bersarang dalam rumah kita. Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan:

pertama, jangan suka menggantung-gantung pakaian karena nyamuk suka bersembunyi disitu. Hal ini sudah umum kita temukan dirumah-rumah, biasanya mengantung pakaian ato sesuatu dibalik pintu kamar. Saya (penulis) kurang suka dengan kebiasaan ini. Kadang kita sayang dengan jaket, atau pakaian yang baru sebentar dipakai. Karena sayang ini biasanya digantung saja (mungkin) besok dipakai lagi. Hindarilah hal ini, atau setidaknya minimalkan aksi ini.

kedua, Jangan suka menumpuk cucian kotor. Segera cucilah pakaian kotor, jangan dibiarkan menumpuk beberapa hari baru dicuci, nanti bisa jadi sarang nyamuk bila tak segera dicuci.  Seperti kami, dirumah cuma ada dua orang, saya (penulis) dan suami, tapi setiap hari cucian kotor harus dicuci. Lho kan paling cuma 4 potong setiap harinya, kan hanya berdua?… Dalam kenyataannya cucian saya (penulis) banyak setiap harinya.

Ketiga, bersihkan rumah sesering mungkin, termasuk kekolong-kolong dan sudut-sudut rumah. Hal yang dilakukan kalau penulis, mem-vacuum seluruh ruangan rumah, rutin biasanya seminggu sekali, tapi bisa tiga kali dalam seminggu, selebihnya sapu manual. Selain itu dipel, dan tata ulang barang-barang yang ada. Dengan begitu kita bisa tahu apakah ada nyamuk dirumah kita.

Keempat, cuci tirai jendela secara rutin. Bila jendela rumahnya bertirai, maka seringlah dicuci, karena disana tempat bersarang debu, (mungkin) bakteri dan virus, serta tempat sembunyi nyamuk juga. Dulu waktu rumah kami memiliki jendela dengan tirai, seminggu sekali saya (penulis) bisa mencuci tirai dengan cara bergantian. Mungkin minggu ini mencuci tirai jendela ruang tamu, minggu berikutnya tirai dapur, dan seterusnya.

Kelima, Buang barang-barang yang tidak perlu. Seperti misalnya kardus. Kadang kita suka menyimpan kardus, dengan alasan mungkin suatu waktu membutuhkan. Atau menyimpan barang-barang lain, koran misalnya, atau pakaian. Sekiranya kita sudah tak memakainya, atau membacanya, kita bisa menyumbangkannya ke orang lain. Dengan begitu rumah kita lebih rapi tak banyak barang menumpuk yang pada akhirnya hanya dipakai nyamuk bersarang.

Keenam, Buanglah sampah didalam rumah segera. Sehabis masak, tentu kotak sampah dapur penuh, maka segera buang. Begitupun dengan kotak sampah lainnya yang ada didalam rumah. Jangan biasakan membuang nanti-nanti, apalagi bila ada sampah dari sisa makanan, kulit buah-buahan semisal kulit mangga, pisang, atau yang lainnya. Karena bisa mengundang kecoa, mungkin lalat, bisa juga nyamuk.

Ketujuh, makanlah makanan yang sehat. Saya percaya, bila kita makan makanan sehat, maka tubuh kita akan memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Penulis sendiri mendoktrin diri sendiri untuk selalu makan sayur dan buah setiap hari.  Seperti bayam dan kangkung, kedua jenis sayuran ini menjadi menu hidangan sehari-hari kami, selain diselingi dengan beragam sayuran berwarna lainnya. Buahpun sama, makan buah setiap hari menjadi sebuah kebiasaan.

Setelah ada banyak hal yang harus kita perhatikan, bagaimana dengan tanaman, apa yang harus kita lakukan untuk menghindarkannya agar tak menjadi sarang nyamuk? Pastikan air tak menggenang lama didalam pot. Artinya setelah penyiraman, air langsung mengalir keluar dari dalam pot. Bila memungkinkan tanamlah tanaman yang tak disukai nyamuk diantara tanaman yang sudah ada, seperti Marigold, Rosemary, Mint, Lemongrass (serai), dan lainnya.

Itulah beberapa hal yang menjadi perhatian saya untuk menghindari nyamuk bersarang didalam rumah, selain yang telah dianjurkan oleh pemerintah setempat (Singapura). Dan alangkah baiknya, hal ini menjadi kebiasaan hidup sehari-hari. Jadi, ada atau tidaknya kasus Zika, kita selalu menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar.

Untuk penulis sendiri, membersihkan setiap sudut rumah adalah suatu kewajiban, dan sudah menjadi kebiasaan untuk selalu menjaga kebersihan rumah. Capek? Sudah pasti iya. Tapi dampaknya kita akan menikmati hari-hari dengan baik tanpa gangguan nyamuk, yang bisa saja salah satu dari nyamuk yang bersarang dirumah kita adalah nyamuk Aedes pembawa virus Zika. Mari berperang bersama-sama melawan virus Zika. Saya percaya kita pasti bisa!!

Catatan:

  • Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy – Penulis Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
  • Do not copy this article without permissions – Dilarang untuk meng-copy-paste tulisan/ artikel ini tanpa seijin penulis

After 2 Years of Stepping Down, Where is Ichikraft Now?

About two years ago, I made the decision that the Ichikraft Etsy shop closed temporarily. However, even until this day, I am still with the ...